Home Blog Page 1929

Badan POM Sita Obat Ilegal Senilai Rp 15,7 Miliar di Jakarta

0

Epochtimes.id- Berawal dari laporan masyarakat tentang adanya peredaran obat tradisional (OT) tanpa izin edar/ilegal di wilayah Jakarta, BPOM RI melakukan penelusuran dan pemeriksaan terhadap empat sarana distribusi ilegal di Jakarta Utara dan Jakarta Timur pada Rabu (19/9/2018).

Tim Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) BPOM bergerak menuju lokasi pukul 13.00WIB dan menemukan 330 item (1.679.268 pieces) OT ilegal dan diduga mengandung bahan kimia obat dengan nilai keekonomian diperkirakan mencapai lebih dari 15,7 miliar rupiah.

“Rabu kemarin, PPNS BPOM RI menemukan 20 item OT ilegal di toko obat ANG di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur. Berdasarkan temuan ini, petugas kemudian melakukan penelusuran lebih lanjut dan menemukan gudang berupa rumah tempat tinggal di daerah Cilincing,” jelas Kepala BPOM RI Penny K. Lukito dalam rilisnya.

Menurut Penny, tepatnya ada dua rumah tempat tinggal yang menjadi gudang penyimpanan OT ilegal. Dari dua rumah tersebut ditemukan 127 item OT ilegal dan satu mobil box berisi 21 koli OT ilegal yang siap diedarkan dan rencananya dikirim ke daerah Kudus Jawa Tengah.

Tak berhenti sampai disitu, petugas terus mengembangkan penelusurannya dan berhasil menemulkan 183 item OT ilegal di sebuah rumah tinggal di Jatinegara. Selain itu juga ditemukan satu mobil box yang diduga digunakan untuk mendistribusikan produk ilegal tersebut.

Petugas PPNS telah menyita seluruh bukti dari keseluruhan barang bukti yang antara lain berupa jamu obat kuat laki-laki dengan merek Urat Madu, Tanduk Rusa, Spider, Cobra-X, dan Chang Sang; jamu pegel linu dengan merek Wantong Pegal Linu, Tawon Sakti, dan Tawon Liar; jamu asam urat dengan merek Assalam, Kapsul Asam Urat, dan Jaya Asli Anrat; serta jamu pelangsing dengan merek Lasmi dan Arma.

“Petugas PPNS BPOM RI telah memeriksa delapan orang saksi yang berada di lokasi. Kami akan menindaklanjuti temuan ini melalui proses pro-justitia guna mengungkap aktor intelektual. Seperti kami selalu sampaikan, kami terus bergerak memberantas peredaran produk ilegal di masyarakat”, tegas Kepala BPOM RI.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah berani melaporkan adanya peredaran produk ilegal dan mengajak semua pihak untuk terus memberantas produk ilegal.” lanjutnya.

Kegiatan ilegal ini melanggar Pasal 196 dan 197 Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak 1,5 miliar rupiah serta Pasal 62 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, dengan ancaman hukuman penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak 2 miliar rupiah.

Kepala BPOM RI menyatakan bahwa penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan bidang OT ini merupakan salah satu bentuk perlindungan kepada pelaku usaha legal.

Terkait maraknya peredaran OT ilegal, Kepala BPOM RI kembali meminta kepada seluruh pelaku usaha untuk mematuhi segala peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Masyarakat juga diharapkan untuk lebih berhati-hati dalam memilih OT yang akan digunakan. Jangan membeli atau memilih produk OT yang tidak memiliki izin edar. Ingat selalu Cek KLIK, Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin edar, dan Cek Kedaluwarsa sebelum membeli atau memilih produk OT,” imbau Kepala BPOM RI. (asr)

Beijing Hadapi Situasi Dilema Dialog Perdagangan Kelima Kemungkinan Tertunda

0

EpochTimesId – Dialog Perdagangan Tiongkok-Amerika Serikat putaran kelima kemungkinan ditunda. Dunia luar percaya bahwa Beijing kini terjebak dalam situasi dilema, serba salah. Jika menolak dialog maka akan dianggap tidak tulus. Namun jika hadir ke ajang dialog, tetapi tidak berniat untuk menyetujui kondisi yang ditawarkan AS, sudah pasti dianggap tidak punya keinginan untuk menyelesaikan masalah.

Sebelumnya baik Beijing maupun Washington sudah sepakat untuk meneruskan dialog perdagangan pada akhir bulan September ini. Akan tetapi jadwal dialog tampaknya dapat ditunda hingga bulan Oktober.

Wall Street Journal pada Jumat (21/9/2018) akhir pekan kemarin, mengutip info yang disampaikan sumber terpercaya yang mengatakan bahwa Beijing tadinya berencana mengirim delegasi yang dipimpin Wakil Menteri Perdagangan, Wang Sowen ke Washington. Pejabat komunis itu akan dikirim untuk ‘membuka jalan’ dan Wakil Perdana Menteri Liu He yang akan tiba dan bergabung dengan mereka pada 27-28 September 2018.

Namun, dua perjalanan diplomasi ini kabarnya telah dibatalkan. Menurut sumber informasi, Beijing mungkin masih ingin mengadakan dialog putaran kelima dengan Washington pada bulan Oktober nanti.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Geng Shuang, pada Jumat pagi saat ditanya tentang ikhwal keberangkatan delegasi ke Washington oleh wartawan pada konferensi pers reguler, tidak langsung menjawab. Dia mengisyaratkan bahwa dialog puataran kelima mungkin tidak dapat terlaksana sesuai jadwal.

Seorang pejabat senior Gedung Putih pada hari Jumat mengatakan bahwa kini, kedua pihak belum menetapkan lagi tanggal untuk pertemuan tersebut.

“Presiden mengharapkan kita terus bekerja keras dan menemukan cara-cara positif demi perjalanan ke depan, tetapi itu juga membutuhkan keseriusan dari pihak Tiongkok komunis untuk merealisasikan hal itu.”

Pejabat itu mengatakan bahwa Tiongkok komunis sudah memahami secara jelas bahwa yang dikehendaki oleh Amerika Serikat adalah menghentikan praktik perdagangan yang tidak adil.

Pihak AS sudah meringkas tuntutan terhadap perdagangan dengan Tiongkok yakni; Tarif nol, Nol penghalang non-tarif, Nol subsidi, Stop pencurian kekayaan intelektual, Stop pengalihan paksa teknologi, dan memungkinkan perusahaan AS beroperasi secara independen di Tiongkok.

Reuters memberitakan, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa AS sedang menilai tanggapan Beijing terhadap kenaikan tarif terbaru.
Eskalasi konflik perdagangan antara Tiongkok-AS kembali meningkat pekan kemarin, karena pihak AS Senin (17/9/2018) mengumumkan tarif baru berupa kenaikan 10 persen bagi komoditas Tiongkok senilai 200 miliar dolar AS. Beberapa jam setelah pengumuman tersebut pihak Tiongkok juga mengumumkan kenaikan tarif 5-10 untuk komoditas impor asal AS senilai 60 miliar dolar.

Kenaikan tarif tersebut akan diberlakukan mulai 24 September 2018. Jikalau dialog putaran kelima terlaksana, barangkali situasinya akan sama seperti dialog putaran keempat di mana terjadi situasi, ‘sambil dialog perang tarif tetap berlangsung’.

Tiongkok komunis menemui situasi dilema
Kenaikan tarif secara dua tahap atas komoditas Tiongkok senilai 200 miliar diyakini bukan hanya menyediakan ruang untuk pemilihan jangka menengah pada bulan November, tetapi juga memberikan kesempatan kepada Beijing. Jadi apakah Tiongkok bersedia atau tidak menerima dialog putaran kelima, tidak hanya akan menjadi respons terhadap AS, tetapi juga akan dilihat sebagai pernyataan sikap Beijing.

Hongkong Economic Times dalam laporannya menyebutkan bahwa pembalasan Beijing yang tidak dengan kekuatan penuh, kini menunjukkan bahwa mereka seakan-akan berada dalam tekanan Amerika Serikat. Tetapi jika menolak untuk bernegosiasi minggu depan, maka akan dianggap bahwa Beijing tidak tulus.

“Namun, jika Tiongkok tidak ingin menerima ketiga persyaratan AS untuk apa muncul di Washington? Bukankah menjadi tudingan Tiongkok tidak memiliki niat untuk memecahkan masalah.”

The New York Times melaporkan bahwa Tiongkok sedang menghadapi malu karena persiapan yang tidak memadai. Sebelumnya Tiongkok menghembuskan akan melakukan empat tindakan sebagai pembalasan terhadap kenaikan tarif AS (menaikkan tarif dengan tingkat yang sama, menyerang rantai pasokan manufaktur AS, mengganggu operasi perusahaan AS yang ada di Tiongkok dan mendepresiasi RMB) yang akhirnya menemui kebuntuan. Para pejabat Tiongkok pada umumnya bingung bagaimana jika konflik perdagangan benar-benar berkepanjangan.

