Home Blog Page 1950

Bagaimana Orang Kristen Tiongkok Ditekan Agar Meninggalkan Keyakinannya

0

Minoritas Kristen Tiongkok mulai di bawah tekanan baru ketika otoritas rezim komunis menerapkan langkah-langkah paksa untuk melepaskan keyakinan mereka.

Pada 23 Agustus, pendeta Tionghoa-Amerika, Francis Liu, menulis di Twitter bahwa orang-orang Kristen Tiongkok di beberapa kota, termasuk Anyang dari Provinsi Henan dan Ma’anshan dari Provinsi Anhui, diberi tahu untuk menandatangani pernyataan yang mengatakan bahwa mereka mengingkari Kekristenan.

Sebuah pernyataan khas, yang disiapkan sebelumnya oleh pihak-pihak berwenang untuk orang-orang yang mempunyai keyakinan yang keras kepala untuk menandatangani, berbunyi: “Keyakinan saya adalah hasil dari mengikuti tren secara membabi buta. … Saya sampai pada pemahaman yang lebih tenang tentang kebutuhan rohani saya. Mulai sekarang saya memutuskan untuk berhenti berpartisipasi dalam kegiatan agama Kristen, dan saya tidak lagi percaya pada agama Kristen.”

Seorang Kristen yang menghadiri “Gereja Urban” di Provinsi Henan Tiongkok tengah mengatakan kepada NTD Television yang berbasis di New York bahwa dia telah melihat pernyataan penolakan tersebut, yang didistribusikan oleh pejabat-pejabat Partai Komunis Tiongkok (PKT) setempat.

penisdasan agama kristen di cina tiongkok
Posting Pendeta Francis Liu yang menunjukkan pernyataan tentang penolakan yang orang-orang Kristen Tiongkok diberitahu untuk menandatangani. (Twitter)

“Kepala desa menyerahkan pernyataan tersebut kepada seorang pemimpin gereja. Pejabat itu memintanya untuk memberikan kepada orang-orang Kristen lainnya untuk ditandatangani. Pemimpin gereja mengatakan dia tidak akan membagikannya juga tidak akan menandatangani. Dia kemudian menunjukkan pernyataan tersebut kepada setiap pekerja di unitnya. Di gereja kami, seorang Kristen mengatakan bahwa kepala desa dan sekretaris PKT cabangnya juga memberikan pernyataan seperti itu dan mengharapkan dia untuk menandatangani, tetapi dia menolak.”

Francius Liu mengatakan bahwa ada kejadian serupa tahun lalu di Provinsi Jiangxi, menargetkan orang-orang Kristen ketika mereka mengajukan permohonan untuk mendapatkan tunjangan-tunjangan dari pemerintah.

“Orang-orang Kristen dan imam setempat mengatakan kepada saya bahwa di Provinsi Jiangxi, para pejabat meminta orang Kristen yang memenuhi syarat untuk kesejahteraan atau mereka yang mengambil tunjangan pemerintah agar meninggalkan keyakinan mereka,” kata Liu kepada NTD Television. “Mereka tidak menargetkan semua orang Kristen tahun lalu.”

Sekarang, di provinsi Henan dan Anhui, dorongan PKT untuk menggerakkan orang-orang beriman meninggalkan Kekristenan telah meluas ke komunitas Kristen pada umumnya.

Sejauh ini, NTD Television hanya menerima berita tentang kampanye tersebut di dua provinsi ini. Sulit untuk mengatakan apakah upaya penggerakkan tersebut adalah hak prerogatif pejabat lokal, atau diatur oleh otoritas yang lebih tinggi sebagai uji coba di tempat-tempat rumah bagi banyak orang Kristen.

Namun, beberapa orang Kristen di Henan mengatakan kepada NTD Television bahwa sejak Peraturan yang diperbarui tentang Urusan Agama mulai berlaku pada bulan Februari tahun ini, pihak berwenang telah memperketat pengawasan dan membatasi kegiatan agama-agama besar, sementara mengganggu kebaktian dan layanan-layanan mereka.

“Kamera pengintai akan dipasang di gereja, dan gereja akan mengibarkan bendera merah [komunis],” kata seorang Kristen Henan yang bermarga Chen. “Gereja juga harus menjadi tuan rumah propaganda dari cabang PKT. Imam harus lulus penilaian oleh pihak berwenang, dan orang-orang di bawah usia 18 dilarang masuk.”

“Selama ibadah, kami akan diminta untuk menyanyikan lagu-lagu patriotik. Kami bukan tidak menyukai negara kami, tetapi mereka tidak membiarkan kami menyembah Tuhan. Mereka akan memaksa kami menyanyikan lagu-lagu ini sebelum kebaktian. Intinya adalah untuk menyerang esensi (inti) dari keyakinan kami.”

Di beberapa kota Tiongkok, termasuk di Henan, otoritas PKT telah menghapus sejumlah besar salib dan ikonografi dengan alasan merenovasi bangunan-bangunan ilegal.

Di gereja-gereja Patriotik Tiga Mandiri (Three-Self Patriotic) yang dikuasai PKT, jumlah jamaah terbatas, dan pendeta harus mengkhotbahkan “nilai-nilai inti sosialis” Partai dengan objek tentang agama “yang diubah dan didefinisikan ulang”.

Francis Liu berkata: “Menjadi Partai ateis, PKT tidak mempercayai agama apa pun. Ia menyadari bahwa tidak ada cara untuk sepenuhnya mengendalikan keyakinan agama menggunakan ideologi miliknya. Apa yang disebut agama “yang telah diubah dan didefinisikan ulang” benar-benar berarti bahwa agama telah dikendalikan oleh Partai Komunis. Itu berarti agama dan penganutnya harus tunduk kepada Partai dan pemerintahannya.”

PKT telah menindas agama-agama dan keyakinan spiritual lainnya sejak berkuasa pada tahun 1949. Pada tahun 1950-an, jutaan pengikut agama telah dieksekusi atau dipenjara, dan ajaran tradisional Konfusius, Buddha, dan Lao Zi sangat direndahkan selama puluhan tahun Revolusi Kebudayaan yang panjang. PKT telah menginfiltrasi kuil-kuil dan gereja-gereja dengan para agennya untuk memutarbalikkan ajaran-ajaran agar sesuai dengan cetakan ideologi ateisnya. Pada tahun 1999, PKT memulai kampanye kekerasan terhadap praktisi disiplin spiritual Falun Gong, banyak di antaranya telah dibunuh karena menolak melepaskan keyakinan mereka. (ran)

ErabaruNews

Penantian Ilahi di Kota Suci- Kisah 4.000 Tahun Yerusalem (9-1)

0

Cai Daya

Meneliti peradaban manusia kali ini, mungkin tidak ada satu kota pun yang bisa disamakan dengan Yerusalem. Sepanjang tiga ribu tahun sejarah pembangunan kota ini, telah berkali-kali dihancurkan dan mengalami perang, namun tetap bisa berdiri lagi di lokasi semula. Yerusalem terletak di perbukitan dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, bersebelahan dengan tiga lembah dan dikitari oleh gunung yang lebih tinggi, menjadikan Yerusalem sebagai lokasi strategis yang mudah dipertahankan namun sulit diserang. Namun bukan karena letak geografisnya yang strategis, melainkan kekuatan spiritual yang membuat kota ini abadi, karena kota ini merupakan kota suci bagi tiga agama besar.

Mulai ditemukan kota suci dalam sejarah

Abad ke 19, orang-orang Yahudi mulai mengusung “gerakan kembali” menetap di tanah asal mereka yakni Palestina. Nyaris bersamaan dengan itu, di masyarakat Barat modern telah muncul ilmu arkeologi modern dan para arkeolog itu pergi ke situs peradaban kuno di berbagai tempat dunia untuk melakukan penggalian.

Yerusalem, tempat kelahiran agama Kristen, menjadi pusat ilmu arkeologi Alkitab dan kembali menjadi dambaan dari kalangan umat Kristiani dunia.

Jauh di tahun 1838, teolog Amerika dan ayah dari bapak ilmu geografi Alkitab, Edward Robinson, pergi ke Yerusalem untuk penyelidikan.

Penggalian resmi pertama dimulai pada 1863, setelah itu berturut-turut telah ditemukan situs-situs sepanjang zaman di berbagai tempat kota tua itu, termasuk saluran tegak yang dinamakan terowongan Warren (Warren Shaft), sebuah lubang vertikal kuno.

Terowongan bawah tanah ini diyakini oleh komunitas arkeolog sebagai tembusan yang digunakan untuk menyusup ke dalam benteng musuh ketika Raja Daud menyerang orang Yebus pada 3.000 tahun silam.

Israel ingin menggali kembali Jerusalem miliknya sendiri

Setelah berdirinya Negara Israel, telah dimulai penelitian arkeologi berskala lebih besar, terutama pasca pendudukan Yerusalem Timur di tahun 1967.

Situs penggalian lebih tersebar di seluruh kota tua, salah satu tujuan penelitian itu adalah untuk menemukan segala benda yang berhubungan dengan orang-orang Yahudi sebagai pemilik lawas kota suci dan sebagai bukti historis bahwa tempat itu dikuasai secara legal sekarang dan di masa depan.

Dimulai dari Raja Daud 3.000 tahun silam sampai ke Raja Herodes 2.000 tahun yang lalu, orang-orang Yahudi selalu menjadi penguasa sebenarnya di Yerusalem. Tetapi lantaran terjadi pemberontakan orang Yahudi, maka Yerusalem diduduki oleh tentara Romawi sebanyak dua kali pada tahun 70 dan 135 M.

Pada tahun 70 dihancurkan dan kemudian benar-benar diratakan dengan tanah pada tahun 135. Sebagian dinding fondasi yang tersisa di permukaan tanah, merupakan satu-satunya peninggalan Yerusalem sebagai kota Yahudi.

