EpochTimesId – ‘The Commonwealth Bank of Australia’ (CBA) dipaksa untuk mengungkap kehilangan catatan hampir 20 juta akun. Padahal, sebelumnya mereka memutuskan untuk tidak memberi tahu para pelanggannya. Insiden ini menjadi pukulan lain bagi lembaga yang sudah diguncang berbagai skandal.
Eksekutif Grup CBA, untuk Layanan Perbankan Ritel, Angus Sullivan menerima tanggung jawab den menjelaskan di YouTube. Dia muncul melalui Youtube setelah BuzzFeed Australia menulis berita terkait hal itu pekan lalu.
Sullivan mengatakan bahwa pada Mei 2016 bank terbesar di negara itu mendapati telah kehilangan dua pita magnetik. Pita magnetik itu berisi data nasabah sejak 15 tahun sebelumnya.
Data yang hilang itu berupa alamat dan nomor akun untuk 19,8 juta nasabah. Rekaman itu harus dibuang, tapi CBA tidak bisa memastikan bahwa pita magnetik hancur dengan baik dan aman, sebelum data nasabah diambil pihak ketiga.
“Rekaman itu tidak mengandung PIN, kata sandi, atau data lain yang dapat memungkinkan penipuan dan/atau kerugian bagi nasabah,” kata Sullivan.
Video Rekomendasi :
“Bank memberi tahu regulator dan meluncurkan penyelidikan internal. Kami menemukan kaset itu kemungkinan besar telah dibuang,” kata Sullivan.
“Keputusan untuk tidak memperingatkan pelanggan itu diambil, mengingat hasil penyelidikan kami menemukan bahwa rekaman itu kemungkinan besar dibuang,” kata Sullivan di klip video.
“Dalam kasus ini, kami menyeimbangkan kebutuhan untuk memperingatkan pelanggan, bahwa mereka tidak perlu mengkhawatirkan hal ini.”
Sullivan mengatakan penyelidikan tidak menemukan bukti bahwa data telah dikompromikan, dijual, atau diakses oleh pihak ketiga.
“Saya ingin meyakinkan pelanggan kami bahwa kami telah mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi informasi mereka dan kami mohon maaf atas kekhawatiran apa pun yang mungkin ditimbulkan oleh insiden ini.”
Sullivan datang bergabung dengan bank terbesar di Australia itu, pada saat perusahaan mengalami sejumlah kesulitan. Minggu lalu Bank Commonwealth dikritik oleh regulator utama, karena kondisi yang memungkinkan kejahatan pencucian uang berkembang pada perusahaan perbankan tersebut.
Australian Prudential Regulatory Authority (APRA) menghantam CBA dengan persyaratan modal tambahan sebesar 1 milyar dolar Australia (753 juta dolar AS). Regulator juga menyindir ‘rasa puas diri yang meluas’ di dalam organisasi.
Menteri Keuangan Australia, Scott Morrison, bahkan meminta lebih banyak pejabat perusahaan untuk bekerja keras.
Awal pekan lalu, perusahaan manajer keuangan terdaftar yang terbesar di Australia, AMP Ltd, mengumumkan pengunduran diri ketua dan penasihat hukum. Mereka memotong gaji direktur sebagai tanggapan atas pengungkapan kesalahan tersebut oleh tim penyelidikan independen. (Reuters/The Epoch Times/waa)
EpochTimesId – Hampir 350 korban perbudakan modern diselamatkan oleh Interpol, baru-baru ini. Penyelamatan itu adalah bagian dari penggrebekan polisi lintas negara yang digelar di 13 negara di Amerika.
Operasi anti-perdagangan orang dilakukan oleh Organisasi Polisi Kriminal Internasional, yang juga dikenal sebagai Interpol. Dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, organisasi itu mengatakan lebih dari 500 petugas polisi terlibat dalam operasi kali ini.
“Operasi seperti ini menunjukkan kekuatan INTERPOL yang menyediakan platform untuk 13 negara yang berpartisipasi. Akan tetapi apa yang ada di balik angka-angka ini, adalah kisah nyata umat manusia,” kata Direktur Eksekutif Pelayanan Polisi pada Interpol, Tim Morris dalam sebuah pernyataan.
“Apakah itu ibu dari seseorang, ayah, saudara laki-laki, saudara perempuan, putra atau putri, ada kisah yang sangat pribadi yang biasanya, sayangnya, disertai dengan banyak penderitaan,” Morris menambahkan.
Petugas juga menangkap 22 orang tersangka pelaku perdagangan orang sepanjang operasi di belasan negara. Polisi juga menyita peralatan komputer, ponsel, dokumen perjalanan, dan uang tunai.
Sebanyak 22 tersangka pelaku ‘human trafiking’ ditangkap selama Operasi Libertad. (Photo : Interpol)
Penggerebekan tersebut mengikuti pernyataan Presiden Donald Trump bulan lalu bahwa perdagangan manusia telah mencapai rekor tertinggi. Trump mengatakan bahwa perdagangan orang kini, “lebih buruk daripada yang pernah ada dalam sejarah dunia.”
Para korban, yang terdiri atas pria, wanita, dan anak-anak, ditemukan bekerja di klub malam, pertanian, tambang, pabrik, dan pasar terbuka. Beberapa korban bekerja dalam kondisi yang sangat sempit. Pelaku perdagangan seringkali menargetkan anggota masyarakat yang putus asa dan rentan, dengan diiming-imingi janji kehidupan yang lebih baik.
“Pedagang yang tidak menjelaskan seperti apa kondisi kerja yang akan dialami oleh korban mereka, setelah tiba di tujuan akhir mereka,” kata Cem Kolcu, koordinator unit Perdagangan Orang-Orang Lintas Manusia pada Interpol, dalam sebuah pernyataan.
“Selama operasi ini, kami mengidentifikasi wanita yang dipaksa untuk bekerja di luar ruang yang tidak lebih besar dari peti mati, misalnya.”
Dalam sebuah kasus, perempuan muda di Guyana ditemukan bekerja sebagai pelacur di samping tambang emas terpencil. Dengan kondisi tersebut, dia tidak akan mungkin melarikan diri.
Lokasi-lokasi terpencil ini juga membuat sulit bagi polisi untuk melakukan razia. Sebab, pelaku sering kali memiliki banyak waktu untuk bertindak dan memindahkan para korban.
Kasus lainnya, di Saint Vincent dan Grenadines menyoroti bagaimana pedagang mempertahankan kontrol dan kekuasaan dengan menyita dokumen perjalanan dari para korban.
Pekerja dari Asia di sebuah pabrik mengatakan paspor mereka diambil. Mereka juga tidak pernah menerima upah. Mereka mengandalkan penanganan ‘pedagang’ untuk segala hal termasuk perumahan, transportasi, makanan, dan kebutuhan paling mendasar.
“Saya khawatir ketika saya membaca tentang kondisi bagaimana orang-orang di luar sana, yang dikuasai jaringan (perdagangan orang) itu,” kata Denise Brennan, profesor di Georgetown University, kepada NBC News.
“Kondisi tersebut dapat menyebabkan pengusaha mengeksploitasi tanpa ampun, tanpa ada yang mengetahuinya. Ini bisa menjadi teknik untuk menyalahgunakan dan mengintimidasi.”
Korban yang dibebaskan dalam operasi bersandi ‘Libertad’ yaitu dari Antigua dan Barbuda, Aruba, Barbados, Belize, Brazil, Curacao, Guyana, Jamaika, Saint Lucia, Saint Vincent dan Grenadines, Trinidad dan Tobago, Kepulauan Turks dan Caicos, dan Venezuela.
Operasi Libertad adalah puncak dari program dua setengah tahun yang didanai oleh Kanada. (Bowen Xiao/The Epoch Times/waa)
EpochTimesId – Sebuah rekaman video menunjukkan Deputi Sheriff (petugas kepolisian) di Negara Bagian Colorado, Amerika Serikat, menari bersama ketika mendengarkan lagu “Watch Me (Whip/Nae Nae)’ yang dipopulerkan oleh rapper Silento di dalam lift.
Tampak dalam rekaman itu, Deputi Sheriff Tony Scherb, membuka langkah tarian dengan pakaiannya yang berwarna oranye cerah. Video ini telah ditonton hampir 3 juta kali sejak kantor sherif mempublikasikannya pada hari Jumat pekan lalu.
“Video lucu itu dibuat untuk menghormati Tony, yang akan pensiun setelah bertugas selama 29 tahun,” kata pihak berwenang.
Yang tidak diketahui Tony adalah, pegawai kantor sheriff memasang kamera tersembunyi (CCTV). Mereka memasang kamera itu, ketika mereka bersekongkol mengatakan lift rusak sehingga harus diperbaiki.
Namun faktanya, mereka memasang CCTV. Mereka ingin melihat apa yang akan dilakukan oleh Tony, jika dia mendengar lagu rapper Silento di speaker lift.
Alhasil, Tony tampak bersungguh-sungguh saat menari. Bahkan, ketika beberapa temannya masuk lift, dia mengajak teman-temannya ikut menari.