Media corong pemerintah komunis, ‘Renmin Rebao’ versi luar negeri menerbitkan artikel di halaman depan pada hari Rabu yang isinya mengatakan bahwa Tiongkok sebenarnya dapat dengan cepat mengambil tindakan untuk mengatasi tekanan kenaikan tarif AS dengan memperluas pasar di luar Amerika Serikat.

Pernyataan tersebut sama seperti apa yang disampaikan mantan Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok yang sekarang menjabat Wakil Ketua Pusat Pertukaran Ekonomi Internasional Tiongkok, Wei Jianguo dalam sebuah forum yang diadakan pada 29 Agustus. Wei Jianguo mengatakan, Afrika akan menggantikan Amerika Serikat sebagai pasar ekspor terbesar bagi komoditas Tiongkok. Tetapi, bahkan dia sendiri mengakui bahwa ekspor Tiongkok ke Afrika berbeda dengan ekspor ke Amerika Serikat.

Dunia luar semua juga tahu bahwa Afrika tidak dapat menggantikan Amerika Serikat dalam hal ekonomi nasional, kapasitas pasar, daya belanja, hukum dan peraturan, sistem keuangan dan struktur industrinya. Afrika belum mampu menggantikan Amerika Serikat.

Ekonom Tiongkok He Qinglian dalam analisisnya menyebutkan bahwa dari sudut pandang pemerintah Tiongkok, meningkatkan Investasi dan ekspor ke Afrika sebagai upaya untuk menjamin pertumbuhan ekonomi. Selain itu, juga untuk mereposisikan strategis globalnya dalam situasi konflik perdagangan yang belum jelas ujungnya, tetapi apakah percobaan ini akan terjadi sesuai harapan mereka, masih belum jelas.

Ekspor Tiongkok sebagian besar bergantung pada pasar AS. Saat ini, Ekspor Tiongkok ke Amerika Serikat melebihi seperlima dari seluruh total ekspor Tiongkok. Dan surplus perdagangan Tiongkok dengan Amerika Serikat menyumbang 60 persen dari total surplus perdagangan luar negeri Tiongkok.

Dialog membutuhkan ketulusan Tiongkok untuk mengatasi masalah
Pada Jumat malam, Trump yang sedang menghadiri acara di Missouri mengatakan, “Mereka (Tiongkok) ingin mencapai kesepakatan, jika demikian mari kita lihat apakah kita bisa mencapai suatu kesepakatan.”

Implikasinya adalah apakah kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan tergantung pada apakah Tiongkok memiliki niat tulus. Memberikan jawaban yang memuaskan atas permintaan AS.

Trump juga memperingatkan bahwa, jika Tiongkok komunis melakukan pembalasan terhadap Amerika Serikat, pihaknya masih memiliki lebih banyak ‘peluru’. Jika mereka tidak berniat menyelesaikan masalah, Amerika Serikat akan memberlakukan tarif yang jauh lebih berat.

Kepala penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow mengatakan pada Senin pekan lalu, bahwa AS sudah siap untuk bernegosiasi dan mencapai kesepakatan perdagangan dengan Tiongkok. Akan tetapi, Amerika menghendaki pihak Tiongkok siap untuk bernegosiasi secara serius, (sebenarnya) sudah waktunya untuk membicarakan mengurangi tarif dan menghilangkan hambatan perdagangan non-tarif.

Undangan dialog perdagangan putaran kelima Tiongkok-AS pertama diajukan oleh Menteri Keungan AS, Steven Mnuchin. Namun Trump dan Larry Kudlow berulang kali menyebutkan bahwa pihak Tiongkok yang meminta pertemuan diadakan.

“Tiongkok ingin datang untuk membicarakan, kami selalu senang bernegosiasi, tetapi kami harus melakukan sesuatu,” Trump mengatakan kepada media ketika dia bertemu Presiden Polandia Andrzej Duda pada hari Selasa (18/9/2018).

Derek Scissors, seorang peneliti dari American Enterprise Institute (AEI) di Washington pada hari Selasa dalam artikelnya menyebutkan bahwa keberhasilan negosiasi antara kedua negara tergantung pada tingkat minat Presiden Trump pada negosiasi itu. Derek berpendapat bahwa tampaknya Trump kini menjadi kurang berminat.

Pada hari yang sama, Shi Jiandao mengatakan kepada VOA bahwa Tiongkok tidak memahami perbedaan antara pemerintah AS saat ini dengan pemerintah sebelumnya. Mereka tidak sadar bahwa presiden sekarang terlibat langsung dalam pengambilan keputusan.

Dia mengatakan bahwa dua presiden sebelumnya tidak terlalu memperhatikan perdagangan AS-Tiongkok. Namun sekarang, Presiden Donald Trump memberikan perhatian tinggi terhadap perdagangan kedua negara. “Masalah perdagangan kini diputuskan langsung oleh Trump, tetapi tidak demikian di masa lalu,” kata Jiandao. (Lin Yan/ET/Sinatra/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Korban Tewas Kapal Tenggelam di Tanzania Bertambah 224 Jiwa, Manajer Kapal Ditahan

0

Epochtimes.id- Otoritas Tanzania mengatakan pada 23 September 2018, jumlah korban tewas terkait kapal terbalik di Danau Victoria telah meningkat menjadi 224 jiwa. Bahkan otoritas setempat telah menahan manajer kapal untuk diperiksa.

Feri, MV Nyerere, tenggelam pada Kamis malam hanya beberapa meter dari dermaga di Ukerewe, pulau terbesar di danau itu.

Menteri Pekerjaan, Transportasi dan Komunikasi Tanzania, Isack Kamwelwe mengatakan kepada penyiar negara TBC, jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 224 jiwa pada Minggu sore.

Penyebab pasti dari musibah itu belum diketahui secara pasti. Meski demikian pejabat setempat mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa kapal tersebut membawa lebih banyak orang daripada yang diizinkan secara hukum.

Kecelakaan kapal di Danau Victoria, yang dibagi oleh negara-negara Afrika Timur Uganda, Tanzania dan Kenya, sering terjadi disebabkan oleh Undang-Undang keamanan yang longgar, penegakan hukum yang lemah dan kapal tua serta tidak dirawat dengan baik.

Perdana Menteri Tanzania, Kassim Majaliwa mengatakan kepada pejabat TBC yang terlibat dalam mengelola kapal tersebut telah ditahan.

“Pemerintah akan membentuk komisi investigasi khusus dari para ahli yang akan menyelidiki sumber kecelakaan dan tindakan hukum akan diambil terhadap semua yang terlibat dalam menyebabkan tragedi itu,” katanya.

Tim pencarian dan penyelamatan telah mencoba untuk membalik kapal yang tenggelam kembali ke posisi normal sehingga dapat ditarik ke dermaga.

Komandan Militer Tanzania, Jenderal Venance Mabeyo, mengatakan penarikan kapal ini bisa memakan waktu dua hingga tiga hari.

Oleh Nuzulack Dausen/Reuters

Faktor-faktor Apa Sebagai Penentu Kemenangan Dalam Perang Dagang Tiongkok-Amerika?

0

Oleh Cheng Xiaonong

Ketika perang perdagangan Tiongkok-AS meningkat, tarif yang dikenakan oleh Amerika Serikat untuk impor Tiongkok dapat dilihat sebagai “lampu merah” pada barang-barang yang diproduksi Tiongkok, yang akan mengalihkan pengadaan dan pasokan rantai ke lokasi lain. Karena sebagian dari impor AS yang berasal dari Tiongkok berhenti, hal itu akan menyebabkan perubahan dalam rantai industri global Sinosentris (Sinocentric) yang muncul pada awal abad ini.

Pada 18 September, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa ia akan menerapkan tarif $200 miliar untuk Tiongkok dalam dua fase. Kementerian Perdagangan Tiongkok segera mengumumkan bahwa mereka akan melawan langkah Trump tersebut dengan tarif yang sama untuk barang-barang Tiongkok. Gedung Putih menanggapi ini, mengatakan bahwa begitu Tiongkok mengambil tindakan balasan ini, akan memberlakukan tarif pada produk Tiongkok senilai $267 milyar lainnya.

Sekarang perang perdagangan telah dimulai dengan sungguh-sungguh, siapa yang akan menang? Kita tidak dapat menentukan kemenangan atau kekalahan hanya dari jumlah tarif yang dipungut, tetapi dari bagaimana tarif berdampak pada aliran perdagangan internasional.

