Home Blog Page 1968

Visa Amerika Ilmuwan Tiongkok Ditolak Sejak Pemerintahan AS Membatasi Transfer Teknologi

0

Sejak Presiden Donald Trump memulai kampanyenya untuk menangani pencurian kekayaan intelektual oleh Beijing, Departemen Luar Negeri AS telah mengeluarkan pembatasan pemberian visa kepada para mahasiswa pascasarjana Tiongkok di bidang teknologi tinggi tertentu.

Para sarjana yang mempelajari robotika, penerbangan, dan manufaktur berteknologi tinggi, bidang-bidang yang diidentifikasi sebagai prioritas nasional dalam cetak biru ekonomi “Made in China 2025” akan dibatasi untuk visa satu tahun. Keterbatasan seperti itu mulai berlaku pada 11 Juni, menurut The Associated Press.

Di tengah latar belakang ini, kasus publik pertama muncul dari seorang ahli saraf Tiongkok teratas yang telah ditolak permintaan visanya ke Amerika Serikat untuk rencana menghadiri lokakarya yang diselenggarakan oleh Yayasan Sains Nasional AS, yang diadakan pada 23 dan 24 Juli.

Rao Yi adalah seorang ahli saraf (neuroscientist) dan dekan dari Peking University School of Life Sciences yang belajar dan bekerja di Amerika Serikat selama lebih dari dua dekade, sebelum kembali ke Tiongkok pada tahun 2007 untuk mengambil jabatannya saat ini. Dia kemudian menyerahkan kewarganegaraan AS-nya.

Rao mengirim email ke sejumlah wartawan di mana dia mengajukan banding ke Kedutaan Besar AS di Beijing untuk memungkinkan dia mengunjungi Amerika Serikat, menurut laporan 18 Juli di majalah Science.

Dia mengatakan kepada majalah Science bahwa dia secara teratur bepergian ke Amerika Serikat sampai tahun 2016, ketika dia pertama kali ditolak visanya untuk melakukan perjalanan ke San Francisco untuk reuni di almamaternya, University of California, San Francisco.

Pada 16 Juli, Rao mengadakan wawancara di Kedutaan Besar AS, di mana dia diminta untuk memberikan CV yang diperbarui dan jadwal perjalanannya. Tetapi permintaan visanya tidak dikabulkan.

Tidak jelas apakah Rao ditolak sehubungan dengan pembatasan visa Departemen Luar Negeri baru-baru ini, meskipun kebijakan baru yang dilaporkan secara luas pada bulan Mei tidak termasuk bidang ilmu saraf, atau ilmuwan senior. Kedutaan Besar AS di Beijing mengatakan tidak akan mengomentari kasus visa individu.

Konferensi Luar Angkasa

Sementara itu, pengguna internet Tiongkok menyadari bahwa pada konferensi penelitian ruang angkasa selama seminggu yang diadakan di Pasadena, California, mulai dari 14 Juli, sekelompok ahli Tiongkok terlihat absen dari panel.

CSES (China Seismo-Electromagnetic Satellite) adalah misi ruang angkasa bersama Tiongkok-Italia untuk meluncurkan satelit yang dapat memonitor gelombang dan medan elektromagnetik. Satelit tersebut diluncurkan pada Februari 2018 dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Mongolia Dalam.

Pada 15 dan 16 Juli, konferensi COSPAR (Committee on Space Research) telah menjadwalkan beberapa panel yang akan menyajikan temuan dari misi luar angkasa. Namun, beberapa pengguna Weibo pertama kali melaporkan bahwa panitia panel mengatakan panelis Tiongkok tidak dapat menerima visa untuk menghadiri konferensi tersebut, menurut media Tiongkok Guancha. Weibo adalah platform media sosial yang mirip dengan Twitter.

Ilmuwan Tiongkok proyek CSES, yang dijadwalkan untuk muncul di COSPAR, kemudian mengkonfirmasikan berita tersebut kepada Guancha, mengatakan bahwa tidak jelas mengapa mereka tidak dapat memperoleh visa.

COSPAR mengatakan kepada Guancha bahwa ia tidak dapat mengkonfirmasi alasan mengapa para peserta yang diundang tidak dapat hadir.

Rekrutmen Agresif

Pembatasan visa baru-baru ini di Amerika Serikat mencerminkan kekhawatiran tentang tren nyata: warga negara Tiongkok yang unggul dalam bidang-bidang penting setelah belajar atau bekerja di Amerika Serikat, sesudahnya hanya untuk direkrut kembali ke Tiongkok.

Rejim Tiongkok telah membentuk beberapa program rekrutmen yang dimaksudkan untuk menarik Tionghoa perantauan di bidang sains dan teknologi untuk bekerja di Tiongkok. Program semacam itu adalah bagian penting dari strategi Tiongkok untuk mengejar dan akhirnya menggantikan industri-industri teknologi global.

Tong Guanshan, misalnya, bekerja untuk IBM selama lebih dari satu dekade, melayani di kantor pusat global di berbagai posisi. Pada tahun 2016, Tong menjadi VP senior dan chief technology officer BOE, pabrikan tersebut saat ini dalam persaingan ketat dengan perusahaan Korea Selatan di bidang mutakhir OLED (dioda pemancar cahaya organik), teknologi baru untuk membuat layar-layar lebih cerah, lebih banyak warna tajam pada perangkat-perangkat elektronik.

Robin Li, pendiri mesin pencari Baidu Tiongkok, mendaftarkan sendiri dalam perekrutan setelah bekerja di Amerika Serikat. Setelah perekrutan perusahaan tersebut, dia juga merekrut Xu Wei, mantan ilmuwan senior di Facebook, untuk bergabung dengan laboratorium penelitian kecerdasan buatan Baidu, juga Wu Ren, yang meninggalkan pekerjaannya di pembuat chip canggih Amerika, Advanced Micro Devices, untuk menjadi kepala arsitek perangkat lunak Baidu.

Rejim Tiongkok telah menggunakan taktik ini sejak masa awal sejarah komunisnya. Qian Xuesen, seorang ilmuwan roket, belajar di Institut Teknologi Massachusetts dan Caltech, kemudian terlibat dengan Proyek Manhattan untuk mengembangkan senjata nuklir, menurut sebuah artikel di majalah The New Yorker.

Pada tahun 1949, ketika Partai Komunis naik ke tampuk kekuasaan di Tiongkok, Qian sedang mempersiapkan untuk kembali ke tanah airnya, hanya saja dihentikan oleh otoritas AS dengan kecurigaan bahwa dia adalah anggota Partai Komunis. Dia akhirnya dibebaskan pada tahun 1955. Segera setelah tiba di Tiongkok, dia menjadi direktur program untuk mengembangkan rudal balistik dan senjata nuklir dan merupakan bagian integral dari pengembangan bom atom pertama Tiongkok. (ran)

ErabaruNews

Jaksa Chili Selidiki Puluhan Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Gereja Katolik

0

EpochTimesId – Otoritas sipil Chili menyelidiki 36 kasus tuduhan pelecehan seksual terhadap para uskup, pendeta dan pekerja di Gereja Katolik Roma setempat. Kantor kejaksaan nasional Chili mengatakan pada 23 Juli 2018 lalu.

Investigasi dilakukan di antara 144 laporan tentang pelecehan seksual yang melibatkan 158 pekerja Gereja sejak tahun 2000 silam. Angka-angka itu dirilis pada konferensi pers di ibukota Chili, Santiago oleh Luis Torres, kepala divisi kejahatan hak asasi manusia dan jender pada kantor kejaksaan nasional Chili.

“Kami telah bertemu [dengan Gereja Chili] dan berusaha menyepakati pendekatan terkoordinasi yang akan membantu memajukan kasus-kasus [hidup] ini,” katanya.

Otoritas penuntut nasional mengumpulkan angka dan data tentang pengaduan pelecehan seksual dari seluruh negeri untuk pertama kalinya. Langkah itu dilakukan dalam upaya untuk mengendalikan skandal persisten atas pelecehan seksual dalam agama Katolik di negara itu.

Hingga saat ini, sebagian besar kasus pelecehan seksual di Gereja yang telah dijadikan kasus publik menurun di bawah undang-undang pembatasan negara. Semenjak kasus sejenis ditangani oleh Gereja di bawah hukum kanonik. Kelompok-kelompok korban mengatakan sanksi yang dijatuhkan sangat minim, mengingat beratnya kejahatan. Dalam beberapa kasus, Gereja bahkan gagal mengambil tindakan apa pun.

Selain 36 kasus yang sedang diselidiki, sebanyak 108 telah ditutup. Sebanyak 23 orang terdakwa dihukum, dua dibebaskan, dan 22 kasus dikirim ke kantor peradilan lain karena mereka diduga melakukan kejahatan sebelum tahun 2000. Sisa kasus lainnya tidak dilanjutkan karena dinilai kurang bukti atau ada alasan lainnya.

Dari mereka yang terlibat dalam kejahatan seksual itu, sebanyak 139 adalah uskup, pendeta atau diaken (pendeta junior). Dari 266 terduga korban, 178 adalah anak-anak dan remaja.

Pada bulan Mei, Paus Fransiskus memanggil 34 uskup Chili ke Roma. Paus mempertanyakan atas isi laporan yang disusun oleh penyelidik yang menuduh mereka melakukan ‘kelalaian besar’ dalam menyelidiki dugaan bahwa anak-anak dilecehkan.

Anne Barrett-Doyle, dari kelompok media ‘Bishop Accountability’ Amerika Serikat, mengatakan kepada Reuters bahwa kasus-kasus yang dilaporkan kepada otoritas sipil kemungkinan mewakili ‘bagian kecil dari samudera’. Karena kasus yang terungkap hanya segelintir dibandingkan dengan kenyataan yang ada. Jumlah kasus yang terungkap hanya yang dilaporkan kepada pihak berwenang Gereja, dan banyak kasus yang lainnya tidak dilaporkan sama sekali.

“Apa yang benar-benar signifikan di sini adalah bahwa jaksa telah mengambil tindakan yang bertanggung jawab terhadap Gereja Katolik,” kata Anne. “Sangat jelas kekebalan hukum Gereja Katolik di Chili telah berakhir, bahwa para uskup dan kardinal sekarang akan bertanggung jawab atas hukum sekuler seperti warga kebanyakan.” (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

 

Korut Diduga Sedang Membongkar Fasilitas Utama dari Basis Peluncuran Rudal

oleh Hong Mei

Pada saat dunia luar mempertanyakan apakah Kim Jong-un memiliki ketulusan dalam menghormati komitmennya yang dibuat dalam KTT dengan Trump untuk mewujudkan denuklirisasi di Semenanjung Korea. Ada berita beredar bahwa Korea Utara mulai membongkar fasilitas utama dari basis Peluncuran Rudal mereka yang terletak pada Laut Barat di pantai barat laut negaranya.

Media AS yang khusus memantau dinamika Korut ’38North’ pada Senin (23/07/2018) waktu setempat menyebutkan bahwa berdasarkan citra satelit pada 20 Juli, terpantau Korea Utara sudah mulai membongkar sebuah bangunan yang digunakan untuk merakit kendaraan peluncuran di pangkalan peluncuran satelit Laut Barat. Roket biasanya dirakit di sana untuk kemudian dipindahkan ke lokasi peluncur.