Akan tetapi, ketika atasannya, Sheriff (kepala polisi) County (provinsi dari negara bagian) masuk lift, dia menunjukkan respek dan penghormatan pada pimpinan. Barulah, ketika bos-nya menari dan bergoyang, dia melanjutkan tariannya.
Kemampuannya menari akhirnya mendapatkan pujian dari rekan-rekan dan atasannya. Mereka setuju dan kompak mengatakan, bahwa “Tony sangat profesional”.
“Tony telah menjadi anggota Kantor Sherif selama bertahun-tahun dan dia sudah menjadi teman dan sahabat dari banyak orang (di kantor),” kata atasannya. “Kami akan merindukannya dan kami berharap dia akan mendapatkan yang terbaik (setelah pensiun).” (eb/waa)
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA
WASHINGTON — Pejabat keuangan AS telah bertemu dengan sekitar 10 kelompok industri pada 30 April untuk membahas rancangan undang-undang terbaru yang akan memperketat pengawasan investasi asing untuk membatasi upaya Tiongkok dalalm memperoleh teknologi canggih milik AS, menurut empat sumber yang mengetahui pertemuan tersebut.
Seorang pejabat senior Departemen Keuangan menggambarkan pertemuan tersebut sebagai “keseragaman positif.”
“Kita tidak merundingkan kata-kata di dalam pertemuan sebegitu banyak untuk semua orang di ruangan itu memberi tahu di mana kita dan arah RUU yang akan diambil,” seorang pejabat senior, yang tidak berwenang untuk berbicara dalam posisinya, mengatakan.
“Kita telah membuat sejumlah perubahan untuk memberikan kejelasan dalam rancangan undang-undang untuk industri, tetapi pada saat yang sama, mempertahankan garis pemikiran yang berbeda pada keamanan nasional,” ungkapnya.
Pejabat tersebut mengatakan itu tetap harus dilihat bagaimana DPR dan Senat akhirnya akan membuat undang-undang tersebut, yang akan memperluas jangkauan Komite Investasi Asing di Amerika Serikat, CommitteeForeign Investment in the United States (CFIUS) antar lembaga.
Perusahaan-perusahaan Amerika telah menaruh minat dalam RUU tersebut karena akan memberi CFIUS kekuatan untuk lebih membatasi investasi Tiongkok di perusahaan-perusahaan AS.
Memperketat proses CFIUS adalah salah satu dari beberapa upaya yang didukung oleh administrasi Trump, termasuk tarif-tarif pada baja dan aluminium, untuk membangun sikap yang lebih proteksionis dalam upaya untuk menekan impor Tiongkok sambil meningkatkan peraturan mengenai ke-sepakatan-kesepakatan seperti apa untuk dapat disetujui.
Kelompok tersebut termasuk kelompok bisnis AS yang mempunyai pengaruh paling kuat, Kamar Dagang, kata seorang sumber.
Para pendukung penulisan ulang peraturan-peraturan CFIUS sekarang berharap untuk melampirkan undang-undang tersebut ke undang-undang National Defense Appropriations Act (NDAA), undang-undang yang disahkan setiap tahun untuk mendanai kebutuhan pertahanan AS, dua sumber mengatakan. NDAA telah terpilih menjadi undang-undang selama 55 tahun berturut-turut, dan kemungkinan akan lolos pada saat yang sama dengan pemilu paruh waktu dalam waktu dekat.
Kendaraan untuk perjalanan tersebut akan ditentukan oleh anggota Kongres, kata pejabat Treasury tersebut.
Draf RUU yang dibahas dalam pertemuan tersebut, yang dilihat oleh Reuters, akan menghapus sebuah tindakan dimana beberapa perusahaan teknologi telah keluhkan ingin memaksa mereka pergi ke CFIUS untuk mendapatkan persetujuan dalam penjualan teknologi jika melibatkan lisensi dan dukungan kekayaan intelektual.
Rancangan tersebut juga menyebutkan bahwa dana investasi dapat pasif, dan tidak tunduk pada pengawasan CFIUS bahkan jika ada investor asing, selama keputusan-keputusan investasi dibuat oleh orang-orang Amerika dan keputusan untuk mempekerjakan orang-orang Amerika tersebut adalah juga dibuat oleh orang Amerika.
Dana-dana investasi yang dikeluhkan agar di bawah rencana undang-undang versi lama, semuanya dapat dikenakan CFIUS jika mereka mengelola uang Tiongkok dan ingin berinvestasi di perusahaan-perusahaan tertentu dengan teknologi canggih.
Rancangan tersebut juga mendefinisikan investasi pasif sebagai “langsung atau tidak langsung,” karena halangan-halangan sebuah ukuran yang mengatakan investor pasif dapat dikenakan tinjauan CFIUS jika mereka memiliki akses ke informasi non-teknis. Setiap akses ke informasi teknis akan tetap tunduk pada pengawasan CFIUS.
Departemen Keuangan AS mengawasi CFIUS, yang memilki wewenang banding adalah semua investasi-investasi asing ke dalam Amerika Serikat, termasuk investasi-investasi ekuitas.
Di bawah tekanan dari perusahaan-perusahaan teknologi dan lainnya, RUU telah telah mengalami sejumlah perubahan untuk memperlunak pendekatannya.
Para perunding dalam administrasi tersebut, di Capitol Hill, dan bekerja pada penanaman modal serta komunitas teknologi tinggi adalah di versi keempat pada RUU mengenai CFIUS. RUU tersebut sebelumnya mengalami setidaknya satu revisi yang telah diusulkan yang akan berusaha untuk mempersempit ruang lingkupnya. (ran)
Tanggal 13 April lalu, Amerika-Inggris-Prancis bersekutu untuk secara tepat menyerang tiga fasilitas senjata kimia milik Suriah. Tindakan Trump ini ibarat sebutir batu mengenai beberapa sasaran, menampilkan tanggung jawab AS terhadap dunia setelah menjadi besar kembali, juga menciptakan definisi baru ketertiban dunia pasca perang, bisa dikatakan sangat bermakna.
Ini adalah untuk kali kedua Trump melakukan serangan militer terhadap rezim Suriah yang telah melanggar pernjanjian internasional tentang larangan penggunaan senjata kimia membunuh warga sipil. Sebelumnya dilakukan pada April 2017 tahun lalu.
Umumnya masyarakat dunia akan berpendapat, jika tindakan internasional hanya terjadi sekali, mungkin bisa disebut hanya kebetulan saja, tapi jika terjadi dua kali dan terlihat akan menjadi tren, maka ini membentuk suatu model. Lewat dua kali aksi serangan internasional kali ini, sebenarnya Trump telah membentuk “model serangan berkeadilan”.
1. Trump Bentuk Prinsip Moral dan Keadilan Internasional Yang Lebih Tinggi
“Model serangan berkeadilan” ala Trump ini telah membentuk sebuah dasar perilaku: ketika DK PBB sudah tak mampu menghentikan aksi kekerasan yang melanggar hukum internasional, maka bisa ditempuh tindakan berdasarkan prinsip moral yang lebih tinggi.
Dengan kata lain kebaikan dan kejahatan akan dijadikan patokan, kejahatan anti-kemanusiaan yang telah melanggar ambang batas peradaban manusia membunuh rakyat biasa, baik itu di tengah konflik antar negara, atau saat menekan rakyat negaranya sendiri, seperti saat rezim Assad membunuh kaum wanita dan anak-anak dengan menggunakan senjata kimia, pada saat itu PBB atau negara lain atau liga beberapa negara bisa bertindak dengan kekuatan militer untuk menegakkan keadilan.
Prinsip moralitas dunia ini melampaui batas kedaulatan negara, dan lebih tinggi daripada mandat PBB. Terutama ketika Anggota Tetap DK PBB tidak mencapai kesepakatan, sehingga DK PBB tidak bisa membuat resolusi, tidak bisa menghentikan aksi kekerasan tersebut, maka negara yang mampu bisa mengambil tindakan untuk menghentikan kejahatan itu berdasarkan prinsip moralitas internasional.
“Model serangan berkeadilan” ala Trump ini telah mendorong lebih jauh ke depan prinsip “HAM lebih tinggi daripada kedaulatan” yang terbentuk pasca terjadinya Tragedi Pembantaian Rwanda tahun 1994 silam.
“Model serangan berkeadilan” ala Trump ini juga merupakan wujud kebutuhan dan tren baru untuk menjaga ketertiban internasional setelah PD-II. Dan di tahun 2018 tindakan tunggal AS pun berubah menjadi aksi bersama Amerika-Inggris-Prancis yang bersekutu. Kedekatan tiga serangkai dalam melancarkan “model serangan berkeadilan” itu dibuktikan dengan kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke AS selama 3 hari (23 – 25/04). (LUDOVIC MARIN/AFP/Getty Images)
Di dalam penerapan prinsip “HAM lebih tinggi daripada kedaulatan” masih terkendala kerangka aturan konstitusi PBB, yang acap kali adalah berupa modus spekulatif, dan bukan prinsip mengambil tindakan yang cepat untuk dapat menghentikan aksi kekerasan secara efektif.
