Home Blog Page 1708

Berapa Banyak ‘Transfusi Modal’ Telah Disediakan New York untuk Komunis Tiongkok?

Theepochtimes.com- New York, pusat keuangan dan bisnis top dunia, telah terpukul oleh virus Komunis Tiongkok, yang umumnya dikenal sebagai jenis Coronavirus baru.

Di tengah-tengah rezim Tiongkok merahasiakan dan salah menangani  wabah, yang menyebabkan pandemi global, banyak negara dan lembaga sedang mengevaluasi kembali hubungannya dengan Beijing.

Mungkinkah lembaga-lembaga kuat New York, seperti Wall Street dan raksasa farmasi yang berkantor pusat di New York, pernah mempertimbangkan “berpisah” dari Tiongkok, mengingat sejarah panjang hubungan ekonomi yang dekat?

Berapa banyak “transfusi darah” yang telah mereka berikan kepada Komunis Tiongkok di masa lalu?

Saat wawancara dengan CNBC pada tanggal 25 April 2019, mantan kepala ahli strategi Gedung Putih Stephen Bannon berkata, “Seluruh operasi Komunis Tiongkok dan apa yang dijalankan partai Komunis Tiongkok di Tiongkok didanai oleh Wall Street. Perusahaan Amerika Serikat hari ini adalah kelompok pelobi Partai Komunis Tiongkok dan Wall Street adalah departemen hubungan investornya.”

Menurut sebuah dokumen yang dirilis oleh Komisi Peninjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat-Tiongkok, yang melapor secara teratur ke Kongres Amerika Serikat, pada tanggal 25 Februari 2019, ada 156 perusahaan Tiongkok yang terdaftar di NASDAQ, New York Stock Exchange, dan NYSE American (sebelumnya dikenal sebagai American Stock Exchange) – tiga bursa efek terbesar di Amerika Serikat – dengan total kapitalisasi pasar sebesar USD 1,2 triliun.

Dokumen ini juga menunjukkan bahwa di antara perusahaan Tiongkok yang terdaftar di bursa saham Amerika Serikat, Alibaba memiliki nilai pasar USD 458,6 miliar. Lembaga investasi utama Alibaba mencakup lembaga keuangan top Amerika Serikat seperti Goldman Sachs yang berbasis di New York, JPMorgan Chase, Morgan Stanley, dan Citigroup, antara lain.

PetroChina memiliki nilai pasar USD 123,6 miliar. Lembaga investor utama PetroChina mencakup BlackRock Group yang berbasis di New York, JPMorgan Chase, Citigroup, dan Goldman Sachs. BlackRock Group adalah salah satu yang terbesar perusahaan manajemen investasi untuk perusahaan yang terdaftar di Amerika Serikat. PetroChina adalah perusahaan milik negara yang dikendalikan langsung oleh Komunis Tiongkok.

Sinopec, perusahaan milik negara Tiongkok lainnya, memiliki nilai pasar USD 5,4 miliar, dan Morgan Stanley adalah salah satu lembaga investor utama Sinopec.

Tak diragukan lagi, dana perusahaan Tiongkok yang diperoleh dari pasar saham Amerika Serikat masuk ke kantong Partai Komunis Tiongkok atau lembaga keuangan Komunis Tiongkok.

Jika ada perusahaan Tiongkok yang dihapus dari bursa saham Amerika Serikat, tampaknya lembaga keuangan Tiongkok maupun Amerika Serikat harus menderita kerugian.

Berapa Banyak Wall Street Telah Berinvestasi dalam  Perusahaan Tiongkok yang Daftar?

Wall Street telah menginvestasikan ratusan miliar dolar di perusahaan-perusahaan Tiongkok yang terdaftar di Amerika Serikat.

Statistik dari Bloomberg pada akhir bulan November 2017 mengungkapkan bahwa sepertiga dari 215 dana investasi utama di Wall Street membeli saham Alibaba.

Pada bulan Oktober 2019, BBC menyusun tabel berdasarkan data yang disediakan oleh Refinitiv dan CNN, yang menunjukkan bahwa BlackRock menampung sekitar usd 9 miliar saham Alibaba, hampir sekitar usd 1 miliar saham Baidu, dan puluhan juta dolar saham Tencent.

Di antara semua investor kelembagaan Amerika Serikat, BlackRock, T. Rowe Price Associates, dan Vanguard Group adalah tiga besar dalam total investasi di Tiongkok. Mereka investasi gabungan di perusahaan-perusahaan Tiongkok melebihi USD 40 miliar.

Dua dana investasi utama lainnya — State Street Global Advisors Amerika Serikat dan Invesco Advisers Inc. — juga memegang sejumlah besar saham perusahaan Tiongkok, dengan total nilai pasar sekitar 15 miliar dolar AS.

Apa Pengembalian Investasi?

Pada tahun 2019, data yang dirilis oleh Washington State Investment Board menunjukkan bahwa dari tahun 2017 hingga 2018, tingkat pengembalian investasi internal di Warburg Investment China Fund mencapai 24 persen, sedangkan ROI portofolio ekuitas swasta Warburg Investment China Fund hanya 15,3 persen pada tahun 2018.

Media pemerintah Tiongkok memuji Alibaba sebagai pemain yang luar biasa bagi investor. Pengembalian biasanya beberapa kali lipat dari awal investasi.

Jadi, sejauh mana Komunis Tiongkok menembus pasar modal Amerika Serikat?

Dalam sebuah wawancara dengan wartawan NTD Simone Gao pada akhir tahun 2019, Roger Robinson, mantan ahli strategi ekonomi dan keuangan di bawah Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan, memberi perkiraan skala investasi di Tiongkok. Roger Robinson berkata, “Saya telah melihat sejumlah  1,9 triliun dolar AS dari sisi ekuitas atau saham saja dan sebanyak satu triliun obligasi lainnya.”

Analis Bloomberg Intelligence, Francis Chan dan Sharnie Wong memperkirakan bahwa — kecuali pelambatan ekonomi besar atau perubahan tentu saja — asing bank dan perusahaan sekuritas dapat memperoleh laba sekitar 9 miliar dolar AS setahun di Tiongkok pada tahun 2030, menurut laporan analisis pasar oleh Bloomberg pada tahun 2019.

Menghadapi godaan untung besar, akankah Wall Street menggunakan suaranya untuk mendukung Komunis Tiongkok di Washington?

Wall Street Melobi Gedung Putih Untuk Tidak Melabeli Tiongkok Sebagai Manipulator Mata Uang

Bahkan, beberapa eksekutif Wall Street terkemuka telah bertindak sebagai pelobi Komunis Tiongkok  selama bertahun-tahun.

Selain melobi mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton untuk mengizinkan Komunis Tiongkok  bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia, Wall Street juga melobi Gedung Putih tidak melabeli Tiongkok sebagai manipulator mata uang.

New York Times melaporkan bahwa mantan presiden George W. Bush dan Barack Obama sama-sama mempertimbangkan untuk menunjuk Tiongkok sebagai manipulator mata uang. Akan tetapi Wall Street selalu menentangnya. Baik George Bush maupun Barack Obama akhirnya gagal dalam upaya mereka.

Mengapa Wall Street membantu Tiongkok agar tidak ditunjuk sebagai manipulator mata uang?

Jika Amerika Serikat menunjuk Tiongkok sebagai manipulator mata uang, dan mendapat dukungan dari Dana Moneter Internasional, maka jauh lebih mudah untuk pemerintah Amerika Serikat untuk melakukan intervensi dalam operasi lembaga keuangan Amerika Serikat. Misalnya, Gedung Putih mampu melarang dana Amerika Serikat untuk membeli utang Amerika Serikat yang dikeluarkan oleh perusahaan Tiongkok di Hong Kong.

Juga telah dilaporkan di media bahwa Wall Street menggunakan politik kekuatannya di Amerika Serikat untuk memengaruhi kebijakan Amerika Serikat terhadap Tiongkok, seperti campur tangan dalam negosiasi perdagangan Amerika Serikat-Tiongkok.

Tidak hanya Wall Street, tetapi juga banyak perusahaan teknologi-tinggi Amerika Serikat, termasuk raksasa farmasi, juga terus menerus “mentransfusikan darah” ke Komunis Tiongkok.

Perusahaan Farmasi Besar New York Berinvestasikan Besar-Besaran di Tiongkok

Dalam pandemi saat ini, Komunis Tiongkok pernah mengancam akan berhenti mengekspor secara aktif bahan-bahan farmasi dan produk medis ke Amerika Serikat. Oleh karena itu, pemerintahan Donald Trump meminta perusahaan farmasi untuk memindahkan produksinya kembali ke Amerika Serikat, sehingga mengurangi ketergantungan perusahaan farmasi pada Tiongkok.

Namun demikian, melobi organisasi pelobi untuk beberapa raksasa farmasi Amerika Serikat mengirim surat kepada Presiden Donald Trump, menentang permintaan “Beli Produk Amerika Serikat” yang dipromosikan oleh eksekutif Gedung Putih.

Penasihat ekonomi Gedung Putih Peter Navarro mengkritik perusahaan-perusahaan farmasi ini karena keengganannya untuk memindahkan produksi kembali ke Amerika Serikat.

Peter Navarro secara khusus menyebutkan badan pelobi PhRMA, yang bekerja setidaknya untuk dua perusahaan farmasi terkemuka yang berkantor pusat di New York — Pfizer dan Bristol-Myers Squibb.

Selama beberapa dekade, kedua perusahaan terkenal ini mendapat untung besar berinvestasi di Tiongkok.

Pfizer berada di antara Fortune Global 500 dan merupakan perusahaan farmasi terbesar di dunia. Dengan tiga fasilitas produksi canggih di Tiongkok serta pusat Litbang di Shanghai dan Wuhan, Pfizer memiliki lebih dari 11.000 karyawan di Tiongkok, dan bisnisnya mencakup lebih dari 300 kota di seluruh Tiongkok. Pfizer telah menginvestasikan hampir 1,5 miliar dolar AS di Tiongkok dan juga mendapat untung besar dari investasi dan operasinya di Tiongkok.

Bristol-Myers Squibb juga merupakan Fortune Global 500 dan terkenal perusahaan farmasi multinasional. Bristol-Myers Squibb terkenal karena obat-obatan kardiovaskular, obat antikanker, dan obat sistem saraf pusat. 

Bristol-Myers Squibb juga berkembang dan menghasilkan obat anti-penolakan (Nulojix) untuk transplantasi organ, yang disetujui oleh Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat pada tahun 2011.

Di mana Amerika Serikat Memimpin?