Tempat uji mesin roket terdekat juga sedang dibongkar. Tujuan dari platform ujicoba ini adalah untuk mengembangkan mesin bahan bakar cair misil balistik dan kendaraan peluncuran.

’38North’ menjelaskan, Korea Utara telah mulai membongkar fasilitas yang cukup penting untuk pengembangan proyek rudal balistik antarbenua (ICBM). Dilihat dari situasi pembongkaran saat ini, diduga bahwa pembongkaran telah berjalan dalam dua minggu terakhir.

Seorang analis di “38North” mengatakan bahwa tindakan itu merupakan langkah penting bagi pemimpin Korea Utara Kim Jong-un untuk memenuhi komitmennya yang dibuat di Singapura.

Presiden Trump mengungkapkan pada konferensi pers usai pertemuan dengan Kim bahwa Korea Utara akan membongkar tempat uji coba rudal mereka.

Menurut laporan media AS, tempat peluncuran rudal yang dibongkar menurut Trump itu adalah tempat peluncuran satelit Pantai Barat. Dilaporkan bahwa Korea Utara pada bulan Pebruari 2016 pernah menggunakan fasilitas tersebut untuk meluncurkan rudal jarak jauh ‘Kwangmyongsong-4’ (KMS-4).

Lebih dari sebulan setelah KTT Trump – Kim diadakan, Trump terus bersikap optimis terhadap denuklirisasi Korea Utara. Pekan lalu, dia mengatakan bahwa tidak perlu mengejar negosiasi dengan Pyongyang karena sanksi ekonomi yang dikenakan oleh Amerika Serikat dan PBB kepada Korea Utara tetap berlaku.

Pada Senin lalu Trump mengatakan bahwa dirinya sangat puas dengan proses negosiasi  dengan Korea Utara untuk mengakhiri program nuklir pemerintah Pyongyang, dan membantah beberapa laporan media AS yang menyebut bahwa Trump tidak puas dengan proses negosiasi.

Beberapa media AS baru-baru ini melaporkan, Trump merasa bahwa negosiasi mengenai denuklirisasi AS dan DPRK berjalan lambat dan menunjukkan ketidakpuasan terhadap para asisten di Gedung Putih.

Menanggapi hal ini Trump pada hari itu juga mengeluarkan beberapa berita tweet yang  mengatakan bahwa berita itu tidak benar. Ditulisnya : “Selama 9 bulan terakhir Korea Utara tidak meluncurkan satu pun roket, juga tidak ada uji coba senjata nuklir. Jepang merasa senang, Asia juga senang. Tapi berita palsu tidak pernah meminta saya (selalu menggunakan sumber anonim), lalu menyudutkan saya seakan-akan marah karena perkembangannya dinilai tidak cukup cepat. Itu salah. (Saya malah) sangat senang.”

Hari Jumat (20/07/2018) Menlu AS Mike Pompeo juga mengatakan bahwa dia dan presiden tetap optimis terhadap Korea Utara yang akan mewujudkan denuklirisasi sepenuhnya yang dapat diverifikasi.

Pada hari yang sama, Trump juga menandatangani sebuah RUU untuk mempromosikan penghormatan hak asasi manusia Korea Utara.

Namun, Pompeo juga mengatakan kepada duta besar Dewan Keamanan PBB bahwa Korea Utara perlu mengambil tindakan praktis untuk merealisasikan denuklirisasi sebelum membahas pelonggaran sanksi terhadap Pyongyang.

Pada hari yang sama, Amerika Serikat juga mendesak dunia, terutama Tiongkok (PKT) dan Rusia untuk terus menjatuhkan sanksi terhadap Korea Utara.

Apakah tindakan Korea Utara kali ini merupakan langkah penting dalam perjalanan menuju tercapainya Semenanjung Korea yang bebas senjata nuklir ? Dunia sedang memperhatikan. (Sin/asr)

Bahan Kimia Makanan Berpotensi Menimbulkan Risiko Kesehatan Anak

0

EpochTimesId – Sebuah kelompok dokter anak Amerika menyerukan ‘reformasi yang sangat dibutuhkan’ terhadap proses pengaturan zat pengawet makanan. Proses pengaturan oleh pemerintah Federal Amerika Serikat dibutuhkan untuk membatasi paparan, terutama terhadap anak-anak, dari bahan kimia yang digunakan untuk memproses, mengemas, dan mengawetkan makanan sehari-hari.

Menurut pernyataan kebijakan baru dan laporan teknis yang menyertainya oleh American Academy of Pediatrics, ada masalah kesehatan anak yang terkait dengan penggunaan ‘pewarna, perasa, dan bahan kimia’ yang sengaja ditambahkan ke makanan selama pemrosesan. Ini dikenal sebagai aditif makanan langsung.

Ada juga kekhawatiran tentang aditif makanan tidak langsung, yang merupakan zat yang mungkin ‘mencemari makanan sebagai bagian dari kemasan atau peralatan manufaktur’. Bahan-bahan ini termasuk perekat, pewarna, pelapis, kertas, kertas karton, plastik, dan polimer lainnya.

Kelompok itu mengutip peningkatan jumlah penelitian dalam laporan 23 Juli mereka yang menunjukkan bahwa, “beberapa aditif makanan dapat mengganggu hormon, pertumbuhan, dan perkembangan anak.”

Beberapa zat tambahan juga diyakini meningkatkan risiko obesitas pada anak-anak, di mana tingkatnya tiga kali lipat sejak tahun 1970-an.

“Ada kelemahan kritis dalam proses pengaturan zat aditif makanan saat ini, yang tidak cukup untuk memastikan semua bahan kimia yang ditambahkan ke dalam makanan cukup aman untuk menjadi bagian dari diet keluarga,” kata Dr. Leonardo Trasande, penulis utama dari pernyataan kebijakan, dalam sebuah pernyataan.

Saat ini, ada lebih dari 10.000 zat aditif yang pada umumnya berperan mengawetkan, mengemas, atau mengubah rasa, penampilan, tekstur, atau nutrisi dalam makanan, diizinkan oleh Amerika Serikat. Sebagian besar dari ini, kata kelompok itu, diberikan persetujuan selama tahun 1950. Sekitar 1000 aditif digunakan di bawah proses penunjukan ‘umumnya diakui sebagai aman’, yang tidak memerlukan persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).

Aditif yang paling memprihatinkan, menurut kelompok, termasuk bisphenols, phthalates, pestisida nonpersisten, bahan kimia perfluoroalkyl, perklorat, dan warna makanan buatan. Masalah kesehatan yang berasal dari bahan kimia ini dapat termasuk perubahan pubertas, penurunan kesuburan, kekebalan tubuh (imun) berkurang, mengurangi kesuburan, obesitas, kontribusi untuk penyakit kardiovaskular, dan gangguan terhadap perkembangan dan pertumbuhan otak kehidupan dini.

“Bahkan gangguan kecil pada saat-saat penting selama pengembangan dapat memiliki konsekuensi seumur hidup,” kata Trasande. (Bowen Xiao/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Rapat Umum Kanada Serukan Berakhirnya Kampanye Penganiayaan Falun Gong

0

Dalam beberapa hari ini, praktisi Falun Gong telah berkumpul di seluruh Kanada dan di seluruh dunia untuk memperingati 20 Juli 1999. Pada hari itu, Partai Komunis Tiongkok meluncurkan kampanye penganiayaan yang menjangkau luas terhadap para praktisi disiplin spiritual tradisional yang menerapkan prinsip-prinsip kebenaran, belas kasih, dan toleransi (sejati-baik-sabar) dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam 19 tahun sejak itu, praktisi Falun Gong (juga disebut Falun Dafa) di Tiongkok telah mengalami penyiksaan hebat, cuci otak, dehumanisasi (penghinaan), kerja paksa, dan pengambilan organ hidup-hidup.

peringatan penganiayaan 19 tahun terhadap praktisi Falun Gong di cina tiongkok
Mantan senator Consiglio Di Nino berbicara di rapat umum di konsulat Tiongkok di Toronto yang menandai peringatan tahun ke-19 dari dimulainya penganiayaan Falun Dafa di Tiongkok, pada 20 Juli 2018. (Allen Zhou / The Epoch Times)

Di Toronto, para praktisi ikut ambil bagian dalam pawai melalui pusat kota dan memasang spanduk dan membagikan brosur di Nathan Phillip Square untuk meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan di Tiongkok. Mereka juga mengadakan rapat umum dan konferensi pers di depan Konsulat Tiongkok yang menyerukan diakhirinya penganiayaan, dan nyala lilin untuk menghormati para korban.

Berbicara di rapat umum di Toronto, mantan senator Consiglio Di Nino mengatakan dia mendukung praktisi Falun Gong dalam pencarian mereka untuk hak-hak fundamental dan kebebasan bagi rekan-rekan mereka di Tiongkok.

“Apa yang dilakukan [rezim Tiongkok] adalah salah,” kata Di Nino, menambahkan bahwa dia berbicara kepada para pekerja di dalam konsulat Tiongkok.

“Anda adalah manusia, ini adalah saudara dan saudari Anda. Yang mereka inginkan adalah apa yang sebagian besar dunia berikan kepada warganya, kemampuan untuk hidup bebas tanpa penindasan dan khususnya untuk mempraktikkan keyakinan mereka. Keyakinan Falun Gong adalah tentang kejujuran, belas kasih, kesabaran. Ini tentang memperlakukan orang lain seperti Anda ingin mereka memperlakukan Anda, dan ini sedang ditolak.”

De Nino mengatakan penting agar orang-orang Tionghoa khususnya tahu tentang penganiayaan di negara asal mereka.

“Anda tidak dapat berbicara dengan Partai Komunis Tiongkok, mereka tidak mendengarkan, mereka tidak ingin mendengar, tetapi orang-orang Tionghoa yang pada dasarnya saya percaya adalah orang-orang baik, kita perlu terus berbicara dengan mereka dan menjangkau mereka, karena hari-hari Partai Komunis telah ditetapkan,” katanya.

“Dunia tidak akan berpangku tangan dan membiarkan penganiayaan oleh negara terhadap rakyatnya sendiri tanpa membela mereka.”

Sebuah pidato dari Himpunan Falun Dafa Kanada yang dibacakan di rapat umum tersebut mengecam kejahatan rezim Tiongkok terhadap kemanusiaan dan menyerukan untuk mengakhiri penganiayaan dan pembebasan dari penjara semua praktisi, termasuk warga negara Kanada Sun Qian dan 12 anggota keluarga dari Kanada yang “telah dipenjara tanpa kesalahan selain mengikuti prinsip-prinsip kebenaran, belas kasih, dan toleransi.”

“19 tahun pelanggaran hak asasi manusia yang tak henti-hentinya”

Pada hari yang sama, rapat umum diadakan di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Ottawa, di mana para pejabat juga meminta Beijing untuk menghentikan kampanye penganiayaan Falun Dafa.

Alex Neve, Sekretaris Jenderal Amnesty International Canada, menyesalkan fakta bahwa penganiayaan terus berlanjut selama 19 tahun sampai sekarang.