Dengan menyalakan lampu merah tariff-tarif tersebut, Amerika Serikat dapat menyebabkan arus barang bergeser ke negara lain, dan Tiongkok akan kehilangan status “pabrik dunia” yang telah dinikmati sejak awal abad ke-21.

MEDIA NEGARA TIONGKOK SALAH LANGKAH DALAM BERTEMPUR

Sejak awal perang dagang, media Tiongkok sering menggambarkan konfrontasi tersebut dalam istilah militer, membicarakan tentang tarif AS dan tarif perlawanan Tiongkok sebagai “peluru,” seolah-olah siapa pun yang mengenakan tarif lebih banyak terhadap pihak lain akan memenangkan perang perdagangan. Namun perbandingan ini sangat menyesatkan.

Tarif-tarif yang dikenakan oleh Amerika Serikat tidak menghilangkan para importir; sebaliknya, tarif adalah sebuah peringatan, maka istilah “lampu merah” untuk para importir bahwa harga barang yang diimpor dari Tiongkok akan naik. Salah satu solusinya adalah dengan memberikan kenaikan harga kepada para konsumen, namun jika harga barang impor menjadi terlalu mahal, konsumen akan kehilangan kemauan untuk membeli. Solusi lain berikutnya adalah untuk para importir membayar biaya-biaya tersebut, yang berisiko kehilangan laba yang diperoleh.

Media Tiongkok Daratan dan perusahaan-perusahaan AS yang bersaksi dan menentang kebijakan-kebijakan Washington dalam sidang dengar pendapat pemerintah percaya bahwa kenaikan tarif-tarif tersebut akan memaksa para konsumen AS untuk membeli barang-barang dengan kenaikan harga. Dengan kata lain, “peluru-peluru” Trump yang “ditembakan di Tiongkok” akan menyerang balik ke konsumen AS. Kenyataannya, para importir tidak dapat benar-benar memaksa konsumen AS untuk membeli barang dan produk-produk Tiongkok bukan satu-satunya yang tersedia.

PRODUK-PRODUK TIONGKOK DAPAT TERGANTIKAN

Para importir di Amerika Serikat, seperti mereka yang memiliki rantai ritel besar, telah membeli sejumlah besar kebutuhan sehari-hari yang murah dari Tiongkok selama bertahun-tahun, seperti pakaian, alas kaki, mainan anak-anak, peralatan rumah tangga, dan perlengkapan kantor, dan sejenisnya. Ini adalah produk utama yang terpengaruh oleh tarif-tarif tersebut. Namun, kekhawatiran bahwa konsumen akan menderita karena peningkatan harga untuk barang-barang dari Tiongkok tidak berdasar.

Ambilah produk pakaian dan selimut sebagai contoh. Lebih dari satu dekade yang lalu, toko-toko pakaian Amerika dan toko serba ada penuh dengan produk-produk Tiongkok. Sulit untuk menemukan sesuatu yang tidak dibuat di Tiongkok. Namun, karena biaya pakaian dan tempat tidur Tiongkok naik, importir AS melihat keuntungan mereka menurun dan secara bertahap mulai memindahkan pembelian mereka ke Asia Selatan atau Tenggara. Produk pakaian dan perlengkapan tidur semakin banyak berasal dari negara-negara seperti India, Sri Lanka, Indonesia, Bangladesh, Vietnam, atau Malaysia. Harga telah sedikit naik dan desainnya mungkin telah berubah, tetapi tidak memengaruhi konsumen Amerika. Pergeseran ini dimulai beberapa tahun sebelum perang perdagangan Tiongkok-AS dimulai musim semi ini.

Dari contoh ini dapat dilihat bahwa produsen-produsen Tiongkok yang mengekspor barang-barang konsumsi, peralatan rumah tangga, perlengkapan kantor dan alat-alat perangkat keras tidak mengisi peran yang tak tergantikan. Bahkan, industri manufaktur Tiongkok untuk konsumen berpenghasilan rendah menghadapi persaingan dari banyak negara di seluruh dunia. Tidak sulit mendirikan perusahaan serupa di Asia Selatan atau Tenggara, atau melatih karyawan di sana, karena perpindahan rantai pakaian dan perlengkapan tidur yang sukses dari Tiongkok ke negara-negara ini membuktikan.

BERHENTI DI LAMPU MERAH

Pada sidang dengar pendapat tentang peningkatan tarif untuk produk-produk Tiongkok yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (USTR), banyak perusahaan Amerika menyatakan perlawanan yang kuat karena produk yang diimpor dari Tiongkok memiliki keseimbangan ideal antara harga dan kualitas dan bahwa tarif yang meningkat akan memaksa mereka untuk melimpahkan beban tersebut pada para konsumen. Pada persidangan tersebut, pemerintah menanyakan apakah perusahaan-perusahaan dapat memesan pada para produsen di negara-negara lain, akan tetapi perwakilan industri tersebut menolak kemungkinan ini.

Namun apakah ini bertahan dalam ujian kritis? Industri pakaian dan selimut Amerika telah menyelesaikan pemindahan rantai pasokan; mengapa perusahaan-perusahaan di industri lain tidak dapat mengikuti? Masalahnya bukan tentang rantai pasokan tidak dapat berpidah, tetapi melakukan hal itu akan menyusahkan para importir, meskipun mereka tidak mau mengakui hal ini. Perusahaan-perusahaan ini telah lama mengandalkan manufaktur Tiongkok dan akrab dengan para pemasoknya, yang menyelamatkan banyak masalah mereka ketika melakukan bisnis. Mereka lebih suka tidak menghabiskan waktu dan uang ekstra untuk mencari rantai pasokan baru.

Bagaimanapun, tidak ada importir di Amerika Serikat yang memiliki monopoli dalam bisnis ini. Jika beberapa perusahaan ini mulai mencari produsen untuk menyediakan rantai pasokan yang stabil di negara-negara selain Tiongkok, perusahaan tersebut akan segera mendominasi pasar AS dengan harga lebih rendah. Importir-importir yang malas akan terpaksa melakukan hal yang sama, atau menghadapi kebangkrutan.

Jika beberapa perusahaan AS bersikeras menggunakan produk buatan Tiongkok, mereka tidak hanya harus menghadapi persaingan dari perusahaan-perusahaan AS lainnya yang memiliki rantai pasokan di negara selain Tiongkok, tetapi juga persaingan dari perusahaan-perusahaan Tiongkok. Untuk mempertahankan pasar AS dan menghindari tarif-tarif Washington, beberapa perusahaan Tiongkok telah mulai mengalihkan produksi ke negara-negara Asia Tenggara dan tempat lain. Tekanan dua kali lipat tersebut akan memaksa para importir Amerika untuk mengalihkan pesanan mereka dan menyesuaikan rantai pasokan.

Kebutuhan sehari-hari seperti alat tulis kantor dan perangkat keras bahkan tidak harus diproduksi di luar negeri sama sekali. Banyak perusahaan AS yang digunakan untuk memproduksi barang-barang ini, tetapi ditutup dari pasar karena biaya produksi domestik yang tinggi. namun karena selisih harga antara AS dan manufaktur Tiongkok kecil, tarif 25 persen tambahan akan memungkinkan pabrik-pabrik Amerika berpeluang untuk bersaing. Ini akan membantu menghidupkan kembali industri Amerika dan menurunkan pengangguran, yang merupakan salah satu alasan Presiden Trump memulai perang dagang tersebut.

Ketika tarif-tarif Washington untuk Tiongkok menyalakan lampu merah untuk perusahaan-perusahaan perdagangan, arus barang-barang impor akan “memutar arah” dari Tiongkok ke negara-negara sumber lain. Dalam beberapa tahun, sejak sebagian dari aliran barang impor AS meninggalkan Tiongkok, sebagian dari rantai industri Sinosentris yang terbentuk selama globalisasi ekonomi di abad ini juga akan berpindah ke negara lain.

Konsep Tiongkok sebagai pabrik dunia memiliki waktu yang singkat di bawah matahari, segera digantikan oleh negara-negara lain di Asia. Salah satu konsekuensi dari ini adalah bahwa karena cadangan mata uang asing Tiongkok menurun seiring dengan penurunan ekspor-ekspornya, rezim Tiongkok dapat mempertimbangkan kemungkinan untuk lebih memperketat kontrol pada bursa luar negeri. (ran)

Dr. Cheng Xiaonong adalah seorang sarjana politik dan ekonomi Tiongkok yang berbasis di New Jersey. Cheng adalah seorang peneliti kebijakan dan diperbantukan untuk mantan pemimpin Partai Zhao Ziyang, ketika Zhao menjadi perdana menteri. Dia juga menjabat sebagai pemimpin redaksi jurnal Modern China Studies.

https://www.youtube.com/watch?v=FlRR9JlP-sc

Dukungan untuk Bolsonaro Calon Presiden Brasil yang Ditikam Melonjak

0

EpochTimesId – Kandidat presiden beraliran sayap-kanan Brasil, Jair Bolsonaro, menjalani prosedur untuk mengalirkan cairan dari rongga perutnya pada 20 September 2018. Pihak rumah sakit mengatakan operasi ini digelar dua minggu setelah Bolsonaro ditikam pisau, dalam percobaan pembunuhan.

