EpochTimesId – Putra sulung tokoh politik Partai komunis Tiongkok, Zhou Yongkang, yang bernama Zhou Bin dijatuhi hukuman 18 tahun penjara. Menurut sumber, Zhou Bin dengan nama baru ‘Zhao Xiang’ saat ini tengah mendekam di penjara, seperti dikutip dari EpochTimes.com, Jumat (12/1/2018).
Pengguna Twitter bernama ‘liuhu2017’ pada 5 Januari menulis, “Setelah vonis pengadilan, Zhou Bin menjalani hukuman penjara dengan nama ‘Zhao Xiang’. Baru-baru ini pengacara hukum yang hendak menyelesaikan prosedur yang ditugaskan oleh istri Zhou Bin dan keluarga sehingga perlu menemui Zhou Bin di penjara Yichang tetapi ditolak oleh pihak berwenang penjara.”
New York Times pernah melaporkan bahwa setelah Zhou Bin ditangkap, dia membeberkan kepada peradilan bukti-bukti yang tidak menguntungkan ayahnya. Dia tega menghianati ayahnya dengan harapan hukuman terhadap dirinya diperingan.
Bukti yang dibeberkan sang Anak, membuat Zhou Yongkang yang membantah tuntutan dan menolak mengakui kesalahannya jadi ‘bertekuk lutut’.
Menurut laporan, Zhou Bin tidak hanya membantu perusahaan PetroChina mengakuisisi sejumlah sumur minyak dan fasilitas produksi minyak di Amerika Utara. Dia bahkan menjual sumur-sumur yang sudah tidak berminyak itu kepada PetroChina guna mendapatkan komisi dan keuntungan.
Tindakan tersebut merugikan perusahan minyak Tiongkok, tetapi PetroChina tidak berani mengusut demi menjaga nama baik Zhou Yongkang.
Ibu mertua Zhou Bin yang berusia 71 tahun, Zhan Minli pernah dijadikan pemegang saham utama dari belasan perusahaan energi dan perusahaan investasi di Beijing.
Hasil investigasi pihak berwenang menemukan anak-anak Zhou Yongkang, istri dari saudara mudanya, dan seorang ibu yang masih berkerabat memiliki kekayaan yang terlacak hingga sebesar 1 miliar Renminbi. Sebagian besar dananya terkonsentrasi di industri perminyakan dan gas alam.
Zhou Yongkang memiliki posisi yang mampu mempengaruhi kebijakan perminyakan dan pengaturan kedudukan personil dalam industri tersebut. Dia akhirnya ditangkap pada 2013, pasangan Zhou Bin juga mengalami pemeriksaan pihak berwenang.
Pada 11 Juni 2015 Zhou Yongkang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena ‘mengaku bersalah dan menyesal’.
Pada 15 Juni 2016, kasus Zhou Bin disidangkan di Pengadilan Yichang. Pengadilan menemukan bahwa Zhou Bin dan ayahnya, Zhou Yongkang bersama-sama mengambil keuntungan dari jabatan Zhou Yongkang untuk memperkaya diri secara ilegal.
Jumlah kekayaan Zhou Bin yang diperoleh secara ilegal berjumlah sebesar RMB 98.046.600. Selain itu, Zhou Bin juga bekerjasama dengan temannya memanfaatkan kedudukan ayahnya untuk mencari keuntungan ilegal dengan membantu pengurusan ijin-ijin dengan imbalan besar yang jumlahnya mencapai 124 juta RMB lebih.
Atas dakwaan kejahatan menerima suap dan melakukan usaha tanpa ijin itu, Zhou Bin dijatuhi hukuman penjara 18 tahun.
Pada hari yang sama, sebuah media Tiongkok memberitakan bahwa istri Zhou Yongkang, mantan penyiar studio televisi CCTV bernama Jia Xiaoye dijatuhi hukuman penjara 9 tahun karena terbukti menggunakan pengaruh Zhou untuk mendapatkan uang suap.
Kejahatan utama ayah dan putra keluarga Zhou tersebut di Tiongkok sesungguhnya adalah pengambilan organ hidup praktisi Falun Gong.
Zhou Bin mengumpulkan kekayaan menggunakan pengaruh kekuasaan ayahnya dengan bertindak selaku ‘calo’ jabatan di instansi pemerintahan. Mereka juga mempengaruhi keputusan pengadilan, mencarikan tahanan alternatif untuk menggantikan terpidana yang akan menjalani hukuman mati.
Pasangan orangtua dan anak itu sering menggunakan praktisi Falun Gong yang ditahan untuk dijadikan tahanan alternatif yang menjalani hukuman mati bagi penjahat yang mau membayar Zhou. Praktisi tersebut kemudian diambil organ tubuhnya untuk dijual.
Dalam pengakuan Zhou Bin, ia mengatakan ayahnya dan Jiang Zemin terlibat dalam sebuah kejahatan terhadap kemanusiaan. (ET/Fang Xiao/Sinatra/waa)