Komunis Tiongkok adalah pelanggar hak asasi manusia terburuk di dunia. “Transfusi darah” ke Partai Komunis Tiongkok adalah tidak diragukan juga merupakan transfusi darah ke rezim kriminal.

Pada tanggal 11 Maret 2020, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengeluarkan “Laporan Praktik Hak Asasi Manusia Negara Tahun 2019.” Laporan tersebut mengutip sebuah penelitian oleh Universitas Nasional Australia mengenai statistik resmi sumbangan organ, yang menyimpulkan bahwa ada “bukti yang sangat meyakinkan” berdasarkan statistik forensik bahwa data itu “dipalsukan.”

Pada bulan Juni 2019, Tribunal Tiongkok, pengadilan independen yang berbasis di London yang menyelidiki tuduhan panen organ secara paksa di Tiongkok, menerbitkan laporan  penghakiman terakhirnya, yang membenarkan bahwa Komunis Tiongkok telah memanen organ secara paksa dari praktisi Falun Gong dan tahanan hati nurani lainnya “dengan skala bermakna” selama bertahun-tahun.

“Atas dasar semua bukti langsung dan tidak langsung, Tribunal Tiongkok menyimpulkan dengan kepastian bahwa panen organ secara paksa telah terjadi di banyak tempat di Republik Rakyat Tiongkok dan dalam berbagai kesempatan untuk jangka waktu setidaknya dua puluh tahun dan masih berlanjut hingga hari ini,” kata Ringkasan Keputusan, yang kemudian dikutip oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.

Laporan itu juga mencatat, “Waktu tunggu [untuk donor organ] di Republik Rakyat Tiongkok … adalah jauh lebih singkat dari waktu tunggu biasanya di seluruh dunia dan seringkali hanya dua minggu.”

Tim investigasi independen, dibentuk oleh David Kilgour, mantan Sekretaris Negara Kanada (Asia-Pasifik), dan pengacara HAM David

Matas menerbitkan laporan pada tanggal 6 Juli 2006 setelah dua bulan melakukan investigasi dan pengumpulan bukti. 

Laporan tersebut menyatakan bahwa dengan membuktikan kembali 18 kategori bukti, tim investigasi independen menyimpulkan bahwa “telah terjadi dan terus berlangsung hingga hari ini panen  organ skala besar dari praktisi Falun Gong yang tidak rela organnya dipanen.”

Pada sebuah konferensi pers, David Matas menyebut panen organ secara paksa dari praktisi Falun Gong adalah “kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di planet ini.”

Pada konferensi pers “Committee on the Present Danger: China” atau CPDC pada bulan Juni 2019, anggota komite Stephen Bannon mengkritik elit Barat, seperti Wall Street, untuk menari dengan Komunis Tiongkok, sekalipun mereka sepenuhnya sadar bahwa rezim Tiongkok sangat melanggar hak asasi manusia dan kebebasan beragama.

“Masalahnya adalah para elit di dunia ini, dari pasar modal, orang-orang Frankfurt, kota London, Wall Street, perusahaan internasional — mereka telah menjalankan penipuan ini selama 20 tahun, membiayai dan menyediakan teknologi untuk kader radikal Partai Komunis Tiongkok yang telah membangun monster Frankenstein,” kata Stephen Bannon.

Pada bulan November 2019, “Committee on the Present Danger: China” mengadakan konferensi pers lagi, menunjukkan bahwa perusahaan Tiongkok membiayai di pasar modal Amerika Serikat, yang mencakup ZTE, Hikvision, dan lainnya, tidak hanya mengancam keamanan nasional Amerika Serikat, tetapi juga melanggar hak asasi manusia di Tiongkok.

Roger Robinson berbicara di konferensi pers, mengatakan bahwa Amerika Serikat kini berada di persimpangan jalan. Ia memperingatkan tentang taruhan multi-triliun dolar terkait dengan akses Tiongkok ke pasar modal Amerika Serikat, dan  sifat banyak perusahaan Tiongkok yang bermasalah yang kini dibiayai oleh perusahaan besar Amerika Serikat.

Roger Robinson mengatakan Komunis Tiongkok harus berhenti segera menerima pembiayaan dari Amerika Serikat. Kalau tidak, konsekuensi untuk Amerika Serikat adalah Amerika Serikat akan runtuh.

Keterangan Foto: Foto ini disediakan oleh New York Stock Exchange menunjukkan lantai perdagangan NYSE yang tidak dihuni, ditutup sementara untuk pertama kalinya dalam 228 tahun sebagai akibat dari virus PKC, pada 24 Maret 2020. (Kearney Ferguson via AP)

(Vivi/asr)

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=h4i_7gBg0rk&t=1s

Hewan-hewan di Kebun Binatang Merasa ‘Kesepian’ Tanpa Pengunjung, Kata Penjaga

0

Kita semua telah melihat video hewan-hewan yang berkeliaran di kebun binatang yang ditutup . Namun, ternyata mereka menjadi sedikit kesepian tanpa kehadiran pengunjung.

Kebun binatang di seluruh dunia telah ditutup karena wabah, dengan sebagian besar penghuninya dibiarkan sendiri untuk sementara waktu. Di beberapa fasilitas, penguin dan flamingo telah menjelajahi daerah lain di rumah mereka yang belum pernah mereka lihat.

Namun, tanpa pengunjung yang datang untuk melihatnya, hewan ‘bertanya-tanya apa yang terjadi pada semua orang’, dengan primata dilaporkan berusaha untuk benar-benar mencari manusia.

(Foto : PA )

Leo Oosterweghel, direktur Kebun Binatang Dublin, Irlandia – yang dikunjungi sekitar 1,2 juta pengunjung setiap tahun – mengatakan hewan-hewan itu memandangnya ‘dengan lebih banyak kejutan sekarang’.

‘Mereka datang dan melihat dengan baik karena mereka bertanya-tanya apa yang terjadi pada orang lain. Mereka terbiasa dengan pengunjung, “katanya kepada The Irish Times.

Menurut Paul Rose, dosen perilaku hewan di Universitas Exeter, Inggris, penghuni kebun binatang – seperti primata dan kakatua – mengandalkan kunjungan dan keterlibatan kita untuk ‘interaksi’.

“Ini bermanfaat bagi kesejahteraan hewan dan kualitas hidup. Jika stimulasi ini tidak ada di sana, maka hewan-hewan tersebut tidak memiliki interaksi, ‘katanya kepada BBC News.

Itulah sebabnya badak dan jerapah di Taman Margasatwa Orana di Selandia Baru masih muncul untuk penampilan publik mereka, meskipun tidak ada yang datang untuk melihatnya. Kebun Binatang Phoenix mengalami situasi yang sama, dengan penjaga menghabiskan lebih banyak waktu dari biasanya dengan gajah, orangutan dan hewan lainnya.

Linda Hardwick, direktur komunikasi untuk Kebun Binatang Phoenix, menjelaskan:

“Kami telah memperhatikan bahwa beberapa hewan ‘sosial’ kami bukan penggemar tinggal di rumah dan perintah menjaga jarak sosial. Primata secara khusus memperhatikan bahwa tamu kita pergi dan mencari mereka.”

“Tropical Flights Aviary kami adalah rumah bagi burung yang sangat istimewa dan sosial; Dina jalak Bali, yang kehilangan perhatian tamu. Pemelihara burung sering mengunjunginya untuk mengurangi kesepiannya.”

Menjadi sangat serius di Sumida Aquarium Tokyo sehingga staf meminta masyarakat untuk melakukan video call dengan belutnya untuk mengingatkan mereka bahwa manusia ada.

Di Twitter, Sumida Aquarium menulis: “Mereka tidak melihat manusia, kecuali penjaga, dan mereka sudah mulai melupakan manusia … di sini ada permintaan mendesak. Bisakah Anda menunjukkan wajah Anda ke belut kebun kami dari rumah Anda? “

(Foto: Sumida Aquarium / Twitter)

Untungnya, dengan kehadiran berulang penjaga dan pekerja di kebun binatang, Rose meyakinkan bahwa hewan ‘tidak tiba-tiba akan menjadi asing’ dengan manusia.(yn)

Sumber: Unilad

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/PlUtzyRD0YE?list=PLagNdOe-xshJk9bkw8UVGayheosWINW5-

Ahli : Pandemi Mengungkapkan Alarm Absennya Etika di Laboratorium Virologi Tiongkok

0

Venus Upadhayaya

Pandemi virus Komunis Tingkok menyoroti sejarah salah urus, korupsi, dan kurangnya etika di laboratorium virologi Tiongkok. Banyak teori yang beredar mengenai virus itu. Pertanyaan berkembang mengenai sumber Coronavirus yang dimiliki itu merenggut lebih dari 240.000 jiwa dan menginfeksi lebih dari 3,4 juta orang di seluruh dunia pada tanggal 2 Mei, menurut hitungan dari Johns Hopkins. Tetapi jumlah orang yang terinfeksi dan meninggal sebenarnya tidak dapat dikonfirmasi karena kekurangan data akurat dari Tiongkok.

Satu teori yang banyak beredar adalah bahwa virus Komunis Tiongkok  diproduksi di dalam Institut Virologi Wuhan, ini adalah sesuatu yang dibantah rezim Tiongkok.

Terlepas dari itu, para ahli mengatakan investigasi ke dalam penelitian Tiongkok mengenai Coronavirus menunjukkan kurangnya etika di laboratorium virologi Tiongkok, akar penyebabnya adalah kendali mutlak Komunis Tiongkok atas lembaga-lembaga ini.

“Selama bertahun-tahun, ahli virus yang bekerja yang di negara-negara Barat membayangkan para rekan sejawatnya di Tiongkok beroperasi di bawah pedoman etika yang sama yang mereka lakukan. Tentu saja aturan tertulis — disalin dari negara-negara Barat — tampak sama. Tetapi dalam hal perilaku aktual, praktiknya cukup berbeda. Segala sesuatu di Tiongkok didorong oleh kebutuhan politik Partai Komunis Tiongkok,” kata Steven Mosher,Population Research Institute, amal untuk hak asasi manusia, mengatakan dalam sebuah email.

Masalah Etika dengan Penelitian Coronavirus Tiongkok

Teori mengenai virus Komunis Tiongkok yang lolos dari laboratorium tersebut berasal dari fakta bahwa pasien pertama yang terinfeksi jenis Coronavirus baru di Wuhan, tempat  seorang peneliti berperingkat tinggi, Dr. Zhengli Shi, telah melakukan penelitian peningkatan-fungsi pada virus SARS di Institut Virologi Wuhan.