Bolsonaro mengalami demam ringan, menurut pihak rumah sakit Albert Einstein dalam sebuah pernyataan. Rumah sakit kemudian mendorong dokter untuk melakukan scan. Pemeriksaan menunjukkan ada penumpukan di sebelah ususnya, yang kemudian berhasil dikeringkan.

Sampel cairan itu kemudian dianalisis untuk melihat apakah Bolsonaro menderita infeksi. Dua dokter dengan pengetahuan tentang prosedur operasinya mengatakan kepada Reuters dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk membahas masalah ini.

Sebuah video singkat menunjukkan Bolsonaro berjalan kaki ketika usai menjalani prosedur yang didampingi seorang perawat. Video diposting di akun Twitter-nya, untuk menunjukkan kepada para pendukungnya bahwa dia sedang memulihkan diri. Meskipun dia tidak disarankan untuk melanjutkan kampanye sebelum pemilihan presiden pada 7 Oktober 2018.

“Tunggu aku, rakyat Brasil, pada pemilihan putaran pertama,” kata mantan kapten tentara itu ke kamera, sambil tersenyum.

Bolsonaro memperoleh dukungan lebih banyak dari saingannya untuk pemungutan suara putaran pertama, meskipun sedang berada di rumah sakit, menurut jajak pendapat Datafolha yang diterbitkan pada 20 September 2018. Perkembangan ini menambah perkiraan perolehan suara untuknya, naik dua poin menjadi 28 persen. Saingan terdekatnya, Fernando Haddad dari Partai Pekerja sayap kiri, diperkirakan mengumpulkan 16 persen suara.

Namun, pemilihan presiden diperkirakan akan mencapai putaran kedua pada 28 Oktober 2018, di mana jajak pendapat menunjukkan dia akan memperoleh suara 41 persen. Jumlah perolehan suara yang sama akan diraih jika bertarung satu-lawan-satu dengan Haddad, yang dicalonkan untuk menggantikan mantan presiden Luiz Inacio Lula da Silva pekan lalu oleh Partai Buruh.

Bolsonaro melonjak maju dalam pemilihan Brasil yang paling tidak pasti dalam satu generasi. Dia bersumpah akan memberantas korupsi politik, menindak kejahatan yang meningkat dan melonggarkan kontrol senjata untuk memungkinkan warga Brasil membeli senjata untuk membela diri.

Putranya mengirim pesan positif setelah prosedur lanjutan operasi.

“Mereka mencoba untuk menghancurkan keluarga kami, tetapi semua yang mereka lakukan justru memperkuat kami. Kapten kembali,” kata Flavio Bolsonaro dalam pesan Twitter. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Inggris Usir Pesawat Bomber Rusia Setelah Mengabaikan ATC

0

EpochTimesId – Jet tempur Inggris dikerahkan untuk mencegat dan menghalau pesawat bomber Rusia di Laut Utara, pada 20 September 2018 lalu. Pesawat-pesawat militer Rusia itu dikejar dan diusir setelah mengabaikan upaya komunikasi dari Air Trafic Control (ATC/kontrol lalu lintas udara).

“Angkatan Udara Kerajaan (RAF) Inggris Raya mengirim beberapa pesawat tempur ‘Typhoon’. Mereka diterbangkan dengan kecepatan tinggi dari pangkalan RAF, Lossiemouth untuk memantau dua pesawat Rusia yang mendekati wilayah udara Inggris,” ujar RAF sebuah pernyataan tertulis.

Pilot dari Tupolev Tu-160 Blackjacks Rusia, yang merupakan pembom jarak jauh, tidak menjawab ketika dihubungi petugas RAF Inggris. Mereka menaikkan status menjadi bahaya di daerah itu, menurut RAF.

“Bomber Rusia yang menyelidiki wilayah udara Inggris adalah pengingat lain dari tantangan militer yang sangat serius yang dihadapi saat ini,” kata menteri pertahanan Inggris, Gavin Williamson. “Kami tidak akan ragu untuk terus mempertahankan langit kami dari tindakan agresi. Sekali lagi reaksi cepat RAF kami telah menunjukkan betapa pentingnya kekuatan bersenjata kami dalam melindungi Inggris.”

Angkatan udara bekerja dengan mitra NATO untuk memantau jet ketika mereka melewati wilayah udara internasional, sebelum mereka dicegat dan diusir. Jet-jet RAF kemudian mengantar pesawat Rusia keluar dari wilayah kepentingan Inggris, dan tidak lama kemudian pesawat Rusia memasuki wilayah udara negara itu.

“RAF QRA diluncurkan hari ini karena pesawat militer Rusia tidak berbicara dengan agen lalu lintas udara. RAF secara rutin mencegat, mengidentifikasi, dan mengawal pesawat Rusia yang transit di wilayah udara internasional di dalam wilayah kepentingan Inggris dan terus siaga untuk menjalankan perintah, setiap hari,” sambung RAF.

Rincian lain tentang persinggungaan itu tidak diungkapkan.

Pesawat Rusia Dekati Alaska
Dalam insiden terpisah pada 11 September 2018, dua pesawat tempur Angkatan Udara AS, F-22, juga mencegat dua bomber jarak jauh TU-95 Bear milik Rusia serta dua pesawat tempur Su-35 Flanker di dekat Alaska. Keempat pesawat Rusia itu terbang melintas sekitar 200 mil di sebelah barat negara bagian Alaska.

Sebelumnya pada 1 September, dua bomber Tu-95 juga dicegat dan diusir oleh pesawat F-22 Amerika setelah melewati Zona Identifikasi Pertahanan Udara Alaska di selatan Kepulauan Aleutian, seperti dikutip dari Fox News melaporkan.

Awal pekan ini, menurut laporan yang diterbitkan pada 17 September, tembakan rudal anti-pesawat Suriah mengenai sebuah pesawat Rusia di Suriah. Rusia mengatakan bahwa insiden itu terjadi setelah serangan Israel terhadap wilayah Suriah. Secara keseluruhan, 15 orang tewas dalam insiden itu.

“Sebagai akibat dari tindakan militer Israel yang tidak bertanggung jawab, 15 prajurit Rusia tewas, yang sama sekali tidak sesuai dengan semangat kemitraan Rusia-Israel,” kata Mayor Jenderal Igor Konashenkov, juru bicara militer Rusia, seperti dilaporkan oleh CNN.

Israel menyatakan berduka atas hilangnya nyawa, dan menyalahkan rezim pemimpin Suriah, Bashar al-Assad, sebagai pihak yang paling bertanggungjawab.

Pada 11 September, Rusia juga meluncurkan latihan militer terbesar dalam beberapa dekade, menurut media RT.com yang didukung negara Rusia. Latihan perang besar-besaran, yang disebut Vostok-2018, melibatkan sekitar 300.000 pasukan darat Rusia dan puluhan ribu kapal laut, pesawat, dan kendaraan darat.

Beberapa unit militer Tiongkok komunis juga ambil bagian dalam latihan itu.

RT melaporkan bahwa lebih dari 1.000 pesawat, pesawat tak berawak, dan helikopter dilibatkan dalam latihan itu. Sekitar 36.000 kendaraan lapis baja serta 80 kapal tempur dan kapal pendukung juga ikut ambil bagian. (JACK PHILLIPS/The EPoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Presiden Vietnam Meninggal Dunia Setelah Menderita Sakit

0

Epochtimes.id- Presiden Vietnam Tran Dai Quang, mantan kepala keamanan dalam negeri yang menjadi salah satu pemimpin paling terkenal di negara yang dikuasai komunis, meninggal dunia pada 21 September 2018 setelah menderita sakit.

Quang (61) meninggal di sebuah rumah sakit militer di Hanoi yang disebut terkena “penyakit serius meskipun ada upaya dari para dokter dan profesor dalam dan luar negeri,” seperti dilaporkan Televisi Vietnam.

Dia telah menjadi tuan rumah resepsi untuk ketua Mahkamah Agung Tiongkok pada 19 September seperti dilaporkan surat kabar milik negara itu, Vietnam News.

Mantan menteri kesehatan Nguyen Quoc Trieu mengatakan Quang sakit selama berbulan-bulan.

“Dia mulai menunjukkan gejala penyakit pada Juni tahun lalu dan telah dirawat di Jepang enam kali sejak itu,” kata Trieu kepada Reuters.