Orang Yahudi ketika di bawah kekuasaan imperium Turki-Ottoman. (domain publik)

Dalam rentang waktu 2.000 tahun, di situs Yerusalem, kota Romawi yang baru dibentuk itu telah melalui kekuasaan dari Byzantium, Persia, Arabia, Mesir dan Sudan, Turki Seljuk, Tentara Salib, serta kekuasaan Ottoman Turki.

Tatkala kota itu dalam perubahan rezim penguasa kota, sering menderita kerusakan parah, penguasa baru membawa pula budaya baru, benda dan sistem tata kelola warisan berharga peninggalan dinasti sebelumnya. Acapkali mengalami pengrusakan parah dengan sengaja atau tidak sengaja, juga seiring dengan rekonstruksi kota telah terkubur di bawah tanah.

Kini dengan Israel yang berkehendak menggali jejak keberadaannya sendiri untuk tahun-tahun sebelum masehi, sulit dijamin untuk tidak menimbulkan tingkat kerusakan tertentu pada berbagai peninggalan di tumpukan sebelah atasnya itu.

Negara-negara Arab bahkan khawatir, Israel akan mengambil kesempatan untuk membersihkan artifak warisan agama Islam. Oleh karena itu mereka mengusulkan UNESCO meloloskan resolusi untuk mengkategorikan tindakan kepurbakalaan Israel sebagai “ilegal” yang harus segera dihentikan dan dipulihkan ke bentuk semula.

Pada tahun kedua berdirinya negara Israel menjadi anggota PBB, juga bergabung ke UNESCO; ada 9 lokasi di dalam wilayah negara Israel telah dimasukkan ke World Heritage, diantaranya termasuk kota tua Yerusalem (1982).

Terhadap resolusi UNESCO, Israel merasakan telah diperlakukan tidak adil dan pilih kasih, sehingga menjadi marah dan mencela organisasi tersebut.

Pada akhir 2017, Israel menyatakan pengundurkan dirinya dari UNESCO, dan berlaku per 1 Januari 2019. Amerika Serikat juga lantaran ketidakpuasannya atas “Bias anti-semitisme” dari UNESCO, malah telah menyatakan penarikan dirinya lebih dahulu.

“Kebetulan” sejarah

Pada Januari 2018, arkeolog Israel telah menemukan sebuah segel kuno di plaza Tembok Barat yang di atasnya terukir tulisan Ibrani kuno: “Milik Penguasa Yerusalem”, menurut penelitian adalah benda kuno berumur 2.700 tahun, yang disebut dengan “Milik Penguasa Yerusalem” seharusnya adalah Yosua yang dua kali ditulis dalam kitab Perjanjian Lama.

Sementara segel tersebut lebih kecil dari koin 1 dolar Taiwan dan dolar Amerika, di atasnya selain terukir tulisan, juga terukir dua pria yang saling berhadapan.

Peninggalan budaya yang berharga dari periode Bait Allah dari Kerajaan Yahudi kuno, telah membuktikan sejarah dominasi orang Yahudi atas Yerusalem, dan timing penemuan tersebut sangat kebetulan, yakni pasca 1 bulan presiden Trump AS baru saja mengumumkan pengakuannya atas Jerusalem sebagai ibukota Israel.

Kedua hal yang tampaknya tidak berhubungan ini terjadi pada malam peringatan 70 tahun berdirinya Israel.

Di dunia ini mungkin tidak ada bangsa manapun yang memiliki kesan lebih mendalam pada segel “70 tahun” daripada orang Yahudi. Periode ” Tawanan Babylonia”, setelah penaklukan terhadap Israel, orang Yahudi dipenjarakan di Babylonia selama tepat 70 tahun. Begitu banyak kebetulan yang benar-benar menarik.

Bahkan, ada kebetulan lain dalam sejarah orang Yahudi yakni angka “40”, seolah-olah sebuah angka siklus dari dalam budaya orang Yahudi. Dimulai dari berlangsungnya 40 hari banjir dari bahtera Nuh; empat puluh tahun sebelum nabi Musa dikarenakan Pangeran Mesir selama empat puluh tahun pengasingan kedua diluar negerinya sendiri.

Akhirnya Musa berhasil memimpin massa Yahudi keluar dari Mesir, berkeliaran di berbagai tempat selama 40 tahun baru bisa pulang ke negerinya sendiri; 3 raja kerajaan Yahudi kuno: Saul, Daud dan Salomon, meninggal setelah naik tahta selama empat puluh tahun.

Sebagai keturunan Abraham dan anak cucu dari Daud, Yesus si Anak Suci Allah Yehowa, kehidupan Yesus juga bermula mengikuti empat puluh minggu – empat puluh hari setelah kelahiran dipermandikan dengan ritual penyucian di Bait Allah. Setelah kebangkitan Ia tetap tinggal di bumi selama empat puluh hari, serta Yerusalem dihancurkan 40 tahun setelah penyaliban Yesus dan seterusnya. (SUD/WHS/asr)

Bersambung

Penantian Ilahi di Kota Suci — Kisah 4000 Tahun Yerusalem (1)

Penantian Ilahi di Kota Suci — Kisah 4000 Tahun Yerusalem (2)

Penantian Ilahi di Kota Suci – Kisah 4000 Tahun Yerusalem (3)

Penantian Ilahi di Kota Suci- Kisah 4.000 Tahun Yerussalem (4)

Penantian Ilahi di Kota Suci- Kisah 4.000 Tahun Yerusalem (5)

Penantian Ilahi di Kota Suci- Kisah 4.000 Tahun Yerusalem (6)

Penantian Ilahi di Kota Suci- Kisah 4.000 Tahun Yerusalem (7-1)

Penantian Ilahi di Kota Suci- Kisah 4.000 Tahun Yerusalem (7-2)

Penantian Ilahi di Kota Suci- Kisah 4.000 Tahun Yerusalem (8-1)

Penantian Ilahi di Kota Suci- Kisah 4.000 Tahun Yerusalem (8-2)

Pesawat Ruang Angkasa NASA Tempuh Separuh Jalan Menuju Mars

0

EpochTimesId – Pesawat antariksa InSight milik NASA kini sudah lebih dari separuh jalan dari Bumi menuju Planet Mars. The InSight diperkirakan akan mendarat di Mars pada 26 November 2018. InSight akan menerobos medan di Mars untuk menyelidiki kedalaman kerak, mantel, dan intinya.

“Kami sebenarnya mengukur kedalaman planet, ribuan mil jauh ke dalam planet untuk memahami seluruh planet, bukan hanya permukaannya,” kata Bruce Banerdt, peneliti utama dalam misi InSight.

The InSight berangkat dari Bumi Mei 2018 lalu. Pesawat antariksa membawa seismometer untuk mempelajari gerakan tanah di Mars. Pesawat ruang angkasa diharapkan mendarat di wilayah Elysium Planitia, Mars. Misi InSight akan menjadi misi Mars pertama untuk menjelajahi bagian dalam planet ini.

Misi InSight awalnya dijadwalkan untuk diluncurkan pada Maret 2016. Namun, masalah seismometer menyebabkan penundaan, seperti dilaporkan ‘The Planetary Society’.

“InSight adalah singkatan dari ‘Interior Exploration’ menggunakan ‘Seismic Investigations, Geodies and Heat Transport’,” rilis NASA.

Misi ini dikelola oleh Jet Propulsion Laboratory NASA. Tim NASA di belakang InSight sedang mempersiapkan untuk hari di mana pesawat luar angkasa itu mendarat.

Tim juga memonitor dan mengaktifkan subsistem Insight yang diperlukan untuk penerbangan, pendaratan, dan operasi permukaan. Ini termasuk instrumen ilmiah yang sangat sensitif, menurut rilis berita dari NASA.

Tim ini berencana untuk mengeksplorasi, mengapa Mars memiliki begitu banyak gunung. Mereka berharap mengetahui suhu planet, yang akan memberikan wawasan tentang apa yang menyebabkan formasi gunung berapi, seperti Olympus Mons. Itu adalah sebuah gunung berapi yang ukurannya hampir tiga kali ukuran Gunung Everest.

Selain bulan, Mars telah menjadi lokasi paling populer untuk misi ruang angkasa di dalam tata surya. Namun, setengah dari upaya untuk menjelajahi Mars gagal. Data yang diperoleh dari misi Mars sejak 1996 mengungkapkan kepada penjelajah ruang angkasa, bahwa Mars lebih mirip seperti Bumi daripada yang diyakini sebelumnya, menurut The Planetary Society.

Para ilmuwan berharap bahwa dengan mempelajari Mars, mereka dapat memahami lebih lanjut tentang bagaimana planet berbatu serupa terbentuk. Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars semuanya memiliki struktur berbatu. Para ilmuwan berharap bahwa dengan memahami bagian dalam Mars, maka akan membantu mereka juga dalam memahami planet lain di luar tata surya kita.

“Kami akan menyelidiki kedalamannya, mencari tahu seberapa besar intinya, terbuat dari apa, seberapa besar keraknya dan menggunakan informasi yang kami akan dapat kembali dan menguji model kami tentang bagaimana Mars terbentuk dan bagaimana bumi terbentuk,” kata Banerdt.

Peledak yang mengikuti di belakang InSight adalah dua pesawat ruang angkasa mini bernama Mars Cube One. Mereka akan membantu InSight mengkomunikasikan atau mengirim data ke Bumi. Para ilmuwan berharap dapat menguji kelayakan perangkat komunikasi miniatur ini untuk membantu memperluas kemungkinan misi Mars di antariksa, pada masa depan. Tetapi jika mereka tidak bekerja, mereka tidak akan memengaruhi misi InSight.