Sedangkan “model serangan berkeadilan” ala Trump ini telah mendobrak dan melampaui aturan pada konstitusi PBB. Dengan kata lain “model serangan berkeadilan” ala Trump ini hanya butuh prinsip moralitas yang sederhana dan bukti yang kuat, maka kekuatan serangan yang akurat bisa berfungsi menghentikan kejahatan kekerasan dan menegakkan keadilan di saat perpecahan di dalam DK PBB membuatnya menjadi lumpuh.
“Model serangan berkeadilan” ala Trump ini juga merupakan wujud kebutuhan dan tren baru untuk menjaga ketertiban internasional setelah PD-II. Ini telah dibuktikan.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, setelah Trump menyerang Suriah karena menggunakan senjata kimia pasca pertemuannya dengan Xi Jinping April 2017 lalu, ia telah menerima banyak telepon dari teman sekutunya, mereka berkata “Terima kasih, akhirnya ada orang yang bertindak (menyelesaikan masalah senjata kimia).” Waktu itu Xi Jinping juga menyatakan persetujuannya. Dan di tahun 2018 tindakan tunggal AS pun berubah menjadi aksi bersama Amerika-Inggris-Prancis yang bersekutu.
“Model Serangan Berkedilan” ala Trump Paksa Korut Denuklirisasi
Model baru Trump ini telah menyelamatkan kelemahan mematikan pada hukum internasional modern yakni: kurangnya kekuatan penegakan hukum. Hukum internasional ini harus diterapkan oleh orang yang tegas, berinisiatif dan tidak suka mengolor waktu, jika tidak maka hanya akan berupa omong kosong belaka, dan hanya berupa sehelai kertas.
Seperti “Konvensi Senjata Kimia” yang mulai berlaku sejak 1997 itu telah mencakup 192 negara di dalamnya. Namun menaati kesepakatan tersebut pada dasarnya hanya mengandalkan kesadaran diri sendiri.
Jadi pada saat pelanggaran kesepakatan terjadi, seperti Suriah yang membuat dan menggunakan senjata kimia, tidak ada mekanisme untuk menegakkan hukum dan memberikan sanksi. Karena negara penegak hukum harus memiliki kekuatan ekonomi maupun militer canggih dan juga harus memiliki tanggung jawab akan kebenaran dan kriteria moral yang tinggi.
Trump berulang kali menegaskan dan memuji “serangan yang akurat” kali ini, karena dengan adanya serangan akurat selain dapat melindungi rakyat biasa secara efektif, juga secara tepat menghancurkan kejahatan itu, sebagai refleksi penggabungan sempurna dari moral, keadilan dan kekuatan militer.
“Model serangan berkeadilan” Trump selain memiliki nilai universal, juga mengandung makna praktis yang umum. Pertemuan Trump dan Kim akan segera tiba (sebelum medio Juni), “Model serangan berkeadilan” ini bisa dikatakan secara langsung menargetkan Korut. Dan mencakup dua hal:
Pertama, ancaman senjata kimia Korut dan penggunaannya juga merupakan alasan AS mengambil tindakan serangan membela keadilan ini. Itu sebabnya model ini betul-betul telah meningkatkan kekuatan penangkalan militer terhadap Korut.
Kantor Berita Arab Suriah menunjukkan ledakan hebat di pinggiran kota Damaskus terjadi ketika pesawat tepur AS. Inggris dan Prancis meluncurkan serangan udara. (AFP/Sana/Handout/STR)
Saat ini Korut telah memiliki hampir 40 jenis senjata kimia yang diproduksinya sendiri dan yang digunakan untuk membunuh Kim Jong-Nam adalah zat beracun syaraf jenis VX. Disamping itu penyidik PBB berpendapat, antara Korut dengan Suriah telah terjadi transaksi permanen: Korut memasok bahan-bahan untuk memproduksi senjata kimia bagi Suriah, sedangkan Suriah memberikan dukungan dana bagi Korut untuk mengembangkan senjata nuklir dan rudalnya.
Dari 20.000 unit meriam yang dimiliki Korut pada dasarnya dapat diluncurkan proyektil berhulu ledak senjata kimia yang bisa menyebabkan korban jiwa dalam jumlah besar bagi Korea Selatan. Oleh sebab itu tidak mengherankan bila dalam pertemuan Trump dan Kim akan dibahas pula agar Korut melenyapkan senjata kimia.
Kedua, Trump memperlihatkan pada Kim Jong-Un bahwa serangan militer terhadap Korut adalah pilihan yang sangat realistis, jika Kim mempermainkan Trump soal denuklirisasi, maka Suriah adalah contohnya, Trump berani mengatakan berani berbuat. Jadi Kim Jong-Un harus secara serius mempertimbangkan akibatnya bila membatalkan kesepakatannya dengan Trump. Ini sangat membantu untuk memaksa Kim menuju denuklirisasi.
Alasan Trump Tempuh Cara Unik Terhadap Xi Jinping
Menurut berita, Trump akan membuat kebijakan strategis yang berbeda dengan pemerintahan AS sebelumnya untuk mengatasi masalah HAM di Tiongkok termasuk penindasan terhadap kebebasan beragama dan lain sebagainya. Dan sesungguhnya ini adalah penerapan kriteria moralitas internasional yang sangat penting.
Dalam kebijakan terhadap RRT, Trump memiliki cara pendekatan yang sangat unik, yang tidak dimiliki oleh pemimpin negara mana pun: di satu sisi Trump sangat membenci rezim PKT maupun komunisme dan tidak berbelas kasih dalam hal perdagangan AS-RRT yang berlangsung tidak adil, di sisi lain Trump juga selalu memuji kepribadian Xi Jinping setiap kali bertemu. Dilihat dari isi pembicaraan dan sikap lugas Trump, pujian Trump terhadap Xi bukan sekedar basa basi diplomatik semata, melainkan menyembunyikan kata sandi yang penting dan unik.
Di sisi lain, kerjasama Xi dalam hal memberi sanksi terhadap Korut dan masalah perdagangan AS-RRT semakin memperkuat pemahaman dan kepercayaan Trump terhadap Xi. Trump bisa merasakan Xi sedang berupaya melakukan, tapi masih ada ruang untuk dimaksimalkan.
Yang paling krusial adalah, di saat menghujat otoritarian komunis, Trump masih bisa menggunakan cara yang sangat unik untuk memuji pribadi Xi Jinping, seharusnya bisa dilihat berbedanya Xi Jinping dengan penguasa PKT sebelumnya yakni Jiang Zemin, serta peran Xi yang efektif dalam menyelesaikan krisis realita Tiongkok dan menggerakkan reformasi masa depan Tiongkok.
Seperti dalam hal memberi sanksi terhadap Korut, berbeda dengan rezim sebelumnya termasuk juga Jiang Zemin, Xi selalu berada di sisi Trump, dan terus membersihkan kubu Jiang. Pada masalah Suriah, sikap rezim Xi juga berbeda dengan Rusia maupun Iran.
Sebuah pesawat yang bersiap untuk lepas landas sebagai bagian dari operasi serangan udara bersama oleh militer Inggris, Perancis, dan AS di Suriah, terlihat dalam gambar ini yang diperoleh pada 14 April 2018 melalui media sosial. (Militer Perancis / Twitter / via REUTERS)
Tahun ini setelah terjadi konflik perdagangan RRT-AS, pada Forum Boao Xi Jinping menanggapi masalah konflik dagang RRT-AS dengan reformasi beserta serangkaian kebijakan proaktif yang dikemukakan Xi mendapat pengakuan dan pujian dari Trump.
Dengan cara tertentu Xi mungkin juga telah memaparkan rencana reformasi Tiongkok kepada Trump, dan mendapat pengertian Trump. Xi mungkin telah membuat Trump memahami: di balik masalah nuklir Korut dan gesekan hubungan dagang AS-RRT adalah masalah struktural dan sistem pemerintahan, serta masalah penindasan HAM yang serius yang terjadi di RRT, semua ini diakibatkan oleh pewarisan rezim Jiang sebelumnya, Xi pun sedang berupaya menyelesaikannya, dan sedang dilakukan dengan aksi pemberantasan korupsi.
Justru karena Trump telah melihat kemampuan terpendam dan adanya elemen perubahan pada diri Xi untuk melakukan reformasi, maka Trump tidak melepaskan kesempatan untuk bekerjasama dengan Xi, dengan berbagai cara termasuk memberlakukan sanksi dari luar, untuk mendorong Xi melakukan perubahan dari dalam. Tentu pada akhirnya bergantung sepenuhnya bagaimana Xi akan memilih. (SUD/WHS/asr)
EpochTimesId – pabrik Samsung Electronics Korea Selatan di Shenzhen akan membongkar seluruh peralatan produksinya, untuk dipindahkan ke Vietnam. Samsung hanya akan menyisakan 6 orang eksekutifnya untuk ‘menjaga kandang’, sedangkan tenaga kerja lainnya akan di-PHK.
Penutupan pabrik Samsung di Tiongkok tersebut menyusul semakin banyaknya perusahaan asal Jepang, Amerika Serikat dan negara lainnya menarik penanaman modalnya dari daratan Tiongkok. Alasan kepindahan adalah kenaikan biaya produksi.