Penelitian peningkatan-fungsi melibatkan secara sengaja meningkatkan penularan atau virulensi suatu patogen.

Pemerintahan Amerika Serikat menjeda pendanaan jenis penelitian peningkatan-fungsi tertentu pada tahun 2014, dan mengangkatnya pada tahun 2017 dengan penekanan bahwa “proses peninjauan yang bijaksana” yang ditetapkan oleh HHS harus diikuti.

Dr. Zhengli Shi, juga dikenal sebagai “wanita kelelawar” di Tiongkok karena  penelitiannya terhadap mamalia bersayap itu, menyimpan kelelawar yang diketahui membawa Coronavirus di dalam Institut Virologi Wuhan.

Risiko yang terlibat dalam penelitian peningkatan-fungsi menjadi perdebatan di sebuah artikel yang diterbitkan di Nature pada tahun 2015 yang membahas sebuah virus chimera  ditemukan menginfeksi manusia setelah diciptakan di sebuah laboratorium melalui rekayasa genetik di antara kelelawar tapal kuda di Tiongkok dengan virus SARS, oleh sebuah  kelompok ahli virologi internasional termasuk Dr. Zhengli Shi.

“Jika virus tersebut lolos, tidak seorang pun yang dapat memprediksi lintasannya,” kata Simon Wain-Hobson, seorang ahli virus di Institut Pasteur di Paris, mengatakan kepada Nature pada saat itu.

Meskipun tidak pasti apakah virus chimeria itu disimpan di laboratorium Dr. Zhengli Shi di Wuhan, kasus tersebut menyoroti risiko yang terlibat dalam penelitian tersebut.

Majalah Nature baru-baru ini menerbitkan suatu sanggahan yang mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan virus chimeria itu adalah penyebab pandemi saat ini.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat  Mike Pompeo mengatakan pada “Larry O’Connor Show” pada tanggal 23 April bahwa Amerika Serikat terus-menerus mengevaluasi fasilitas berisiko tinggi semacam itu di seluruh dunia yang meneliti virus untuk memastikan semua langkah-langkah keamanan diikuti.

“Ada banyak jenis laboratorium di Tiongkok, dan kami prihatin  bahwa Tiongkok tidak memiliki keahlian, kemampuan, dan proses, dan protokol, yang memadai untuk melindungi dunia dari potensi lolosnya virus,” kata Mike Pompeo.

Tuduhan Penjualan Hewan Dari Laboratorium ke Pasar

Satu teori adalah bahwa entah bagaimana Coronavirus berasal dari Pasar Makanan Laut Huanan di Wuhan sebagai akibat dari lompatan patogen ke manusia dari daging yang terkontaminasi yang diperoleh dari laboratorium penelitian Tiongkok.

Para peneliti dari laboratorium ini diduga menjual bangkai binatang setelah mereka melakukan percobaan pada binatang itu.

Para ahli yang diwawancarai oleh The Epoch Times untuk kisah ini telah menyatakannya kekhawatiran akan praktik ini, karena laporan korupsi di dalam laboratorium Tiongkok. Para ahli khawatir hal tersebut dapat  menjadi saluran penularan virus.

Sekelompok anggota parlemen Amerika Serikat bipartisan menyatakan keprihatinannya dalam surat mereka kepada Organisasi Kesehatan Dunia serta Organisasi Pangan dan Pertanian, menyerukan “penutupan global satwa liar hidup pasar” setelah teori pandemi yang berasal dari pasar basah untuk masa depan.

Kasus mengenai praktik korupsi baru-baru ini dilaporkan oleh The Epoch Times Edisi Mandarin : Ning Li, seorang profesor dari Universitas Agrikultural

Tiongkok dijatuhi hukuman 12 tahun penjara pada bulan Februari karena menjual binatang dari laboratorium di Wuhan tempat ia bekerja.

Dari 3,7 juta yuan Tiongkok yang diperoleh Ning Li dari hasil kejahatannya, lebih dari 1 juta yuan Tiongkok berasal dari penjualan binatang atau susu digunakan oleh laboratorium, termasuk babi dan sapi.

Sean Lin, seorang mantan peneliti virologi untuk Angkatan Darat Amerika Serikat, mengatakan kejahatan semacam itu sulit dibawa ke pengadilan di Tiongkok.

“Bahkan jika orang ingin memaparkan  beberapa staf institut atau para pemimpin yang menjual binatang percobaan ke pasar, suara mereka dapat dengan mudah dibungkam oleh pimpinan institut atas nama menjaga reputasi institut,” kata Sean Lin.

Wendy Rogers, ahli Australia dalam bidang bioetika praktis dan salah satu dari 10 orang top di Nature yang penting dalam bidang ilmu pengetahuan pada tahun 2019, mengatakan melalui email, bahwa budaya semacam itu semakin mendorong praktik korupsi di dalam laboratorium Tiongkok ini.

“Ada toleransi luas terhadap korupsi di Tiongkok, yang mana mendorong warga untuk ‘pergi’ dengan tindakan tidak etis atau ilegal jika mereka mampu, terutama jika dengan melakukan hal itu, mereka dapat menghasilkan penghasilan tambahan,” kata Wendy Rogers.

‘Sistem Akan Menjadi Lebih Tertutup’

Saat ditanya apakah pandemi akan memaksa rezim Tiongkok untuk menjadi lebih transparan kepada komunitas internasional dalam hal penelitian virologi Tiongkok, Steven Mosher mengatakan ia tidak percaya hal itu akan terjadi.

“Reaksi Partai Komunis Tiongkok akan menjadi kurang transparan dan kurang etis dengan menyembunyikan semakin banyak apa yang dilakukannya dari komunitas ilmiah, dengan menempatkan semakin banyak hambatan untuk publikasi dan kerja sama internasional. Sistem akan menjadi lebih tertutup, daripada lebih terbuka. Lagi pula, ini adalah ‘keadaan alami’ dari teknologi-tinggi, birokratis, negara totaliter,” kata Steven Mosher. Ia menambahkan, para dokter dan peneliti yang berusaha transparan mengenai virus Komunis Tiongkok telah dihukum dan disensor.

Steven Mosher menjelaskan, Mereka yang bersedia berpartisipasi dalam jaringan kebohongan yang dirangkai oleh pihak berwenang pusat telah dipuji dan dipromosikan. Demikianlah kurangnya pertumbuhan etika.  

Virologi Sean Lin menunjukkan bahwa orang-orang di Tiongkok tidak memiliki kebebasan berbicara, selama pandemi bahkan para dokter serta perawat tidak boleh secara terbuka membicarakan masalah wabah atau kurangnya “pasokan medis kepada media publik atau jurnal ilmiah.”

“Dunia juga perlu menyelidiki apakah Institut Virologi Wuhan, bersama dengan Unit Kedokteran Militer Tiongkok, telah melakukan proyek pengembangan senjata biologis, meskipun Komunis Tiongkok berjanji untuk tidak melakukannya dengan menandatangani Konvensi Senjata Biologis pada tahun 1985,” kata Sean Lin. (Vv)

https://www.youtube.com/watch?v=2RcWVTjfFF8


Australia Menggalang Dukungan Internasional untuk Penyelidikan Virus ‘Komunis Tiongkok’

Victoria Kelly-Clark

Di tengah-tengah “diplomasi prajurit serigala” Beijing, “Australia tetap teguh mengejar penyelidikan internasional independen mengenai asal dan penanganan wabah virus Komunis Tiongkok atau yang dikenal dengan coronavirus atau pneumonia Wuhan.

Menteri Luar Negeri Marise Payne mengatakan kepada ABC Radio AM pada tanggal 1 Mei bahwa Australia sedang dalam proses berbicara dengan negara-negara lain untuk melakukan suatu “tinjauan yang transparan.”

“Kami sangat bersyukur dengan perjanjian yang kami miliki dalam beberapa hari terakhir dan pada minggu terakhir dengan telepon Perdana Menteri dan telepon saya sendiri,” kata Marise Payne.

Mengikuti upaya pemerintah Australia, sebuah resolusi bakal  diajukan oleh Uni Eropa kepada Organisasi Kesehatan Dunia pada tanggal 18 Mei yang membahas perlunya peninjauan yang tepat, kata Perdana Menteri Scott Morrison memberitahukan kepada Alan Jones di 2GB Radio pada tanggal 1 Mei:

“Apa yang perlu diketahui dunia — dan ada banyak dukungan untuk ini — adalah bagaimana awal wabah itu dan apa pelajaran yang dapat dipetik?”

“Hal tersebut perlu dilakukan secara mandiri. Dan mengapa kita ingin tahu itu? Karena hal itu dapat terjadi lagi,” kata Scott Morrison.

Sebelumnya, pada tanggal 14 April, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Guterres berkomitmen untuk meninjau pandemi virus Komunis Tiongkok setelah krisis berlalu.

Tiongkok Harus Mendukung Penyelidikan

Mantan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan kepada Radio ABC Radio pada tanggal 30 April, bahwa ia dikejutkan oleh reaksi Komunis Tiongkok, mengingat Tiongkok “tidak mau melakukan penyelidikan yang kredibel untuk seluruh dunia sendiri.”

“Saya pikir akan lebih disukai, tentu saja, jika Tiongkok memimpin penyelidikan yang kredibel mengenai asal-usul Coronavirus, dan saya terkejut Tiongkok belum melakukan penyelidikan yang memberikan dampak pada ekonomi, masyarakat dan tentu saja  reputasi Tiongkok,” kata Julie Bishop.

Julie Bishop juga menyerukan agar retorika untuk “menurunkan” dan untuk “diplomasi lebih tenang dan sunyi.”

Julie Bishop mengatakan penyelidikan perlu terjadi untuk memahami bagaimana virus tersebut “memasuki populasi manusia dan apakah keputusan telah diambil untuk  mencegah penyebarannya.”


Berbicara kepada Seven’s Sunrise pada tanggal 29 April, Julie Bishop mengatakan Tiongkok memiliki kewajiban sebagai anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mendukung suatu pertanyaan independen.

Ketegangan Diplomatik

Hubungan diplomatik Australia dengan Komunis Tiongkok saat ini adalah dingin.

Duta Besar Tiongkok Cheng Jingye pada tanggal 26 April mengancam bahwa “masyarakat Tiongkok” dapat memboikot ekspor, pariwisata, dan sektor universitas Australia jika pemerintah Australia melanjutkan penyelidikan itu.