“Menggetarkan bahkan hanya untuk mengatakan jumlah itu. Sembilan belas tahun pelanggaran hak asasi manusia yang tidak henti-hentinya terhadap praktisi Falun Gong dan anggota keluarga mereka. Sembilan belas tahun pelanggaran hak asasi manusia yang benar-benar telah hancur dan menghancurkan kehidupan yang tak terhitung jumlahnya, individu yang tak terhitung jumlahnya, wanita, pria, anak-anak,” katanya.

“Kami di sini karena kami memiliki pesan bahwa kami ingin didengar di seberang jalan, dan itu adalah bahwa 19 tahun pelanggaran hak asasi manusia yang menghancurkan ini harus berakhir,” Neve menambahkan, mencatat bahwa ia juga memiliki pesan untuk Kantor Perdana Menteri.

“Pesan itu adalah bahwa Kanada harus kuat, tegas, tak tergoyahkan, dan tanpa syarat dalam pesannya bahwa 19 tahun pelanggaran hak asasi manusia ini harus berakhir. Itulah saatnya, jangan mengutamakan perdagangan dulu, tidak mengutamakan bisnis, tidak mengutamakan kepentingan geopolitik. Saatnya untuk menempatkan HAM pertama dalam hubungan kita dengan Tiongkok, dan itu benar-benar mencakup hak asasi manusia dari para praktisi Falun Gong di seluruh negeri.”

Mantan anggota parlemen dan sekretaris Negara David Kilgour berbicara tentang laporannya tahun 2006 dan buku berikutnya dengan pengacara hak asasi manusia David Matas, yang menyimpulkan bahwa tahanan nurani Falun Gong di Tiongkok dibunuh karena organ mereka untuk memberi kelangsungan hidup pada industri transplantasi yang menguntungkan di negara tersebut.

peringatan penganiayaan 19 tahun terhadap praktisi Falun Gong di cina tiongkok
David Kilgour, mantan anggota parlemen dan sekretaris negara Kanada untuk Asia Pasifik, berbicara di rapat umum di Kedutaan Besar Tiongkok di Ottawa yang menandai ulang tahun ke-19 dari dimulainya penganiayaan Falun Dafa di Tiongkok, pada 20 Juli 2018. (Dai Sihui / The Epoch Times)

“Perdagangan organ yang dijalankan di Beijing telah menjadikan korban warga yang tidak bersalah, kebanyakan praktisi Falun Gong dan tahanan nurani lainnya, di seluruh Tiongkok selama hampir 20 tahun,” katanya.

Laporan terbaru yang dirilis oleh Kilgour, Matas, dan penulis investigasi Amerika, Ethan Gutmann pada Juli 2016 menemukan “banyak bukti dari jaringan transplantasi organ yang dikelola negara, yang dikendalikan melalui kebijakan dan pendanaan nasional, dan melibatkan sistem kesehatan militer dan sipil,” Kilgour kata.

“Kami menyimpulkan dengan hati-hati bahwa minimal 60.000 transplantasi per tahun dilakukan di seluruh Tiongkok pada pertengahan 2016, bukan sekitar 10.000 menurut klaim pemerintah. … Ini berarti sekitar 150 orang setiap hari dibunuh untuk organ mereka.”

“Langkah pertama dalam arah yang lebih baik untuk Tiongkok adalah mengakhiri perampasan/perdagangan/pariwisata organ sekarang.”

Juga berbicara di reli Ottawa adalah Ludwik Klimkowski. Dia adalah ketua Tribute to Liberty, organisasi yang mempelopori monumen, untuk lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia yang tewas atau menderita di bawah rezim komunis, yang saat ini sedang dibangun di Ottawa.

peringatan penganiayaan 19 tahun terhadap praktisi Falun Gong di cina tiongkok
Ludwik Klimkowski, ketua Tribute to Liberty, berbicara di rapat umum di Kedutaan Besar Tiongkok di Ottawa yang menandai ulang tahun ke-19 dari dimulainya penganiayaan Falun Dafa di Tiongkok, pada 20 Juli 2018. (Dai Sihui / The Epoch Times)

“Kepada orang-orang dari kedutaan ini: ini harus dihentikan hari ini. Sembilan belas tahun adalah 19 tahun terlalu banyak,” katanya.

“Komunisme selalu gagal. Kejahatan selalu gagal. Tribute to liberty akan selalu menang. Anda dapat mengambil ginjal seseorang, Anda dapat mengambil hati seseorang, tetapi Anda tidak akan pernah dapat mengambil jiwa mereka.”

“Kehidupan mereka, kebebasan mereka diingat dan dibangkitkan oleh orang-orang yang ada di sini [hari ini],” tambahnya.

“Dan orang-orang itu, serta banyak orang Kanada lainnya, termasuk pemerintah Kanada kami yang tidak jauh dari sini, memiliki kewajiban, kewajiban teladan, untuk selalu mengingat dan selalu menekan pada rezim untuk menghentikan praktik jahat ini. Mengambil organ orang lain, menyalahgunakan kebebasan mereka, membatasi kehidupan yang ingin mereka kejar, adalah kejahatan. Dan kejahatan itu, disebut komunisme. Itu harus dihentikan hari ini.”

Menemukan ‘Kesejatian Dalam Diri’

Pawai di Toronto menampilkan peragaan latihan Falun Dafa, foto beberapa orang yang telah meninggal akibat penganiayaan di Tiongkok, serta banyak spanduk.

Joseph Gigliotti, seorang chiropractor dari Hamilton dan praktisi Falun Dafa, memutuskan untuk bergabung dengan pawai saat dia mengatakan dia ingin meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan.

“Sangat tragis bahwa di bagian dunia yang berbeda orang dianiaya karena benar-benar hanya mencoba ingin menjadi orang yang lebih baik. Itu sebabnya saya di sini dan saya berharap agar lebih banyak orang tahu tentang itu,” katanya.

Gigliotti mengatakan latihan Falun Dafa telah mengajarinya banyak hal.

peringatan penganiayaan 19 tahun terhadap praktisi Falun Gong di cina tiongkok
Joseph Gigliotti, seorang pengikut Falun Dafa, melakukan perjalanan dari Hamilton untuk bergabung dengan acara di Toronto untuk meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan Falun Dafa di Tiongkok. (Paula Liu / The Epoch Times)

“Berkultivasi empat tahun telah benar-benar mengajari saya untuk mencari ke dalam. Meditasi sungguh luar biasa. Ia benar-benar telah mengajari saya untuk lebih memperhatikan orang lain, membuat segala sesuatunya lebih ringan, dan menjadi lebih asli karena ada sisi yang lebih dalam bagi kita semua … dan jika Anda tidak mencarinya, Anda tidak menemukan itu,” katanya.

“Falun Dafa mengajarkan saya untuk menemukan diri yang asli yang ada di dalam diri saya.”

Kevin Mo, praktisi Falun Dafa lainnya, mengatakan dia bergabung dengan pawai setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan. Mo mengatakan dia telah mendapat banyak manfaat dari latihan Falun Dafa.

“Di permukaan, ia membantu meningkatkan kesehatan saya dengan pasti. Tetapi yang terpenting, saya bisa melihat dunia dengan perspektif berbeda,” kata Mo.

“Ia mengajari saya banyak hal, memberi saya banyak kebijaksanaan yang sangat membantu saya.” (ran)

peringatan penganiayaan 19 tahun terhadap praktisi Falun Gong di cina tiongkok
Praktisi Falun Dafa ikut serta dalam pawai di pusat kota Toronto untuk menandai peringatan 19 tahun dimulainya penganiayaan Falun Dafa di Tiongkok pada 20 Juli 2018. (Allen Zhou / The Epoch Times)
peringatan penganiayaan 19 tahun terhadap praktisi Falun Gong di cina tiongkok
Praktisi Falun Dafa di Ottawa melakukan latihan Falun Dafa di depan Kedutaan Besar Tiongkok untuk menandai peringatan 19 tahun dimulainya penganiayaan Falun Dafa di Tiongkok pada 20 Juli 2018. (Liang Yao / The Epoch Times)
peringatan penganiayaan 19 tahun terhadap praktisi Falun Gong di cina tiongkok
Praktisi Falun Gong di Montreal mengadakan peringatan pembatalan pada tanggal 21 Juli 2018 untuk memperingati korban penganiayaan Falun Gong di Tiongkok oleh rezim komunis. (Yi Ke / Epoch Times)
peringatan penganiayaan 19 tahun terhadap praktisi Falun Gong di cina tiongkok
Praktisi Falun Gong di Calgary berkumpul di depan konsulat Tiongkok pada 19 Juli 2018, untuk mengutuk penganiayaan Falun Gong selama 19 tahun di Tiongkok, dan untuk mengenang orang-orang yang kehilangan nyawa karena penganiayaan. (Caifeng Lin / Epoch Times)
peringatan penganiayaan 19 tahun terhadap praktisi Falun Gong di cina tiongkok
Praktisi Falun Dafa di Vancouver tampil dalam pawai untuk memperingati 19 tahun dimulainya penganiayaan Falun Dafa di Tiongkok pada 14 Juli 2018. (The Epoch Times)
peringatan penganiayaan 19 tahun terhadap praktisi Falun Gong di cina tiongkok
Praktisi Falun Dafa di Vancouver tampil dalam pawai untuk memperingati 19 tahun dimulainya penganiayaan Falun Dafa di Tiongkok pada 14 Juli 2018. (The Epoch Times)
peringatan penganiayaan 19 tahun terhadap praktisi Falun Gong di cina tiongkok
Praktisi Falun Dafa di Toronto mengadakan nyala lilin oleh konsulat Tiongkok di Toronto untuk memperingati 19 tahun dimulainya penganiayaan Falun Dafa di Tiongkok pada 20 Juli 2018. (Allen Zhou / The Epoch Times)

ErabaruNews

Rantai Pasokan Terputus Dapat Mengubah Lanskap Perdagangan Global

0

ANALISIS BERITA

Konflik perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat, jika hal itu berlarut-larut, dapat secara permanen mengubah lanskap rantai pasokan global.

Sektor manufaktur Tiongkok dapat menderita, karena barang-barang yang diekspor dari Tiongkok ke Amerika Serikat dapat dengan mudah diproduksi di negara-negara lain yang berbiaya rendah dan kadang-kadang lebih rendah.

Industri-industri dengan rantai pasokan yang kompleks juga akan memikirkan kembali model bisnis global mereka, berpotensi meningkatkan biaya dan kelebihan-kelebihan produksi.

Mengkaji bauran produk perdagangan bilateral antara Tiongkok dan Amerika Serikat selama dekade terakhir, ekspor-ekspor Tiongkok ke Amerika Serikat perlahan-lahan naik ke rantai nilai, dengan komponen-komponen komputer dan elektronik sebagai impor terbesar, diikuti oleh perkakas dan peralatanlistrik, menurut laporan 19 Juli dari Komisi Kajian Ekonomi dan Keamanan AS-Tiongkok. Pakaian dan aksesoris, yang merupakan impor nomor dua satu dekade lalu, telah menurun ke urutan keempat pada tahun 2017, menurut laporan tersebut.