Misi NASA sebelumnya dalam menjelajahi Mars, the Opportunity, memiliki masa depan yang tidak pasti. Ketika InSight sedang dalam perjalanan ke Mars, komunikasi the Opportunity terputus pada 10 Juni karena badai (pasir) yang besar, Space.com melaporkan. The Opportunity mendarat di Mars pada Januari 2004. (COLIN FREDERICSON, Fox, dan NTD Television/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Produsen Chip Micron Menginvestasikan USD. 3 Miliar untuk Ekspansi Pabrik Chip Otomotif

0

oleh Su Jinghao

Produsen chip AS Micron Technology pada Rabu (29 Agustus) mengumumkan rencana perusahaan akan memperluas pabriknya di Virginia dengan dana investasi sebesar USD. 3 miliar yang penanamannya dilakukan selama 12 tahun ke depan. Perusahaan tersebut telah menjadi fokus perhatian dalam perang dagang AS – Tiongkok.

CEO Micron Technology Inc. Sanjay Mehrotra memberitakan Reuters bahwa, rencana ekspansi perusahaan berkaitan dengan memenuhi permintaan chip otomotif yang terus melonjak akhir-akhir ini.

Chip-chip tersebut digunakan oleh kendaraan untuk menghindari tabrakan atau menghindari kendaraan menyimpang dari jalur peringatan serta sejumlah fungsi lainnya.

Perusahaan memperkirakan bahwa permintaan pasar atas chip otomotif pada tahun 2021 bisa berlipat ganda mencapai jumlah USD. 6 miliar.

“Menjadikan mobil masa depan sebagai pusat data di atas roda,” katanya kepada Reuters.

Proyek perluasan untuk memproduksi chip otomotif

Dana tersebut akan digunakan untuk membangun ‘Cleanroom’ seluas sekitar 100.000 kaki persegi di dalam area di Manassas, Virginia untuk memproduksi chip memori. Pabrik ini memiliki sekitar 1.500 orang karyawan.

Micron berharap dapat menciptakan 1.100 lowongan kerja permanen bagi para insinyur dan teknisi nanti setelah perluasan selesai.

Menurut perusahaan riset Gartner Inc., Micron Technology adalah perusahaan semikonduktor terbesar keempat di dunia. Perbedaannya dengan industri chip lainnya adalah dalam mengembangkan dan memproduksi sendiri chip yang dijual. Perusahaan ini tidak melakukan pekerjaan outsourcing sehingga benar-benar Made in USA.

Micron juga memproduksi chip di Taiwan, Jepang, tetapi di Tiongkok hanya melakukan perakitan dan pengujian.

Menjadi fokus perhatian dalam perang dagang

Dalam konflik perdagangan AS – Tiongkok, Micron telah menjadi fokus perhatian. Pada tahun 2015 perusahaan telah menolak tawaran akuisisi perusahaan Tiongkok (Tsinghua Unisplendour Co, Ltd) yang didukung oleh Partai Komunis Tiongkok karena Tiongkok berusaha untuk mendirikan industri chip di dalam negerinya. Demikian tulisan Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer dalam laporan tentang niat Tiongkok komunis dalam pengembangan industri chip yang dikeluarkan pada bulan Maret tahun ini.

Micron kemudian mengajukan gugatan di Amerika Serikat menuduh perusahaan Tiongkok mencuri rahasia dagangnya. Perusahaan Tiongkok itu sebaliknya menggugat Micron di sebuah pengadilan Tiongkok, dengan tuduhan bahwa Micron melanggar hak patennya. Pengadilan Tiongkok menjatuhkan hukuman kepada Micron berupa larangan menjual 26 jenis produk.

Menurut sumber yang akrab dengan masalah ini bahwa, pejabat AS telah mengangkat kasus Micron dalam rapat negosiasi dagang dengan para pejabat perdagangan Tiongkok pada awal bulan ini.

Fox News juga melaporkan bahwa Micron sudah lama menjadi incaran Tiongkok komunis, ia diharapkan dapat membantu Tiongkok dalam mempercepat lajunya program ‘Made in China 2025’ .

Namun menurut Sanjay Mehrotra, rencana ekspansi pabrik di Virginia ini tidak ada hubungannya dengan diskusi tentang berbagai isu-isu perdagangan yang berkaitan dengan Tiongkok. Sebaliknya, kata dia, Virginia dipilih untuk mendapatkan ekspansi karena Micron telah 15 tahun menghasilkan chip bagi produsen mobil yang berada di sekitar sana, dan pabrikan ini membutuhkan produk yang berdaya tahan dan keandalan lebih tinggi.

“Di pabrik Manassas, kami memiliki budaya yang kuat untuk memenuhi tuntutan pelanggan kami” katanya. (Sin/asr)

Trump: “Bukan Waktu yang Tepat untuk Negosiasi Perdagangan dengan Tiongkok”

0

Setelah mencapai kesepakatan perdagangan dengan Meksiko, pemerintahan Trump sedang meletakkan negosiasi perdagangan dengan Tiongkok di urutan belakang untuk saat ini.

Pada 27 Agustus, Amerika Serikat telah menandatangani perjanjian perdagangan baru dengan Meksiko untuk menggantikan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara, dan negosiasi dengan Kanada berikutnya, Presiden Donald Trump mengatakan dalam panggilan telepon dengan Presiden Meksiko Peña Nieto dari mejanya di Gedung Putih.

Sementara itu, terkait Tiongkok, “Ini bukan waktu yang tepat untuk berbicara,” kata Trump.

“Dan seperti yang Anda ketahui, kita sedang bekerja, tidak terkait dengan ini (kesepakatan perdagangan AS-Meksiko), kita bekerja sangat banyak dengan negara lain. Tiongkok adalah salah satunya. Mereka ingin berbicara, dan itu bukan saat yang tepat untuk berbicara sekarang, sejujurnya, dengan Tiongkok. Itu terlalu berat sebelah selama bertahun-tahun, selama beberapa dekade, dan jadi ini bukan waktu yang tepat untuk berbicara,” katanya, menurut sebuah transkrip Gedung Putih.

“Tetapi pada akhirnya, saya yakin bahwa kita akan dapat membuat kesepakatan dengan Tiongkok. Di masa sebelum itu terjadi, kita akan melakukan dengan sangat baik dengan Tiongkok.”

Sebelum kesepakatan Meksiko tercapai, Larry Kudlow, yang mengepalai Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, mengatakan Tiongkok telah semakin terisolasi di arena perdagangan, seiring Washington bergerak menuju kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa dan dengan Meksiko, menurut 3 Agustus Laporan Reuters.

“Kita datang bersama dengan Uni Eropa untuk membuat kesepakatan dengan mereka, jadi kita akan memiliki front persatuan melawan Tiongkok dan, saya pikir, sebagian besar tim perdagangan kita akan memberitahu Anda, kita bergerak mendekati Meksiko,” ungkapnya. “Tiongkok semakin terisolasi dengan ekonomi yang lemah.”

Kudlow telah memperingatkan Tiongkok untuk tidak meremehkan keputusan Trump ketika harus berdagang.

Dalam wawancara dengan CNBC pada 16 Agustus, Kudlow mengatakan ekonomi Tiongkok terlihat “mengerikan,” dan investasi di sana “sedang runtuh.”

Dia mengatakan bahwa data terbaru menunjukkan “penjualan ritel, investasi bisnis sedang mengalami keruntuhan” ​​dan “mungkin ada beberapa manipulasi” dalam mata uang.

“Investor pindah dari Tiongkok karena mereka tidak suka ekonominya,” tambahnya.

Menurut cendekiawan dan penulis He Qinglian, seorang ahli ekonomi Tiongkok yang sangat dihormati yang tinggal di Amerika Serikat, masalah inti untuk Washington adalah pencurian kekayaan intelektual AS dan menggunakan barang tiruan untuk mengambil pasar perusahaan-perusahaan AS, dan inisiatif “Made in China 2025.”

Tujuan-tujuan inisiatif tersebut agar Tiongkok dapat menjadi kekuatan manufaktur utama dalam persaingan langsung dengan Amerika Serikat dan telah dianggap sebagai ancaman bagi kepemimpinan teknologi AS oleh think tank Dewan Hubungan Luar Negeri.

He Qinglian mengatakan bahwa selama masalah pencurian kekayaan intelektual secara khusus tidak terselesaikan, akan sulit bagi perundingan perdagangan AS-Tiongkok untuk mencapai kemajuan substansial.

Sejak Trump terpilih, Amerika Serikat telah membentuk kemitraan perdagangan bebas dengan beberapa negara, termasuk bagian dari Uni Eropa, Meksiko, Korea Selatan, dan Kanada segera. Negosiasi yang melibatkan komunikasi langsung dengan negara-negara ini telah membentuk aliansi jenis baru, yang mewakili sebagian besar pasar global. (ran)

ErabaruNews

Spanyol Usir Imigran di Perbatasan Afrika Utara Karena Serang Polisi

0

EpochTimesId – Spanyol tidak akan mentoleransi upaya-upaya kekerasan untuk memasuki negara itu. Madrid mengatakan hal itu pada 29 Agustus 2018, sebagai tanggapan atas kritik terhadap pengusiran langsung sebanyak 116 imigran gelap, kembali ke Maroko. Seratusan imigran itu sebelumnya menyerbu pagar yang membatasi Maroko dengan wilayah Spanyol di Afrika Utara.

Pantai selatan negara itu (wilayah utama di Eropa) telah menjadi pintu gerbang utama ke Eropa bagi imigran gelap yang mencari kehidupan yang lebih baik, di Italia dan Yunani. Pilihan imigran gelap pada pantai spanyol, terutama sejak pemerintah baru Italia mulai menolak mengakui kapal penyelamat dan menolak kapal LSM itu untuk berlabuh.