Menteri Luar Negeri Marise Payne juga mengatakan tanggal 1 Mei, bahwa Australia akan menolak “saran apa pun bahwa pemaksaan ekonomi akan menjadi tanggapan yang tepat untuk menyerukan dilakukannya suatu tinjauan independen dan transparan.” (vivi/asr)

Keterangan Gambar:(Kiri) Perdana Menteri Scott Morrison di Gedung Parlemen di Canberra, Australia pada 13 Februari 2019. (Kanan) Menteri Luar Negeri Marise Payne di Sydney, Australia pada 1 Februari 2019. (Tracey Nearmy / Getty Images)

https://www.youtube.com/watch?v=h4i_7gBg0rk

‘Mereka Mengunci Rumah Saya dari Luar’: Kisah Warga Kota yang Terpapar Virus Menunjukkan Masa-Masa Sulit Wabah Kedua

Nicole Hao

Pada bulan Maret lalu, pemerintah kota Harbin telah mencabut lockdown dan mengizinkan perkumpulan sosial. Pada saat itu, Harbin, seperti halnya dengan sebagian besar kota di Tiongkok, menyatakan bebas dari kasus virus baru itu.

Tetapi saat kluster wabah mulai muncul, pihak berwenang kembali mengumumkan lockdown.

Para penduduk mengatakan kepada The Epoch Times bahwa Harbin memaksa banyak orang dikarantina di rumah, tanpa izin untuk pergi ke luar. Namun, mereka belum pernah berhubungan dengan pasien yang didiagnosis atau menunjukkan gejala.

Makan Malam Keluarga

Seorang penduduk asli Harbin dengan enam kerabat yang terinfeksi berbicara kepada The Epoch Times berbahasa Mandarin mengenai bagaimana virus menyebar dalam keluarga itu. The  Epoch Times memilih untuk menggunakan nama samaran guna melindungi identitas mereka.

Lin Jun adalah seorang pria yang berasal dari Harbin tetapi telah bekerja dan tinggal di selatan Tiongkok. Keluarganya masih tinggal di Harbin, di Provinsi Heilongjiang. Akan tetapi ibunya, Wang Hong, tinggal bersamanya dari dari bulan Januari hingga tanggal 9 April.

Hari itu, “nenek saya dipulangkan dari rumah sakit [untuk penyakit yang tidak terkait virus itu], jadi ibu saya  kembali ke Harbin untuk merawatnya di rumah,” kata Lin Jun.

Di Tiongkok, keluarga biasanya mengadakan makan malam besar saat satu anggota keluarga kembali setelah perjalanan jauh. Jadi pada malam tanggal 9 April, kakek dan nenek Lin Jun mengadakan pesta besar di rumah dengan 11 anggota keluarga.

Karena pemerintah tidak mengumumkan adanya infeksi baru di Harbin sampai tanggal 10 April, keluarga Lin Jun tidak mengetahui adanya risiko terpapar virus itu.

Mereka pikir aman untuk berkumpul lagi.

Pada tanggal 11 April, pemerintah Harbin mengumumkan ada satu kasus infeksi baru di Harbin, seorang pasien di rumah sakit yang sama dengan nenek Lin Jun.

Karena 11 anggota keluarga itu adalah kontak dekat, mereka semua harus menerima uji diagnostik virus. Mereka dikirim ke rumah sakit dalam tiga kelompok.

“Putra paman saya dirawat di rumah sakit setelah [dinyatakan positif]uji asam nukleat pertama. Paman dan kakek saya didiagnosis positif selama uji asam nukleat kedua. Bibi saya adalah yang terakhir dirawat di rumah sakit. Ia tidak diuji asam nukleat karena kekurangan kit diagnostik di rumah sakit itu. Tetapi hasil CT scan, dan gejalanya menunjukkan bahwa ia terinfeksi,” kata Lin Jun. Paru-paru bibi Lin Jun menunjukkan adanya ground-glass opacity, menunjukkan peradangan — gejala umum COVID-19.

Ibu dan nenek Lin Jun juga diuji positif dan dirawat di rumah sakit. Keduanya dalam kondisi kritis di unit perawatan intensif.

Anggota keluarga Lin Jun tidak memenuhi deskripsi kasus infeksi yang diumumkan oleh pemerintah Harbin. Adapun kasus mereka cenderung tidak dihitung dalam angka resmi.

Karantina Paksa

Pada tanggal 17 April, pemerintah Provinsi Heilongjiang menghukum 18 pejabat Harbin karena salah menangani wabah. Sejak itu, pemerintah kota Harbin meluncurkan langkah-langkah ketat untuk mencegah penyebaran virus.

Namun, penduduk setempat mengeluh bahwa aturan karantina paksa adalah tidak manusiawi.

Istri Xiao adalah staf dapur di Rumah Sakit Rakyat Distrik Daoli Harbin. Sekitar tujuh hari yang lalu, Xiao diisolasi di sebuah pusat karantina selama 24 jam sebagai tindakan pencegahan. Ia kemudian dibebaskan dari karantina setelah pengujian negatif. Sementara itu, istri Xiao dikarantina di rumah sakit dan tidak diizinkan pulang. Tetapi karena istrinya bekerja di rumah sakit, Xiao juga dikarantina.

“Mereka mengunci rumah saya dari luar…Saya terkunci di dalam rumah,”kata Xiao memberitahu The Epoch Times bahasa Mandarin pada tanggal 23 April. Xiao mengeluh bahwa Harbin mulai terasa seperti Wuhan, kota tempat virus pertama kali muncul, adalah pada bulan Februari.

“Pejabat berwenang senior menekan pejabat junior [untuk memperketat pencegahan virus], kemudian pejabat junior menekan rakyat biasa…Menimbulkan kepanikan. Rakyat biasa tidak punya hak untuk bicara, juga tidak punya hak untuk memilih [tempat untuk dikarantina],” kata Xiao.

Ning adalah orang yang pergi belanja  untuk dapur rumah sakit Distrik Daoli. 

Ia biasanya pergi ke pasar grosir setempat di pagi hari untuk membeli sayuran, lalu membawa hasil belanjaannya ke rumah sakit sebelum jam 7 pagi. Para pekerja di dapur rumah sakit mulai bekerja pada jam 8 pagi. Dengan demikian, Ning berkata bahwa ia tidak melakukan kontak dengan orang-orang yang bekerja di dalam dapur rumah sakit. Tetapi pihak berwenang secara paksa menguncinya di rumahnya.

“Mereka mengunci pintu saya dari luar empat hari yang lalu. Saya bahkan tidak melakukan kontak dengan siapa pun di rumah sakit,” kata Ning.

Nyonya Su memberitahukan kepada The Epoch Times bahwa suaminya mengunjungi rumah sakit untuk mendapatkan perawatan untuk kondisi darah pada tanggal 16 April, akan tetapi dikarantina di rumah sakit. Meskipun nyonya Su tidak pergi ke rumah sakit, ia dipaksa dikurung di rumah oleh pihak berwenang kota Harbin pada tanggal 19 April.

Sementara itu, seorang warga Harbin meminta bantuan di media sosial Tiongkok, mengeluh bahwa ia tidak diizinkan untuk kembali ke rumahnya sendiri.

Ia mengatakan dalam sebuah video bahwa ia meninggalkan apartemennya untuk berbelanja. Saat ia kembali ke kompleks tempat tinggalnya, penjaga memintanya untuk menunjukkan izin khusus agar ia dapat masuk ke dalam kompleks tersebut.

Netizen ini tidak sendirian. Video media sosial menunjukkan warga Harbin lainnya juga menunggu di pos pemeriksaan untuk pulang ke rumah. (Vv)


FOTO : (GREG BAKER / AFP via Getty Images)

https://www.youtube.com/watch?v=kbA84osSlYg

FDA Amerika Serikat Percepat Evaluasi Remdesivir Sebagai Obat Pertolongan Darurat Virus Corona

ET, oleh Liang Yan

Pabrikan yang memproduksi Remdesivir adalah Gilead Sciences Inc. Amerika Serikat.

Steven Hahn seperti dikutip oleh Bloomberg mengatakan : “Kami telah menekankan kecepatan ketika bekerja sama dengan Gilead, pada waktu yang sama kami juga berupaya untuk mengevaluasi lebih jauh berbagai data yang ada. Ini adalah ketentuan dari peraturan yang memerlukan pertimbangan dari berbagai segi. Kami perlu meninjau data lengkap untuk memastikan bahwa Remdesivir memang efektif bagi pasien tertentu”.

Anthony Fauci, Direktur American Institute of Allergy and Infectious Diseases dan kepala ahli penyakit menular, berbagi hasil percobaan awal dengan pemakaian Remdesivir pada hari Rabu 29 April lalu. 

Menurut Anthony Fauci obat tersebut memainkan peran penting dalam menyembuhkan pasien yang terinfeksi virus komunis Tiongkok. Obat dapat mempersingkat waktu penyembuhan dari biasanya yang 15 hari menjadi 11 hari. Fauci menekankan bahwa data itu cukup menggembirakan.

Lalu  apakah obat tersebut akan digunakan untuk pertolongan darurat terhadap pasien ? Keputusannya akan dibuat dalam waktu dekat.

Steven Hahn tidak mengungkapkan kapan Remdesivir dipasarkan, tetapi ia mengatakan bahwa Food and Drus Administration (FDA) atau  Badan Pengawasan Obat dan Makanan  Amerika Serikat sedang mempertimbangkan beberapa saluran agar pasien dapat menggunakan obat ini.

Selain memutuskan apakah pasien kritis dapat atau tidak menggunakan obat ini, FDA juga dapat melakukan penelitian yang lebih luas tentang obat sambil menyetujui obat untuk penggunaan klinis dan memungkinkan pasien untuk meminumnya.

Bulan lalu, FDA menyetujui 2 macam obat untuk mengatasi penyakit malaria, yakni hydroxychloroquine (HCQ) dan chloroquine untuk perawatan darurat. Ini adalah satu-satunya obat darurat yang disetujui oleh FDA untuk mengatasi virus komunis Tiongkok. 

Dalam uji klinis sebelumnya, beberapa pasien menunjukkan hasil membaik secara signifikan setelah meminumnya, meskipun yang lain menunjukkan hasil yang tidak baik. 

Pekan lalu, FDA mengeluarkan peringatan terhadap kedua obat ini yang dicurigai dapat merusak fungsi jantung.

Keterangan Gambar: Menunjukkan markas besar Gilead Sciences di California. (Josh Edelson/AFP/Getty Images)

sin/rp 

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=h4i_7gBg0rk

Jika Kim Jong Un benar-benar Sekarat, Siapa yang Bakal Mewarisi Kerajaan Pertapa?