Di sisi lain dari buku laporan keuangan, jenis ekspor AS ke Tiongkok sebagian besar tetap konsisten. Ekspor peralatan transportasi telah melonjak terutama karena konstruksi dan pembangunan booming baru-baru ini di Tiongkok, tetapi kategori lain tetap konsisten secara proporsional, seperti produk pertanian, bahan kimia, dan semikonduktor, sementara volume keseluruhan telah naik.

Dalam jangka pendek hingga menengah, Tiongkok akan mengalami kesulitan untuk mengganti impor-impornya yang digerakkan AS. Rezim komunis Tiongkok memiliki rencana-rencana berkelanjutan tanpa henti untuk berinvestasi di sektor-sektor teknologi tinggi miliknya (sesuai “Made in China 2025,” di antara program-program lain), dan berharap untuk secara bertahap mengganti impor-impor seperti itu dengan teknologi yang diproduksi di dalam negeri. Barang-barang yang tidak dapat diproduksi, seperti komoditas dan produk pertanian, harus terus-menerus berhasil baik karena kelas menengah Tiongkok yang sedang tumbuh dan ekspansi ekonomi yang berkelanjutan.

Pergeseran Rantai Pasokan Global

Pada tingkat mikro, peningkatan tarif balas-membalas yang sedang berlangsung telah menimbulkan kesulitan baru bagi perusahaan-perusahaan yang beroperasi dalam skala global. Ketika perusahaan mulai merencanakan untuk tahun 2019, mereka harus secara hati-hati mempertimbangkan kombinasi perubahan struktural pada rantai pasokan global mereka untuk menghindari tarif, memikul sebagian dari biaya yang lebih tinggi untuk kepentingan pelanggan mereka, dan menaksir lamanya perselisihan perdagangan yang sedang berlangsung tersebut.

Faktor dalam kemungkinan yang tidak sepele dari resesi ekonomi selama 12 hingga 18 bulan ke depan dan strategi perusahaan berada dalam posisi yang tidak menyenangkan menuju tahun berikutnya.

Beberapa pabrikan Tiongkok mempertimbangkan untuk memindahkan produksi ke Asia Selatan untuk menghindari tarif dari Amerika Serikat. Aspek-aspek tertentu dari ini telah direncanakan, tetapi konflik perdagangan telah mempercepat waktu mereka untuk perubahan ini.

“Kami harus menganalisis negara-negara Asia mana yang baik bagi pelanggan kami … untuk mengimbangi risiko Tiongkok,” Joe Chau, yang mengelola pabrik garmen bayi di provinsi selatan Guangdong, mengatakan kepada Financial Times (FT).

Chiu Chi-hong, pengusaha Guangdong lain yang memiliki pabrik mainan, mengatakan kepada FT bahwa dia berencana melakukan perjalanan ke Burma (juga dikenal sebagai Myanmar) dengan 30 produsen Tiongkok lainnya untuk menilai kemungkinan memindahkan produksi ke negara Asia Selatan.

“Perusahaan-perusahaan secara aktif mencari alternatif untuk ‘Made in China,’” menurut penelitian investigasi bulan Juli oleh profesor Universitas Delaware, Sheng Lu, untuk Fashion Industry Association AS.

“Ini tampaknya bukan karena kekhawatiran tentang biaya, melainkan kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok,” Lu mencatat. Studi tahunan mensurvei 28 eksekutif pengecer dan grosir besar, yang sebagian besar berbasis di AS.

Meskipun pakaian dan sebagian besar barang konsumen lainnya belum menjadi bagian dari tarif-tarif AS yang dikenakan untuk impor Tiongkok, perusahaan secara proaktif membuat rencana cadangan atau mempercepat rencana sebelumnya untuk melakukan perubahan. Sampai sekarang, elektronik dan pakaian adalah dua kategori dengan potensi terbesar untuk perpindahan produksi.

Vietnam adalah penerima manfaat besar dari perpindahan manufaktur baru-baru ini dari Tiongkok. Pembacaan indeks Manager Purchasing Perusahaan Nikkei Vietnam untuk bulan Juni melihat salah satu lompatan terbesar sejak survei dimulai pada tahun 2011, dengan indeks naik menjadi 55,7 pada bulan Juni dari 53,9 pada bulan Mei, dengan pembacaan di atas 50 menandakan ekspansi ekonomi.

Pabrik-pabrik Vietnam “mengambil staf tambahan pada kecepatan rekor selama Juni,” menurut Andrew Harker, direktur asosiasi di IHS Markit, yang menyusun survei tersebut.

Dampak pada Pendapatan dan Keuntungan

Rantai pasokan global yang kompleks saat ini telah dibangun selama puluhan tahun meningkatkan perdagangan global dengan tarif-tarif minimal. Sebuah perusahaan dapat menjadi sumber berbagai komponen dari beberapa negara, dengan produksi akhir yang terjadi di Tiongkok atau Amerika Serikat, misalnya. Dalam model seperti itu, efek-efek tak terelakkan dari tarif dapat menambah biaya produksi secara signifikan, dan menghancurkan pendapatan dan profitabilitas.

Perusahaan memang memiliki beberapa pilihan. Jika para ahli strategi percaya bahwa perang perdagangan akan berumur pendek, perusahaan-perusahaan dapat memilih untuk menyerap biaya lebih tinggi daripada menyerahkannya kepada pelanggan. Jika perang perdagangan menjadi berlarut-larut, perusahaan perlu mempertimbangkan strategi-strategi jangka panjang, seperti membangun produksi individual di pasar lokal, mengalihkan produksi ke negara-negara non-tarif, atau memberlakukan kenaikan harga secara bertahap atau langkah-langkah pemotongan biaya lainnya untuk meminimalkan dampak pada pangsa pasar dan keuntungan.

Misalnya, perusahaan mobil Volvo Cars AB milik Tiongkok dan berbasis di Swedia baru-baru ini berkomitmen untuk membuka pabrik pembuatan mobil di South Carolina untuk membuat mobil untuk pasar AS dan Tiongkok. Namun karena tarif, Volvo telah mengisyaratkan bahwa hal itu mungkin tidak lagi membutuhkan banyak pekerja karena 4.000 itu berkomitmen untuk memberi gaji sampai tahun 2021.

“Jika Anda memiliki hambatan-hambatan dan pembatasan perdagangan, kami tidak dapat menciptakan banyak pekerjaan seperti yang kami rencanakan,” kata CEO Volvo Hakan Samuelsson kepada Reuters pada bulan Juni.

Harley-Davidson Inc., pabrikan sepeda motor yang bermarkas di Milwaukee, mengindikasikan akan memindahkan beberapa produksi ke Eropa untuk menghindari tarif yang diumumkan baru-baru ini dari Uni Eropa.

Tetapi perpindahan-perpindahan produksi karena goncangan itu mahal dan sulit dijalankan. Perusahaan dengan rantai-rantai pasokan global yang kompleks, seperti di sektor-sektor industri pertambahan nilai dan otomotif, diperkirakan paling menderita akibat konflik perdagangan yang berkepanjangan.

Perusahaan-perusahaan di sektor yang telah dihapus dari tarif, seperti perawatan kesehatan, komunikasi, dan teknologi, harus dipisahkan. Ketiga industri ini, menurut indeks sektor S&P masing-masing, telah mengungguli Indeks S&P 500 yang lebih luas dari tahun ke tahun. (ran)

ErabaruNews

Hadapi Review GSP dan Kenaikan Tarif Impor Baja dan Aluminium, Mendag Galang Dukungan Importir AS

0

Epochtimes.id- Menteri  Perdagangan  Enggartiasto  Lukita menggalang dukungan para  importir  produk  Indonesia  di  Amerika  Serikat  (AS)  untuk  melakukan  pendekatan  kepada Pemerintah  AS,  sebagai  upaya  mengamankan  akses  pasar  produk  Indonesia  di  negara  tersebut.

Langkah  ini  dilakukan  untuk  menghadapi  kenaikan  tarif  impor  besi  baja  dan  aluminium,  serta peninjauan ulang (review) Indonesia sebagai penerima program Generalized System of Preferences (GSP) Pemerintah AS.

Selain  mengagendakan  pertemuan  bilateral  dengan  Pemerintah  AS,  Mendag  Enggar  mengajak para  importir  komoditas  Indonesia  di  AS  untuk  turut  mencari  solusi  atas  kebijakan  review  GSP serta  kenaikan  tarif  baja  dan  alumunium  karena  berpotensi  menganggu  neraca  perdagangan Indonesia–AS.

“Kenaikan  bea  masuk  produk  besi  baja  dan  aluminium  tidak  hanya  akan  merugikan  Indonesia sebagai  eksportir,  tetapi  juga pelaku  usaha AS.  Karena,  biaya produksi  mereka akan meningkat, bahkan  pasokan  untuk  proses  produksi  dapat  terganggu.  Akhirnya  dapat  merugikan  daya  saing perusahaan AS juga,” jelas Mendag Enggar dalam siaran pers di Jakarta, Senin (23/07/2018).

Para  importir  baja  AS  yang  hadir  dalam  pertemuan  mengatakan  kenaikan  bea  masuk  dapat membuat produk baja impor tidak kompetitif serta menahan laju pertumbuhan industri.  Mereka mengakui produk Indonesia berkualitas baik dan produk tersebut memang tidak diproduksi oleh AS.

Sehingga,  hal  tersebut  semestinya  tidak  menjadi  ancaman  bagi  industri  baja  AS.  Keputusan pengenaan  tarif  impor  sebesar  25%  untuk  produk  baja  dan  10%  untuk  produk  aluminium  telah ditandatangani Presiden AS Donald Trump pada 18 Maret 2018 lalu.

Sementara  itu  menurut  Mendag  Enggar,  produk  baja  dan  aluminium  dari  Indonesia  tidak  serta- merta menjadi kompetitor yang secara langsung mengancam industri dalam negeri AS.

“Produk AS dan produk Indonesia dapat berperan secara komplementer di pasar AS. Hal ini sudah terlihat dari peran  baja  dan  aluminium  Indonesia  yang  telah  menjadi  bagian  dalam  sistem  manajemen pasokan di AS,” imbuh Mendag Enggar.

Ekspor  produk besi baja Indonesia ke  AS pada tahun 2017 tercatat sebesar  USD 112,7  juta atau hanya  0,3%  pangsa  pasar  AS.

Nilai  ini  disebabkan  oleh  penerapan  bea  masuk  antidumping  dan countervailing duty yang telah berlangsung cukup lama. Sementara ekspor aluminium tahun 2017 ke AS tercatat sebesar USD 212 juta dan pangsa pasar 1,2%. Bagi Indonesia, nilai ekspor tersebut berkontribusi terhadap 50% ekspor aluminium Indonesia ke dunia.

Importir AS Dukung Fasilitas GSP

Dalam pertemuan  kali ini, Mendag juga menggalang dukungan para importir terhadap kebijakan fasilitas   GSP   yang   diberikan   Pemerintah   AS   kepada   Indonesia.   Hal   ini   menanggapi   langkah Pemerintah  AS  yang  sedang  me-review  pemberian  fasilitas  tersebut.

Para  importir  yang  hadir dalam  pertemuan  menyampaikan  industri  kelas  menengah  AS  membutuhkan  skema  GSP  untuk menunjang  bisnis  mereka.  Untuk  menyampaikan  aspirasi  tersebut,  para  importir  terlibat  aktif dalam  rapat  dengar  pendapat  bersama  Pemerintah  AS  selama  proses  peninjauan  ulang  atas negara-negara yang mendapat GSP.