“Dia menderita sejenis virus yang sangat ganas, yang belum ada pengobatan yang efisien.”

Vietnam tidak memiliki penguasa utama dan secara resmi dipimpin oleh empat “pilar”: presiden, perdana menteri, kepala Partai Komunis dan ketua dewan nasional.

Presiden memiliki peran yang lebih seremonial, meskipun ia duduk di politburo yang membuat keputusan.

Sebelum penunjukannya pada April 2016 sebagai presiden, Quang telah menjadi menteri keamanan publik. Dia memimpin sebuah organisasi dengan kekuatan yang luas yang bertanggung jawab untuk pengumpulan intelijen dan menggagalkan ancaman domestik dan asing terhadap partai.

Rumor Penyakit

Kabar tentang kematian Quang menyebar dengan cepat di Facebook sebelum media resmi mengambil langkah langka mengumumkannya dalam waktu dua jam setelah acara.

Sebelumnya rumor tentang penyakit Presiden Vietnam ini telah beredar di media sosial selama berbulan-bulan.

Pada salah satu penampilan terakhir Quang, selama kunjungan ke Hanoi menerima Presiden Joko Widodo pada 11 September, sang presiden tampak tidak sehat dan tersandung ketika dia melangkah ke sebuah platform untuk memeriksa penjaga kehormatan.

Quang berasal dari komunitas pertanian kecil berjarak 115 km selatan Hanoi, naik melalui jenjang partai untuk menjadi seorang jenderal polisi dan anggota Politbiro.

“Kami sedih mendengar berita bahwa presiden telah meninggal,” kata Bui Duc Phi, ketua dewan desa tempat dia dilahirkan.

Konstitusi Vietnam mengatur wakil presiden untuk melakukan tugas presiden jika dia tidak dapat melaksanakan tugasnya.

“Wakil presiden Dang Thi Ngoc Thinh akan menangani tugasnya sampai Majelis Nasional memilih seorang presiden baru,” kata pengacara terkenal Tran Vu Hai. (asr)

Oleh Khanh Vu dan James Pearson/Reuters

Kapal Tenggelam di Tanzania, Ratusan Orang Hilang dan 44 Dikonfirmasi Tewas

0

Epochtimes.id- Setidaknya 44 orang dikonfirmasi tewas dan tim penyelamat melanjutkan pencarian pada pada 21 September 2018 karena ratusan lainnya masih hilang. Pencarian ini dilakukan sehari setelah sebuah feri tenggelam di Danau Victoria.

Perkiraan awal menunjukkan bahwa MV Nyerere membawa lebih dari 300 orang ketika belayar pada sore hari tanggal 20 September 2018. Kejadian ini hanya beberapa meter dari dermaga di Ukerewe, pulau terbesar di danau itu, yang merupakan bagian dari Tanzania.

Sebanyak 37 orang telah diselamatkan sementara jumlah korban tewas yang dikonfirmasi bertambah menjadi 44 dari 42. Laporan ini disampaikan oleh Jonathan Shana selaku komandan polisi regional untuk Mwanza, sebuah pelabuhan di pantai selatan danau itu kepada Reuters melalui telepon pada 21 September.

Shana mengatakan lebih banyak penyelamat telah bergabung dengan operasi itu ketika kembali pada siang hari pada 21 September. Dia tidak memberikan angka korban secara rinci.

Namun demikian, jumlah yang tepat dari penumpang ketika fery terbalik sulit ditentukan karena ABK turut hilang.

Tanzania telah dilanda beberapa bencana kapal tenggelam selama bertahun-tahun. Setidaknya 500 orang tewas ketika feri terbalik di Danau Victoria pada tahun 1996.

Pada tahun 2012, 145 orang tewas ketika sebuah feri tenggelam di lepas pantai Tanzania, gugusan pulau Zanzibar di Tanzania. (asr)

Kisah Tiongkok Kuno: Penghargaan Mengejutkan untuk Orang Cacat

0

Di masa Dinasti Qing, ada seseorang yang tinggal di wilayah Chiayi, Taiwan, bernama Lin Dengzhang, dia sangat baik dan jujur. Namun sungguh malang, dia telah difitnah dan dipenjara. Istrinya telah menjual semua harta mereka dan bahkan putra mereka untuk mendapatkan cukup uang agar suaminya dapat keluar dari penjara. Dia membawa 40 tael perak untuk membayar pejabat pemerintah daerah untuk pembebasan suaminya, namun dia kehilangan uangnya dalam perjalanan ke sana.

Uang itu dipungut oleh seorang pria cacat bernama Xu Liangsi. Liangsi tidak bisa berdiri dan hanya bisa menggunakan tangannya untuk merangkak. Setelah dia menemukan perak itu, dia berpikir, “Siapa pun yang kehilangan sejumlah besar uang ini mungkin akan melakukan bunuh diri. Meskipun saya miskin dan benar-benar dapat menggunakan uang ini untuk membeli makanan dan mengisi perut saya, ini terkait dengan kehidupan seseorang; itu benar-benar masalah besar. Saya lebih baik mati kelaparan daripada menyimpan uang ini untuk diri saya sendiri.”

Dengan pikirannya itu, ia bertekad untuk tidak ke mana-mana dan menunggu pemilik uang itu kembali.

Setelah beberapa saat, tentu saja, istri Lin Dengzhang kebingungan, mencari ke mana-mana dengan wajah khawatir. Liangsi melihatnya dan merangkak untuk menanyakan apakah dia kehilangan sesuatu. Setelah dia menjelaskan apa yang terjadi, dia yakin wanita itu adalah orang yang kehilangan uang, dan dia kemudian mengembalikan semuanya kepadanya.

Pada hari yang sama ketika Liangsi mengembalikan perak itu kepada wanita tersebut, dia tidur di Kuil Taigong. Malam itu, dia bermimpi dimana dua Dewa memakai baju besi emas datang padanya. Tanpa penjelasan apa pun, satu memegang tubuhnya dan yang lain memegang kakinya. Keduanya dengan penuh semangat menariknya. Liangsi tiba-tiba merasakan rasa sakit dan keringat yang tajam di seluruh tubuhnya. Dia menjerit keras dan terbangun dari mimpinya. Dia juga telah membangunkan dua biarawan.

Keesokan paginya, Liangsi terkejut menemukan bahwa dia dapat meregangkan kakinya dan berjalan normal. Sejak saat itu, dia tidak pernah meminta makanan, dan dia membawa air untuk keluarga lain. Meskipun dia melakukan kerja keras, hatinya penuh sukacita karena dia bisa hidup normal seperti orang lain. (ran)

Gelombang Pasang Taman Laut Tiongkok Menghidupi Perdagangan Gelap Ikan Paus

0

HONG KONG – Delapan paus beluga melompat bersama-sama keluar dari kolam renang indoor berwarna biru terang, membalik ekor mereka dan memuntahkan air mancur, ketika dipadati sorak-sorai penonton dan bidikan foto-foto.

Pertunjukan ikan paus seperti itu ada di Chimelong Ocean Kingdom, yang terletak di Zhuhai di pantai selatan Tiongkok, berkembang biak di taman laut baru di seluruh negeri, mendorong permintaan untuk spesies yang terancam tersebut, menurut para ilmuwan, eksekutif dan aktivis.

Paus Orca dan beluga termasuk di antara hewan laut yang terperangkap dalam perdagangan gelap di mana cetacea (mamalia laut) sering ditangkap dan secara ilegal dijual demi jutaan dolar, kata mereka.

Taman-taman laut dan akuarium dibuka setiap bulan di Tiongkok, dengan lebih dari 36 proyek skala besar akan diluncurkan dalam dua tahun mendatang. Ini muncul sejak banyak pertunjukan hewan hidup di Amerika Serikat dan Eropa sedang dihentikan karena pertentangan yang meluas.

perdagangan ilegal hewan langka ikan paus
Pengunjung menyaksikan hiu paus di Akuarium Hiu Paus milik Kerajaan Laut Chimelong di Zhuhai, Tiongkok 4 September 2018. (Oleh Bobby Yip / Reuters)

“Kita telah mengalami kemajuan besar dalam menutup taman laut di Barat tetapi Tiongkok mengatakan, ‘saatnya giliran saya sekarang’,” kata Ric O’Barry, pendiri Dolphin Project, sebuah kelompok advokasi.

Terpikat oleh booming pariwisata domestik, perusahaan seperti Haichang Ocean Park, Guangzhou R&F Properties, Dalian Shengya dan Chimelong Group adalah ujung tombak pertumbuhan yang cepat untuk industri tersebut.

Shanghai Ocean World di Haichang, yang akan dibuka pada bulan November, dan Kerajaan Laut Chimelong sedang mempersiapkan pertunjukan paus orca (paus bergigi besar dengan tanda hitam-putih yang khas dan sirip punggung yang menonjol) secara langsung untuk pertama kalinya di Tiongkok.