0

ET, oleh Steven W. Mosher

Beberapa media telah mengklaim bahwa diktator Korea Utara Kim Jong Un dalam kondisi koma akibat  prosedur jantung yang gagal, meskipun Presiden Donald Trump pada tanggal 27 April tampaknya menunjukkan bahwa Kim Jong Un baik-baik saja — atau akan segera baik.

Namun, ada sesuatu yang tampaknya tidak beres di Korea Utara, menurut Menteri Pertahanan Korea Selatan, ada “peningkatan yang tidak biasa” operasi penerbangan dan latihan kesiapan artileri. Dan, melintasi perbatasan Tiongkok, sebuah kolom transportasi terlihat memindahkan tank-tank berat di menuju penyeberangan perbatasan di Dandong.

Bahkan dengan asumsi krisis kesehatan Kim Jong Un saat ini, jika itu masalahnya, segera berlalu,  patut ditanyakan apa yang terjadi di Korea Utara saat jenazah Kim Jong Un yang dibalsem bergabung dengan jenazah ayah dan kakeknya di Mausoleum Kim Il-sung di Pyongyang.

Hari itu mungkin tidak terlalu lama. Dengan berat badan sekitar 136 kg dengan tinggi badan 168 cm, dan montok, Kim Jong Un adalah tidak sehat dan gemuk. Selain menderita  diabetes, kesukaannya pada anggur, keju, kebiasaan merokok (empat bungkus sehari) dan ada riwayat penyakit jantung koroner pada keluarga, dan maka tidak berlebihan untuk menyebutnya sebagai serangan jantung yang berjalan. 

Jika hal itu terjadi, Kim Jong Un tidak pulih dari krisis kesehatannya saat ini, atau menderita penyakit fatal lainnya dalam beberapa tahun mendatang, yang tampaknya mungkin terjadi, maka siapa yang akan menggantikannya? Dan jika ada penggantinya, akankah  mengubah kebijakan domestik atau luar negeri Korea Utara yang menindas?

Adik diktator Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mungkin memiliki jejak dalam.

Kim Jong Un dan Kim Yo Jong mengembangkan hubungan dekat saat mereka berada di Swiss dari tahun 1996 hingga 2000 untuk bersekolah. 

Kim Yo Jong adalah seorang kader yunior di Partai Pekerja Korea Utara hingga hingga 2011, saat Kim Jong Un  menjadi pemimpin tertinggi Korea Utara. Sejak itu, Kim Yo Jong menerima promosi satu demi satu, suatu tanda yang pasti berasal dari kebaikan Kim Jong Un.

Selain hubungan pribadi mereka, yang mungkin kurang penting bagi Kim Jong Un yang memberi makan pamannya kepada sekawanan anjing yang kelaparan daripada yang dipikirkan oleh seseorang, Kim Yo Jong juga adalah Wakil Direktur Propaganda dan Departemen Agitasi di Partai Pekerja Korea Utara, dan karena itu dilaporkan sebagai dalang penciptaan kultus kepribadian Kim Jong Un. Setelah berhasil melakukannya untuk Kim Jong Un, Kim Yo Jong akan lebih mampu menciptakan citra kehidupannya yang lebih besar.

Pada tahun 2017, Kim Yo Jong bergabung dengan Politbiro Komite Pusat Partai Buruh Korea Utara, dan sejak itu menjadi tokoh masyarakat di Korea Utara, sering hadir saat  penampilan Kim Yo Jong di hadapan masyarakat. 

Secara internasional, Kim Yo Jong mewakili Korea Utara di Olimpiade Musim Dingin 2018 PyeongChang, dan menemani Kim Jong Un ke pertemuan puncak dengan Donald Trump di Singapura dan Vietnam.

Pada tanggal 17 Desember 2019, sebagai tanda lain pengaruhnya yang berkembang, Kim Yo Jong mengeluarkan perintah militer langsung pertamanya, menyerukan semua unit wanita untuk “tetap waspada terhadap kondisi pekerjaan dan kesehatan para prajurit wanita dan untuk memberikan pertimbangan khusus kepada mereka,” lapor Daily NK.

Meskipun Kim Jong Un telah mempercayakan Kim Yo Jong dengan wewenang yang cukup besar, beberapa analis menampik gagasan bahwa Kim Yo Jong dapat menjadi pemimpin teratas dalam sebuah negara komunis yang didominasi pria dengan tradisi Konfusianisme yang kuat, sebuah tradisi di mana wanita jelas-jelas lebih rendah dari pria. 

Beberapa analis menunjuk fakta bahwa di Tiongkok, Jiang Qing, juga dikenal sebagai Nyonya Mao, telah disingkirkan oleh kudeta militer tidak lama setelah kematian suaminya, Mao Zedong.

Namun, Kim Yo Jong memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan Nyonya Mao dalam permainan kekuatan. Pertama-tama, Kim Yo Jong adalah satu-satunya saudara kandung Kim Jong Un yang aktif secara politik. Masuk akal, Kim Jong Un telah membuka jalan untuk kenaikan Kim Yo Jong di masa depan dengan mengesampingkan dua kakak laki-lakinya, satu kakak laki-lakinya sudah tersingkir secara permanen. 

Salah satu kakak laki-lakinya sudah pensiun, sementara kakak laki-laki yang lainnya, Kim Jong Nam, dibunuh pada tahun 2017 di Bandara Kuala Lumpur. Selain putra Kim Jong Un yang baru berusia dua tahun, membuat Kim Yo Jong adalah sebagai satu-satunya penuntut untuk tahta dinasti Kim.

Selain itu, meskipun masih muda, Kim Yo Jong tampaknya tidak memaksa. Segera setelah ia diangkat sebagai wakil direktur Departemen Propaganda dan Agitasi Partai pada bulan November 2014, ia mengendalikan  organisasi tersebut dengan gaya keluarga Kim yang khas — dengan melakukan pembersihan.

Kim Yo Jong segera mengirim tiga wakil direkturnya — yang semuanya berperingkat lebih tinggi daripada Kim Yo Jong — untuk pendidikan ulang tenaga kerja di peternakan ayam dan perkebunan di pedesaan. 

Seseorang  mengasumsikan bahwa tiga pejabat tua ini, dua di antaranya berusia delapan puluhan, membuat kesalahan dengan tidak mengambil pemula yang berusia 27 tahun secara serius, dan sebagai akibatnya menghabiskan beberapa tahun terakhir mereka dengan menanam millet dan memberi makan ayam.

Setelah berhasil menciptakan kultus kepribadian Kim Jong Un, Kim Yo Jong adalah jauh lebih mampu untuk menciptakannya bagi dirinya sendiri. Ilusi ketangguhan adalah setidaknya sama pentingnya dengan kenyataan, setidaknya berkaitan dengan tentara Korea Utara.

Konstituensi terbesar di Korea Utara, dan yang merupakan kunci untuk merebut dan memegang kekuasaan, adalah 1,2 juta tentara. Di sini Kim Yo Jong membawa ikatan keluarganya yang penting untuk masalah ini. Kim Yo Jong menikah dengan putra kedua wakil ketua Partai Pekerja Korea Utara Choe Ryong-hae, yang sejak akhir tahun 2017 menjadi anggota komisi militer Partai Pekerja Korea Utara yang kuat.

Mungkin koneksi ini, bersama dengan dukungan Kim Jong Un,  mengizinkan Kim Yo Jong mengeluarkan perintah militer langsung pertamanya akhir tahun lalu. 

Jika Kim Yo Jong suatu hari berhasil naik ke tahta dinasti Kim, kita harus tidak berharap pemerintahannya jauh berbeda dari pemerintahan tirani kakaknya, ayahnya, dan kakeknya. Cenderung tidak akan ada pembukaan dramatis Korea Utara ke dunia luar. Seperenam populasi Korea Utara akan tetap dipenjara di jaringan besar kamp kerja paksa negara, sementara sisanya akan terus merana di kamp penjara besar yaitu Korea Utara itu sendiri, tetap tidak tahu apa-apa yang terjadi di luar Korea Utara.

Penulis Steven W. Mosher mengatakan, ia akan memberikan yang lebih baik daripada peluang yang mungkin ditambahkan Kim Yo Jong untuk populasi kamp konsentrasi di tahun-tahun pertamanya sebagai penguasa, sama seperti yang dilakukannya saat mengambil alih Departemen Propaganda dan Agitasi Partai bertahun-tahun sebelumnya. 

Lagi pula, Kim Jong Un melakukan serangkaian pembersihan setelah menjabat untuk mengkonsolidasikan kekuatannya. Ini semua mengakibatkan eksekusi puluhan pejabat senior militer dan pemerintah, termasuk paman Kim Jong Un dan penasihatya, yaitu Jang Song-thaek, pada tahun 2013. Kim Yo Jong mungkin memutuskan untuk menyerang teror ke dalam jantung  seluruh elit partai dengan cara yang sama.

Adapun apa arti aturan Kim Yo Jong bagi kebijakan luar negeri Korea Utara, tetap menjadi pertanyaan terbuka. Ia belum memberikan tujuan kebijakan utama, baik pada kebijakan luar negeri atau pun dalam negeri. 

Beberapa orang menyatakan bahwa Kim Yo Jong, sebagai seorang wanita, harus membuktikan ketangguhannya dengan kembali ke praktik yang dilakukan  ayah dan kakeknya dengan melakukan serangan mematikan di Korea Selatan dan Pasukan Amerika Serikat yang  ditempatkan di sana. 

Yang lainnya menyatakan, minimal, Kim Yo Jong mungkin diharapkan untuk melanjutkan uji nuklir berkala dan peluncuran rudal untuk mengakibatkan ketidakstabilan yang menjadi ciri pemerintahan saudara-saudaranya.

Melanjutkan uji nuklir berkala dan peluncuran rudal mungkin lebih dekat dengan sasaran.

Bulan lalu, saat Korea Selatan memprotes peluncuran dua rudal balistik jarak pendek Korea Utara, Kim Yo Jong mengeluarkan pernyataan publiknya yang pertama. Ia menyebut pemerintahan Presiden Moon Jae-in “mirip-gangster” dan “bodoh” karena mengeluh mengenai peluncuran tersebut, lapor Yonghap News Agency.

Kim Yo Jong mengatakan bahwa peluncuran tersebut adalah “tindakan untuk membela diri” yang “tidak ditujukan untuk mengancam siapa pun.”

Ini pastinya terdengar lebih kasar daripada berdamai. Mungkin itu adalah pertanda bahwa bila Kim Yo Jong suatu hari menggantikan Kim Jong Un, penyatuan kembali semenanjung Korea akan tetap jauh.