Menurut  Mendag  Enggar,  GSP  memberikan  manfaat  besar  baik  bagi  ekspor  Indonesia  maupun industri  dalam  negeri  AS.  “Indonesia  memahami  adanya  review  atas  penerima  GSP.  Namun, Indonesia  berharap  hasil  review  tidak  menganggu  ekspor  Indonesia  ke  AS  dan  tidak  memberi dampak pada industri domestik AS yang selama ini memanfaatkan skema GSP. Tanpa skema GSP, maka harga produk akan naik dan daya saing akan terganggu,” ungkap Mendag Enggar.

GSP  merupakan  kebijakan  AS  berupa  pembebasan  tarif  bea  masuk  (nol  persen) terhadap  impor barang-barang tertentu dari negara-negara berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara penerima fasilitas tersebut.

Pada  April  2017,  Pemerintah  AS  meninjau  ulang  beberapa  negara  yang  selama  ini  menjadi penerima   skema   GSP   AS,   termasuk   Indonesia.   Di   tahun   2017,   produk   Indonesia   yang menggunakan skema GSP l bernilai USD 1,9 miliar. Angka ini masih jauh di bawah negara-negara penerima GSP lainnya seperti India sebesar USD 5,6 miliar; Thailand USD 4,2 miliar; dan Brasil USD 2,5 miliar.

Produk-produk  Indonesia  yang  diekspor  ke  AS  dan  masuk  ke  dalam  komoditas  penerima  GSP antara lain ban karet, perlengkapan perkabelan kendaraan, emas, asam lemak, perhiasan logam, aluminium, sarung tangan, alat-alat musik, pengeras suara, keyboard, dan baterai.

Tingkatkan Kemitraan Strategis dengan Boeing

Selain untuk mengamankan akses pasar Indonesia di AS, kunjungan Mendag ke AS ini juga ingin meningkatkan kemitraan strategis dan menyeimbangkan hubungan perdagangan kedua negara di berbagai sektor.

Salah  satu  upaya  peningkatan  di  bidang  penerbangan  adalah  bertemu  dengan  Vice  President  of International   Government   Relation   Boeing,   Mark   Lippert.

Mendag   Enggar   menyampaikan keinginan  Pemerintah  Indonesia  untuk  meningkatkan  kemitraan  strategis  kedua  negara  melalui kerja sama dengan perusahaan penerbangan tersebut.

Mendag Enggar juga mengundang Boeing untuk lebih meningkatkan bisnis mereka di Indonesia agar saling menguntungkan kedua pihak.

“Kami  mengajak  Boeing  bukan  hanya  untuk  menjadikan  Indonesia  sebagai  pasar,  tetapi  agar dapat  bersama-sama  menjadi  bagian  dari  strategi  masa  depan  yang  saling  menguntungkan,” ujar Mendag.

“Banyak  terdapat  potensi  kerja  sama  dengan  Indonesia,  misalnya  pengembangan  bahan  bakar pesawat  biofuel  (bioavtur)  berbasis  sawit,  suku  cadang  pesawat,  serta  layanan  perawatan, perbaikan,  dan  overhaul  (maintenance,  repair,  overhaul/MRO).  Indonesia  berpotensi  menjadihub’  pelayananan  MRO  pesawat  udara  di  kawasan  ASEAN  dan  sekitarnya,”  ungkap  Mendag Enggar. (asr)

 

Diduga Terlibat Genk Antifa Tentara Amerika Ditangkap Sheriff

0

EpochTimesId – Departemen Sheriff Minnehaha County, Minnesota, Amerika Serikat menemukan bahan pembuat bom dan senjata api ilegal di rumah seorang tentara AS. Barang-barang militer ilegal itu ditemukan dalam penggeledahan pada rumah tersangka di daerah Sioux Falls baru-baru ini.

Sang tentara, Mark Christopher Einerwold sebelumnya ditangkap atas tuduhan melakukan perampokan, sehingga mendorong upaya penggeledahan atas rumah dan kendaraannya. Polisi menemukan sejumlah besar amonium nitrat dan serbuk aluminium yang sudah dicampur, seperti dikutip The Epoch Times dari KELO.

Mark Christopher Einerwold. (Foto : Facebook)

Sebuah jaket ditemukan di apartemennya yang mengisyaratkan kemungkinan afiliasi tersangka dengan Antifa. Itu adalah organisasi ekstremis sayap kiri yang terdiri dari kaum anarkis, komunis dan sosialis.

Namun, Sheriff Minnehaha, Mike Milstead mengaku belum bisa menjelaskan dugaan afiliasi tersebut. “Saya tidak tahu bahwa itu ada, itu adalah sesuatu yang diketahui oleh penyelidik,” kata Milstead, kepada media online Argus Leader.

Pihak berwenang juga menemukan banyak salinan dari sebuah manuskrip yang dijilid. Manifesto itu sangat mengancam pemerintah, penegak hukum, dan pemadam kebakaran, menurut petugas polisi setempat. Milstead mengatakan bahwa tujuan tersangka memiliki banyaknya fotocopian yang dijilid itu belum diketahui dengan jelas.

Meskipun banyak media berita telah mengabarkan Mark berafiliasi dengan Antifa, akun media sosialnya kebanyakan menyampaikan dukungannya untuk Amandemen Kedua (konstuitusi AS). Media lokal melaporkan bahwa Facebook-nya juga memiliki posting di mana dia mengkritik Antifa dan pejuang keadilan sosial.

“Seperti inilah keadilan sosial. Ini adalah orang-orang yang mengambil alih kampus kami. Mereka militan, mereka berbahaya,” tulis postingan itu.

https://www.facebook.com/abcnews.au/videos/10155298358318295/?t=0

Dalam sebuah wawancara dengan Bob Einerwold, saudara laki-laki Markus mengatakan bahwa Mark adalah seorang konservatif yang merupakan pendukung hak-hak pro-senjata yang tidak akan menjadi liberal. Ketika ditanya tentang jaket Antifa, Bob mengatakan bahwa tersangka tidak pernah memakainya.

Bob tidak percaya bahwa Mark membuat bom dengan maksud untuk melukai orang, “Saya yakin dia tidak membuat bom. Dia mungkin berlatih membuat granat asap. Dia tidak akan pernah membuat bom,” kata Bob. “Ini akan keluar dalam persidangan, semua teori hanyalah pendapat semu saat ini, seperti JFK,” kata Bob dalam sebuah wawancara.

Campuran amonium nitrat dan bubuk aluminium disebut ammonal atau Tannerite. Hal ini umumnya digunakan sebagai target dalam latihan senapan karena lebih menarik untuk menonton ledakan yang tidak berbahaya, dengan kepulan asap dari pada menembak kayu atau kertas.

Biro Alkohol, Tembakau, dan Senjata Api (ATF) AS mengklasifikasikan Tannerite sebagai bahan peledak biner. Berarti amonium nitrat dan aluminium tidak bersifat eksplosif. Untuk menyalakan campuran, Tannerite harus dipukul dengan sesuatu seperti peluru yang bergerak dengan cepat.

“Einerwold didakwa dengan perampokan tingkat tiga, kerusakan yang disengaja terhadap properti, kepemilikan senjata yang dibatasi oleh pemerintah, dan penjualan serta transportasi perangkat destruktif di Minnehaha County,” kata Kapten Departemen Sheriff, Jason Gearman.

Mark muncul di pengadilan pada 18 Juli dan dibebaskan dengan uang jaminan 275.000 dolar dengan syarat tidak lagi memegang senjata api.

Dia juga pernah didakwa di Lincoln County yang berdekatan dengan pembobolan tingkat tiga, kerusakan yang disengaja terhadap properti, dan kepemilikan senjata atau peralatan dengan maksud untuk melakukan perampokan. (Alan Cheung/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Trump Tingkatkan Hubungan dengan Rusia Menekan Tiongkok

0

ANALISIS BERITA

Menurut seorang komentator populer Tiongkok, kemungkinan KTT kedua antara Presiden Donald Trump dan Presiden Vladimir Putin akan menjadi bagian dari permainan “merayu dan menggoyang” di antara Amerika Serikat, Tiongkok, Rusia, dan Eropa.

Pada tanggal 17 Juli, dua pertemuan penting terjadi pada saat yang sama, antara Trump dan Putin di Helsinki dan antara Tiongkok dan Eropa di Beijing. Puncak-puncak ini terjadi ketika perang perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok semakin meningkat.

Menurut Wen Zhao, komentator untuk NTD, bagian dari Epoch Media Group, Amerika Serikat dan Tiongkok mencoba mempengaruhi aliansi pihak lainnya.

Dalam sebuah video yang diposting ke YouTube, Wen mengatakan hubungan antara Amerika Serikat dan Rusia tidak dapat membuat banyak kemajuan, setidaknya selama masa jabatan pertama Trump, karena sanksi yang dijatuhkan pada Rusia oleh Amerika Serikat dan Eropa telah menyebabkan Rusia menderita resesi ekonomi besar. Kecuali sanksi dicabut atau diringankan, jalan menuju hubungan yang membaik bisa menjadi jalan yang bergelombang.

Wen mengatakan Rusia hampir bukan lawan yang serius untuk Amerika Serikat, dan dengan demikian mendorong Rusia ke arah Beijing bukanlah pilihan yang bijaksana. Hubungan yang membaik, di sisi lain, akan menggoyang Rusia jauh dari Tiongkok.

Mengisolasi Tiongkok

Bagi Tang Hao, seorang komentator untuk The Epoch Times edisi Mandarin, jika Amerika Serikat dapat memenangkan kerja sama dengan Rusia, dan mempengaruhi Korea Utara dari rezim komunis di Tiongkok, situasi untuk Partai Komunis Tiongkok (PKT) akan menjadi sangat sulit secara global.

Hingga sekarang, PKT dan Korea Utara telah memainkan permainan dua orang, dan PKT telah berusaha untuk merayu Rusia untuk menawarkan dukungan rahasia ke Korea Utara. Jika Amerika Serikat dapat memenangkan Rusia dan menghentikannya untuk mendukung Korea Utara, maka akan memotong fungsi PKT yang telah mempertahankan Korea Utara.

Ini, pada gilirannya, dapat membantu pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengambil keputusan untuk lebih dekat dengan Amerika Serikat dan lebih jauh dari PKT, untuk menciptakan “masa depan yang cerah” bersama dengan Amerika Serikat, seperti yang digambarkan dalam video Trump menunjukkan kepada Kim selama pertemuan mereka di Singapura pada bulan Juni.

Perserikatan Bangsa-Bangsa menawarkan kesempatan lain untuk mengubah posisi Rusia. Ia sering memilih sejalan dengan Tiongkok di PBB untuk memblokir banyak resolusi penting. Jika Tiongkok kehilangan suara Rusia, Partai Komunis lebih sulit menantang Barat sendirian.