Pada 27 April 2018, karyawan tingkat menengah Samsung Electronics Co., Ltd. di Shenzhen mengatakan kepada wartawan LanjingTMT bahwa mereka akhirnya menandatangani pengakhiran kontrak kerja dengan perusahaan. Sebab, seluruh perusahaan akan dicabut.
Selain keenam orang eksekutif asal Korea yang masih bertahan di kota Shenzhen, seluruh karyawan yang berjumlah sekitar 320 orang akan di-PHK pada akhir bulan April dengan total pesangon yang sudah dibayarkan berjumlah lebih dari 20 juta Renminbi.
Sebelumnya, pada 16 April media daratan Tiongkok mengutip sumber-sumber industri, memberitakan bahwa Samsung Electronics dan LG Electronics terpaksa menutup pabrik TV LCD mereka di Tiongkok. Penutupan dilakukan akibat terpengaruh putusan Amerika Serikat untuk mengenakan tarif impor tambahan 25 persen bagi 1.300 jenis komoditas ekspor asal Tiongkok.
Seorang CEO Samsung menyatakan, “Ini hampir tidak mungkin dihindari karena kami tidak dapat mencapai titik impas modal dengan kenaikan tarif yang 25 persen.”
Dilaporkan bahwa raksasa Korea Selatan yang masuk peringkat ke-15 dalam 500 perusahaan top dunia, beberapa tahun terakhir terus menarik investasi mereka dari Tiongkok.
Khususnya, setelah gelombang anti-Korea yang dipicu oleh peristiwa penempatan THAAD, penarikan diri Samsung makin gencar. Pada tahun-tahun belakangan ini, PHK karyawan mereka di pusat-pusat manufaktur di Tianjin, Suzhou, dan Shenzhen terus terjadi.
Analis percaya bahwa penutupan pabrik Samsung Electronics di Shenzhen memiliki sejumlah faktor, antara lain meningkatnya biaya tenaga kerja di Tiongkok; intensifnya persaingan dagang dengan merek Huawei, Xiaomi dan lainnya; penurunan tajam dalam keuntungan manufaktur dan pangsa pasar yang mengalami kompresi, memaksa perusahaan melakukan penyesuaian bisnis, termasuk mengalihkan pabrik.
Kepada LanjingTMT, pejabat menengah Samsung itu mengatakan, setidaknya dalam 2 tahun terakhir Samsung memperketat pengontrolan jumlah karyawan, diantaranya perusahaan di Tianjin, Suzhou SSL sudah lama tidak merekrut karyawan baru, walau ada yang keluar. Tentu karyawan sudah dapat merasakan situasi yang dihadapi perusahaan.
Sumber asal industri mengungkapkan, dalam tahun-tahun terakhir ini, khususnya 2017 setelah perusahaan mengadakan penyesuaian kebijakan bisnis yang antara lain akan menutup ketujuh cabang Samsung di negeri Tiongkok dan melakukan penggabungan tugas, sehingga ada pemutusan hubungan dengan sejumlah tenaga kerja.
Video Rekomendasi :
Satu demi satu perusahaan raksasa asing kabur dari Tiongkok
Dilaporkan bahwa selain mengambil langkah mundur dari Tiongkok, perusahaan Samsung sejak tahun 2012 sudah mengarahkan konsentrasinya menuju negara Asia Tenggara, Vietnam. Jumlah investasi Samsung di negara itu telah mencapai 17,3 miliar dolar AS, dan menciptakan 140.000 peluang kerja. Sebanyak 51 persen smartphone Samsung diproduksi di Vietnam.
Diperkirakan oleh dunia luar bahwa dengan kepergian Samsung, Tiongkok telah kehilangan 100.000 atau lebih pos kerja yang ikut dibawa serta ke Vietnam. Menurut media Tiongkok, pada tahun 2013 Samsung memiliki total 35.600 orang karyawan di Tiongkok, tetapi pada tahun 2015 jumlahnya hanya tinggal 8.580 orang.
Tidak hanya itu, rantai suplai Samsung di Tiongkok juga mengalami guncangan yang parah. Yang pertama adalah bahwa pemasok lapis pertama seperti Suzhou Puguang, Dongguan Puguang, Dongguan Wuquan dan lainnya yang mempekerjakan puluhan ribu karyawan di Tiongkok berangsur-angsur menutup usaha.
Kedua, entitas yang memasok komponen elektronik, bahan pengemas, plastik, dan material lainnya untuk Samsung juga sangat terpukul. Contohnya adalah perusahaan Yuto Group, karena penarikan investasi Samsung, order yang diberikan Samsung kepada mereka anjlok dari tahun 2013 yang 340 juta menjadi kurang dari satu juta pada tahun 2015. Tahun 2016, dan 2017 masih terus menurun.
Kaburnya Sambung tidak sendirian, Awal tahun ini 2 perusahaan raksasa Jepang yang masuk 500 perusahaan top dunia, Nitto Denko dan Nikon juga hengkang dari Suzhou, meninggalkan bangunan pabrik yang sudah tak terpakai.
Sebelumnya, Panasonic, Sharp, Toshiba, Philips, Sony, Honeywell Security, Seagate, dan Apple telah meningkatkan upaya untuk mundur. Ketika Cook, CEO Apple mengunjungi India pada tahun 2016, dia mengatakan bahwa lini produksi Apple akan dialihkan ke India, padahal Apple telah menempatkan hampir semua rantai industrinya di Tiongkok.
Selanjutnya, Foxconn mengumumkan bahwa mereka telah membangun pabrik berkapasitas jutaan pekerja di India.
Awal tahun ini, perusahaan Apple telah mengumumkan rencananya untuk menanamkan total 30 miliar Dolars AS yang dapat menciptakan 20.000 kesempatan kerja di AS dalam waktu 5 tahun mendatang untuk menyambut kebijakan pemotongan pajak pemerintahan Trump.
Pada saat yang sama, Foxconn sebagai perusahaan Taiwan yang menangani produksi iPhone juga mengumumkan rencananya untuk mendirikan pabrik di Wisconsin dengan investasi yang berjumlah 10 miliar Dolar AS.
15.000 perusahaan keluar dari kota Shenzhen
WeChat akun ‘Huanqiu llngyan’ baru-baru ini memposting tulisan yang antara lain berbunyi, “Mengambil kota Shenzhen sebagai contoh, dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak alasan yang menunjang mundurnya modal asing dari industri di bawah bendera peningkatan produktivitas kota tersebut”.
Yang pertama adalah karena pembaruan industri dan reformasi struktural di sisi pasokan, mengakibatkan 15.000 perusahaan harus pindah dari Shenzhen.
Pengalihan hak tanah pemerintah membuat pejabat setempat ‘kenyang’. sedangkan pertumbuhan ekonomi yang cepat membuat warga tidak lagi ‘merasa lapar’. Mereka sekarang justru menganggap bahwa bertumbuhnya industri di kota itu telah membuat wajah kota rusak, kotor dan pencemaran parah terhadap lingkungan.
Nasib pabrik sudah tidak penting bagi mereka. Mereka sekarang beralih ke bursa saham dan spekulasi real estate, serta melupakan bagaimana asal muasal kota tersebut berkembang, yaitu melalui pembangunan industri. Mereka seolah lupa dari mana mereka datang.
Dikatakan bahwa, dalam laporan berjudul ‘Memperdalam Reformasi Struktural di Sisi Pasokan dan Memperkuat Laporan Penelitian Utama tentang Ekonomi Riil Shenzhen’, yang dirilis oleh CPPCC Kota Shenzhen baru-baru ini disebutkan, akhir-akhir ini sudah ada lebih dari 15.000 perusahaan pindah keluar kota Shenzhen. Perpindahan semacam ini masih terus berlangsung.
Beberapa perusahaan bintang, seperti Philips, Samsung, Honeywell dan perusahaan raksasa internasional lainnya juga berangsur-angsur hengkang dari kota tersebut. Begitu pula perusahaan raksasa dalam negeri seperti ZTE, BYD, Dajiang Innovations (DJI) juga memindahkan basis produksi mereka ke luar kota Shenzhen.
Menurut artikel itu, pada awal tahun 2008, nilai output manufaktur kota Shenzhen mulai menurun setiap tahunnya rata-rata 3%, bahkan berada di sekitar 0% pada tahun 2014. Jadi sampai taraf tertentu dapat dikatakan bahwa, hal ini merupakan tanda-tanda penghampaan industri manufakturing.
Sedangkan di balik ‘kejadian’ itu, penurunan secara nasional bonus tahunan yang diterima para pekerja Tiongkok, naiknya biaya tenaga kerja, biaya lahan, pajak perusahaan secara beruntun ini juga merupakan ‘pukulan’ bagi produsen.
Inilah alasan yang memaksa banyak perusahaan pindah keluar dari Shenzhen, bahkan Tiongkok, tulis artikel itu.
Krisis microchip ZTE yang menjadi penguap ‘selubung’
Selain itu, tingginya harga lahan menyebabkan biaya penggunaan lahan dan tenaga kerja meningkat dengan cepat. Shenzhen sudah berubah menjadi kota dengan peruhaman yang ‘tidak terbeli’, membuat daya beli konsumen melorot tajam. Kini kota tersebut sudah tidak layak dihuni oleh industri manufakturing.