Keterangan Gambar: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyaksikan uji coba rudal di Korea Utara, pada 25 Juli 2019. (Kantor Pusat Berita Korea / Kantor Berita Korea via AP)

(Vivi/asr)

Steven W. Mosher adalah presiden dari Population Research Institute dan penulis Bully of Asia: Why China’s “Dream” is the New Threat to World Order.” 

Video Rekomendasi

Kim Jong-un Dikabarkan Kritis, Pamannya Kim Ping-yi Sementara Ambil Alih Kuasa Militer

Epochtimes.com- Kim Jong-un, tidak terlihat sejak kemunculannya di depan umum terakhir pada 11 April 2020 lalu. Bahkan pemimpin Korea Utara berusia 36 tahun itu melewatkan festival terbesar dan terpenting Korea Utara, Festival Matahari, hari ulang tahun kakeknya Kim Il Sung tahun ini.

Pada 29 April, Radio Free Asia memberitakan bahwa sepuluh hari yang lalu, Kim Jong-un dikirim ke rumah sakit di Pyongyang untuk perawatan darurat karena pembuluh darah otak pecah. Pada awalnya diagnosis dokter mengatakan bahwa Kim Jong-un mengalami pendarahan otak dan kondisinya serius.

Sebuah sumber di luar Korea Utara yang  meminta dirahasiakan,  mengutip sumber resmi Pyongyang yang membenarkan bahwa Kim Jong-un dilarikan ke Rumah Sakit Pyongyang untuk penyelamatan 10 hari yang lalu  telah keluar dari masa bahaya. Akan tetapi dokter mengatakan bahwa Kim Jong-un masih berada dalam kondisi kritis dan harus berhati-hati, tetap tenang untuk mengurangi tekanan pada pembuluh darah di otaknya. 

Pejabat Korea Utara mengatakan: “Saat ini, Kim Jong-un masih dalam kondisi kritis. Meskipun dia sadar, dia kesulitan berbicara.”

Sumber lain yang mengetahui situasi tersebut mengutip para pejabat Korea Utara  mengatakan bahwa Kim Jong Un untuk sementara waktu menyerahkan kekuasaan militer kepada pamannya, Kim Pingyi, termasuk Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Korea Utara. 

Adik Kim Jong-un yakni Kim Yo-jung bertanggung jawab atas urusan partai dan urusan luar negeri Korea Utara. Perubahan tersebut   adalah pengaturan sementara dan tidak ditunjuk secara informal, sehingga tidak akan diungkapkan ke publik.

US Bloomberg News juga melaporkan pada 28 April bahwa Jin Pingyi, yang berusia  65 tahun adalah satu-satunya putra pendiri Korea Utara Kim Il Sung. Jika Kim Jong-un mengalami masalah, kemungkinan dia akhirnya dapat mengambil alih jabatan Kim Jong-un. Sementara itu Kim Jong-un saat ini  belum menunjuk penerusnya.

Kim Pingyi adalah Paman Kim Jong Un. Dia adalah saudara tiri dari ayah Kim Jong Un, yakni Kim Jong Il. Setelah kalah dari Kim Jong Il pada tahun 1970-an, Kim Pingyi bekerja di luar negeri selama sekitar 40 tahun, di beberapa negara seperti di Hongaria, Bulgaria, Finlandia, Polandia, dan Republik Ceko. Kim Pingyi kembali ke Pyongyang tahun lalu.

Meskipun Kim Pingyi selalu disingkirkan dalam keluarga Kim dan sebagian besar “dilupakan” oleh media resmi Korea Utara, dalam masyarakat patriarki di Korea Utara, jika ada masalah dengan Kim Jong-un, adik perempuan Kim Yo-jung sulit memegang kekuasaan.

Laporan tersebut mengutip mantan menteri Korea Utara, Thae Yong Ho yang sebelumnya dikenal sebagai Tai Yonghao.  Thae Yong Ho membelot ke Korea Selatan pada tahun 2016.

Thae Yong Ho mengatakan: “Korea Utara yang dipimpin oleh Kim Yo-jung tidak mungkin dipertahankan.”

Thae Yong Ho  memperingatkan bahwa jika Kim Yo-jung yang memimpin, negara mungkin dalam kekacauan. 

“Untuk menghindari situasi ini, beberapa orang di kepemimpinan akan mencoba membawa Kim Pingyi yang sekarang menjadi tahanan rumah kembali ke pusat kekuasaan,” tambah Thae Yong Ho.

Laporan itu mengatakan bahwa jika Kim Pingyi berkuasa, ini mungkin menempatkan banyak pemimpin puncak saat ini ke dalam krisis karena mereka telah menghabiskan beberapa dekade yang menekan pengaruh mereka. 

Pada tahun 2011, setelah ayahnya meninggal, Kim Jong-un dengan cepat membersihkan calon pesaingnya.  Kim Jong-un mengeksekusi pamannya dan mantan agennya Zhang Chengze. Kim Jong-un  juga diduga memerintahkan pembunuhan saudara tirinya, Kim Jong-nam, yang berada di pengasingan di Malaysia. Masao.

Kim Pingyi lolos dari perombakan keluarga yang berkuasa, yang mungkin juga menunjukkan bahwa Kim Jong-un tidak pernah menganggapnya sebagai pesaing nyata. Oleh karena itu, Kim Pingyi dapat memegang jabatan diplomatik untuk waktu yang lama dan menjaga jarak tertentu dari Kim Jong-un. 

Pada tahun 2015, Kim Pingyi diangkat menjadi duta besar Korea Utara untuk Republik Ceko. Pada tahun 2017 ketika Kim Jong-nam dibunuh dia menerima perlindungan tambahan.

Laporan itu juga menyebutkan  beberapa orang berpikir bahwa Kim Pingyi tidak memiliki kesempatan untuk menggantikan Kim Jong Un.

Menurut Kim Byeong-ki, legislator partai berkuasa Korea Selatan, melalui media sosial pada 26 April 2020 lalu mengatakan bahwa tidak ada indikasi bahwa jika Kim Jong-un dinonaktifkan, Kim Ping-yi dapat menggantikan keponakannya itu.A

“Aku tersenyum mendengar pernyataan ini,” kata Kim Byeong-ki.

Keterangan Gambar: Gambar menunjukkan peta data pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. (The Epoch Data Room)

hui/rp 

Video Rekomendasi

Fasilitas Berskala Besar Dibangun di Pyongyang, Menyiapkan Pemakaman Kim Jong Un?

Ntdtv.com- Sejumlah media mengutip laporan media Inggris “The Sun” pada 27 April lalu, menyatakan menurut foto satelit terbaru dari Labs Planet, Korea Utara mulai membangun bangunan sementara yang biasanya digunakan untuk parade militer. Bangunan itu ada di sisi timur Pyongyang sejak 18 April 2020. Dilaporkan  bangunan itu dapat menampung prajurit yang berpartisipasi dalam parade militer.

Korea Utara sebelumnya diperkirakan akan mengadakan parade militer pada Januari 2020 lalu, tetapi dibatalkan karena pandemi virus komunis Tiongkok  (Wuhan pneumonia).  

Ada laporan yang mengatakan, meskipun Korea Utara mengklaim nol kasus infeksi, namun berbagai sumber menyebutkan bahwa epidemi di Korea Utara sangat parah. Sumber-sumber militer Korea Utara mengungkapkan bahwa hanya pada Januari dan Februari saja, lebih dari 180 tentara Korea Utara tewas. Sementara pada awal bulan Maret, jumlah kasus yang diduga meningkat menjadi lebih dari 7.000 kasus. Oleh karena itu, kecil kemungkinan Korea Utara mengadakan parade militer skala besar selama epidemi.

Beberapa media berspekulasi bahwa bangunan sementara yang diperlukan untuk parade militer di Pyongyang itu kemungkinan besar digunakan untuk mengadakan upacara pemakaman Kim Jong-un. Karena fasilitas sementara itu terlihat mirip dengan tempat yang digunakan Kim Jong Il, mantan pemimpin Korea Utara dan ayah Kim Jong Un saat meninggal pada  Desember 2011 silam. 

Kim Jong-un tidak lagi muncul di publik sejak ia memimpin rapat Politbiro Partai Buruh Korea Utara pada 11 April lalu. Kim Jong-un juga absen dalam perayaan Hari Matahari, yakni peringatan kelahiran mendiang kakek sekaligus pendiri Korea Utara, Kim Il Sung pada 15 April lalu. Ada rumor tentang penyakitnya yang kritis.

Melansir laman CNN AS, 20 April lalu, operasi kardiovaskular Kim Jong-un gagal dan membuat kondisinya kritis. 

Sementara itu, media Jepang mengatakan bahwa Kim Jong-un kini dalam keadaan koma atau mungkin meninggal. Meskipun media resmi Korea Utara melaporkan keberadaan Kim Jong-un terbaru, tetapi tidak pernah merilis foto terbaru Kim Jong-un.

Keterangan foto: Beberapa media berspekulasi bahwa Korea Utara membangun fasilitas sementara untuk parade militer skala besar, besar kemungkinan adalah persiapan untuk menyelenggarakan pemakaman Kim Jong-un. Ilustrasi (KIM MENANGKAN JIN / AFP via Getty Images) 

Johny / rp 

Video Rekomendasi

Media Amerika: Kim Jong-un Menderita Afasia pada Pendarahan Otak, Kekuasaannya Diserahkan kepada Paman dan Adik Perempuannya

Ntdtv.com- Pada 29 April 2020, Radio Free Asia mengutip berbagai sumber yang melaporkan bahwa Kim Jong-un pertama kali dibawa ke Pyongyang 10 hari yang lalu karena pembuluh darah otak yang pecah. 

Pada awalnya dokter mendiagnosis pendarahan otak dan masih dalam kondisi serius. Berita itu berbeda dari laporan media sebelumnya, yang sebelumnya mengatakan bahwa Kim Jong-un dirawat di rumah sakit untuk operasi jantung.

Menurut Free Asia Report, salah satu warga Korea Utara  mengutip sumber dari pejabat Pyongyang yang mengatakan bahwa Kim Jong-un baru-baru ini keluar dari masa bahaya tetapi masih dalam kondisi kritis.

Meskipun Kim Jong-un sadar, dia kesulitan berbicara. Dokter memperingatkan bahwa Kim Jong-un harus berhati-hati untuk beristirahat dan mencegah pembuluh darah otaknya pecah lagi.

Orang lain yang mengetahui situasi tersebut mengutip para pejabat Korea Utara yang mengatakan bahwa Kim Jong Un untuk sementara waktu menyerahkan kekuasaan militer tertinggi kepada pamannya, Kim Pingri. Sementara pekerjaan dan urusan eksternal Partai Buruh Korea berada di bawah kekuasaan saudara perempuan Kim Jong Un yakni Kim Yuzheng. 