Kelompok hak asasi manusia mengeluh bahwa pengembalian (pengusiran) itu dilakukan terlalu cepat. Mereka tidak punya waktu untuk memberikan imigran gelap akses terhadap bantuan hukum dan penerjemah, dan untuk mengidentifikasi pengungsi. Sementara itu, lawan politik mengkritik pendekatan pemerintah sebagai ‘tidak konsisten’.

Perdana Menteri Sosialis Spanyol, Pedro Sanchez, yang mulai menjabat sejak Juni, menempatkan migrasi di jantung kebijakan pemerintahan barunya. Dia setuju untuk menerima lebih dari 600 imigran dari atas kapal amal, Aquarius, yang ditolak Italia.

Para imigran yang menyerbu pagar di Perbatasan Maroko-Spanyol pekan lalu, beberapa di antaranya melemparkan zat korosif yang membuat petugas polisi mengalami luka bakar. Para imigran itu, ditangkapi dan dikembalikan ke Maroko pada hari berikutnya.

“Spanyol dan Maroko kali ini ingin mengirim pesan yang jelas kepada organisasi-organisasi kriminal perdagangan orang dan penyelundup manusia,” Menteri Dalam Negeri Fernando Grande-Marlaska mengatakan kepada komisi parlemen.

“Kami tidak akan mengizinkan migrasi dengan kekerasan yang menyerang negara kami dan pasukan keamanan negara kami,” tambahnya.

Para imigran Afrika selama bertahun-tahun mencoba memasuki Eropa dengan memanjat pagar kawat berduri yang memisahkan dua wilayah Spanyol di benua Afrika, daerah otonom Ceuta dan Melilla dengan Maroko.

Rute ini menyumbang sekitar 13 persen dari total kedatangan imigran ilegal di Spanyol.

Pada 29 Agustus saja, penjaga pantai Spanyol mengatakan telah menyelamatkan 196 orang dari delapan kapal di Selat Gibraltar yang sempit, yang memisahkan Spanyol dari Maroko.

“Kebijakan imigrasi pemerintah didasarkan pada, ‘solidaritas, kemanusiaan dan keamanan’. Imigran gelap yang dikembalikan (ke Maroko) sudah dibantu,” kata Grande-Marlaska.

Polisi mengatakan pada 28 Agustus mereka telah menangkap 10 imigran gelap yang melintasi penghalang pada bulan Juli. Polisi menuduh mereka sebagai anggota organisasi kriminal, menyerang otoritas negara, dan menyebabkan kerusakan.

Dalam insiden itu, para imigran melemparkan botol-botol plastik berisi kotoran, serbuk kapur, dan bom molotov di depan polisi. Aksi itu dilakukan oleh imigran gelap, agar polisi tidak berhasil menghentikan upaya mereka untuk melompati pagar.

“Anda mulai dengan menerima para migran dari Aquarius dan disambut di seluruh Eropa,” kata Ione Belarra, seorang wakil dari partai anti-penghematan, Podemos.

“Kami telah melihat perubahan radikal dalam kebijakan migrasi Anda,” tambahnya. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Bendungan Jebol di Myanmar, 85 Desa Diterjang Banjir dan 63.000 Warga Mengungsi

Epochtimes.id- Sebanyak 85 desa di Myanmar dilanda banjir setelah sebuah bendungan jebol. Bendungan ini meluapkan air yang memutus jalan raya utama. Banjir memaksa lebih dari 63.000 orang meninggalkan rumah mereka.

Laporan ini disampaikan oleh sebuah surat kabar yang dikelola negara pada Kamis (30/08/2018).

Bencana ini menyoroti tentang kekhawatiran keamanan bendungan di Asia Tenggara. Ini setelah runtuhnya bendungan hidroelektrik bulan lalu di negara tetangga Laos yang menelantarkan ribuan orang dan menewaskan sedikitnya 27 orang.

Petugas pemadam kebakaran, tentara dan otoritas setempat melancarkan upaya penyelamatan pada Rabu lalu.

Wakil administrator Yedashe, Min Thu, mengatakan pada Kamis pagi air surut. Tetapi dua orang masih hilang dan dikhawatirkan telah hanyut.

“Orang-orang yang desa-desanya berada di dataran tinggi sedang mempersiapkan untuk kembali ke desa mereka,” katanya kepada Reuters.

Lalu lintas antara kota-kota utama Myanmar di Yangon, Mandalay dan ibu kota, Naypyitaw, terganggu. Ini setelah banjir merusak jembatan di jalan raya yang menghubungkan antar kota-kota.

Kini pekerjaan perbaikan bendungan sedang berlangsung. Seorang pejabat irigasi di Departemen Pertanian, Peternakan dan Irigasi, Kaung Myat Thein, mengatakan penyelidikan akan mencari penyebab jebolnya bendungan tersebut.

“Dinding penahan dari spillway tertanam ke fondasi sekitar 4-5 feet, menyebabkan banjir, tetapi bendungan utama masih utuh,” kata Kaung Myat Thein.

Beberapa hari sebelum kejadian, pihak berwenang telah memberikan semua rincian tentang bendungan tersebut. Meskipun ada kekhawatiran warga tentang kelebihan penampungan seperti dilaporkan media yang dikelola pemerintah.

Kaung Myat Thein mengatakan bendungan itu secara rutin diinspeksi dan keruntuhan spillway tidak dapat diprediksi.

“Kami tidak bisa tahu satu hari sebelumnya, satu jam sebelumnya,” katanya.

Ketika air banjir surut, para pemuka masyarakat berkumpul di Oo Yin Hmu, sebuah desa yang berpenduduk sekitar 1.000 orang hanya beberapa mil di hilir dari bendungan.

Seorang warga, Zaw Zaw mengatakan lahan sawah yang membentang dari tepi desa dilanda banjir. Kejadian ini menyebabkan warga menunggu bertahun-tahun sebelum mereka kembali dapat bercocok tanam.

Warga melarikan ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari banjir. Meski demikian banyak yang kehilangan rumah dan harta benda mereka. Diharapkan warga mendapatkan kompensasi.

“Rumah saya berada di bagian utara desa dan semua rumah di bagian utara tidak bertahan,” kata Pan Ei Phyu, 24, seorang warga desa yang melarikan diri bersama keluarganya, kerbau dan sapi.

“Semua lahan pertanian saya berubah menjadi lumpur sekarang. Saya tidak punya tanah atau apa pun lagi. Saya tidak tahu harus berbuat apa, ” ujarnya. (asr)

Sumber : Reuters via The Epochtimes

Pengacara Tiongkok yang Dianiaya Menerima Penghargaan ‘Shahbaz Bhatti Freedom Award’

0

CUPERTINO, Kalifornia — Sekelompok orang di depan Balai Kota Cupertino di Kalifornia disaksikan dan dirayakan ketika First Step Forum memberi penghargaan Shahbaz Bhatti Freedom Award kepada pengacara HAM Tiongkok yang terkenal, Gao Zhisheng.

David Kilgour, duta besar dan anggota dewan First Step, memberikan penghargaan kepada istri Gao, Geng He, pada 24 Agustus. Kilgour adalah mantan anggota parlemen Kanada dan menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Kanada, Asia-Pasifik.

Gao dilaporkan “hilang” oleh otoritas Tiongkok pada 13 Agustus 2017, lebih dari setahun sebelum hari penghargaan tersebut.

First Step Forum adalah LSM internasional yang berbasis di Finlandia yang memantau pelanggaran agama dan hak asasi manusia di seluruh dunia. Gao memenangkan penghargaan karena dedikasinya terhadap kebebasan beragama dan hak asasi manusia di Tiongkok.

Penghargaan ini diberi nama tersebut setelah Clement Shahbaz Bhatti, menteri federal Pakistan yang pertama mengenai urusan minoritas, yang telah dibunuh pada 2 Maret 2011. Di antara pemenang sebelumnya dari penghargaan ini adalah Paus Francis dan Dr. Hany Hanna Mesir.

“Pengacara Gao secara internasional sangat dihormati,” Kilgour mengatakan pada acara tersebut. “Dia pertama kali ditargetkan oleh Partai dan negara di Tiongkok pada tahun 2005 karena membela berbagai komunitas tertindas di Tiongkok, termasuk orang Kristen, penambang batu bara, dan Falun Gong.”

Gao telah berulang kali ditahan, ditangkap, dipenjara, ditempatkan di bawah tahanan rumah, dan dilaporkan “hilang” oleh rezim komunis Tiongkok sejak 2006.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia internasional dan media telah melaporkan bahwa Gao telah mengalami penyiksaan brutal di tangan para pejabat keamanan rezim Tiongkok.

Kilgour mengatakan ini termasuk “tiga tahun di sel isolasi tanpa cahaya di kamar.”

“Bisakah Anda bayangkan seperti apa tanpa cahaya?” Kilgour berkata. “Dia [Gao] menulis bahwa dia didukung oleh keyakinannya dan harapan-harapannya demi Tiongkok yang berbeda.”

Gao kehilangan sebagian besar giginya pada usia 53 tahun dan dilaporkan menderita kondisi medis lainnya sebagai akibat dari tahun-tahun pelecehan fisik dan psikologis.

Geng memberikan pidato penerimaan untuk suaminya. Dia mengatakan bahwa Gao banyak berdoa, tetapi 99 persen dari doanya adalah untuk orang-orang yang dianiaya di Tiongkok, dan untuk perubahan yang terjadi di Tiongkok.

Pada tahun 2001, Gao diakui oleh Departemen Kehakiman Tiongkok sebagai salah satu dari 10 pengacara terbaik di negara tersebut karena pekerjaannya membela korban malpraktik medis dan para pemilik tanah yang dirampas.

Namun, pada tahun 2005, setelah Gao mengirim surat terbuka kepada pemimpin Beijing yang mengekspos penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi yang ditimbulkan oleh rezim terhadap praktisi latihan spiritual Falun Gong, Gao dan keluarganya berada di bawah pengawasan polisi 24 jam.