Tang juga menunjukkan bahwa hubungan yang membaik antara Amerika Serikat dan Rusia akan bermanfaat bagi Eropa dan dapat meredakan ketegangan antara NATO dengan Rusia. Akibatnya, NATO kemudian dapat lebih memusatkan perhatiannya pada ancaman bahwa inisiatif One Belt, One Road PKT muncul untuk kawasan tersebut.

Amerika Serikat juga bisa menang dalam perang dagang dengan Tiongkok. Jika perang dagang berlarut-larut, PKT akan melihat Rusia sebagai pasar alternatif untuk produk-produk yang diekspor, serta pemasok minyak mentah. Jika Trump meyakinkan Putin untuk bertindak bersama Amerika, posisi perdagangan PKT akan menjadi lebih sulit.

Sebagai kesimpulan, Tang percaya bahwa bahkan jika Rusia tidak akan bekerja sama dengan Amerika Serikat saat ini, selama komunikasi dan kepercayaan sedang dibangun, sebuah tatanan internasional baru adalah mungkin.

Kesamaan

Sejak perang dagang dengan Amerika Serikat dimulai, PKT telah berusaha untuk merayu Eropa. Misalnya, Jerman memperoleh kesepakatan perdagangan senilai 20 miliar euro ($23,6 miliar).

Menurut Wen, meskipun Trump telah mengkritik Eropa dengan keras dan sebaliknya, Tiongkok dan Eropa hampir tidak dapat membentuk aliansi apapun untuk berperang bersama melawan Amerika Serikat.

Karena pertama, mereka tidak akan menemukan tujuan-tujuan bersama apapun, atau mereka akan mencapai sikap bersama untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat.

Kedua, para pemimpin Eropa sepenuhnya memahami bahwa tidak peduli seberapa besar mereka menyukai atau tidak menyukai Trump, ia hanya akan berada di sini paling lama, tujuh tahun lagi. Dalam hal nilai-nilai, sistem sosial, keamanan, ekonomi, dan banyak masalah lainnya, Eropa dan Amerika Serikat telah lama menemukan landasan bersama.

Eropa tidak memiliki apa-apa dalam membantu PKT menantang Barat dengan nilai-nilai dan sistem sosial yang sangat berbeda. Jika ya, maka itu tidak hanya menjadi mimpi buruk selama enam atau tujuh tahun, tetapi akan menjadi bencana bagi abad ini.

Seolah-olah untuk menawarkan semacam bukti untuk sikap Wen, Harian Rakyat yang dikelola oleh rezim Tiongkok menerbitkan sepotong pendapat pada 22 Juli berjudul “Amerika Serikat Seharusnya Kembali dari Jalan Perang Perdagangannya yang Keliru.”

Artikel tersebut menggunakan nada yang sangat khas dari propaganda PKT untuk menyerang Amerika Serikat karena mengenakan tarif atas barang-barang Tiongkok dan berjanji untuk “memukul balik dengan keras dan terus maju,” untuk membuat Amerika Serikat menderita dan menyadari bahwa perang dagang adalah bencana bukan hanya untuk negara-negara lain dan dunia, tetapi juga untuk Amerika Serikat sendiri.

Namun, artikel tersebut tidak memberikan detail apapun tentang bagaimana Tiongkok akan, atau dapat, melawan balik.

Tanpa menghiraukan siapa yang bisa memenangkan siapa dalam permainan “merayu dan menggoyang” ini, tampaknya pembicaraan antara Amerika Serikat dan Rusia akan berlanjut. Departemen Luar Negeri AS merilis siaran pers yang mengatakan bahwa pada 21 Juli, Sekretaris Negara Mike Pompeo berbicara dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan membahas “berbagai masalah.” (ran)

ErabaruNews

Gara-gara Berita Hoax via WhatsApp Hingga Tewaskan Warga, Pemerintah India Mengecam

Epochtimes.id- Sebanyak 25 pria ditangkap di India pada Minggu (15/07/2018) atas insiden kekerasan mematikan.

Penangkapan ini setelah massa berjumlah 2.000 orang membunuh seorang pria berusia 27 tahun setelah beredar rumor bahwa dia adalah seorang penculik anak.

Melansir dari businessinsider, insiden ini merupakan terbaru ketika maraknya penganiayaan mematikan di seluruh negeri yang dipicu oleh hoax di media sosial.

Akibatnya, pemerintah India mengancam WhatsApp dengan tindakan hukum atas insiden ini. Pasalnya, pesan berantai tersebut menyeber via WhatsApp.

AFP melaporkan bahwa pemerintah India kini telah secara terbuka memperingatkan bahwa mungkin akan mengambil tindakan terhadap WhatsApp atas masalah ini.

Kementerian Teknologi Informasi India telah mengeluarkan pernyataan keras pada Kamis (19/07/2018).

“penyebaran yang merajalela dari pesan yang tidak bertanggung jawab dalam volume besar di platform mereka belum ditangani secara memadai oleh WhatsApp,” kata pernyataan itu.

“Ketika rumor dan berita palsu disebarkan si pembuat onar, media yang digunakan untuk propaganda semacam itu tidak dapat menghindari tanggung jawab dan akuntabilitas,” tambah pernyataan itu.

“Jika (WhatsApp) tetap menjadi penonton bisu, mereka akan diperlakukan sebagai penjahat dan setelah itu akan diambil tindakan hukum.”

Aplikasi perpesanan yang dimiliki Facebook telah mendapat pemeriksaan ketat dalam beberapa bulan terakhir karena kebohongan dan disinformasi yang beredar di platform ini menyebabkan kekerasan massa yang kadang mematikan.

Menurut The Guardian, Ada dilaporkan setidaknya 20 insiden dalam dua bulan terakhir yang disebabkan oleh tuduhan penculikan anak.

Pesan WhatsApp dienkripsi secara menyeluruh untuk keamanan, yang berarti perusahaan tidak dapat memantau pesan pengguna untuk informasi yang salah atau sengaja hoax seperti yang dapat dilakukan Facebook di aplikasi Messenger-nya.

Perusahaan ini sedang mengambil beberapa langkah untuk mencoba dan mengatasi masalah, termasuk menandai pesan yang telah diteruskan, untuk memperjelas bahwa pengirim bukanlah penulis asli pos tersebut.

pihak aplikator juga telah mengeluarkan iklan koran satu halaman penuh untuk memperingatkan tentang hoax-hoax di negara tersebut. (asr)

Tersangka Penembakan Kanada Berjuang Sembuhkan Penyakit Mental

0

EpochTimesId – Seorang pria yang menembaki belasan orang dan menembak mati dua korbannya di jalan Toronto, Kanada, mengidap penyakit mental. Keluarga mengatakan tersangka tengah berjuang mengobati dan menyembuhkan penyakit mental yang berat.

Kurang dari sehari setelah seorang gadis berusia 10 tahun dan 18 tahun tewas, tersangka berhasil diidentifikasi oleh Unit Investigasi Khusus independen (SIU) sebagai Faisal Hussain. Pelaku penembakan itu adalah seorang warga Toronto berusia 29 tahun. Dia ditemukan tewas tidak lama setelah penembakan itu, menurut pihak berwenang.

“Kami tidak tahu mengapa ini terjadi,” kata Kepala Polisi Toronto, Mark Saunders kepada wartawan pada hari Senin (23/7/2018) waktu setempat.

Saunders mengaku tidak akan berspekulasi tentang motif penembakan oleh pria bersenjata itu. “Ini terlalu dini untuk mengesampingkan apa pun.”

Tersangka, yang bersenjata dengan pistol, melepaskan tembakan pada jam 10 malam, Minggu (22/7/2018) di kawasan Danforth Avenue, yang dipenuhi dengan restoran dan tempat-tempat yang ramah keluarga di daerah timur Toronto. Kawan itu dikenal sebagai kawasan Greektown, menurut SIU.

Itu adalah aksi kekerasan massal yang mematikan kedua tahun ini di kota paling padat di Kanada. Pada bulan April, seorang sopir menabrakkan minibus sewaan ke arah kerumunan pejalan kaki. Insiden itu menewaskan 10 orang dan melukai 15 lainnya pada trotoar sepanjang 1,6 km yang dipenuhi pejalan kaki.

“Kami benar-benar hancur oleh berita yang tidak terpahami bahwa putra kami bertanggung jawab atas kekerasan dan korban jiwa yang tidak masuk akal,” tulis keluarga Hussain dalam pernyataannya.

Keluarga menambahkan, bahwa pelaku menderita penyakit mental yang berat. Tersangka menderita masalah psikosis dan depresi sepanjang hidupnya.

“Sementara kami melakukan yang terbaik untuk mencari bantuan baginya sepanjang hidupnya perjuangan dan rasa sakit, kami tidak pernah bisa membayangkan bahwa ini akan menjadi akhir yang menghancurkan dan merusak,” kata pernyataan itu.

Polisi tidak mengidentifikasi dua orang yang dibunuh oleh pria bersenjata itu. Namun, politisi lokal Nathaniel Erskine-Smith mengkonfirmasi bahwa korban berusia 18 tahun adalah Reese Fallon, lulusan sekolah menengah atas yang berencana kuliah keperawatan.

“Keluarga hancur. Anggota keluarga telah meminta privasi, ketika mereka berduka atas kehilangan seorang wanita muda yang pintar, bersemangat dan penuh energi,” kata Erskine-Smith dalam sebuah pernyataan.

Usai beraksi, pria bersenjata itu sempat menembaki polisi. Dia kemudian melarikan diri dan ditemukan tewas, menurut SIU, yang menyelidiki kematian dan cedera yang melibatkan polisi.

Tersangka memiliki luka tembak, kata pihak berwenang, tetapi mereka tidak akan menguraikan tentang keadaan atau penyebab kematiannya. Autopsi atas tersangka akan dilakukan pada hari Selasa waktu setempat, kata juru bicara SIU, Monica Hudon.

Pada Senin malam, polisi Toronto mengeksekusi surat perintah penggeledahan di sebuah apartemen di lingkungan padat penduduk di Toronto timur, tempat tersangka tinggal.

Sebagian besar Danforth Avenue dibuka kembali untuk bisnis, setelah polisi menyelesaikan pencarian forensik mereka di lokasi kejahatan.

Beberapa jam setelah penembakan fatal, dalam insiden yang tampaknya tidak terkait, seorang pria dengan pisau ditangkap dalam upacara militer di Parliament Hill di ibukota Kanada, Ottawa. Kementerian Pertahanan mengatakan tidak ada yang terluka dan tidak memberikan rincian lebih lanjut.

“Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menulis di Twitter pada hari Senin, “Orang-orang Toronto kuat, tangguh dan berani. Kami akan ada di sana untuk mendukung Anda melalui masa sulit ini.”

Masalah Senjata Api
Walikota Toronto, John Tory mengatakan kepada wartawan bahwa kota berpenduduk 2,8 juta jiwa itu memiliki masalah senjata. Senjata api dijual kepada terlalu banyak orang.

“Mengapa semua orang di kota ini merasa perlu memiliki senjata?” Ia bertanya dalam sebuah pidato kepada anggota dewan kota pada Senin pagi.

Bill Blair, menteri keamanan perbatasan dan kejahatan terorganisir Kanada yang baru diangkat, yang telah diberi tugas untuk menangani kekerasan senjata, bertemu dengan Tory pada Senin sore.

