Akibat Ponsel Hilang, Bocah 9 Tahun di Jiangsu Tiongkok Dipukuli Ibunya Selama 5 Jam Hingga Tewas

Epochtimes.id- Belum lama ini, seorang anak laki-laki berusia 9 tahun bernama Ming Ming (nama samaran) yang tinggal di sebuah distrik di Huangqiao, Kota Taixing, Jiangsu, Tiongkok karena menghilangkan telepon genggam.

Bocah ini akhirnya meninggal dunia di dalam rumah dengan tubuh dan anggota badannya penuh perban yang diikat oleh ibunya kemudian dipukuli pakai tongkat selama 5 jam.

Menurut laporan media ‘Xiandai kuaibao’ bahwa  dari rekaman kamera sirkuit yang terpasang di lift apartemen terlihat Ming Ming masuk ke dalam lift lantai 9 sambil bermain ponsel pada 5 Januari 2018 sebelum pukul 03.00 sore.

Ketika itu, si bocah keluar dari pintu lift lantai 1 untuk bermain dengan teman-temannya yang berada di belakang apartemen. Sekitar pukul 03.00 lebih itu, ia kembali masuk lift dengan tangan tanpa membawa ponsel. Mungkin ponselnya sudah hilang.

Menurut petugas sekuriti apartemen, Ming Ming merasa ketakutan setelah kehilangan telepon genggamnya dan terduduk di lantai dan menangis.

Ibu dari Ming Ming mengaku ia marah sekali gara-gara anaknya menghilangkan telepon genggam ditambah lagi ia tidak serius menyelesaikan tugas PR sekolah.

Saking marahnya, seluruh tubuh dan anggota badan Ming Ming diikat dengan perban plastik agar ia tidak melawan lalu memukulnya dengan tongkat. Ming Ming mengalami pemukulan dari sekitar pukul 06.00 sore hari itu hingga menjelang jam 11.00 malam dengan hanya beberapa teguk air untuk diminum.

Menjelang tidur malamnya itu, Ming Ming berkata kepada ibunya : “Ibu, aku tidak ingin bertemu lagi denganmu”.

Sekitar pukul 5 keesokan harinya, ketika ibu mendatangi kamar tidur Ming Ming melihat sudah meninggal dalam posisi tubuh tengkurap di atas lantai kamar.

“Tidak ada bagian tubuh yang utuh, penuh luka memar bekas pukulan lama dan baru” kata seorang petugas mobil ambulans yang membawa jenasah Ming Ming.

Menurut penuturan tetangga bahwa Ming Ming sering dipukuli ibunya.

“Kejam sekali ibunya, hanya karena sebuah telepon genggam meninggalkan penyesalan seumur hidup,” tulis warganet di Tiongkok.

Ada juga yang berkomentar bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) mendidik orang mengembangkan keinginan yang kuat untuk menguasai. Banyak sekali para orangtua di Tiongkok menjadikan anak-anak mereka sebagai aset pribadi yang bisa diberlakukan sewenang-wenang. (Sinatra/asr)

Sumber : Epochtimes.com