Selain itu, melambungnya harga juga menjadi faktor penyebab kalah bersaing. Seorang netizens mencoba memberikan kalkulasinya, “Seorang pekerja kawasan industri Shenzhen yang menerima gaji bulanan (Take home pay) misalkan 5.000 Renminbi. Jika ditambahkan dengan beban-beban yang harus dilunasi seperti asuransi dan jaminan (wajib) lainnya, maka gaji seorang yang 5.000 itu menjadi 12.000 Renminbi perbulan bagi perusahaan.”
“Bagaimana bersaing dengan gaji seorang tenaga kerja di Vietnam yang setara dengan 1.000 Renminbi sebulan?”
Belum lagi, dengan produk yang sama, biaya produksi di Tiongkok untuk bahan mentah ditambah biaya tenaga kerja ditambah pajak totalnya adalah 100 Renminbi. Sedangkan di Vietnam angka itu hanya berjumlah 70 Renminbi. Bagaimana ingin menang bersaing?
“Ini juga alasan mengapa kian banyak Tionghoa perantauan di AS berkata bahwa produk berlabel ‘Made in China’ sekarang makin jarang kelihatan. Jangan-jangan gelar Pabrik Dunia yang disandang Tiongkok bakal pindah tangan ke Asia Tenggara atau Meksiko atau India,” Tulis artikel tersebut.
Faktor lain adalah tingginya tarif pajak. Amerika Serikat, Eropa, Jepang menerapkan kebijakan penurunan pajak untuk menarik investasi global dalam konteks arus modal.
Tetapi Tiongkok sudah tidak memiliki ruang untuk pemotongan pajak, alasannya antara lain tak jarang pajak dinaikkan secara samar, dan itu sudah sulit dihentikan. Namun, banyak pemerintah daerah, termasuk Shenzhen, tidak menyadari bahwa Grey Rhino (metafora untuk besarnya krisis) sedang mendekati mereka.
“Sepuluh tahun dana hasil pengoperan lahan telah membuat pejabat pemerintah daerah tidak lagi termotivasi untuk menarik masuk investor asing sebagaimana tahun-tahun 90-an. Dari hasil mengoper lahan saja sudah bisa membuat kantung penuh, cadangan kas pemda cukup untuk membiayai operasi,” sambung artikel tersebut.
Bagi pejabatnya, ‘kenyang’ membuat mereka malas repot-repot melayani investor asing yang kalaupun memberikan tip juga tidak seberapa. Sehingga alasan-alasan seperti hujan tampaknya sudah mau turun. Mendamping ibu pergi ke pesta pernikahan. Mungkin datang dan mungkin juga tidak. Hati-hati dalam perjalanan ya, saya tidak sempat menghantarkan, menjadi kalimat yang kerap muncul dari bibir pejabat ketika berhadapan dengan investor yang datang meminta bantuan.
Pada saat yang sama, harga perumahan di Shenzhen masih terus meningkat, industri keuangan masih gencar, impian industri komunikasi yang diciptakan oleh Huawei dan ZTE terus berlanjut, industri jasa juga masih terus bertambah.
Artikel menyebutkan, “Sayangnya, mereka belum juga sadar bahwa dengan hengkangnya investor asing, tidak saja pekerjanya akan jadi pengangguran, yang lebih penting adalah rantai industri yang terkait akan terputus juga, sehingga pengangguran semakin banyak, semakin banyak ‘mangkuk nasi’ yang pecah.”
Mereka juga tidak sadar bahwa banyak high-end teknologi manufaktur inti pada kenyataannya sudah berada di tangan dan dimonopoli oleh perusahaan Barat dan Jepang. Setelah 40 tahun berjalan, Tiongkok hanya mendapatkan ilmu bagian ‘kulit’nya, yang dijual cuma tenaga kerja, paling tinggi setingkat Produsen peralatan asli (OEM).
Menurut artikel itu, ZTE telah mengalami krisis microchip akibat sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat. Sampai batas tertentu, krisis ZTE tersebut telah menguak ‘selubung’ Shenzhen adalah kota industri yang maju. Padahal program untuk mencapai peningkatan industri belum selesai dikerjakan pemda bersama jajarannya.
Tetapi hal yang mengerikan adalah bahwa pikiran para pejabat terbawa oleh deru mesin cetak uang yang sedang berjalan. Mereka tenggelam dalam impian bagaimana mengatur kekayaan, dan terus menerus terlena oleh kemakmuran palsu dari real estate, serta gedung pencakar langit. (Ling Yun/ET/Sinatra/waa)
Erabaru Video Story – Sebuah video yang menginspirasi beredar di Eropa baru-baru ini. Sayangnya, video tersebut juga memancing kontroversi.
Video tersebut menampilkan bagaimana seorang pria Inggris menangkap siput buluh dengan bermodalkan garam dapur. Pria dalam video ini bahkan menjelaskan cara sederhana untuk menangkap siput buluh di sebuah pantai di Inggris selatan.
Triknya sangat sederhana. Yang dibutuhkan adalah sebotol garam, dan kemudian mencari lubang rumah dari siput buluh di tepi pantai.
Pria dalam video kemudian menaburkan garam, sambil meneteskan sedikit air laut ke dalam lubang rumah siput.
Dalam beberapa saat, siput buluh akan muncul di permukaan pasir pantai.
Namun, beberapa kalangan mengkritik penggunaan garam untuk menangkap siput buluh. Sebab, penggunaan garam itu mempengaruhi pertumbuhan rumput laut, membiakkan siklus biologis dan mengganggu ekosistem laut dan organisme pantai lainnya.
Menangkap siput buluh dengan garam. (Photo : Erabaru Video Story)
Dengan menaburkan garam buatan di pantai, dikhawatirkan akan menggandakan tingkat salinitas air laut di pantai hingga delapan kali lipat tingkat salinitas alami.
Jadi, jika anda ingin mencoba tips ini, sebaiknya jangan terlalu sering melakukannya. Sehingga ekosistem laut juga tidak mengalami kerusakan. (yant/EB/waa)
EpochTimesId – Presiden FIFA, Gianni Infantino baru-baru ini mengusulkan digelarnya piala dunia mini. Turnamen itu akan diikuti delapan tim internasional, setiap dua tahun sekali selain kompetisi Piala Dunia yang digelar setiap empat tahun sekali.
Turnamen yang akan diberi nama ‘Final 8’, akan menjadi puncak dari kompetisi Liga Bangsa-Bangsa global. Turnamen itu merupakan bagian dari rencana ambisius untuk mereformasi sepakbola internasional yang diyakini FIFA dapat bernilai 25 miliar dolar AS (sekitar 350 triliun rupiah) dalam siklus 12 tahun-an.
Dalam sebuah surat yang dilihat oleh Reuters, Infantino menyarankan bahwa turnamen baru akan berlangsung setiap bulan Oktober dan/atau November setiap tahun ganjil. Piala Dunia mini tersebut rencananya akan dimulai dari 2021.
Dia mengatakan bahwa kelompok investor yang solid dan serius bersedia untuk menghabiskan 25 miliar dolar untuk kompetisi dan versi baru dari Piala Dunia antar Klub. Piala dunia itu juga akan dimulai pada 2021, dengan diikuti oleh 24 tim.
Presiden FIFA Gianni Infantino menyampaikan pidato di Kongres Rutin CONMEBOL ke-68 di Buenos Aires, Argentina, 12 April 2018. Foto file. (Martin Acosta/Reuters/The Epoch Times)
Piala Konfederasi rencananya akan dihapus. Piala konfederasi saat ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali, yaitu setahun sebelum Piala Dunia.
Surat itu tidak jelas menunjukkan berapa banyak slot akan dialokasikan untuk masing-masing benua.
Rencana tersebut dikirim oleh Infantino kepada anggota Dewan Pembuat Keputusan FIFA. Jadi, rencana dan ide Infantino masih harus mendapat persetujuan dewan.
Badan sepakbola Eropa, UEFA, dan mitranya untuk Amerika Utara dan Tengah dan Karibia, CONCACAF, telah menyiapkan kontes Liga Antar Negara di benua mereka sendiri. Dalam kedua turnamen itu, kompetisi melibatkan semua tim nasional di benua masing-masing yang dibagi menjadi divisi berdasarkan peringkat mereka.
Ada promosi dan degradasi antar divisi, seperti dalam liga klub domestik konvensional. Kompetisi perdana UEFA akan dimulai pada bulan September tahun ini.
Benua lain harus menyiapkan kompetisi serupa, agar turnamen Piala Dunia Mini dapat digelar. (Reuters/The Epoch Times/waa)
EpochTimesId – Seorang guru sedang menceritakan kisah kapal pesiar yang terbalik dan akan tenggelam. Semua penumpang di kapal itu dievakuasi dengan sekoci.
Sepasang suami istri berada pada kapal pesiar yang akan tenggelam. Mereka adalah penumpang terakhir yang berjalan ke arah sekoci, dan sepertinya terlibat dalam sebuah percakapan serius.
Sepasang suami istri menuju ke sekoci terakhir. Mereka mendapati hanya ada ruang untuk satu orang lagi. Ketika itu, sang suami mendorong istrinya ke belakang, ke arah kapal yang sedang tenggelam.