Pada bulan November 2005, setelah Gao mengirimkan surat terbuka kedua tentang kasus-kasus hukum Falun Gong, operasi firma hukum Gao ditangguhkan. Gao ditangkap pada September 2006 dan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada 22 September 2006.

Setelah dibebaskan dari penjara, Gao melanjutkan karyanya tentang kebebasan beragama dan hak asasi manusia Tiongkok. Dia menerbitkan buku-buku “Unwavering Convictions” (Keyakinan Teguh) dan “2016 Human Rights Report for China,” (Laporan HAM Tahun 2016 untuk Tiongkok) dan rancangan konstitusi untuk masa depan Tiongkok.

Pada Januari 2009, istri Gao dengan dua anaknya melarikan diri dari Tiongkok dengan bantuan kelompok agama bawah tanah. Karena mereka meninggalkan Tiongkok, mereka mengalami kesulitan menghubungi Gao dan keluarga mereka sendiri di Tiongkok.

Keluarganya belum berhubungan dengan Gao sejak 13 Agustus 2017, dan keberadaannya tidak diketahui.

“Mengapa hari ini Gao hilang selama lebih dari satu tahun? Mengapa dia menghilang? Mengapa tidak ada anggota keluarganya di Tiongkok yang mampu atau mau menjawab telepon ketika Geng He menelepon mereka dari Amerika? ”Kilgour bertanya dalam pidatonya. “Mengapa dokumen-dokumen identitas untuk semua keluarga Gao di Xinjiang diambil?”

“Gao adalah Mahatma Gandhi dan Nelson Mandela dari Tiongkok,” Kilgour mengatakan dalam sebuah wawancara setelah acara penghargaan.

Gao telah dinominasikan dua kali untuk Hadiah Nobel Perdamaian.

Asisten Ro Khanna (D-Calif.), Geo Saba, memberikan pengakuan dari kantor Khanna pada acara tersebut. (ran)

Perusahaan-perusahaan Jepang Keluar dari Tiongkok Akibat Perang Dagang Tiongkok-AS

0

Empat perusahaan-Asahi Kasei Jepang, Komatsu, Iris Ohyama, dan Mitsubishi Electric-sedang memindahkan produksinya keluar dari Tiongkok, sebagai tanggapan terhadap perang dagang yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dengan Tiongkok, menurut dua artikel baru-baru ini oleh media Jepang, Nikkei.

Asahi Kasei, sebuah perusahaan kimia, telah memindahkan produksi bahan plastik yang dikirim ke Amerika Serikat dari Tiongkok, ke pabrik di Jepang. Keputusan untuk membawa rumah produksi tersebut dibuat setelah plastik, yang digunakan dalam suku cadang mobil, adalah salah satu produk akan dikenakan tarif oleh pemerintahanTrump.

Komatsu, produsen peralatan konstruksi, pertambangan, dan militer, mengatakan bahwa produksi bagian-bagian tertentu untuk ekskavator hidraulik saat ini akan direlokasi ke fasilitas di Amerika Serikat, Jepang, dan Meksiko.

Iris Ohyama, pembuat plastik konsumen, berencana untuk memindahkan produksi pembersih udara, kipas listrik, dan peralatan lainnya menuju pasar AS ke pabrik baru di Korea Selatan, yang dijadwalkan akan selesai tahun depan. Perpindahan produksi adalah tindakan pencegahan, karena produk-produk itu belum dipukul dengan tarif AS, kata perusahaan tersebut.

Mitsubishi Electric, yang membuat peralatan listrik, mengatakan mesin pelepasan listrik dan mesin laser pemroses-nya yang berada di AS berada di dalam daftar tarif Amerika Serikat. Akibatnya, produk-produk ini, yang awalnya diproduksi di Dalian, kota pelabuhan di Provinsi Liaoning Tiongkok utara, akan diproduksi di Nagoya, Jepang, sebagai gantinya. Situs Dalian akan terus membuat produk yang diperuntukkan bagi pasar Tiongkok.

Pada 23 Agustus, Amerika Serikat dan Tiongkok saling menampar satu sama lain dengan tarif 25 persen senilai $16 miliar untuk barang-barang impor, sehingga tarif menjadi senilai total gabungan $100 miliar produk sejak Juli.

Sebuah Tren

Tiongkok dan Amerika Serikat adalah dua mitra dagang terbesar Jepang. Perusahaan Jepang mengekspor produk senilai 300 miliar dolar ke Tiongkok dan Amerika Serikat pada 2017, menurut artikel 24 Agustus oleh surat kabar Japan Times, mengutip Dewan Perdagangan Luar Negeri Jepang.

Dalam laporan bulanan tentang ekonomi Jepang yang dikeluarkan 29 Agustus, pemerintah tersebut telah menurunkan penilaian ekspor untuk menunda pemulihan, mengutip kekhawatiran tentang dampak perang perdagangan Tiongkok-AS terhadap ekonomi Jepang, menurut Reuters. Ini pertama kalinya dalam tiga tahun penilaian ekspor mengalami kemunduran.

Ada risiko bahwa ekspor Jepang akan menderita jika gesekan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok terus berlanjut, kata seorang pejabat pemerintah Jepang kepada wartawan.

Beberapa perusahaan Jepang telah beralih ke Vietnam untuk bisnis, sebagai gantinya. Menurut surat kabar bisnis Vietnam Investment Review (VIR), survei terbaru dari 4.630 perusahaan Jepang yang dilakukan oleh External Organisasi Jepang Dagang (JETRO), sebuah organisasi pemerintah, menunjukkan bahwa 70 persen dari perusahaan-perusahaan Jepang memiliki kepentingan dalam memperluas bisnis mereka di Vietnam, dibandingkan dengan 48 persen untuk Tiongkok.

Juga menurut VIR, 72 perusahaan Jepang mengunjungi pemerintahan Quang Ninh, mencari peluang investasi dan bisnis minggu lalu. Quang Ninh adalah provinsi pantai di Vietnam timur laut.

“Perusahaan-perusahaan Jepang ingin memperluas pasar-pasar investasi mereka keluar dari Tiongkok untuk menghindari risiko yang disebabkan oleh meningkatnya biaya-biaya produksi dari negara tersebut dan oleh perang perdagangan AS-Tiongkok, yang membuat sulit bagi perusahaan Jepang untuk mengekspor produk-produk mereka ke AS dari Tiongkok,” kata Nguyen Duc Tiep, perwakilan dari Badan Promosi Investasi Quang Ninh, sebuah lembaga pemerintah, dalam sebuah wawancara dengan VIR. (ran)

Flu Babi Afrika Terdeteksi di Korea Selatan, PBB Peringatkan Penyebaran dari Tiongkok ke Negara Lain

0

Korea Selatan mengatakan beberapa produk daging babi yang dibawa ke negara tersebut oleh orang-orang yang kembali dari Tiongkok telah dites positif terkena Flu Babi Afrika atau African swine fever (ASF).

Hong Nam-ki, kepala Kantor Koordinasi Kebijakan Pemerintah Korea Selatan, membenarkan deteksi tersebut pada pertemuan antar lembaga, menurut laporan 27 Agustus oleh media Korea Selatan, Yonhap News Agency. Pertemuan diadakan untuk membahas langkah-langkah pencegahan setelah konfirmasi tersebut.

Menurut Hong, ASF ditemukan dalam pangsit dan makanan lain yang mengandung babi yang dibawa pulang dari Tiongkok oleh beberapa warga Korea Selatan pada 3 Agustus. Mereka telah mengunjungi Shenyang, ibu kota Provinsi Liaoning Tiongkok timur laut.

“Diperlukan beberapa hari lagi untuk mengkonfirmasi jenis yang pasti dari virus tersebut, tetapi akan segera disampaikan,” kata Hong, menambahkan, “Kami harus lebih memperkuat karantina pencegahan di perbatasan.”

Deteksi virus di Korea Selatan diikuti oleh pengumuman online oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dari PBB keesokan harinya.

FAO memperingatkan bahwa ASF, yang telah mendorong pemerintah Tiongkok untuk memusnahkan lebih dari 24.000 babi di empat provinsi, dapat menyebar ke negara-negara Asia lainnya setiap saat.

Shenyang adalah kota pertama di Tiongkok yang melaporkan wabah ASF. Sejak itu, penyakit ini telah terdeteksi di beberapa kota, termasuk Zhengzhou, ibu kota Provinsi Henan di Tiongkok tengah, dan Lianyungang, sebuah kota di Provinsi Jiangsu. Sementara ASF sangat menular dan hampir selalu fatal bagi babi dan babi hutan, namun tidak berbahaya bagi manusia.

Juan Lubroth, kepala dokter hewan FAO, memperingatkan produk-produk babi, daripada babi hidup, yang telah menyebabkan penyebaran ASF di Tiongkok.

Sejauh ini, pihak berwenang Tiongkok belum mengidentifikasi apa yang menyebabkan wabah di tempat pertama. Namun, ada bukti yang menunjukkan bahwa wabah tersebut disebabkan oleh daging babi impor, dengan bukti terbaru adalah pengumuman 29 Agustus oleh Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan Tiongkok.

Dalam pengumuman tersebut, seorang pejabat kementerian yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa ada kemungkinan tentang wabah baru di Tiongkok. Pejabat tersebut menjelaskan bahwa karena ASF telah lazim di negara-negara yang merupakan tetangga Tiongkok, risiko wabah sangat tinggi. Pejabat tidak mengidentifikasi nama-nama negaranya.

Lebih khusus, ada bukti bahwa babi Rusia adalah pelakunya. Jurnal ilmiah Science melaporkan bahwa virus yang ditemukan di Tiongkok terkait erat dengan jenis virus yang beredar di Rusia.