Namun, saat ini hanya pengaturan sementara dan bukan penunjukan informal, sehingga tidak akan diumumkan.

Belum lama ini, Kim Yuzheng ditunjuk sebagai anggota alternatif Politbiro Komite Sentral Partai Buruh Korea dan wakil menteri pertama Komite Sentral. Kim Ping-il adalah saudara tiri Kim Jong Il, pemimpin partai Korea Utara sebelumnya, dan menjabat sebagai duta besar Korea Utara untuk Republik Ceko.

Laporan itu mengutip analisis dari beberapa ahli yang menyebutkan, Korea Utara mungkin sementara waktu mempertahankan kondisi pemerintahan bersama antara Kim Ping-Il dan Kim Yuzheng, tetapi  Kim Yuzheng terlalu muda untuk didukung oleh Korea Utara dalam masyarakat patriarki. Kim Ping-Il kemungkinan lebih besar untuk mengambil alih.  

Yang Shaozheng, seorang pensiunan profesor di Universitas Guizhou di Tiongkok, berpendapat bahwa tidak peduli siapa  kerabat Kim Jong-un yang akan mengambil alih, akan sulit untuk keluar dari sistem totaliter. Sementara apa yang benar-benar dibutuhkan masyarakat Korea adalah jalan menuju kebebasan, aturan hukum dan pemerintahan konstitusional.

Setelah berita tentang penyakit kritis Kim Jong-un tersiar, Komunis Tiongkok dan otoritas Korea Utara dengan keras membantahnya. Otoritas Korea Utara dan Komunis Tiongkok mempunyai hubungan erat. Otoritas Korea Utara juga terus menerus merilis sensasi Kim Jong-un dalam keadaan selamat. Tetapi berita dari Jepang dan Amerika Serikat cenderung mengatakan Kim Jong Un sakit parah dan bahkan sudah mati.

Diperkuat lagi, Kim Jong-un belum membuat penampilan publik selama lebih dari 20 hari, termasuk pada beberapa acara penting. Bahkan setelah berita penyakit kritis tersiar, media Korea Utara hanya mengirim laporan tentang Kim Jong-un menerima dan mengirim pesan ucapan selamat, tetapi ia masih menghilang. 

Menurut analisis eksternal, itu mungkin mengindikasikan bahwa Kim Jong-un memang sedang dalam masalah kondisi fisik.

Beberapa hari sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump secara terbuka menanggapi bahwa dia tahu situasi Kim Jong-un dan berharap dia akan sehat.

Beberapa analis menunjukkan bahwa itu sepertinya menyiratkan bahwa Kim Jong-un masih hidup, tetapi dia sakit parah.

Namun, ada juga beberapa sumber dari Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok daratan yang mengatakan Kim Jong-un sudah meninggal dan pemerintah Korea Utara hanya menunda pemberitahuan kematiannya.

Keterangan foto: Kim Jong-un dituduh “sakit kritis” dan kehidupan serta kematiannya tidak diketahui. (JUNG YEON-JE / AFP / Getty Images)

hui/rp 

Video Rekomendasi

PSBB Seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Barat Dimulai 6-19 Mei 2020

0

ETIndonesia – Seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Barat akan dimulai pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara serentak pada 6-19 Mei 2020. Itu setelah usulan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah disetujui oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Keputusan Terawan tersebut telah ditetapkan pada tanggal 1 Mei 2020 melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/289/2020.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga mengumumkannya secara langsung melalui akun instagramnya.

Melansir dari situs Pemprov Jawa Barat jabarprov.go.id  Ridwan Kamil mengumumkan bahwa PSBB Provinsi Jawa Barat akan dimulai Rabu 6-19 Mei 2020. Pemberlakuan tersebut dihitung dengan masa inkubasi virus terpanjang.

Untuk diketahui, saat ini sebanyak 10 kabupaten/kota sudah menerapkan PSBB yakni dKab/Kota Bogor, Kab/Kota Bekasi, Kota Depok dan Bandung Raya yang terdiri Kota Bandung, Kab Bandung, Kota Cimahi, Kab Bandung Barat dan Kab Sumedang. Adapun PSBB Bodebek diperpanjang hingga 12 Mei, sementara PSBB Bandung Raya akan berakhir 5 Mei. 

Adanya keputusan PSBB secara serentak di Jawa Barat, maka PSBB Bodebek dan Bandung Raya akan mengikuti masa terpanjang PSBB Provinsi Jawa Barat.

“Sekarang sudah ada 10 kabupaten/kota yang sudah PSBB, 17 kabupaten kota lainnya akan menyusul PSBB,” kata Gubernur Ridwan Kamil, Jum’at (1/5/20) malam disiarkan dalam channel Youtube Pemprov Jawa Barat.  

Pria yang kerap disapa dengan Kang Emil itu berharap semua pihak bersama menyukseskan pelaksanaan PSBB Provinsi.  

“Kami berharap dengan PSBB Provinsi yang akan dimulai hari Rabu depan , maka warga Jabar bisa seirama, bisa satu gerakan, satu komandao, penguncian wilayah, sehingga tren yang turun ini bisa kita maintain,” katanya. 

Ridwan Kamil mengatakan pintu masuk di 27 daerah di Jawa Barat akan dibatasi ditambah dengan pembatasan pergerakan bersamaan pelarangan mudik. Adapun anggaran yang diturunkan untuk darurat Kesehatan  dan pelaksanaan PSBB secara total dana provinsi dan Kabupaten/Kota sebesar Rp 10,9 triliun.  Anggaran tesebut digunakan untuk peralatan Kesehatan dan bantuan sosial.

Dalam pernyataannya, Ridwal Kamil optimistis PSBB Jabar bakal berhasil dengan positif. Menurut mantan Walikota Bandung itu, kunci keberhasilan PSBB Jabar sekarang ada tiga, yakni disiplin, tes masif (RDT/PCR), dan penghayatan Ramadan.

“Kami meyakini ada hikmahnya di bulan Ramadan. Karena masyarakat lagi banyak di rumah untuk ibadah, imannya tinggi, rajin ibadah imunitas naik. Insyallah hal -hal positif tadi bisa kita dapatkan. Di bulan Ramadan ini pemudik dilarang sehingga kami tidak mendapati kasus-kasus impor lagi,” ujarnya.  (asr) 

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=h4i_7gBg0rk

Pria Tunawisma yang Putus Asa dengan Sedih Mencari Rumah untuk Anjingnya

0

Manusia dan hewan berbulu, yang karena momok kemiskinan dan ketidakadilan, dipaksa untuk hidup berkeliaran di jalan-jalan, di tengah kelaparan dan kesepian, adalah kenyataan pahit bahwa kita tidak dapat acuh tak acuh pada mereka.

Ilustrasi.

Ini adalah kisah tentang pria tunawisma yang miskin, yang telah melakukan upaya besar untuk merawat anjingnya, teman petualangan dan kesengsaraannya.

Adalah seorang wanita, Eliane Rocha, yang tinggal di Santos, Brasil, seorang penyayang hewan, yang setelah melihatnya di jalan tidak bisa untuk berhenti untuk berbicara dengan pria itu. Dia menceritakan kisahnya di jejaring sosialnya, yang kemudian menjadi viral.

Dia mengatakan bahwa anjing itu telah hidup bersama pria itu selama 2 tahun, ketika dia masih anak anjing. Dia selalu melakukan segalanya untuk mendapatkan makanan bagi mereka berdua, tetapi sekarang dengan adanya kuncian dan kurangnnya wisatawan, dia tidak lagi tahu apa yang harus dilakukan untuk merawat anjingnya dengan layak dan dia benar-benar sedih.

Dia mulai berpikir bahwa hal yang paling adil untuk anjing itu adalah memberinya kesempatan untuk mendapatkan rumah di mana dia dicintai dan tidak kelaparan, tetapi hanya memikirkannya akan menghancurkan hatinya.

“Pria ini tinggal di jalan dan ketika saya melewatinya (di depan) dia meminta saya untuk membawa anjingnya karena dia tidak punya apa-apa lagi untuk merawat (saya sudah punya anjing dan dua kucing),” tulis Eliane di publikasinya.

“Anjing tidak dikebiri, sangat menyenangkan. Dia menjaganya dengan tali karena jika tidak dia bisa ditabrak. Dia ingin memberikan anjing itu kepada orang lain, untuk siapa dia benar-benar tahu cara merawat dan memberikan cinta. Dia bahkan menangis, saya sangat menyesal atas keduanya,” tambah Eliane.

Pria itu tahu bahwa hewan berbulu akan sangat menderita jika harus berpisah dengannya, tetapi dia tidak punya pilihan lain.

Eliane telah meminta agar mereka menulis kepadanya melalui pesan di profil sosialnya, kalau-kalau ada orang yang tertarik mengadopsi anak anjing itu. Itu akan menghancurkan hati gelandangan malang ini, tetapi dia akan senang karena anjingnya akan lebih bahagia.(yn)

Suber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/H7hD1MeaDWo?list=PLagNdOe-xshJk9bkw8UVGayheosWINW5-

Lebih Dari 80 Orang Meninggal Dunia di Rumah Veteran AS Akibat Terinfeksi Virus Komunis Tiongkok

Theepochtimes.com- Pihak berwenang kesehatan negara bagian Massachusetts, Amerika Serikat pada 28 April mengatakan kepada stasiun lokal WWLP bahwa 80 veteran meninggal karena virus Komunis Tiongkok, sebuah jenis Coronavirus baru yang menyebabkan penyakit COVID-19, di Rumah Prajurit Holyoke.

Sejak itu Massachusetts mengambil alih operasi fasilitas perawatan kesehatan setelah pengawasnya, Bennet Walsh, diberi cuti administratif berbayar.

“Mengerikan,” kata Edward Lapointe, yang mana ayah mertuanya tinggal di sana dan mengidap kasus ringan virus Komunis Tiongkok. “Orang-orang ini tidak pernah punya kesempatan,” katanya ditambahkan, menurut Boston Globe.

Beberapa karyawan Rumah Prajurit Holyoke mengatakan mereka percaya fasilitas menempatkan para veteran dalam bahaya selama pandemi.

“Sistem macam apa ini? Kita berbicara mengenai Amerika Serikat di abad ke-21,” kata Kwesi Ablordeppe, seorang asisten perawat bersertifikasi lama yang bekerja di Rumah Prajurit Holyoke, menurut WCVB. 