O’Barry, yang menangkap dan melatih lumba-lumba dan orca sebelum meluncurkan kampanye menentang penangkapan mamalia laut pada tahun 1970, mengatakan bahwa Tiongkok adalah penggerak utama industri ini secara global.

Lebih dari 60 taman laut telah beroperasi di Tiongkok, mulai dari pengembangan skala besar seperti Kerajaan Laut Chimelong, hingga fasilitas-fasilitas kecil yang biasanya merupakan suplemen tambahan untuk proyek properti besar, kata eksekutif industri.

perdagangan ilegal ikan paus
Taman-taman bertema laut di Tiongkok dibuka setiap bulan dengan 36 proyek skala besar yang akan diluncurkan dalam dua tahun mendatang, pada saat Amerika Serikat dan Eropa menghentikan pertunjukan-pertunjukan hewan hidup karena pertentangan yang meluas. (Oleh China Cetacean Alliance / CITES / Reuters)

Chimelong, Haichang, Dalian Shengya, Zhonghong Group dan Rizhao Ocean Park tidak menanggapi beberapa permintaan untuk komentar. R&F mengatakan resor yang telah direncanakannya hanya akan mencakup cetacea yang ditangkap liar baik yang telah diselamatkan, ataupun yang berasal dari kebun binatang dan akuarium terkemuka.

Kota-kota sering memulai proyek taman laut sebagai cara yang menarik perhatian untuk meningkatkan profil mereka, dengan menawarkan lahan-lahan yang luas dan pinjaman murah kepada para pengembang untuk membangunnya.

Noble Coker, presiden dari Apex Parks and Entertainment Services, yang bekerja dengan taman-taman bertema di Asia, mengatakan fasilitas laut sering menjadi pertimbangan sekunder dalam kesepakatan keseluruhan untuk memperoleh tanah dari pemerintah kota.

Pengembang mendapat manfaat dari perkembangan cepat dan penjualan properti perumahan atau komersial, katanya, dengan elemen-elemen seperti taman laut yang biasanya dibayar oleh penjualan properti.

“Semua insentif untuk para pengembang dalam jangka pendek, sehingga dampak moral dan etis 20 tahun dari taman atau akuarium yang mereka bangun jarang dipertimbangkan,” kata Coker.

pelanggaran perlidungan hewan langka
Seorang pelatih diangkat oleh seekor beluga selama pertunjukan di Beluga Theatre of Chimelong Ocean Kingdom di Zhuhai, Tiongkok 4 September 2018. (Oleh Bobby Yip / Reuters)

PENANGKAPAN-PENANGGKAPAN ILEGAL

Sejak tahun 2014, 872 cetacea, yang meliputi ikan paus, lumba-lumba dan lumba laut, telah dimasukkan ke dalam penangkaran di Tiongkok, menurut China Cetacean Association.

Saat ini tidak ada peraturan pemerintah lokal atau standar internasional untuk memantau perdagangan tersebut, kata Lucio Conti, wakil presiden untuk fasilitas kelautan di Atlantis Sanya, sebuah resor yang terletak di provinsi tropis Hainan di Tiongkok.

Conti mengatakan Atlantis bekerja dengan pemerintah untuk menetapkan standar kesejahteraan hewan pada saat ada perdagangan ilegal satwa liar yang terancam punah.

“Jika Anda pergi ke nelayan di pulau ini, mereka bisa mendapatkan apa pun yang Anda inginkan. Mereka bisa memberi Anda hiu paus, mereka bisa membuat Anda semua spesies, terancam punah atau tidak karena tidak ada kontrol seperti itu.”

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tiongkok mengarahkan permintaan untuk memberikan komentar kepada Administrasi Kehutanan dan Perkebunan Negara, yang bertanggung jawab atas masalah satwa liar.

perdagangan gelap ikan hiu paus
Para pelatih berinteraksi dengan Beluga setelah pertunjukan di Beluga Theatre of Chimelong Ocean Kingdom di Zhuhai, China 4 September 2018. (Oleh Bobby Yip / Reuters)

Administrasi tersebut mengarahkan permintaan tersebut kepada Administrasi Kelautan Negara, yang pada gilirannya mengarahkan permintaan ke Kementerian Sumber Daya Alam. Kementerian tersebut mengarahkan permintaan tersebut ke Departemen Pertanian dan Urusan Pedesaan, yang tidak menanggapi permintaan untuk komentar.

Banyak taman laut Tiongkok menampilkan hiu paus, paus Beluga, lumba-lumba dan pari manta. Namun tidak ada orca, atau paus pembunuh yang dikenal karena warna hitam dan putihnya yang khas, telah ditampilkan secara publik hingga saat ini.

Setidaknya 13 orca Rusia diimpor ke Tiongkok antara tahun 2013 dan 2016, menurut CITES, Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Terancam Punah. Dua lainnya dikirim pada tahun 2017 dan lebih banyak yang akan diimpor tahun ini, menurut Oxana Fedorova, kepala Proyek Dolphin Rusia.

Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) tidak mengungkapkan perusahaan-perusahaan yang terlibat tersebut.

Konservasi Paus dan Lumba-lumba (Whale and Dolphin Conservation), sebuah kelompok yang berbasis di Inggris, mengatakan Kerajaan Laut Chimelong memiliki sembilan orca, Shanghai Haichang Polar Ocean World memiliki empat dan dua lagi berada di Kerajaan Laut Wuxi Changqiao.

Rusia, yang merupakan pemasok tunggal orca liar dan paus-paus beluga ke Tiongkok, pada bulan Juli mengumumkan penyelidikan atas penjualan ilegal 7 paus pembunuh tersebut.

Empat perusahaan terlibat dalam penjualan orca ke Tiongkok, menurut pernyataan dari Kantor Jaksa Agung Rusia. Ia tidak menyebutkan nama perusahaan atau tempat tujuan orca-orca tersebut.

Rusia menyetujui kuota penangkapan untuk 13 Orca pada 2018. Beberapa paus pembunuh telah ditangkap di Lautan Okhotsk Rusia, kata para aktivis yang memantau perburuan itu pada Agustus.

“Masalahnya adalah permintaan yang sedang dibuat di Tiongkok,” kata Fedorova, yang bekerja dengan tim, yang diselenggarakan oleh Ocean Friends. Dia mengatakan tim tujuh telah diancam, ditembak dan dirampok oleh para pemburu.

Para aktivis tersebut mengatakan mereka tidak dapat merekam penangkapan pada film ketika pesawat mereka ditembak jatuh.

Namun, foto dari Ocean Friends menunjukkan tangki transportasi di sebuah kapal Rusia bernama Jurii Shvezov yang menampung dua orca.

Perwakilan dari Kupets, perusahaan pemilik kapal itu, mengatakan pihaknya terlibat dalam transportasi orca tersebut dengan tidak menangkap mereka. Dia menolak berkomentar lebih lanjut.

pembangunan taman laut cina tiongkok
Sebuah situs konstruksi Haichang Ocean Park terlihat di Shanghai, Tiongkok 31 Agustus 2018. (Oleh Aly Song / Reuters)

KEBIASAAN SEKALI PAKAI

Naomi Rose, seorang ilmuwan mamalia laut yang berbasis di Washington di Animal Welfare Institute, mengatakan penangkapan-penangkapan itu tidak dapat dipertahankan dan tidak manusiawi.

Dia menambahkan bahwa prospek keuntungan yang tinggi akan terus menarik unsur kriminal.

“Ketika Anda memiliki banyak bersangkutan dengan uang, di mana seekor hewan bernilai beberapa juta dolar, Anda akan menjadi jahat dan berbahaya.”

Sekali di penangkaran, tingkat kematian sangat tinggi, kata aktivis. Ini memaksa perusahaan untuk terus membeli kembali hewan-hewan laut.

“Mereka benar-benar menderita di penangkaran. Khusus untuk orca, mereka adalah yang paling tidak cocok untuk dimasukkan ke dalam tangki. Budaya mereka ada di alam liar,” kata Taison Chang, ketua Lembaga Konservasi Lumba-Lumba Hong Kong.

Kondisi-kondisi yang jorok dan perlakuan-perlakuan kesejahteraan yang buruk menjadi keprihatinan di tengah membanjirnya taman laut yang semakin meningkatnya.

Pada bulan Juni, misalnya, video online menunjukkan seorang pelatih dari Ocean World di kota pelabuhan Dalian di Tiongkok memakaikan lipstik merah muda pada ikan paus beluga. Perusahaan tersebut kemudian meminta maaf dan berjanji untuk memperkuat perlindungan hewan, menurut media setempat.