Rusia pertama kali melaporkan wabah ASF pada 2007. Sejak itu, lebih dari 2 juta babi telah dimusnahkan.

Di Taiwan, pihak berwenang setempat telah mengambil langkah-langkah pencegahan. Di Taiwan selatan, pemerintah daerah Pingtung, yang memiliki sejumlah besar peternakan babi, yang menghasilkan sekitar 1,24 juta babi secara keseluruhan, menunjukkan bahwa warga setempat telah mengambil tindakan ekstra, menurut surat kabar Taiwan the Liberty Times. Misalnya, penduduk setempat yang pergi ke daerah terinfeksi ASF di Tiongkok harus secara sukarela memaksakan mengisolasi diri setelah mereka kembali ke Taiwan, sebelum mereka pergi bekerja di peternakan babi.

Kedutaan Besar AS telah memposting pengumuman FAO di halaman Weibo, platform media sosial yang mirip dengan Twitter, dan banyak pengguna internet Tiongkok telah meninggalkan komentar.

Seorang netizen dengan moniker “Duoduo Guanzhao P” menulis, “Saya mendengar bahwa karena perang dagang dengan Amerika Serikat, Tiongkok tidak mengimpor daging babi dari AS lagi. Sebaliknya, kita mengimpor dari Rusia.”

Pengguna internet Tiongkok cenderung meninggalkan komentar di laman Weibo Kedutaan Besar AS karena komentar cenderung tidak disensor atau dihapus oleh otoritas Tiongkok. (ran)

Anak Muda Norwegia CS Tidak Sebahagia Perkiraan

EpochTimesId – Negara-negara Nordik, bangsa Norwegia dan sekitarnya, dalam beberapa tahun terakhir dikenal paling bahagia. Norwegia CS dikenal sebagai bangsa paling bahagia dalam survei tentang tingkat kebahagiaan yang digelar oleh lembaga penelitian internasional.

Akan tetapi, sebuah penelitian baru menemukan pandangan hidup yang sedikit berbeda. Tampaknya ada semacam “kesenjangan kebahagiaan.” Dimana kaum muda khususnya, semakin tidak bahagia.

Penelitian itu bertajuk, “In the Shadow of Happiness,” (dalam bayangan kebahagiaan) digelar oleh ‘the Nordic Council of Ministers and the Happiness Research Institute’ (Dewan Menteri Nordik dan Institut Riset Kebahagiaan) yang berbasis di Kopenhagen. Mereka menemukan bahwa kesejahteraan subjektif tidak terdistribusi secara merata di negara-negara Nordik yang egaliter.

Tingkat kebahagiaan secara umum memang masih tinggi, baik di Finlandia, Norwegia, Denmark, dan Islandia. Mereka menduduki puncak Laporan Kebahagiaan Dunia tahun 2018. Swedia berada di posisi ke-9, dengan 12,3 persen orang di kawasan Nordik berada dalam Kategori ‘berjuang’ atau ‘menderita’.

Pada skala nol sampai 10, kelompok-kelompok ini memiliki skor yang dilaporkan sendiri dari nol hingga empat (menderita/suffering) atau lima hingga enam (berjuang/struggling). Tujuh atau lebih didefinisikan sebagai ‘berkembang (thriving)’.

Dalam studi ini, orang Denmark adalah yang paling bahagia, dengan 91,9 persen berkembang. Orang Swedia paling tidak bahagia, tetapi masih pada pertumbuhan yang mengesankan yaitu 85,1 persen. Sebagai perbandingan, orang Inggris saja, memiliki kondisi 74,9 persen, dan Rusia hanya 38,4 persen.

Sebuah pengamatan yang penulis buat adalah, bahwa negara-negara Nordik menentang pola distribusi yang umum di seluruh kelompok usia di seluruh dunia. Biasanya, orang lebih bahagia di masa muda mereka, kemudian kebahagiaan itu akan semakin menurun. Mereka akan bahagia kembali pada usia tua. Jika digambarkan akan berbentuk U.

Akan tetapi untuk bangsa dari negara-negara Nordik, bentuk nya kini hampir menjadi U-terbalik. Orang yang paling muda dan yang paling tua menjadi orang yang paling ‘tidak-bahagia’.

Kesehatan Mental Buruk
Salah satu alasannya adalah bahwa dua faktor utama ketidakbahagiaan di negara-negara Nordik adalah kesehatan umum dan kesehatan mental. Sementara kesehatan umum, karena alasan alami, akan menurun tajam di antara kesehatan mental tertua dan buruk di kalangan kaum muda. Ini sudah menjadi masalah besar.

Studi ini menemukan bahwa, terutama kalangan wanita muda, ‘tidak-bahagia’. Di Swedia, hampir 20 persen wanita berusia 18-23 (berjuang/struggling) atau (menderita/suffering).

Ulf Andreasson, salah satu editor laporan itu, mengatakan kepada Televisi Swedia bahwa negara-negara Nordik mungkin, pada kenyataannya, tidak sebahagia seperti yang ditunjukkan oleh studi internasional sebelumnya.

“Ada beberapa kekhawatiran bahwa angka-angka mungkin lebih tinggi, bahwa kita adalah wilayah yang bahagia bahwa itu akan menjadi stigma sosial untuk memberi tahu orang-orang bahwa Anda tidak bahagia,” kata Andreasson.

Bunuh diri di antara anak-anak muda adalah masalah besar di negara-negara Nordik, terutama di Finlandia. Fakta itu bertanggung jawab untuk sepertiga dari seluruh angka kematian di antara anak-anak berusia 15-24 tahun, menurut statistik lain dari Dewan Menteri Nordik yang dikutip dalam laporan.

Temuan lain adalah bahwa orang yang sangat religius cenderung lebih bahagia daripada orang yang tidak beragama. Semua negara Nordik, terutama Swedia, adalah salah satu yang paling sekuler dan rasional, serta paling tidak tradisional di dunia, menurut World Values ​​Survey.

“Di antara konsekuensi negatif dari ketidakbahagiaan adalah hilangnya kepercayaan,” laporan Dewan Menteri Nordik mengatakan.

Masyarakat Nordik melaporkan tingkat kepercayaan sosial yang lebih tinggi daripada bagian dunia lainnya. Yang, pada gilirannya, memiliki efek sosial-ekonomi yang positif.

Penelitian telah menunjukkan bahwa ketidaksetaraan dalam kesejahteraan subjektif memiliki dampak yang lebih besar pada kepercayaan daripada kesetaraan pendapatan, menurut laporan itu. (ARON LAMM/EPOCH TIMES/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Kuil Shaolin Angkat Bendera Nasional Memberi Sinyal Kontrol Beijing

0

Kuil Shaolin, mungkin biara Buddha Tiongkok yang paling terkenal di dunia dan dilegendakan sebagai tempat kelahiran kung fu, telah diumumkan dalam upacara pengibaran bendera bahwa sekarang menjadi milik Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Acara pada 27 Agustus menandai pertama kalinya dalam sejarah 1.500 tahun kuil tersebut secara resmi dinyatakan sebagai sebuah sikap politik. Kuil ini terletak di atas salah satu puncak Gunung Song, gunung keramat, di Kabupaten Dengfeng, Provinsi Henan. Ia memiliki asal-usul waktu yang lebih awal tahun 495 dan telah dinobatkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO.

Selama bertahun-tahun, kuil tersebut telah berubah arah dari tujuan awal Buddha-nya, sekarang dengan usaha komersial untuk memanfaatkan ketenaran kung fu dan Kepala Biara Shi Yongxin menjabat sebagai perwakilan untuk legislatif stempel karet Tiongkok. Hari ini, Kuil Shaolin adalah kerajaan bisnis besar, dengan perusahaan film dan televisi, akademi lukisan, rumah penerbitan, dan rombongan pertunjukan.

Pukul 7 pagi, dua belas biksu berbaris membawa satu bendera merah di bahu mereka, memasuki gerbang gunung kuil untuk tepuk tangan lebih dari 100 penonton, termasuk pejabat-pejabat PKT setempat, biksu-biksu pemimpin, dan murid-murid asing mereka.

wihara shaolin cina tiongkok
Biksu Tiongkok menghadiri upacara di Kuil Shaolin untuk merayakan Tahun Baru Imlek di Kabupaten Dengfeng, Provinsi Henan, Tiongkok, pada 28 Januari 2017. (STR / AFP / Getty Images)

Dalam beberapa tahun terakhir, Partai Komunis ateis telah memperketat cengkeraman ideologisnya di atas keyakinan-keyakinan beragama. Pada bulan Maret, rezim telah memulai kampanye untuk memaksa semua tempat keagamaan untuk memasukkan bendera nasional, konstitusi, “nilai-nilai inti sosialis,” dan budaya tradisional Tiongkok. Rejim Tiongkok menyebut kampanye ini “Empat Kunci Masuk.”

Dengan harapan bahwa sesuai dengan kampanye tersebut akan meredakan ketegangan, banyak masjid Islam telah menaikkan bendera nasional sejak Mei.

Untuk memajukan kampanye ini, Departemen Pekerjaan Fron Persatuan PKT, sebuah badan yang didedikasikan untuk mempengaruhi kelompok di dalam dan di luar Tiongkok untuk mendukung agenda partai, telah menyelenggarakan konferensi urusan agama pada bulan Juli.

Partai memutuskan bahwa semua tempat keagamaan harus menaikkan bendera nasional di acara-acara penting, seperti festival keagamaan dan festival tradisional Tiongkok, dan juga pada Hari Nasional, hari libur umum yang memperingati hari dimana PKT telah mengambil alih Tiongkok.

Kuil Shaolin adalah biara Buddha pertama yang menaikkan bendera nasional dalam upacara yang sangat penting, dan Kepala Biara Shi Yongxin menyerukan agar biara-biara lain mengikuti. Shi menjabat sebagai wakil presiden Asosiasi Buddhis Tiongkok yang dikelola negara, sebuah organisasi tempat rezim Tiongkok memantau kegiatan semua praktisi Buddhis di negara tersebut.