Sementara, pria itu melompat sendirian ke sekoci itu. Sang Istri meneriakkan sesuatu pada suaminya. Kemudian dia pasrah menerima nasibnya tenggelam bersama kapal pesiar itu.
Guru bertanya kepada para siswa, “Menurut kalian, apa yang ia teriakkan?”
“Aku membencimu!”
“Saya buta.”
Semua nurid berteriak dengan bersemangat.
https://youtu.be/OHpUbwYXrJk
Namun, guru itu berpaling kepada seorang anak laki-laki terdiam, dan bertanya kepadanya.
Anak laki-laki itu berkata, “Guru, saya yakin istrinya berteriak, “Jaga anak kita!”
“Pernahkah kamu mendengar cerita ini sebelumnya?” tanya sang guru sambil terkejut.
“Tidak, tapi itulah yang diucapkan ibu pada ayahku beberapa saat sebelum penyakit itu merenggut nyawanya.”
Sang guru tercengang dan berkata, “Jawabanmu benar.”
“Kapal itu tenggelam, dan pria itu pulang ke rumah untuk merawat dan membesarkan putri mereka.”
“Dan ketika pria itu meninggal dunia, putri mereka menemukan buku harian ayahnya.”
“Putri itu baru mengetahui bahwa ibunya telah didiagnosis menderita penyakit mematikan sebelum menaiki kapal pesiar.”
“Pada saat kritis, wanita pemberani ini mengorbankan dirinya dengan memilik tenggelam ke laut yang dingin.”
“Namun sebelum tenggelam, Ia meneriakkan satu permintaan terakhir pada suaminya, ‘Hiduplah, hiduplah demi putri kita!'”
Dalam buku hariannya, sang suami menulis, “Betapa aku berharap menggenggam tanganmu dan tenggelam ke dasar lautan bersamamu …”
Cerita selesai dan seisi kelas menjadi hening.
“Jangan hanya fokus, pada apa yang tampak pada permukaan, kemudian menilai orang lain tanpa memahami apa yang kita lihat dan apa yang tidak kita ketahui.”
Orang yang suka mentraktir teman, belum tentu karena Ia banyak uang. Bisa jadi karena Ia menghargai persahabatan melebihi uang.
Orang yang mengambil inisiatif di tempat kerja, belum tentu karena Ia bodoh. Bisa jadi karena ia memahami konsep tanggung jawab.
Orang yang sering mengirim pesan tertulis pada anda, belum tentu karena Ia tidak ada kerjaan. Bisa jadi karena anda ada di hatinya! (EB/waa)
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA
EpochTimesId – Aktris Paris Hilton menilai bahwa orang-orang memiliki lebih banyak ‘kegembiraan’ sebelum kehadiran media sosial. Dia mengatakan bahwa sekarang orang-orang terlalu sibuk terpaku pada ponsel mereka.
Pada karpet merah di pemutaran Festival Film Tribeca dari The American Meme pada hari Jumat, 27 April, ahli waris usaha keluarga Hilton itu mengatakan pada ‘E!News’, “Saya benar-benar senang saya tumbuh besar sebelum Instagram dan semua (media sosial) ini, karena kembali ke New York, kami dulu bersenang-senang karena tidak ada yang mengeluarkan kamera kecuali hanya yang sekali pakai.”
“Jadi semua orang benar-benar berbicara dan bersenang-senang, serta menari,” sambung perempuan 37 tahun itu.
https://www.instagram.com/p/Bh071P5nW9x/
“Dan saat ini saya merasa seperti semua orang selalu ada di ponsel mereka, mereka mengirim chat, mereka membuka Snap, mengambil foto. Tidak ada yang benar-benar memiliki waktu yang baik seperti dulu. Jadi saya senang bahwa saya sudah pernah menjalani (masa-masa tanpa sosmed) sebelumnya.”
“Saya telah melalui begitu banyak hal dalam hidup dan saya tidak benar-benar mempercayai orang lain.”
Dia mengaku tidak ada satu hari pun yang berlalu tampa mengirim chat atau FaceTiming atau mengirim email kepada anaknya. Saya benar-benar bisa menjadi diri saya sendiri di sekitar mereka.
Video Rekomendasi :
“Saya tahu mereka tidak menghakimi saya, mereka tidak mencoba memanfaatkan saya. Mereka benar-benar mencintai saya.”
Namun, Hilton juga berterima kasih untuk media sosial karena telah membawa dia lebih dekat dengan penggemarnya.
“Saya terus bepergian; 250 hari setahun saya naik pesawat, di negara lain. Jadi terkadang sangat kesepian. Saya mencintai penggemar saya sama seperti mereka mencintai saya,”
Dia mengaku bisa dengan mudah membagikan klip dari film dokumenter baru ‘The American Meme’ berkat sosmed. (Mimi Nguyen Ly/Epoch Times/waa)
Beberapa hari ini perusahaan terkemuka RRT yakni ZTE Corporation telah dihukum berat oleh pemerintah Amerika dan berita ini telah menjadi topik pembahasan hangat, tidak sedikit analisa dari RRT mengatakan itu adalah akibat ulah ZTE sendiri.
Pertama, sebagai perusahaan yang utamanya bergantung pada chips dari AS, tapi berani melanggar undang-undang dan kesepakatan dengan AS, yakni janji untuk tidak menjual produk AS pada Iran; kedua, pada saat telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah AS dan menerima denda serta berjanji untuk memperbaiki, ternyata masih berbohong pada pemerintah AS dan memberikan hukuman fiktif dan bonus nyata bagi sejumlah karyawannya. Memang tidak salah jika dikatakan ZTE sampai saat ini menuai akibat perbuatannya sendiri.
Tidak diragukan, larangan penjualan teknologi selama 7 tahun yang diberlakukan AS terhadap ZTE, bagi ZTE sendiri adalah pukulan yang menghancurkan. Berita mengatakan, tiga petinggi ZTE telah pergi ke AS untuk mencari jalan keluar.
Tanggal 20 April ZTE merilis pernyataan yang mengatakan sanksi keras dari AS sangat tidak adil, “Kami tidak bisa menerimanya”. Nada bicaranya sangat mirip dengan sikap keras pemerintahan PKT ketika pemerintah Trump memberlakukan tambahan bea masuk terhadap produk impor dari RRT, seolah-olah berada di pihak yang dizalimi.
Akan tetapi, bagi yang memahami situasinya akan tahu, dihukumnya baik ZTE maupun PKT, kesamaannya terletak pada tidak taat pada peraturan dan tidak bisa dipercaya, serta kebiasaan berbohong.
Sejak tahun 2001 saat PKT bergabung dalam WTO semua janjinya tidak banyak yang dipenuhinya, Beijing selain tidak menyesalinya, sebaliknya justru menyangkal dan menantang AS akan “meladeni sampai akhir”.
Sementara ZTE yang telah disegel juga sama ngototnya, karena terlalu lama berkutat di dalam kubangan yang sama dengan PKT, sehingga perilaku dan sifatnya menjadi mirip.
Sebaliknya jika mereka telah belajar bertindak-tanduk sesuai aturan di tengah masyarakat internasional/Barat, mana mungkin melanggar hukum AS dan dihukum?
Banyak analisa telah menunjukkan, karena chips dari Amerika tidak tergantikan, masa depan ZTE sangat suram.
Direktur ZTE Yin Yimin dalam pidato internalnya menyebutkan, sanksi ini akan membuat perusahaan berada dalam kondisi koma. Dan dilihat dari kondisi sebelumnya, ZTE yang kalah aturan jika terus ngotot, tak mungkin bisa menggulingkan larangan AS, jika masih ingin eksis, harus ada yang bisa menyelamatkannya. Apakah beking di balik ZTE mampu menyelamatkannya?
Siapakah dalang yang ada di balik ZTE? Dalam laporan yang baru saja dirilis Komisi Pengawas Keamanan Ekonomi AS-RRT (USCC) menyebutkan, produk teknologi informatika buatan perusahaan RRT mungkin telah dimanipulasi untuk bisa menyadap dan mengintervensi operasional pemerintahan AS.
Laporan tersebut menyebutkan, pemerintah Beijing mungkin telah mendukung kegiatan mata-mata di sejumlah perusahaan, untuk meningkatkan daya saing perusahaan RRT dan mendapatkan keuntungan bagi pemerintahnya.
Laporan juga memaparkan perusahaan lain seperti Huawei, ZTE, Lenovo, Beijing Teamsun Technology, Inspur Group dan banyak perusahaan ICT dari RRT lainnya. Produk dari perusahaan-perusahaan tersebut memberi kesempatan bagi PKT untuk menyusupkan perangkat mata-mata dan pintu belakang di kantor pemerintahan AS, sehingga bisa dimanfaatkan untuk melakukan serangan internet.
Walaupun Deplu PKT menyangkal hal ini, dan juru bicara Deplu bahkan mengutip pernyataan “produk Apple bisa ditemukan dimana pun di RRT, warga AS membeli produk Huawei dianggap sebagai ancaman keamanan negara” untuk menyangkal laporan tersebut, namun berbagai tindakan tidak terpuji sebelumnya menunjukkan bahwa hal ini bukan tidak beralasan.