Para aktivis khawatir bahwa setelah para pemain terbesar Tiongkok memulai pertunjukan-pertunjukan orca, ia akan menelurkan efek peniru di taman-taman laut yang lebih kecil dan kurang berpengalaman di seluruh negeri.

Peng, yang menonton pertunjukan beluga di Ocean Kingdom bersama istri dan putranya, mengatakan dia tidak menyadari bahwa Beluga terancam dan bahwa dia telah menikmati pertunjukan tersebut.

“Ia tidak kejam pada mereka. Mereka memberinya makan dan tidak memukulnya.” (ran)

https://www.youtube.com/watch?v=gl4ZBazsxU8

Tanah Longsor Tewaskan 12 Orang di Filipina, Belasan Korban Lainnya Dikhawatirkan Terjebak

0

Epochtimes.id- Tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat menewaskan sedikitnya 12 orang pada Rabu, 19 September 2018 di Filipina tengah.

Pasukan keamanan dan petugas penyelamat berjibaku menemukan belasan korban lainnya dikhawatirkan terperangkap. Kejadian ini serangkaian insiden mematikan dalam seminggu terakhir.

Dua belas orang ditarik keluar hidup-hidup setelah ditimpa bongkahan batu dan tanah longsor dari rumah-rumah gara-gara hujan di dekat tambang batu gamping di pinggiran Kota Naga di pulau Cebu. Perkiraan sementara orang-orang yang hilang sekitar 50 jiwa.

“Para relawan harus berhati-hati dalam operasi penangkatan dan penyelamatan,” kata Gary Cabotaje, juru bicara pemerintah kota kepada kantor berita ANC.

“Sebagian besar mereka menggunakan sekop karena berbahaya menggunakan alat berat,” tambahnya.

Hujan lebat akhir pekan yang dibawa oleh Topan Mangkhut menyebabkan longsor, kebanyakan di daerah pegunungan Cordillera di pulau utama Luzon. Korban tewas badai di seluruh negeri mencapai 88 jiwa,” kata polisi, mayoritas korban dari tanah longsor.

Operasi penyelamatan di Cebu terhambat oleh hujan dan tanah yang gembur seperti disampaikan pemerintah provinsi.

Petugas pemadam kebakaran, angkatan laut, tentara, dan polisi bergabung dengan upaya untuk menemukan orang-orang yang terperangkap di puing-puing rumah yang hancur.

Warga setempat Vhann Quisido beruntung melarikan diri ketika longsoran tanah dan batu berhenti di belakang rumahnya.

“Saya sedang tidur ketika saya mendengar suara keras,” katanya melalui telepon.

“Saya sedang menunggu tanah masuk ke rumah kami. Itu sangat traumatis.”

Upaya pemulihan sedang dilakukan di Itogon di sebuah lokasi penambangan kecil, di mana temuan jenazah mencapai 28 jiwa. Sebagian besar penambang telah ditemukan. Tim penyelamat sedang mencari 52 orang sejak Sabtu lalu. Laporan menyebutkan hanya ada sedikit kesempatan untuk menemukan korban yang selamat. (asr)

Pakistan Desak Tiongkok Redakan Tekanan Terhadap Minoritas Muslim

0

ISLAMABAD – Pakistan mendesak Tiongkok untuk meredakan tekanan terhadap minoritas Muslim di negara itu di tengah peringatan oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia bahwa Uighur di Tiongkok menghadapi pembatasan-pembatasan untuk kegiatan keagamaan dan penahanan massal di dalam apa yang disebut “kamp pendidikan ulang.”

Menteri Urusan Agama Pakistan, Noorul Haq Qadri, bertemu utusan Tiongkok Yao Xing pekan ini untuk membahas situasi Uighur di wilayah Xinjiang barat Tiongkok.

Human Right Watch mengatakan penahanan paksa “ribuan orang Uighur dan minoritas Muslim Turk lainnya” di Xinjiang dimulai pada tahun 2017.

Qadri mengatakan bahwa tekanan semacam itu dapat menggerakkan pandangan-pandangan ekstremis yang sangat reaksioner dan mendesak Beijing untuk mengambil langkah konkret mengenai masalah ini.

Para analis mengatakan langkah Pakistan tersebut signifikan di tengah meningkatnya tekanan dalam Tiongkok atas pelanggaran hak asasi manusia.

Panel hak asasi manusia PBB mengatakan pada bulan Agustus bahwa Tiongkok diyakini sedang menahan hingga 1 juta orang etnis Uighur.

Orang-orang Uighur dan Muslim lainnya yang ditahan di fasilitas-fasilitas seperti kamp konsentrasi, yang dikenal sebagai pusat “pendidikan ulang”, dilarang menggunakan sapaan Islam, harus belajar bahasa Mandarin, dan menyanyikan lagu-lagu propaganda, menurut laporan Human Rights Watch.

Rezim Tiongkok telah menggunakan alasan adanya potensi ancaman Islam dan kerusuhan etnis untuk menindak masyarakat Muslim setempat di Xinjiang. (ran)

Arab Saudi Masuk Koridor Ekonomi, Tiongkok Kian Disisikan Pakistan ?

0

oleh Xu Jian

Pakistan pada Kamis (20/09/2018) mengumumkan bahwa Arab Saudi akan menjadi mitra strategis ketiga dari Koridor Ekonomi Tiongkok – Pakistan (CPEC).

Perdana Menteri baru Pakistan Imran Ahmed Khan secara terbuka mengklaim bahwa Pakistan akan selalu berdiri di pihak Arab Saudi. Dengan demikian, apakah hubungan persaudaraan tradisional antara Tiongkok komunis dengan Pakistan telah timbul keretakan ?

Pakistan mengundang Arab Saudi untuk bergabung dengan CPEC

CPEC adalah proyek unggulan dari inisiatif Sabuk Ekonomi Jalur Sutra (One Belt One Road) Tiongkok komunis.

Kota Kashgar di Xinjiang merupakan titik awal proyek sampai pada titik akhir proyek yang akan berakhir di pelabuhan Gwadar Pakistan dengan total panjang sekitar 3.000 km. Infrastruktur yang dibangun termasuk jalan raya, jalur KA, pipa minyak dan gas, juga saluran untuk kabel.

Tiongkok komunis dengan hati-hati menciptakan Koridor Ekonomi Tiongkok – Pakistan untuk meningkatkan pengaruh global Beijing. Tiongkok dan Pakistan telah menandatangani 51 perjanjian kerjasama dan memorandum, yang mana lebih dari 30 item tersebut merupakan proyek CPEC.

Laporan beberapa media asing memberitakan bahwa sekembalinya Perdana Menteri Pakistan yang baru Imran Ahmed Khan dari kunjungan pertamanya ke Arab Saudi,  Menteri Penerangan dan Penyiaran Pakistan Fawad Chaudhry mengumumkan dalam konferensi pers, bahwa kerja sama dengan Arab Saudi dalam masalah perdagangan dan keamanan adalah letak dari kepentingan utama Pakistan.

Fawad Chaudhry mengatakan, Pakistan mengundang Riyadh untuk bergabung dengan Koridor Ekonomi Tiongkok – Pakistan sebagai mitra strategis ketiga. Dia juga mengatakan bahwa Menteri Keuangan dan Energi Saudi akan mengunjungi Pakistan dalam minggu pertama bulan Oktober mendatang. Pada saat kunjungan delegasi Saudi, investasi Arab Saudi dalam proyek CPEC akan dihapus dari rintangan.

Imran Ahmed Khan yang mantan bintang kriket Pakistan setelah memenangkan kursi Perdana Menteri ia telah membentuk satu dewan yang terdiri dari 9 anggota untuk mengevaluasi proyek CPEC.

Setelah pemerintah baru meninjau ulang proyek-proyek investasi itu, percaya bahwa perjanjian perdagangan yang disepakati satu dekade lalu bersama Tiongkok tidak adil dan merugikan Pakistan, Jadi bermaksud untuk mengadakan negosiasi ulang.

Penasehat PM Pakistan terhadap perdagangan, industri tekstil dan investasi, Abdul Razak Dawood kepada ‘Financial Times’ mengatakan bahwa, perusahaan asal Tiongkok mendapatkan banyak manfaat dari pemerintah Pakistan seperti pemotongan pajak dan memperoleh keuntungan lain yang tidak adil.

“Pemerintah masa lalu tidak melakukan pekerjaan rumah dengan baik, tidak sigap dan ceroboh dalam menyepakati keikutsertaannya dalam proyek CPEC sehingga mereka menyerahkan begitu saja banyak manfaat milik Pakistan kepada Tiongkok,” katanya.

Apakah hubungan Tiongkok – Pakistan yang sekuat baja masih bertahan ?

Tiongkok komunis selama ini menggunakan istilah-istilah seperti tetangga yang baik, teman yang baik, tali persaudaraan yang erat, mitra yang baik dan lainnya untuk melukiskan hubungan erat antara Tiongkok dengan Pakistan.