Berita upacara bendera tersebut memicu netizen Tiongkok mengkritik kuil karena mencampurkan agama dengan politik.

Laozhou, pengguna Weibo, platform media sosial yang mirip dengan Twitter, menulis: “Jangan percaya pada Buddha, tetapi Marxisme. Jangan membaca kitab suci Buddha tetapi berdoa kepada partai. Sekelompok orang yang berpenampilan palsu.”

Pengguna Weibo lainnya, dikutip oleh South China Morning Post, menulis: “Sang Buddha dan Marx telah berjabat tangan. … Agama Buddha dimaksudkan untuk mengkultivasikan pikiran, tubuh dan jiwa — apa hubungannya dengan politik? Bukankah para biarawan di biara telah meninggalkan kehidupan duniawi? Saya merasa tidak nyaman dan hanya berpikir bahwa menaikkan bendera nasional di kuil sama sekali tidak tepat.”

Dr. Chan Sze Chi, seorang dosen senior di Hong Kong Baptist University mengatakan kepada Radio Free Asia dalam wawancara 28 Agustus bahwa agama Buddha memiliki banyak pengikut di Tiongkok, sehingga rezim pertama kali memaksa Kuil Shaolin untuk mengadopsi sikap seperti itu sebagai sebuah peringatan untuk kuil-kuil yang lain.

“Untuk menemukan contoh dari biara-biara Budha, Kuil Shaolin adalah yang terbaik karena sangat terkenal dan memiliki biksu kung fu sebagai lambangnya. Kuil Shaolin yang paling ambisius berlutut [mengangkat bendera nasional], sehingga yang lain akan mengikuti,” kata Chan. (ran)

ErabaruNews

Sejumlah Negara Menyesal Putuskan Hubungan Diplomatik Dengan Taiwan

0

EpochTimesId – Tiongkok komunis terus menggunakan strategi ‘menabur uang’ untuk menggaet negara-negara yang telah memiliki hubungan diplomatik dengan ROC (Republic of China/Taiwan). Tetapi, setelah negara-negara tersebut memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dan membuka hubungan diplomatik dengan Tiongkok komunis, Tiongkok komunis tidak lagi menghormati janjinya.

Hal ini pula yang menyebabkan presiden Malawi menyesali keputusannya untuk memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan. Dia mengakui putus hubungan dengan ROC karena ingin membuka hubungan diplomatik dengan Tiongkok, dan itu adalah kebijakan yang sangat keliru.

Tsai Shih-Ying, seorang legislator dari Partai Progresif Demokratik Taiwan mengatakan, El Salvador pada 21 Agustus 2018 memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan. Mereka membuka hubungan diplomatik dengan Tiongkok komunis, karena tertarik oleh ‘taburan uang’ mereka.

El Salvador pernah ingin meminta dana bantuan sebesar hampir 2 miliar renminbi dari Taiwan. Permintaan yang tidak disanggupi oleh Taiwan. Karena itu El Salvador kemudian beralih ke Beijing.

Ketika Presiden El Salvador mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Taiwan, dia juga mengatakan bahwa dengan membuka hubungan diplomatik dengan Tiongkok komunis, El Salvador diharapkan dapat menerima manfaat yang sangat besar. Dia ingin memperoleh kesempatan yang lebih luas, yang akan diberikan oleh negara tersebut.

Menurut sejumlah media on-line Taiwan, seperti ETTV, dan TVBS, beberapa negara yang telah memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan di masa lalu, kebanyakan beralih membuka hubungan diplomatik dengan Tiongkok. Itu karena mereka tertarik dengan ‘taburan uang’ dari negara komunis tersebut.

Malawi, salah satu negara yang memutus hubungan dengan Taiwan pada tahun 2008, juga tertarik dengan iming-iming investasi 6 miliar dolar dari Tiongkok. Namun masa depan Malawi tidak seindah yang dilukiskan oleh komunis dalam janjinya setelah hubungan diplomatik dibuka.

Di masa lalu, Taiwan membangun gedung rumah sakit untuk Malawi, mendirikan ‘Pelangi Rawat Jalan’ yang dikhususkan untuk menangani penyakit AIDS yang sudah tersebar luas di negara tersebut. Di samping kontrol dan pengobatan yang efektif, rumah sakit juga menangani kasus pasien dengan metode pelacakan lengkap.

Namun, pemutusan hubungan diplomatik memaksa tim dokter dari Taiwan angkat kaki, dan tim dokter dari Tiongkok komunis yang mengambil alih. Selain kurangnya kapasitas perawatan kesehatan dan kualitas dokter dari Tiongkok, bahkan kemampuan berbahasa Inggris mereka pun sangat kurang.

Pada tahun kedua setelah hengkangnya dokter Taiwan, 8 juta orang Malawi meninggal dunia karena penyakit AIDS yang kembali merajalela.

Pada saat yang sama, arus modal yang mengalir masuk dari Tiongkok secara deras ke Malawi hampir menelan habis seluruh kesempatan usaha para pedagang lokal. Penduduk Malawi sendiri hanya dapat bekerja di bawah perusahaan-perusahaan Tiongkok daratan, sementara majikan asal Tiongkok itu memang sudah terbiasa dengan membayar gaji rendah.

Celakanya, pemerintah Malawi tidak berdaya untuk mencegahnya. Meskipun gaji bulanan telah ditetapkan oleh negara sebesar 20 dolar AS, namun majikan asal Tiongkok seringkali hanya memberikan 13 dolar.

Upah rendah, pemerasan, konflik budaya menyebabkan demonstrasi anti-Tiongkok komunis pada tahun 2011 pecah di Malawi. Hingga tahun 2016, PDB per kapita Malawi terus berada di level lebih rendah daripada sebelum negara itu memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan pada tahun 2008.

Laporan mengatakan, pada saat Presiden Malawi, Peter Mutharika mengaku menyesal atas keputusannya untuk membuka hubungan diplomatik dengan Tiongkok komunis. Dia juga mengatakan, “Entah bagaimana cara untuk menjelaskan kepada rakyat.”

Legislator Wang Ding-yu pernah mengungkapkan bahwa Tiongkok komunis telah merebut negara yang menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan, seperti Kongo, Gambia, Mozambik dan negara-negara Afrika lainnya. Mereka juga dijanjikan akan diberikan banyak uang.

Namun, uang yang dijanjikan tidak pernah masuk. Negara-negara itu justru kemasukan sejumlah besar perusahaan-perusahaan asal Tiongkok, termasuk BUMN. Mereka juga umumnya membawa tenaga kerja Tiongkok, yang kemudian menjadikan orang-orang lokal menjadi budak mereka. Negara pun terpaksa menanggung beban utang.

Negara Afrika, Republik Sao Tome dan Principe, yang 2 tahun lalu memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan, hingga kini belum menerima dana bantuan yang dijanjikan sebesar 140 juta. Mereka dijanjikan oleh pemerintah komunis, bahwa bantuan akan diberikan setelah membuka hubungan diplomatik dengannya. Proyek rencana perluasan bandara pun jadi terkatung-katung.

Kosta Rika yang memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan pada tahun 2007 juga menerima janji Tiongkok komunis akan mendapat dana bantuan sebesar 400 juta dolar AS untuk membangun jalan raya.

Namun 10 tahun telah berlalu, proyek tersebut belum ada kejelasan. Bahkan, tiang-tiang penyangganya pun belum terlihat. Itu membuat Kosta Rika terasa Ironis, dengan upacara penyambutan besar-besaran yang pernah dilakukan pada waktu itu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan, Li Xianzhang pada 28 Agustus 2018 saat menerima wawancara Radio Free Asia. Dia mengatakan bahwa, Tiongkok terus merusak hubungan diplomatik Taiwan dengan negara lain. Namun, setelah banyak negara menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok komunis, komitmen awal Tiongkok komunis itu tidak diwujudkan.

Oleh karena itu, warisan fasilitas medis dan langkah-langkah Taiwan dalam membantu kehidupan nasional yang sedang berjalan di negara itu tidak berkelanjutan. Itu juga menyebabkan kerugian besar bagi penduduk setempat.

Laporan itu mengatakan bahwa setelah tim medis Tiongkok mengambil alih pengolaan rumah sakit di Malawi, mereka hanya melayani penyakit yang berkaitan dengan ginekologi, pediatri dengan fasilitas anestesi, radiologi dengan pasokan tenaga ahli yang tidak lengkap. Rumah sakit misalnya, tidak lagi melayani pengobatan penyakit AIDS.

“Seperti halnya yang terjadi di Tiongkok ada yang menjual darah, karena jarumnya dipakai berulang, sehingga seluruh penduduk satu dusun mengidap AIDS. Pasien-pasien itu kemudian dikumpulkan di satu tempat oleh pihak rumah sakit yang dikelola tenaga medis dari Tiongkok, membiarkan mereka tinggal di sana.”

Huang Kuibo, wakil dekan Sekolah Urusan Internasional di Universitas Ilmu Politik Taiwan mengatakan bahwa kasus Malawi ini menunjukkan bahwa Taiwan bukan tanpa memiliki keunggulan strategis dalam pertempuran diplomatik lintas selat.

Keunggulan Taiwan dalam proyek bantuan luar negeri diberikan berdasarkan kebutuhan negara yang dibantu. Taiwan memiliki kelebihan dalam standar medis, teknologi pertanian, bantuan pendidikan, dan bantuan yang dapat meningkatkan kehidupan dasar masyarakat lokal.