Satu alasan utamanya adalah karena berada di bawah pemerintahan otoriter seperti PKT, perusahaan besar tersebut di atas harus mengandalkan pemerintah untuk berkembang, bahkan harus mentaati arahan dari pemerintah.
Di tahun 2016 ketika Apple berani menolak vonis pengadilan agar Apple membantu FBI membuka ponsel pelanggannya, perusahaan RRT tersebut di atas apakah berani berkata ‘tidak’ pada pemerintah yang hendak menggunakan informasi pengguna? Perusahaan mana yang berani tidak memberikan data tersebut? Siapa yang berani tidak kooperatif dengan pemerintah (PKT)? Inilah perbedaannya.
Benar, PKT adalah beking yang ada di belakang ZTE. Saat PKT membutuhkan, segala milik perusahaan itu termasuk produknya, siapa yang berani menjamin tidak dimanfaatkan oleh PKT? Dulu PKT memaksa Yahoo membocorkan nama reporter yang menulis pernyataan anti komunisnya itu, waktu itu PKT memaksa Google untuk disensor menyebabkan Google hengkang dari RRT, kejadiannya belum begitu lama berlalu, ancaman yang begitu terang-terangan terhadap perusahaan asing, apalagi terhadap perusahaan Tiongkok sendiri.
Mungkin bisa dikatakan, ZTE bisa begitu nekad menjual produknya ke Iran, karena di baliknya ada dukungan PKT. Sebagai rezim yang suka bersekutu dengan rezim sesat di dunia seperti Iran, Korut, Sudan dan Suriah, PKT telah memberikan tidak sedikit bantuan bagi negara-negara tersebut baik secara diam-diam maupun terbuka, siapa tahu ekspor ZTE juga dijadikan jembatan oleh rezim PKT?
Menurut dokumen rahasia milik ZTE yang terungkap di internet, produk dari ZTE tidak hanya dijual ke Iran saja, termasuk juga Sudan, Korut, Suriah dan Kuba. Bisa dilihat ZTE berupaya menghindari pemeriksaan oleh Amerika, dan di dalam dokumen itu disebutkan soal “risiko perusahaan”. ZTE yang jelas-jelas tahu telah melanggar aturan begitu bernyali! Dan nyali seperti itu hanya bisa didapat bila ada beking di belakangnya.
Masalahnya adalah, PKT yang berada di baliknya apakah berani mengaku sebagai beking bagi ZTE? Ada satu kondisi seperti skenario di dalam film: “Misi Anda ke negara musuh kali ini, jika berhasil, tidak akan ada penghargaan, tidak ada promosi; tapi jika gagal, jangan harap kami akan menyelamatkan kalian, kami akan menyangkal hubungan kalian dengan kami.” Sejumlah pernyataan dari Departemen Perdagangan dan media massa ofisial mengungkap makna seperti ini.
Akan tetapi, menurut penulis, walaupun Beijing tidak mengakui secara terbuka, namun belum tentu akan dibiarkan begitu saja, apalagi ZTE adalah salah satu perusahaan terbesar di dalam dunia industri RRT, itu sebabnya mungkin akan dilakukan diam-diam untuk menyelamatkannya dari kebangkrutan, mungkin dibeli oleh perusahaan lain, seperti Huawei, pemerintah akan menyuntikkan dana besar, dengan cara merujuk pada penanggulangan perusahaan produsen susu bubuk yang pernah terlibat kasus susu bubuk beracun dulu.
Namun bagaimana pun juga, setelah disegel oleh Departemen Perdagangan AS, ZTE telah menapak jalan kehancurannya, bagaimana pun ZTE dan PKT berupaya tidak akan banyak membantu masalah ini. Dan berakhirnya permainan ZTE adalah sebuah pukulan telak bagi PKT, ini adalah fakta yang kita saksikan bersama. (SUD/WHS/asr)
Epochtimes.id- Diktator Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan telah setuju untuk bertemu dengan Presiden Donald Trump di zona demiliterisasi Korea, yang terletak antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Zona demiliterisasi, yang dikenal sebagai DMZ, adalah perbatasan yang paling bersenjata di dunia.
“Kami sedang melihat berbagai negara, termasuk Singapura, dan kami juga berbicara tentang kemungkinan DMZ, Peace House, Freedom House, dan ada sesuatu yang saya pikir menarik,” kata Trump kepada wartawan pekan ini, menurut Kantor Berita Korea Selatan, Yonhap.
“Ada sesuatu yang saya sukai tentang itu karena Anda ada di sana,” kata Trump.
“Anda benar-benar ada di sana, di mana, jika semuanya berjalan lancar, ada perayaan besar yang bisa dilakukan di negara pihak ketiga.”
Pemerintahan Trump menuntut denuklirisasi penuh Korea Utara.
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan Kim pekan lalu sepakat dalam pertemuan puncak untuk menuntaskan denuklirisasi penuh Semenanjung Korea saat secara resmi mengakhiri Perang Korea. (asr)
Epochtimes.id- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian ESDM melaporkan Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi, Rabu (02/09/2018) pukul 07:03 WIB.
Erupsi Marapi kali ini dengan ketinggian kolom 4.000 m dari puncak, warna asap kelabu tebal, tekanan kuat, dan arah angin saat terjadi letusan ke arah Tenggara.
PVMBG merilis sebelumnya aktivitas letusan terakhir terjadi pada 27 April 2018 berupa letusan abu setinggi 300 meter dari puncak, sebaran abu tipis jatuh hingga daerah Cubadak Kabupaten Tanah Datar yang berjarak 12 km dari pusat letusan (Kawah Verbeek).
Gunungapi Marapi yang memiliki ketinggian 2891 meter di atas permukaan laut, secara administratif masuk ke wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Batusangkar, Sumatera Barat.
PVMBG dalam keterangan di situs resminya menulis rekaman kegempaan pada 2 Mei 2018 hingga pukul 08:00 WIB, terekam :
1 kali gempa Letusan,
1 kali gempa Tektonik Lokal,
1 Kali gempa Tornillo, dan
2 kali gempa Tektonik Jauh.
Sedangkan rekaman kegempaan dalam seminggu terakhir, yaitu :
1 kali gempa Letusan,
4 kali gempa Hembusan,
7 kali gempa Vulkanik Dalam,
5 kali gempa Tektonik Lokal, dan
7 kali gempa Tektonik Jauh.
PVMBG menyatakan koordinasi dalam rangka kesiapsiaggan menghadapi letusan G. Marapai dilakukan ke BPBD Kabupaten Tanah Datar dan BPBD Kabupaten Agam, BMKG, dan Bandara di Sumatera Barat.
Informasi letusan berserta ketinggian abu sudah dilaporkan melalui aplikasi VONA sebagai peringatan dini untuk keselamatan penerbangan.
Sedangkan status Gunungapi Marapi sampai saat ini masih berada pada tingkat aktivitas Waspada (level II). Namun demikian masyarakat tak diperboleh mendaki atau mendekat dalam radius 3 KM.
“Rekomendasi Masyarakat di sekitar Gunungapi Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunungapi Marapi pada radius 3Km dari kawah/puncak,” imbau PVMBG. (asr)
Ketika Republik Dominika memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dan mengalihkan pengakuannya ke Beijing, Taiwan bersumpah untuk menentang perampasan terbaru ini dan mengatakan bahwa rencana Beijing untuk mencabut Taiwan dari ruang internasional hanya akan membuat orang-orang Taiwan timbul kebencian dan mendorong tekad mereka untuk melawan.
Negara Karibia telah mengumumkan pada 30 April bahwa mereka telah menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat Tiongkok dan memutuskan hubungan dengan Taiwan. Sebelum itu, Republik Dominika adalah salah satu dari hanya 20 negara di dunia yang masih mempertahankan hubungan diplomatik formal dengan Taiwan.
“Kami telah mengambil keputusan untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat Tiongkok, dengan keyakinan bahwa keputusan ini akan sangat positif bagi masa depan negara kami,” kata pernyataan resmi Republik Dominika.
Meskipun tidak diakui secara resmi oleh mayoritas negara di dunia dan dikeluarkan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, Taiwan mempertahankan hubungan diplomatik resmi dengan sejumlah negara yang mengakui Taiwan dan bukan Tiongkok. Dengan kepergian Republik Dominika, kini hanya 19 negara yang masih ada dalam daftar.
Menurut laporan media Taiwan, intelijen yang telah berkumpul lewat jaringan diplomatik Taiwan telah memperingatkan pada akhir Februari bahwa Beijing marah atas peningkatan hubungan AS-Taiwan, khususnya bagian dari undang-undang Taiwan Travel Act, yang ditentang keras. Rezim Tiongkok berencana untuk “menghukum” Taiwan dengan merebut sekutu-sekutu diplomatik yang tersisa dari negara pulau demokratis tersebut.
Menanggapi keputusan Republik Dominika, Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, mengatakan pada tanggal 1 Mei bahwa tindakan tersebut “sangat disayangkan” dan juga mengatakan bahwa Taiwan sangat mengutuk rencana Beijing karena telah mengambil sekutu diplomatiknya.