Menempatkan Pakistan sebagai salah satu negara tetangga yang paling bisa diandalkan. Sampai-sampai warga Tiongkok pun menyebutnya hubungan yang sekuat baja. Namun setelah Imran Ahmed Khan memegang tampuk pimpinan, apakah mungkin ‘membuat baja jadi retak’ ?

Imran Ahmed Khan tidak ke Beijing dalam kunjungan kenegaraan pertamanya, tetapi memilih Arab Saudi, sementara itu ia hanya mengirim pejabat militer Pakistan untuk mengunjungi Tiongkok bertemu dengan Xi Jinping. Padahal, kunjungan kenegaraan pertama dari perdana menteri sebelumnya Sharif adalah Beijing.

Imran Ahmed Khan dalam menerima wawancara media internasional pada Rabu (19 September) mengatakan, Pakistan telah meyakinkan Riyadh bahwa Pakistan akan berdiri di pihak Arab Saudi selamanya dan tidak mengizinkan siapa pun untuk menyerang Arab Saudi.

Menteri Penerangan dan Penyiaran Pakistan Fawad Chaudhry mengatakan : “Kami juga menjamin kepemimpinan Arab Saudi bahwa kita akan terus memberikan keamanan bagi negaranya dan memberikan dukungan strategis bila diperlukan.”

Dalam menanggapi peran Arab Saudi di Koridor Ekonomi Tiongkok – Pakistan, Imran Khan mengatakan bahwa CPEC adalah salah satu peluang besar untuk investasi luar di Pakistan. Karena koridor tersebut terhubung dengan daratan Tiongkok dari laut dan memiliki zona industri di sepanjang jalan, menjadikannya peluang bagus untuk investasi.

Pakistan telah membentuk komite koordinasi tingkat tinggi untuk mempelajari perdagangan dan masalah bisnis dengan Arab Saudi yang telah mendapat dukungan penuh dari Raja Arab Saudi Salman dan PM. Imran Ahmed Khan. (Sin/asr)

Lakukan Pemerasan Online, Lima ‘Tentara Air Internet’ Ditangkap di Tiongkok Barat Daya

0

Pihak berwenang di Provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya, baru-baru ini memperkenalkan jenis kasus kriminal baru, yang melibatkan “tentara air internet” (internet water army) yang terkenal, yaitu, para penjahat online yang memposting ulasan-ulasan negatif dan memeras uang dari perusahaan-perusahaan yang menginginkan agar ulasan tersebut dihapus.

Pada 18 September, Biro Keamanan Publik Provinsi Sichuan membuka sebuah kasus yang melibatkan lima orang yang diduga telah memeras 200.000 yuan (sekitar $30.000) dari satu perusahaan dengan menggunakan metode ini.

Pada 27 November 2017, akun WeChat milik sebuah perusahaan bernama “Chengdu Jizhi Interaction Internet Technology Co. Ltd.” menerbitkan sebuah artikel yang mengkritik sebuah perusahaan Sichuan yang terkenal. Perusahaan tersebut menganggap artikel itu sebagai hal penting dalam hubungan masyarakat yang dapat merusak citra dan merek perusahaan, dan dengan segera menghubungi akun WeChat tersebut.

Pemilik WeChat meminta pertemuan tatap muka. Dalam pertemuan itu, mereka memperkenalkan diri sebagai wakil dari Interaksi Jizhi, dan meminta para korban untuk membayar 200.000 yuan agar artikel itu dihapus. Perusahaan menghubungi polisi pada 22 Desember setelah membayar uang.

Investigasi polisi menemukan bahwa Jizhi Interaction adalah perusahaan yang didedikasikan untuk melakukan penipuan internet. Para tersangka, hanya diidentifikasi dalam laporan Tiongkok dengan nama keluarga mereka, termasuk para penulis, editor, dan perancang grafis. Setelah mengidentifikasi target, ketiganya akan menyusun artikel yang merendahkan dan mempublikasikannya di situs media sosial seperti WeChat, Toutiao, dan Sohu. Anggota lain dari komplotan tersebut akan bernegosiasi dengan para korban untuk memeras uang dari mereka.

Fenomena “internet water army” telah dikenal dalam bentuk aslinya, “wumaodang” atau “tentara 50 sen”, selama lebih dari satu dekade. Pada Oktober 2004, pihak berwenang di kota Changsha telah membentuk sebuah tim pengguna internet untuk mempublikasikan ulasan-ulasan positif tentang kota di lebih dari 20 forum terkemuka, sambil menghubungi para pemilik situs untuk menghapus konten negatif.

Pada Maret 2005, Kementerian Pendidikan Tiongkok membentuk tim-tim internet di universitas dan perguruan tinggi untuk mempublikasikan konten propaganda dan menghapus pendapat-pendapat yang berbeda. Pada tahun 2007, pemimpin Tiongkok berikutnya, Hu Jintao memerintahkan Partai Komunis Tiongkok untuk mengembangkan propaganda internet untuk memandu sentimen publik.

Pada tahun 2016, sebuah penelitian di Harvard memperkirakan bahwa setiap tahun, para propagandis (orang yang melakukan propaganda) internet Tiongkok yang dibayar telah membuat sekitar 488 juta posting di media sosial.

Saat ini, praktik tersebut digunakan tidak hanya untuk menyebarkan ideologi Partai, tetapi juga sebagai sarana bisnis terlarang. Februari ini, kota Guangzhou telah merobohkan sebuah bisnis “internet water army” yang disebut “San Da Ha,” yang beroperasi di 21 provinsi di seluruh negeri.

Menurut polisi, San Da Ha telah menyewa sejumlah besar “tentara air,” yang dapat mempromosikan perusahaan atau produk hanya karena mereka dapat memolesnya. Untuk biaya layanan, para pekerja San Da Ha akan membantu perusahaan tersebut meningkatkan penjualannya, menyebarkan informasi pemasarannya di berbagai situs dan platform, atau menghapus ulasan-ulasan negatif.

Misalnya, San Da Ha akan membebankan 100 yuan (sekitar $15) untuk 1.000 pesan teks, dan 200 yuan untuk 2500 pesan teks ponsel.

Kementerian Keamanan Publik Tiongkok mengatakan bahwa pada akhir Mei 2017, telah menindak lebih dari 40 “kasus tentara air internet”, yang melibatkan lebih dari 100 juta yuan. (ran)

https://www.youtube.com/watch?v=rvIS2eUnc7M&t=136s

Pilpres 2019, Jokowi-Maruf Nomor 1 dan Prabowo-Sandi Nomor 2

0

Epochtimes.id- Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menggelar rapat pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon (paslon) Presiden dan Wakil Presiden (capres-cawapres) Pemilu 2019 di Ruang Sidang KPU RI, Jakarta, Jumat (21/09/2018) malam.

Hasilnya, Pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin mendapat nomor urut 01 dan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat nomor urut 02.

Penetapan nomor urut ini langsung dibacakan oleh Ketua KPU RI Arief Budiman yang dituangkan dalam Keputusan KPU RI Nomor 1142/PL.02.2-Kpt/06/KPU/IX/2018, tentang Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019.

Setelah ditetapkan oleh KPU, masing-masing pasangan calon presiden dan calon wakil presiden menerima plakat nomor urut Pilpres 2019.

Ketua KPU RI, Arief Budiman mengatakan bahwa nomor urut yang telah ditetapkan digunakan KPU sebagai dasar untuk menyusun daftar pasangan calon.

Lebih jauh Arif menjelaskan nomor urut bagi pasangan calon juga sebagaimana citra diri yang dapat digunakan untuk berkampanye.

“Bagi KPU, nama dan nomor urut pasangan calon menjadi dasar untuk menyiapkan logistik pemilihan presiden dan wakil presiden serta menyosialisasikan kepada masyarakat,” kata Arief.

Capres petahana, Joko Widodo dalam pidatonya mengajak kepada semuanya bahwa pilpres pesta demokrasi untuk dipenuhi pendidikan politik kepada masyarakat tentang kedewasaan dalam demokrasi. Jokowi juga mengajak bersama-sama adu program, gagasan, ide, rekam jejak dan prestasi.

“Jauhkan saling memfitnah, mencemooh, saling menjelekkan,” kata Capres Joko Widodo.

Sementara Capres Prabowo Subianto berharap kepada semua rakyat bersama-sama melaksanakan pemilu yang sejuk, damai dengan semangat kekeluargaan untuk kebaikan bangsa dan bukan untuk mencari kekurangan masing-masing.

“Kita harus rasakan bahwa kita keluarga besar NKRI maka kita harus sikapi seluruh persoalan bangsa,” ujar Prabowo Subianto. (asr)