Untuk memiliki senjata di Kanada, seseorang harus mengajukan lisensi, lulus pemeriksaan latar belakang dan lulus uji keamanan senjata api. Senjata harus tetap dikunci dan dibongkar, hanya dapat dibawa secara hukum di luar rumah dengan izin khusus. Pistol dan senjata api terbatas lainnya membutuhkan kursus tambahan dalam pengoperasiannya.

Tingkat kejahatan di Kanada naik 1 persen pada tahun 2017. Peningkatan tahunan ketiga berturut-turut, menurut Statistik Kanada. Tingkat pembunuhan pun melonjak sebesar 7 persen, sebagian besar karena pembunuhan di British Columbia dan Quebec, sementara kejahatan yang melibatkan senjata meningkat sebesar 7 persen.

Toronto, meski tingkat pembunuhan lebih rendah daripada kota-kota besar di AS, bergulat dengan peningkatan tajam dalam kekerasan senjata. Dimana kematian akibat senjata melonjak menjadi 26, naik 53 persen sepanjang tahun ini dari periode yang sama pada tahun 2017.

Jumlah penembakan telah meningkat 13 persen. Toronto telah mengerahkan sekitar 200 petugas polisi sejak 20 Juli. Itu sebagai tanggapan atas serentetan penembakan baru-baru ini, yang menurut pemerintah kota diakibatkan oleh kekerasan geng. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Kontaminasi Zat Penyebab Kanker pada Obat Jantung Buatan Tiongkok Hanya Sebagian Kecil

0

Kontaminasi obat utama yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan gagal jantung telah menyebabkan penarikan kembali di seluruh dunia. Seorang ahli yang telah membunyikan alarm peringatan atas ketergantungan yang berkembang oleh Amerika Serikat pada obat-obatan buatan Tiongkok mengatakan ini hanyalah kasus lain yang menyoroti masalah-masalah luas farmasi yang dibuat di Tiongkok.

Administrasi Makanan dan Obat AS mengumumkan pada 13 Juli penarikan 29 jenis tunggal dan 51 jenis kombinasi obat-obatan valsartan.

Penarikan kembali tersebut mengikuti langkah yang sama oleh European Medicines Agency (EMA) pada 5 Juli ketika diinformasikan oleh perusahaan Tiongkok, Zhejiang Huahai Pharmaceutical, produsen global utama valsartan generik, bahwa obat tersebut telah terkontaminasi oleh zat yang disebut N-Nitrosodimethylamine (NDMA), yang dapat menyebabkan kanker.

Kontaminasi Valsartan mungkin telah terjadi sekitar awal tahun 2012 menurut regulator Eropa, yang berspekulasi bahwa itu disebabkan oleh Zhejiang Huahai mengubah proses pembuatannya pada waktu itu. Ini juga berarti bahwa selama enam tahun, sejumlah besar pasien di seluruh dunia kemungkinan telah terkena unsur penyebab kanker di dalam valsartan yang mereka konsumsi.

Zhejiang Huahai Pharmaceutical tidak menanggapi permintaan ulang The Epoch Times untuk memberi komentar. Perusahaan tersebut, yang menjual valsartan senilai $50 juta pada tahun 2017 saja, mengakui dalam sebuah pernyataan publik bahwa beberapa valsartannya secara jelas telah terkontaminasi, meskipun tidak memberikan rincian tambahan.

Rosemary Gibson, penasihat senior di The Hastings Centre dan penulis beberapa buku tentang masalah perawatan kesehatan, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa kasus tersebut hanyalah skandal terbaru yang menunjukkan bagaimana obat-obatan yang rusak dan bahan-bahan farmasi yang dibuat oleh produsen Tiongkok menjadi berbahaya bagi perawatan kesehatan dan bahkan ancaman keamanan nasional untuk Amerika Serikat.

“Ada berkurangnya kepercayaan pada obat-obatan yang dibuat di Tiongkok sekarang,” kata Gibson. “Publik ingin obat mereka aman. Karsinogen yang tersembunyi di valsartan ini menimbulkan pertanyaan apakah produk-produk lain yang dibuat di Tiongkok telah dibuat bertentangan dengan standar global yang kita sadari untuk menerima.”

Menurut laporan tahunan oleh Komisi Kajian Ekonomi dan Keamanan AS-Tiongkok (USCC), Tiongkok telah menjadi sumber obat palsu dan cacat yang produktif. Regulator rezim Tiongkok telah terbukti tidak mampu menindak obat-obatan yang buruk, dan banyak konsumen Tiongkok lebih memilih produk farmasi AS karena kekhawatiran terhadap kualitas obat-obatan produk domestik.

Ancaman Terhadap Keamanan Nasional

Zhejiang Huahai adalah salah satu perusahaan Tiongkok pertama yang disetujui untuk menjual obat generik di Amerika Serikat, dan tetap menjadi salah satu eksportir farmasi terbesar di Tiongkok ke pasar AS dan Eropa.

Gibson mengatakan masalah itu tidak terbatas pada Zhejiang Huahai. Kontaminasi valsartan menyoroti masalah umum kualitas dan perlindungan konsumen untuk orang-orang Amerika yang bergantung pada obat generik yang diproduksi oleh Tiongkok, katanya.

“Masyarakat umum Amerika dan Eropa harus menyadari bahwa Tiongkok tidak memiliki undang-undang perlindungan konsumen seperti yang kita lakukan,” kata Gibson. “Jika konsumen di sini ingin mengajukan gugatan terhadap perusahaan Tiongkok, mereka kurang beruntung.”

Tiongkok telah dengan cepat memperluas industri manufaktur farmasi dan sekarang pembuat ribuan obat yang ditemukan di rumah-rumah sakit dan apotek-apotek AS. Ia bisa segera menyusul India sebagai produsen obat generik yang dominan di Amerika Serikat.

Menurut Gibson, ketergantungan yang tumbuh pada obat-obatan yang dibuat di Tiongkok menimbulkan bahaya keamanan nasional bagi Amerika. Amerika Serikat telah memperbaiki dengan kuat posisinya pada persaingan strategis dengan rezim Tiongkok, yang mengadopsi kebijakan luar negeri yang semakin agresif dan ekspansi-ekspansi militer.

“Kita perlu memandang obat sebagai aset strategis, seperti bagaimana kita memandang pasokan minyak dan energi,” kata Gibson. “Aset strategis adalah sesuatu yang akan membuat negara kita berantakan jika kita tidak memilikinya.”

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan The Epoch Times pada bulan Mei, Rosemary Gibson membahas buku barunya “China RX: Exposing the Risks of America’s Dependence on China for Medicine” (Tiongkok RX: Mengekspos Risiko Ketergantungan Amerika pada Obat Tiongkok), turut menulis bersama Janardan Prasad Singh, yang mendokumentasikan apa yang telah menyebabkan dominasi Tiongkok yang semakin meningkat dalam pembuatan obat dan konsekuensi-konsekuensinya untuk Amerika Serikat dan dunia.

Gibson dan Singh memerinci bagaimana rezim Tiongkok telah menyusul, dan dalam beberapa kasus, mengundurkan diri dari bisnis, banyak perusahaan obat penting AS dan global dengan cara dilemahkan dan dicuri dari para pesaing, dan dipotong jalurnya.

Ilmu Pengobatan terdaftar di antara 10 item teratas dalam rencana “Made in China 2025”, strategi industri agresif rezim Tiongkok diluncurkan pada 2015 yang menggariskan kebijakan industri Tiongkok untuk mengejar dan melampaui para pesaing seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman seluruh cakupan luas dari kompetisi-kompetisi teknologi.

Strategi tersebut secara eksplisit menggunakan seperangkat taktik yang sering digunakan Beijing adalah untuk memberikan subsidi dan dukungan besar-besaran kepada produsen Tiongkok untuk membantu mereka menangkap pasar global, sementara menggunakan kebijakan proteksionis di negara sendiri untuk melarang masuk para pesaing asing dari produk-produk impor. (ran)

ErabaruNews

Media Rusia Ungkap Skandal Pembangunan KA Cepat Tiongkok

EpochTimesId – Media Rusia baru-baru ini beramai-ramai memberitakan bahwa kereta api berkecepatan tinggi yang diekspor oleh Tiongkok ke Rusia melibatkan korupsi dan tidak cocok untuk Rusia. Pemberitaan secara terbuka menyatakan bahwa Rusia takut jatuh ke dalam perangkap utang yang digali oleh Tiongkok.

Setelah KTT AS-Rusia, media Rusia tiba-tiba mengeluarkan serangan sengit atas ‘diplomasi KA’ pemerintah Tiongkok. Cukup menarik untuk disimak apa yang menjadi alasan yang mendasarinya.

Media mingguan Rusia pada 20 Juli 2018 dalam artikelnya mengungkapkan bahwa, rel KA berkecepatan tinggi Tiongkok tidak menguntungkan dan terkait erat dengan korupsi. KA berkecepatan tinggi adalah salah satu wilayah paling korup di Tiongkok. Bahkan mantan menteri kereta api Liu Zhijun, yang dijuluki ‘Bapak KA Berkecepatan Tinggi Tiongkok’ dijatuhi hukuman mati karena terlibat korupsi.

Artikel itu menyebutkan, bagi banyak pejabat PKT setempat, pendistribusian manfaat untuk daerah dapat diperoleh melalui pemasangan jalur rel KA berkecepatan tinggi. Dengan demikian, proyek tersebut menjadi bisnis yang sangat menguntungkan bagi sejumlah besar pejabat PKT.

Artikel juga mengambil kasus di Sri Lanka sebagai contoh, menyebutkan bahwa jangan sampai negara terjebak dalam perangkap utang Tiongkok kumunis. Laporan menekankan untuk lebih baik tidak menggunakan teknologi Tiongkok yang kemudian menimbulkan kosekuensi berupa ketergantungan jangka panjang kepada negara komunis itu.

Proyek pembangunan rel KA berkecepatan tinggi jalur Moskow-Kazan sesuai MOU telah ditandatangani oleh perdana menteri Tiongkok, Li Keqiang dengan Rusia ketika mengunjungi Moskow pada 13 Oktober 2014. Proyek tersebut sedianya akan selesai sebelum penyelenggaraan pertandingan final sepakbola Piala Dunia.

Namun, pesta sepakbola tersebut kini sudah usai. Sedangkan proyek tersebut belum juga dimulai.

Proyek tersebut memang penuh dengan perubahan variabel. Namun hubungan kedua negara ini cukup dekat, dan media dari kedua belah pihak juga mencoba untuk mengatakan hal-hal yang baik antar satu sama lain. Sehingga media Rusia juga cenderung tidak menjelek-jelekkan lawan.

Sehingga cukup mengejutkan, karena sampai ada media Rusia yang secara terbuka mengekspos skandal PKT.

Li Hengqing, direktur Institut Informasi dan Strategi di Maryland mengatakan bahwa ini mungkin terkait dengan pertemuan Trump dengan Putin baru-baru ini.

Pada 16 Juli 2018, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin berbicara selama dua jam sepuluh menit di Eropa. Media ‘Independen Rusia’ kemudian memberikan laporan ulasan melalui artikelnya yang berjudul Amerika Serikat Menggandeng Rusia untuk Menghadapi Iran dan Tiongkok.