“Kita berbicara mengenai para veteran yang mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan kita, oke. Dan begitukah cara kita merawat mereka?” kata Kwesi Ablordeppe menambahkan bahwa ia bekerja “sejak awal melawan COVID” di Rumah Prajurit Holyoke. “Dan begitu saya masuk ke unit tersebut, saya hancur.”

Joan Miller, seorang perawat di Rumah Prajurit Holyoke, mengatakan kepada Boston Globe bahwa seluruh unit ditutup karena tidak ada cukup pekerja, memaksa beberapa veteran untuk menjadi dekat dengan mereka yang terinfeksi.

“Para veteran sangat akrab satu sama lain. Kita tidak tahu siapa yang positif dan siapa yang negatif dan kemudian mereka berkelompok dan hal itu sungguh semakin memperburuknya. Itu saat benar-benar merebak,” kata Joan Miller. 

Gubernur Massachusetts Charlie Baker mengatakan ia tidak mengetahui wabah terjadi di Rumah Prajurit Holyoke sampai tanggal 29 Maret, itu saat beberapa veteran di sana telah meninggal dunia akibat virus tersebut. Namun ia mengatakan ia “terkejut” oleh kurangnya pelaporan dari Rumah Prajurit Holyoke ke Massachusetts, seperti dilaporkan Boston Globe.

Garda Nasional kemudian dikerahkan, dan Bennet Walsh dikenakan cuti administratif, menurut Charlie Baker.

Bagi kebanyakan orang, virus Komunis Tiongkok menyebabkan gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk yang sembuh dalam dua hingga tiga minggu. 

Bagi sebagian orang, khususnya orang lanjut usia  dan orang-orang dengan masalah kesehatan memang sudah ada, dapat menyebabkan lebih banyak penyakit parah, termasuk pneumonia dan kematian. Sebagian besar orang pulih kembali.

Salah satu cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus adalah dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat menganjurkan terlebih dahulu mencuci tangan dengan air hangat atau dingin dan kemudian menyabuni telapak tangan, punggung, antara jari tangan dan bawah kuku selama 20 detik sebelum dibilas dengan air mengalir.

Keterangan Gambar: Paramedis yang mengenakan alat pelindung diri membawa seorang pasien ke ambulans di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di Boston, Massachusetts, pada 3 April 2020. (Brian Snyder / Reuters)

(Vivi/asr)

Video Rekomendasi

Wabah “Virus Krustasea” Beredar di 11 Provinsi di Tiongkok

0

Ntdtv.com- Media di Tiongkok daratan “Aquatic Frontier Magazine” melaporkan pada 12 April bahwa ada insiden tinggi penyakit udang di Tiongkok selatan musim semi ini. Insiden terjadi terutama di Delta Sungai Mutiara, Shanwei, Raoping, Fujian dan tempat-tempat lain di tambak di Tiongkok selatan. Hasil tes sangat berkorelasi dengan “Shrimp Iridescent Virus”.

Laporan itu mengatakan bahwa pada awal 2014 silam, tim peneliti ilmiah Tiongkok menemukan virus krustasea, yang kemudian secara resmi diberi nama “Decapod Rainbow Virus” (DIV1). Ini adalah virus yang sangat menular yang membunuh tidak hanya udang tetapi juga “decapod crustaceans” seperti lobster dan kepiting.

Laporan itu menyebutkan bahwa virus krustasea itu telah ditemukan di 11 provinsi dan kota-kota di sepanjang pantai Tiongkok.Virus ini sekarang tersebar luas di daerah-daerah budidaya udang utama Tiongkok, dalam keadaan darurat dan tidak ada perawatan obat khusus. 

Ketika udang terinfeksi virus krustasea ini, udang akan menjadi merah, jejunum, kaki hitam dan gejala lainnya. Angka kematiannya sangat tinggi, dalam kultur Penaeus vannamei dan Macrobrachium rosenbergii dapat mencapai lebih dari 80%.

“Weekly Post” Jepang (NEWS ポ ス ト セ ブ ン) melaporkan bahwa setelah infeksi terjadi, tidak ada cara untuk menyelesaikannya, dan virus akan menyebar ke seluruh kolam pembiakan dalam beberapa hari. Jika kolam di dekatnya tidak dibersihkan dan dikeringkan bersama, virus akan menyebar dengan sangat cepat.

Laporan itu juga menyatakan bahwa penyebab merebaknya “virus misterius krustasea” di Tiongkok dan cara penularannya masih belum jelas, mungkin menggunakan air sawah sebagai media penularan. 

Virus ini saat ini tidak menginfeksi manusia, tetapi tidak ada jaminan bahwa virus  krustasea tidak akan bermutasi ke manusia seperti virus flu burung.

Keterangan Foto: Penyakit menular yang parah muncul di industri budidaya udang di wilayah pesisir Tiongkok, dan tidak ada obat khusus yang dapat menangani. (internet)

hui/rp 

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=2RcWVTjfFF8

Profesional Medis Inggris : Ventilator Buatan Tiongkok Dapat Menyebabkan Cedera Serius Bahkan Kematian

NTD, oleh He Yating

Menurut pemberitaan media AS ‘NBC’ 4 pada 30 April, bahwa seorang dokter ahli anestesi dan  perawatan intensif senior yang mewakili para dokter, pejabat Birmingham, Inggris, daerah yang paling parah terkena dampak, dokter dan eksekutif di daerah sekitarnya, menulis surat kepada pejabat senior pemerintah Inggris.  Isi surat itu berupa peringatan serius dalam penggunaan ventilator buatan Tiongkok yang baru tiba dan didistribusikan untuk penggunaannya.

Dalam surat itu disebutkan bahwa kota mereka baru saja menerima 250 unit ventilator tipe Shangrila 510S Emergency Transport Ventilator buatan Aeonmed. Sedangkan perangkat untuk pemasok oksigen tersebut tidak dapat dibersihkan secara sempurna. Jadi, penggunaannya dapat menyebabkan cedera serius pada pasien, termasuk kematian.

Keterangan Gambar screenshoot : Laporan media NBC AS soal ventilator Tiongkok

Para dokter menunjukkan bahwa pasokan oksigen dari ventilator buatan Tiongkok itu, tidak stabil dan tidak dapat diandalkan, dengan kualitas konstruksi yang “sangat mendasar”, dan pipa koneksi oksigen dari ventilator ini tidak memenuhi spesifikasi Uni Eropa.

Selain itu, sesuai dengan deskripsi, perangkat tersebut dirancang untuk pasien dalam ambulans bukan untuk pasien di tempat pembaringan rumah sakit. Agar mesin dapat difungsikan dalam ruangan, dokter terpaksa menggunakan troli rumah sakit sebagai dudukan sementara untuk perangkat yang  meniru situasi di ambulans.

Selain kekhawatiran serius tentang kualitas ventilator, dokter Inggris juga mengatakan bahwa mereka tidak terbiasa dengan perangkat itu.  Dokter mengatakan petunjuk pemakaian yang disediakan oleh pabrik juga cukup membingungkan. Pasalnya, perangkat itu tampaknya tidak cocok untuk digunakan  dalam situasi krisis seperti saat ini.

“Kami berharap tidak lagi menggunakan ventilator ini dan mengganti peralatan pernapasan yang lebih baik untuk pasien yang sakit kritis.” Demikian tertulis dalam surat itu.

Sejak virus komunis Tiongkok menyebar ke seluruh dunia, perkembangannya yang cepat membuat banyak negara mengalami kekurangan pasokan medis. Perusahaan-perusahaan Tiongkok kemudian mengambil kesempatan untuk menjual sejumlah besar bahan-bahan perlindungan medis dan kesehatan ke negara-negara dengan harga tinggi. 

Namun demikian, masker, kotak uji cepat virus, dan produk pelindung medis lainnya yang diekspor dari Tiongkok seringkali dituduh memiliki kualitas yang buruk atau kualitas tidak memenuhi syarat. Dikhawatirkan mengancam keselamatan personel medis. Banyak negara harus segera menarik kembali pasokan medis buatan Tiongkok yang telah didistribusikan ke rumah sakit dan meminta retur kepada pihak Tiongkok.

Pada akhir bulan Maret 2020, 1,3 juta lembar masker KN95 yang dibeli oleh Belanda dari Tiongkok,  ditolak penerimaannya oleh para staf medis. Dikarenakan tidak memenuhi standar. Sehingga tidak dapat berperan dalam mengisolasi virus. Tak hanya membran yang menangkap partikel virus tidak berfungsi dengan baik, tetapi juga bentuk masker tidak dapat menutupi bagian dari wajah dengan benar. Pada saat itu, juru bicara Rumah Sakit Catharina di Belanda menyebut bahwa masker itu adalah sampah.

Pada 28 Maret, FDA AS atau Food and Drug Administration, telah menghilangkan masker Tiongkok standar Tiongkok N95 (KN95) dari daftar masker yang dapat diterima AS.

Pada bulan April, kepala agen suplai medis darurat Finlandia menghabiskan jutaan Euro untuk membeli masker dari Tiongkok. Namun, masker-masker yang dikirim itu tidak memenuhi syarat, dan kepala agen tersebut terpaksa mengundurkan diri.

Sebanyak 50.000 unit alat deteksi virus yang dibeli oleh pemerintah Spanyol dari perusahaan-perusahaan Tiongkok hanya memiliki tingkat akurasi sebesar 30%, Inggris juga membeli 3,5 juta unit alat tes virus buatan Tiongkok. Akan tetapi tidak satupun yang terbukti efektif. Pemerintah Inggris mengindikasikan bahwa mereka sedang mengurus pembatalan pembelian.

Begitu sifat buruk dari memalsu produk dan menjual barang tiruan menyebar ke industri pembuatan pasokan medis, dapat dibayangkan seberapa serius konsekuensi buruk yang mungkin terjadi. 

Diplomasi Masker yang diterapkan komunis Tiongkok, akhir-akhir ini terus mengalami halangan serius karena produk-produk yang tidak memenuhi syarat.  Sehingga beberapa pengamat politik mengatakan bahwa setelah epidemi berakhir, dunia bisa memutus rantai pasokan bahan dari daratan Tiongkok.

Keterangan gambar: Sekelompok dokter ahli dan pengurus rumah sakit di Inggris mengeluarkan peringatan bahwa perangkat pemasok oksigen Shangrila 510S Emergency Transport Ventilator yang diproduksi oleh Beijing Aeonmed Medical System Co., Ltd. dapat menyebabkan cedera serius pada pasien dan bahkan kematian karena tidak dapat dibersihkan secara sempurna. (video screenshot)

(Sin/asr)