Wu juga mengatakan bahwa tindakan agresif Beijing hanya akan semakin mendorong jauh rakyat Taiwan, yang mayoritas telah mendukung pemisahan politik dari Tiongkok selama diperlukan, sementara sejumlah besar dari mereka bahkan ingin menegaskan status Taiwan sebagai negara berkedaulatan independen.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian luar negeri Taiwan juga memperingatkan bahwa Beijing memiliki rekam jejak untuk memikat sekutu-sekutu Taiwan dengan tawaran bantuan asing yang menguntungkan, hanya untuk mengingkari janji-janji itu setelah mereka memutuskan hubungan dengan Taiwan dan mengalihkan pengakuan ke Beijing. Kosta Rika dan negara kepulauan Afrika Sao Tome dan Principe terdaftar sebagai dua contoh negara yang telah ditipu oleh rezim Tiongkok.
Rezim Partai Komunis Tiongkok menganggap Taiwan bagian dari wilayahnya dan bersikeras pada “kebijakan satu Tiongkok” yang menghalangi ruang internasional apapun untuk Taiwan. Ia terus-menerus memberi tekanan pada sekutu diplomatik Taiwan yang tersisa. Baru tahun lalu, Panama memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dan mengalihkan pengakuan ke Tiongkok.
Selama dua dekade terakhir, setiap kepergian sekutu-sekutu diplomatik Taiwan yang tersisa telah secara konsisten dipenuhi dengan kemarahan dan pembangkangan dari publik Taiwan, dengan politisi dan komentator biasanya mengekspresikan kemarahan dan kebencian terhadap Beijing. (ran)
EpochTimesId – Media Hong Kong baru-baru ini mengungkapkan bahwa di pusat pemerintahan Tiongkok komunis, Zhongnanhai, makanan untuk pejabat seniornya disediakan secara khusus. Bahkan, udara yang mereka hirup juga disediakan secara khusus.
Ketika masyarakat Tiongkok hidup dalam kabut polusi, pejabat di Zhongnanhai menghirup udara yang dibersihkan melalui perangkat pembersih udara. Begitu berita itu menyebar, langsung menimbulkan ketidakpuasan publik.
Media Hongkong, ‘Apple Daily’ pada 1 Mei 2018 memberitakan bahwa di bawah Dewan Negara terdapat sebuah unit logistik. Unit itu bernama Pusat Pasokan Pangan Khusus Pemerintah Pusat.
Mereka menyediakan makanan organik berkualitas tinggi bagi para pemimpin senior komunis.
Berita Hongkong itu menyebutkan bahwa bahan makanan unit logistik itu terutama berasal dari hasil panen lahan khusus. Lahan yang dikuasai Pangkalan Logistik Dewan Negara, Central Garda, polisi bersenjata dan logistik perbatasan yang berada di 13 provinsi, kota, daerah otonom dan basis produksi lainnya.
Lebih mengejutkan lagi adalah bahwa udara bersih di Zhongnanhai juga disuplai dari mesin pembersih udara. Pada bulan November 2011, China Grand Corporation pernah mengeluarkan dokumen yang mengatakan bahwa perusahaannya melakukan pembersihan udara dalam gedung-gedung di Zhongnanhai untuk kepentingan para pemimpin negara.
Ketika kehidupan warga masyarakat terganggu oleh kabut polusi, berita tersebut akhirnya memicu banyak ketidakpuasan.
Beberapa netizen mengatakan bahwa pelayanan istimewa seperti itu sekali lagi membuktikan bahwa pemerintah telah membohongi rakyat. “Inikah bukti bahwa pemimpin Tiongkok itu ‘pelayan rakyat’?!” geram seorang warga mempertanyakan.
Dalam beberapa tahun terakhir, polusi udara di Tiongkok sangat serius. Makanan beracun juga merajalela. Masyarakat kebanyakan terpaksa menghirup udara berpolusi, mengkonsumsi makanan yang mengandung racun dan minum air yang terkontaminasi.
Namun, para ‘pelayan rakyat’ justru menikmati berbagai pasokan istimewa. Termasuk beras khusus, sayuran khusus, bahkan tembakau dan alkohol. Mereka juga menikmati teh khusus, obat-obatan khusus, minum air super murni, dan menghirup udara yang dipasok secara khusus.
Video Rekomendasi :
Sebelumnya, penanggungjawab sebuah perkebunan di Beijing kepada media internet ‘inewsweek’ juga mengatakan bahwa sudah banyak perusahaan besar dan kecil di Beijing yang terjun dalam industri pertanian organik. Beberapa dari mereka dijadikan pangkalan yang memasok bahan makanan untuk Zhongnanhai.
Seperti Beijing Ershang Grup Dahongmen Meat Food Co, Ltd, dan Beijing Yueshengzhai yang masing-masing memasok daging baik babi dan kambing bagi pemerintah sebagai pelanggannya.
Berita juga menyatakan bahwa peternakan ayam ‘Erabaru’ di Beijing terpilih menjadi pemasok telur ayam saat Dwi Konfrensi Partai komunis Tiongkok berlangsung. Menurut petugas pertanian, mereka sangat-sangat serius dalam menjaga kualitas air dan pakan ternak, serta kesehatan ayam-ayam ternak. Pejabat pemerintah secara teratur akan datang melakukan inspeksi.
Menurut ‘Radio Free Asia’, pada tahun 2008, ada seorang pejabat wanita bernama Zhu Yonglan mengumumkan, “Dewan Negara pada bulan April 2005 telah mendirikan sebuah unit logistik bernama Pusat Pasokan Pangan Khusus Pemerintah Pusat yang menyediakan makanan organik berkualitas tinggi bagi 94 orang pemimpin senior di Zhongnanhai.”
Zhu Yonglan adalah direktur unit logistik tersebut. Ia mengatakan bahwa bahan makanan yang dipasok harus melalui suatu proses pemeriksaan keamanan untuk dikonsumsi dan kandungan gizi yang sangat ketat. Mereka menjamin sayuran, dan buah-buahan benar-benar organik, bebas dari pupuk kimia, maupun pestisida.
Hewan ternak dipelihara dalam lingkungan yang natural, bebas suntikan hormon, dan polusi udara. Daging juga dikirim tanpa pengawet, serta bebas dari teknologi rekayasa genetika.
Satu saja dari ketentuan ini tidak lolos uji, maka pemasok tidak akan dijadikan rekanan pemasok untuk unit logistik Dewan Negara pada masa-masa berikutnya.
Los Angeles Times pernah memberitakan, lahan untuk menanam sayuran milik Kantor Bea Cukai Beijing ‘Shun-yi’ memiliki pagar luar setinggi 6 kaki. Sayuran yang ditanam di lahan dalam pagar itu tumbuh sangat baik. Beberapa orang petugas keamanan berjaga-jaga di depan pintu gerbang, hanya kendaraan tertentu saja yang dapat keluar masuk.
Di bagian manapun di dunia, memiliki lahan sayur yang baik adalah sesuatu yang membanggakan dan layak untuk dipromosikan. Tetapi di Tiongkok justru dirahasiakan karena hasil panen terbaiknya disediakan khusus untuk para elit partai di Zhongnanhai.
Sejarah memasok bahan makanan khusus bagi para elite Zhongnanhai sudah berlangsung cukup lama. Pada tahun 1960-an ada ‘Pekarangan 34’ yang terletak di Distrik Dongcheng, Beijing.
Itu adalah suatu tempat yang menjual secara terbatas barang-barang khusus yang disediakan bagi pejabat tingkat menteri dengan membawa kartu bukti yang dibagikan pihak berwenang.
Bulan Mei 1960, di lantai 4 Gedung ‘Beijing Department Store’ ada kios yang menjual bahan-bahan khusus untuk kebutuhan para elite. Ada kain nilon, bulu satin, anggur dan rokok ternama. Ada makanan berkualitas tinggi dari berbagai penjuru dalam dan luar negeri. Namun masyarakat biasa hanya bisa naik hingga lantai ketiga gedung tersebut.
Dari tahun 1959 hingga 1961, Tiongkok dikatakan mengalami bencana Kelaparan Besar. Statistik sipil mencatat bahwa lebih dari 30 juta rakyat meninggal karena kelaparan. Tetapi dalam masa ini juga, pertanian dari PKT menyediakan pasokan khusus bagi para elit partai.
Pada masa Mao Zedong berkuasa, juga ada pemasok rokok, bahkan dibentuk ‘Tim 132’ yang spesial untuk membuat cerutu favorit Mao Zedong. Tim tersebut juga berada di bawah bendera Dewan Negara.
Setelah Mao meninggal, rokok putih yang biasa dihisap Mao itu lalu didaftarkan di Departemen Perdagangan sebagai rokok merk Zhongnanhai.
Kini, pasokan khusus sudah tidak lagi menjadi paten Zhongnanhai. Dengan penurunan keseluruhan moralitas sosial Tiongkok dan krisis kualitas pangan yang semakin serius, para pejabat di semua tingkatan telah membentuk rantai pasokan khusus untuk kelompok mereka sendiri. (Luo Tingting/NTDTV/Sinatra/waa)