Li Hengqing mengatakan, Putin adalah orang yang bertipe tangan besi. Hampir tidak ada media independen dapat hidup bebas di bawah pemerintahannya. Namun pada 20 Juli, sebuah media Rusia tiba-tiba mengeluarkan serangan keras terhadap ‘Bapak KA Berkecepatan Tinggi Tiongkok’. Alasan di balik itu cukup menarik untuk disimak.

“Putin yang berasal dari KGB sudah terbiasa melakukan segalanya dengan berorientasi pada keuntungan, jadi tidak ada itu pertemanan. Persahabatannya dengan PKT juga dibangun berdasarkan pada keuntungan bersama. Sepanjang Dia menemukan ada kesempatan yang menguntungkan dari menjalin hubungan entah itu Amerika Serikat, Eropa, NATO atau negara lainnya, Dia tentu saja tidak akan terlalu mempertimbangkan kepentingan PKT.”

“Coba lihat, beberapa waktu lalu media AS memaparkan kekayaan bersih Putin yang lebih dari 200 miliar dolar AS. Sehingga korupsi bukan masalah besar baginya. Dan sekarang dia mungkin ingin melakukan beberapa pertukaran kepentingan dengan Amerika Serikat, jika perlu ya, termasuk mengkhianati Tiongkok komunis,” kata Li Hengqing.

Perangkap utang dan agresi ekonomi
Media Rusia mengungkapkan bahwa di Tiongkok hanya 2 rute KA yang menghasilkan keuntungan keuangan. Sementara sebagian besar jalur KA berkecepatan tinggi lainnya merugi dalam pengoperasiannya, meskipun sudah disubsidi oleh pemerintah.

“KA berkecepatan tinggi Tiongkok merugi dalam pengoperasiannya, Sejauh mana kerugian finansial mereka? Tahun 2016 dan 2017, kerugiannya setiap tahun mencapai lebih dari 470 miliar RMB. sebagian besar proyek KA ini terwujud sebagai kesempatan pejabat pemerintah untuk ‘mengantongi dana republik’ yang digunakan untuk ‘biaya’ naik pangkat dan ‘mengail rezeki’ di masa mendatang. Tetapi dampak nyata pada ekonomi nasional adalah pertumbuhan PDB yang didorong oleh investasi pemerintah,” demikian penjelasan Li Hengqing.

Media Rusia mengatakan jumlah investasi untuk pembangunan jalur KA Moskow-Kazan itu akan berjumlah 20 miliar dolar AS. Perusahaan perkeretaapian Rusia sesuai anggaran negara berencana menginvestasikan 6,5 miliar dolar AS. Sisanya, 13,5 milyar dolar akan didanai oleh pihak Tiongkok.

Namun, Tiongkok mensyaratkan penggunaan teknologi negaranya. Padahal jalur yang dibangun tersebut diperkirakan tidak akan menghasilkan keuntungan finansial, sehingga pemerintah Rusia akan menghadapi risiko ROI yang buruk.

Artikel itu juga mengungkapkan bahwa Tiongkok memperoleh proyek pembangunan rel KA melalui cara penyuapan. Ahli politik terkenal Rusia juga menyebutkan bahwa para pejabat telah menganggap proyek kereta api berkecepatan tinggi Tiongkok sebagai bagian dari ‘daging empuk’.

Menurut Li Hengqing bahwa selain mengekspor kelebihan kapasitas industri, Tiongkok juga mengekspor model politik korup ke negara-negara tetangga. “Mengapa negara-negara itu menerima investasi, yaitu karena pejabatnya korup, dan ada kepentingan di antara mereka. Perusahaan Tiongkok selalu memasuki negara dan membangun usaha patungan melalui jalur penyuapan pejabat di berbagai negara,” kata Li.

Sama halnya dengan proyek KA di Malaysia yang akhirnya distop sementara oleh perdana menteri Mahathir karena melibatkan kasus korupsi mantan perdana menteri Najib. Li Hengqing mengambil contoh seperti Najib selama menjabat telah menandatangani sejumlah proyek infrastruktur besar dengan Tiongkok.

Hal pertama yang dilakukan pemerintahan baru adalah mencekal Najib, penggeledahan ke tempat tinggal Najib kemudian menemukan sejumlah besar kekayaan tidak halal yang diduga berasal dari penyuapan.

Li Hengqing mengatakan, Tiongkok melakukan agresi ekonomi terhadap suatu negara dengan cara menggali perangkap utang. “Investasi Tiongkok di Malaysia, Bangladesh, Pakistan, Sri Lanka membuat pemerintah tersebut menanggung jumlah utang tidak kecil kepada Tiongkok. Pinjaman itu bersyarat, Sri Lanka karena tak mampu membayar pinjaman terpaksa menyerahkan pelabuhan strategis mereka Hambanthota kepada pihak Tiongkok untuk digunakan selama 99 tahun.”

Kejadian yang dialami pemerintah Sri Lanka tersebut telah mengguncangkan negara-negara di Asia Selatan, mereka mulai sadar bahwa negara bisa kehilangan kedaulatannya akibat menerima komitmen investasi berskala besar Tiongkok komunis. “Pemerintah Tiongkok merangsang pejabat negara miskin untuk menerima ‘bantuan’ dalam membangun mega proyek yang akhirnya membuat negara bersangkutan terjerembab ke dalam perangkap utang, dengan demikian Tiongkok dapat menguasai negara itu.”

Media ekonomi Jepang ‘Nihon keizai shinbun’ dalam sebuah analisanya pernah menyebutkan, pemerintah Tiongkok mengekspor rel KA berkecepatan tinggi dan pembangunan infrastruktur lainnya yang terlampau dikaitkan dengan aspek politik, diplomatik, dan militer negara itu. Model strategis Tiongkok yang terlalu perhitungan ini justru dikhawatirkan akan menimbulkan rasa antipati dari negara lain. (Luo Ya dan Zhou Huixin/ET/Sinatra/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Pria Bersenjata Tembaki Kerumunan Warga di Wisata Malam Keluarga Kanada

0

EpochTimesId – Seorang pria bersenjata menembaki kerumunan massa di sebuah jalan di Toronto. Kawasan itu dipenuhi orang-orang di restoran pada Minggu (22/7/2018) malam waktu setempat.

Insiden itu menewaskan dua orang dan melukai 12 orang lainnya, termasuk seorang gadis muda, kata pihak berwenang. Penembak yang dicurigai itu kemudian ditemukan tewas.

Gadis itu berada dalam kondisi kritis. Kami melihat semua motif yang mungkin, dan tidak menutup pintu apa pun,” kata Kepala Polisi Toronto, Mark Saunders, kepada wartawan di lokasi penembakan.

Paramedis, petugas pemadam kebakaran dan polisi berkumpul di lokasi kejadian di ujung timur Toronto itu. Polisi mengatakan pria bersenjata itu menggunakan pistol. Laporan sebelumnya mengatakan sembilan orang ditembak secara langsung.

Tembakan di Danforth Avenue di lingkungan kota Greektown terjadi pada pukul 10 malam, waktu setempat. Unit Investigasi Khusus mengatakan, bahwa pria bersenjata itu berjalan di jalan yang sibuk dan kemudian menembaki sekelompok orang.

Danforth dipenuhi dengan restoran dan kehidupan malam yang ramah keluarga.

Sebuah robot peledak bom terlihat ditempatkan di dalam area penjagaan polisi di dekat tempat penembakan massal di Toronto, Kanada, 23 Juli 2018. (Chris Helgren/REUTERS/The Epoch Times)

Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan di Twitter pada hari Senin (23/7/2018) mengatakan, “Orang-orang Toronto kuat, tangguh dan berani, dan kami akan ada di sana untuk mendukung Anda melalui masa sulit ini.”

Walikota Toronto, John Tory mengatakan kepada wartawan bahwa kota itu memiliki masalah senjata, dengan senjata yang tersedia untuk terlalu banyak orang. Tory diharapkan bertemu dengan dewan kota untuk membahas masalah itu.

Toronto bergulat dengan peningkatan tajam terkait kekerasan bersenjata tahun ini. Kematian akibat kekerasan senjata melonjak 53 persen menjadi 26 pada 2018, dari periode yang sama tahun lalu, data polisi pekan lalu menunjukkan. Jumlah kasus insiden penembakan juga meningkat 13 persen.

Toronto telah mengerahkan sekitar 200 petugas polisi sejak 20 Juli 2018 sebagai tanggapan atas serentetan penembakan baru-baru ini. Pemerintah kota mempersalahkan kekerasan geng, dibalik meningkatnya kekerasan bersenjata.

Pada bulan April, seorang sopir sengaja menabrakkan van sewaan Ryder-nya ke arah kerumunan warga pada jam makan siang di Toronto. Teror itu menewaskan 10 orang dan melukai 15 orang pada trotoar sepanjang 1,6 km yang dipenuhi pejalan kaki. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Badai Tropis Son Tinh Menghantam Vietnam, 32 Orang Tewas dan 5.000 Rumah Rusak

Epochtimes.id- Badai tropis Son Tinh menewaskan 32 orang,17 orang hilang dan melukai 14 orang di Vietnam.

Data ini dikutip Reuters dari Badan Penyelamatan negara itu, Sabtu (21/07/2018).

Banjir yang dipicu oleh hujan lebat menghantam Vietnam utara setelah badai tropis Son Tinh menerjang di daerah pesisir utara pada Kamis, sementara ibukota Hanoi dibanjiri dan dilanda hujan lebat.

Akibatnya, lebih dari 5.000 rumah rusak, hanyut, tenggelam atau ambruk, sekitar 82.000 hektar tanaman rusak dan hampir 17.000 hewan mati secara nasional.

laporan ini diungkap oleh Komite Nasional Vietnam untuk Pencarian dan Penyelamatan dalam sebuah laporan.

Komite Pengarah Vietnam untuk Pencegahan Bencana memperkirakan hujan lebat diperkirakan akan terus berlanjut selama beberapa hari ke depan.

Vietnam adalah negara rentan terhadap bencana alam, dengan banjir dan topan menewaskan ratusan orang setiap tahun.

Negara berpenduduk lebih dari 90 juta orang rawan badai dan banjir karena garis pantainya yang panjang.

Bencana alam menewaskan 389 orang dan melukai 668 lainnya di negara itu tahun lalu.

Seperti topan yang melanda akhir tahun 2017 lalu, jumlah korban tewas akibat topan setidaknya 49 orang. Demikian rilis yang dipublikasi oleh pemerintah Vietnam, Senin (6/11/2017).

Tahun lalu, setelah topan Damrey memporakporandakan pemukiman penduduk, merobohkan pohon dan tiang listrik, hujan lebat membawa banjir ke pusat kota Vietnam beberapa hari sebelum wilayah tersebut menjadi tuan rumah pertemuan puncak APEC para pemimpin Asia Pasifik.

Saat itu, Komite Pengarahan Pencegahan Bencana Vietnam mengatakan 49 orang tewas dan 27 orang lainnya hilang. Lembaga pemerintah ini tidak mengatakan bagaimana korban meninggal dunia.

Akibat diterpa topan tahun lalu, sekitar hampir 2.000 rumah ambruk dan lebih dari 80.000 rumah rusak. (asr)