EpochTimesId – Amerika Serikat terus memperketat pengawasan terhadap imigran gelap di perbatasan dengan Meksiko. Lembaga Perlindungan Perbatasan Dan Bea Cukai (Customs and Border Protection/CBP) Amerika Serikat meningkatkan operasi pengawasan di pintu-pintu masuk perbatasan darat.
Mereka meningkatkan pengawasan dengan menggelar operasi pemeriksaan lalu lintas. Baru-baru ini, Bea Cukai Dan Pengawas Perbatasan tersebut berhasil menggagalkan penyelundupan orang, yang disembunyikan dalam bagasi mobil.
Penyelundupan tersebut dilakukan oleh anak-anak Warga Negara Asing yang menerima penangguhan deportasi (Deferred Action for Childhood Arrivals/DACA). Agen Patroli Perbatasan menangkap seorang WNA remaja pada 4 Oktober 2017 setelah menemukan dua pria dewasa dalam bagasi mobilnya di sebuah pos pemeriksaan di Jalan Toll Interstate Highway 35, sebelah utara Laredo, Texas.
Sang supir adalah warga negara Guatemala, sementara kedua pria dewasa yang disembunyikan di bagasi berasal dari Brasil. Ketiganya langsung ditahan untuk menjalani proses hukum.
“Sopir ditanyai mengenai status keimigrasiannya dan ditahan untuk diperiksa lebih lanjut. Kami menangkap mereka setelah anjing patroli perbatasan memperingatkan keberadaan manusia yang tersembunyi,” kata CBP dalam sebuah pernyataan tertulis, seperti dikutip dari TheEpochTimes baru-baru ini.
President Donald Trump announced a phase-out of DACA on Sept. 5 and has given Congress six months to find a permanent solution.
Di pos pemeriksaan Patroli Perbatasan yang sama, agen Bea Cukai juga menemukan seorang pria Meksiko di bagasi mobil yang dikendarai oleh seorang penerima DACA dari Meksiko. Keduanya lalu ditahan untuk proses deportasi.
DACA diperkenalkan oleh mantan Presiden Barack Obama pada tahun 2012 untuk memberi kekebalan sementara dari deportasi kepada individu-individu yang telah dibawa ke negara tersebut secara ilegal. Penerimanya adalah anak-anak yang belum berusia 16 tahun. DACA juga disertai izin selama dua tahun untuk bekerja lepas.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan moratorium program DACA pada 5 September 2017. Dia memberi Kongres Amerika waktu selama enam bulan untuk menemukan solusi permanen atas permasalahan tersebut.
Pos Pemeriksaan Bagian Dalam Kendaraan
Para masa lalu, pos pemeriksaan lalu lintas permanen guna mencegah penyelundup manusia adalah program cadangan yang hanya digelar sewaktu-waktu. Kini razia lalu lintas yang juga memeriksa bagian dalam mobil menjadi operasi rutin dan terus menerus. Operasi itu kini dikenal memiliki efektifitas yang tinggi.
“Mayoritas kasus penyelundupan orang asing maupun narkotika, dokumen palsu, dan klaim palsu terhadap kewarganegaraan ditemui oleh agen yang melakukan aktivitas ini. Pos pemeriksaan lalu lintas adalah pertahanan utama kita terhadap orang-orang asing yang masuk sebagai non-imigran dengan maksud mencari pekerjaan di daerah pedalaman. Mayoritas penyelundup narkotika juga ditangkap di pos pemeriksaan lalu lintas ini,” kata situs web CBP.
Dalam satu bulan terakhir, CBP Texas Selatan telah mengamankan dua kasus percobaan penyelundupan narkoba skala besar. Salah satunya pada 4 Oktober 2017, di mana petugas CBP menyita heroin dan methamphetamine senilai US$ 916.000 di Pos Laredo. Pada 11 Oktober 2017 mereka mencegah masuknya US$ 1,5 juta metamfetamin di Pelabuhan Laredo dalam dua operasi penyergapan.
CBP mengatakan bahwa pemeriksaan kendaraan dan truk kargo kini menjadi salah satu operasi paling produktif untuk mencegah imigran gelap dan penyelundupan narkoba. “Ini juga aktivitas paling berbahaya, mengakibatkan banyak korban jiwa bagi orang asing dan petugas CBP,” kata CBP di situsnya.
Sektor Patroli Perbatasan Laredo memiliki 171 mil perbatasan dengan Meksiko. Satuan itu memiliki jumlah tertinggi kedua dari ancaman imigran gelap di negara tersebut, setelah kota setelah tetangga Rio Grande Valley. Pada tahun 2016, Laredo menangkap 36.562 imigran gelap, sementara di seluruh sektor Rio Grande dengan panjang garis perbatasan 320 mil, para agen dan petugas menahan 186.830 warga asing. (waa)