Saat ini, sekutu diplomatik ROC hanya tersisa 17 negara. Setelah Tsai Ing-wen menjabat sebagai presiden sejak bulan Mei 2016, Tiongkok komunis menambah tekanan terhadap ruang gerak Taiwan di forum internasional, dan merebut negara sekutu mereka. Hanya dalam 2 tahun lebih, Taiwan telah kehilangan 5 negara yang telah menjalin hubungan diplomatik sebelumnya.

Diplomasi ‘menabur uang’ Tiongkok komunis dan merebut negara sekutu Taiwan juga mendapat perhatian dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya. Senator Amerika Serikat Marco Rubio, Cory Gardner dan beberapa politisi lainnya dalam pernyataannya menyebutkan bahwa AS mengusulkan amandemen undang-undang bagi El Salvador. Itu untuk membatasi pendanaan AS kepada negara itu.

“Amerika Serikat akan menggunakan berbagai metode untuk mendukung status Taiwan di arena internasional.”

Ketua Kehormatan Komite Urusan Luar Negeri DPR-AS, Heana Ros-Lehtinen mengatakan bahwa, Tiongkok komunis berupaya untuk mengisolir Taiwan melalui tekanan diplomatik luar negeri mereka, dengan tingkat risiko yang telah naik pesat. AS tidak akan membiarkan Beijing untuk terus menindas negara sekutu.

Amerika menghimbau negara demokrasi untuk bersatu dan mencegah agar tindakan Tiongkok komunis tersebut tidak menyebar terus. (Wen Pu/ET/Sinatra/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Bom Meledak di Filipina, 2 Orang Tewas dan 37 Terluka

Epochtimes.id- Seorang pembom yang menewaskan dua orang dan melukai 37 orang di sebuah festival kota di Filipina selatan.

Seorang komandan militer Filipina dilansir AP, Rabu (29/08/2018) mengatakan pembom ini menjajakan buah-buahan kepada orang-orang dengan harapan menghindari kecurigaan ketika ia meninggalkan tas yang juga berisi bom.

Warga yang curiga semoat mengingatkan kepada polisi ketika pria itu buru-buru meninggalkan tas di bawah sepeda motor yang diparkir dekat pasar malam. Kejadian ini disampaikan Brigjen. Jenderal Cirilito Sobejana kepada The Associated Press melalui sambungan telepon.

Pasukan mengejar pria itu ketika penduduk desa menunjuk kepadanya tetapi ia melarikan diri dengan sepeda motor. Ketika itu terjadi kekacauan yang disebabkan oleh ledakan pada malam 28 Agustus di kota Isulan di provinsi Sultan Kudarat.

“Pria itu menjajakan rambutan dan buah-buahan lain sebagai pengalih perhatian, untuk membuatnya tampak bahwa isi tasnya tidak berbahaya,” kata Sobejana.

“Bom itu dibuat dari pompa air, yang menghancurkan dan melemparkan pecahan baja dan bagian-bagian sepeda motor ke arah kerumunan pasar malam,” katanya.

Jumlah korban tewas meningkat menjadi dua orang. Aparat Filipina mengatakan setidaknya satu dari mereka yang terluka dalam pemboman dalam kondisi serius.

Menjelang akhir hari perayaan ulang tahun pendiri Isulan resmi dibatalkan. Pihak berwenang berencana menggelar pertemuan pada 29 Agustus untuk membahas memperkuat keamanan kota.

Pelaku pembom tersebut berhasil lolos. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Pihak berwenang mencurigai kelompok bersenjata, Pejuang Kemerdekaan Islam Bangsamoro, yang beraliasi dengan ISIS.

Pasukan Filipina di selatan bergolak telah waspada dalam beberapa pekan terakhir berdasarkan intelijen militer bahwa miltan Islamic State berencana melakukan pemboman di area publik setelah dipukul mundur militer Filiphina.

Pemboman kendaraan pada 31 Juli di provinsi Basilan selatan menewaskan 11 orang, termasuk tersangka teroris asing yang mengendarai kendaraan itu. ISIS mengaku bertanggung jawab dan mengidentifikasi penyerang adalah warga negara Maroko. (asr)

Akademisi Australia Diselidiki Terlibat Penelitian Pengambilan Organ Paksa di Tiongkok

0

Seorang akademisi Australia dengan sejarah membuat komentar-komentar yang memfitnah tentang kelompok spiritual Falun Gong sedang diselidiki oleh universitasnya atas tuduhan kesalahan akademik.

Campbell Fraser, seorang dosen senior di departemen bisnis internasional dan studi Asia Universitas Griffith, yang telah melakukan penelitian tentang penyalahgunaan transplantasi organ dalam beberapa tahun terakhir, sering disebut di media pemerintah Tiongkok untuk memperkuat pernyataan Beijing bahwa pengambilan organ dari para tahanan hati nurani tidak tidak ada.

Menurut laporan baru-baru ini oleh The Australian, seorang anggota Himpunan Falun Dafa Australia secara resmi mengeluh tentang pernyataan-pernyataan akademis Fraser selama kesaksian yang diberikan pada sidang Parlemen Australia tentang masalah perdagangan organ dan wisata transplantasi organ pada bulan Juni.

Sekarang, dia sedang diselidiki oleh universitas untuk ketiga kalinya, menurut The Australian. Surat kabar tersebut melaporkan bahwa universitas sedang melihat insiden 2016 di mana Fraser mewawancarai 11 praktisi Falun Gong di Sydney untuk proyek akademik, tetapi menolak kesaksian mereka sebagai tidak kredibel.

Selain itu, selama segmen yang disiarkan bulan Februari 2017 oleh CCTV, media televisi corong Partai Komunis, Fraser berusaha untuk mendiskreditkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli dalam Koalisi Internasional untuk Mengakhir Pelanggaran Transplantasi di Tiongkok (International Coalition to End Transplant Abuse in China). “Jelas, mereka menggunakan apa yang disebut pengambilan organ untuk mendapatkan tujuan politik tertentu,” katanya.

Fraser, yang mengatakan dia masih terus meragukan bahwa pengambilan organ paksa dilakukan dalam skala besar di Tiongkok, saat ini telah dilarang oleh universitas untuk bepergian ke luar negeri atau berbicara dengan media, menurut The Australian. Dia mengatakan kepada The Australian bahwa penyelidikan saat ini terhadap pelanggaran adalah yang ketiga kalinya, dan bahwa dia telah dibebaskan dua kali sejak yang pertama.

Ketika dihubungi oleh The Australian, Fraser mengatakan bahwa Tiongkok telah mengundangnya untuk berbicara di konferensi internasional tentang perdagangan organ dan bahwa rezim membayar untuk perjalanan dan akomodasinya. Namun, dia menyangkal bahwa dia berada “di bawah kendali langsung Tiongkok” terutama karena alasan keuangan.

Sementara itu, universitas telah memberi tahu The Australian bahwa mereka tidak berkomentar secara terbuka tentang investigasi yang sedang berlangsung, tetapi menambahkan bahwa: “Kami mendukung hak akademisi kami untuk berbicara secara terbuka tentang bidang keahlian mereka. Falun Gong berada di luar bidang keahlian akademik Dr. Fraser… universitas tidak akan mendukung komentar apa pun dari akademisi yang tidak terbukti atau berpotensi mencemarkan nama baik organisasi atau individu lain.”

Sebagai contoh, dalam artikel bulan Agustus 2017 di China Daily, surat kabar berbahasa Inggris yang dikelola negara, Fraser disebut sebagai seorang ahli yang percaya bahwa penelitian sebelumnya tentang pengambilan organ telah diputarbalikkan dan bahwa para praktisi Falun Gong telah menciptakan klaim-klain tersebut. “Kita tidak bisa membiarkan kultus-kultus menghalangi jalan kita,” katanya, mengulang kata-kata kunci propaganda rezim Tiongkok.

Ini adalah penghinaan untuk berbagai studi independen yang dilakukan oleh para ahli hak asasi manusia dan profesional medis yang menemukan banyak bukti bahwa para tahanan hati nurani terus-menerus menjadi stok organ untuk dipanen. Sebuah laporan Juli oleh Pusat Penelitian Panen Organ Tiongkok (China Organ Harvest Research Center), misalnya, menyebut sebagai bukti faktanya bahwa jumlah transplantasi terus-menerus melebihi jumlah sumbangan-sumbangan organ legal, organ-organ tetap tersedia “sesuai permintaan” untuk wisatawan medis asing, dan masih ada kekurangan tidak adanya pengawasan atas sistem transplantasi tersebut.

Falun Gong juga disebut Falun Dafa adalah latihan meditasi berdasarkan prinsip-prinsip kebenaran, belas kasih, dan toleransi [sejati-baik-sabar]. Ia dilarang oleh rezim Tiongkok pada Juli 1999 setelah pemimpin Partai Komunis Jiang Zemin meyakini popularitas kelompok meditasi tersebut akan mengancam otoritas partai, dimana menurut perkiraan negara praktisinya telah mencapai 100 juta. Dengan bekal kekhawatirannya Jiang meluncurkan kampanye nasional untuk membasmi latihan tersebut.

Ribuan praktisi Falun Gong di Tiongkok telah ditangkap dan ditahan, dengan konfirmasi 4.251 kematian sebagai akibat dari penganiayaan, menurut Minghui.org, sebuah situs web berbasis di AS yang didedikasikan untuk mendokumentasikan penganiayaan Falun Gong di Tiongkok. Jumlah sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih besar dikarenakan kesulitan memperoleh informasi sensitif dari Tiongkok.

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa peneliti independen telah melakukan penelitian yang menunjukkan adanya pengambilan organ secara luas, pemindahan paksa organ dari para pendonor yang tidak rela bersedia, dari para praktisi Falun Gong dan tahanan hati nurani lainnya di Tiongkok. (ran)

https://www.youtube.com/watch?v=0x2fRjqhmTA&t=27s

ErabaruNews