Sample Page Title

Morbi libero lectus, laoreet elementum viverra vitae, sodales sit amet nisi. Vivamus dolor ipsum, ultrices in accumsan nec, viverra in nulla.

Donec ligula sem, dignissim quis purus a, ultricies lacinia lectus. Aenean scelerisque, justo ac varius viverra, nisl arcu accumsan elit, quis laoreet metus ipsum vitae sem. Phasellus luctus imperdiet.

Donec tortor ipsum

Pharetra ac malesuada in, sagittis ac nibh. Praesent mattis ullamcorper metus, imperdiet convallis eros bibendum nec. Praesent justo quam, sodales eu dui vel, iaculis feugiat nunc.

Pellentesque faucibus orci at lorem viverra, id venenatis justo pretium. Nullam congue, arcu a molestie bibendum, sem orci lacinia dolor, ut congue dolor justo a odio.

Duis odio neque, congue ut iaculis nec, pretium vitae libero. Cras eros ipsum, eleifend rhoncus quam at, euismod sollicitudin erat.

Fusce imperdiet, neque ut sodales dignissim, nulla dui. Nam vel tortor orci.

FOKUS DUNIA

NEWS

Home Blog Page 4

Badai Maut Menerjang Pantai Timur AS, Jutaan Orang dalam Bahaya

EtIndonesia. Pada Rabu (5 Maret), badai musim dingin yang dahsyat menerjang Pantai Timur Amerika Serikat, membawa angin kencang dan badai salju, menyebabkan banyak jalan tak bisa dilalui. Lebih dari 400.000 rumah dan bisnis dari Texas hingga Carolina Utara mengalami pemadaman listrik, sementara setidaknya dua orang tewas dan ratusan lainnya terjebak dalam kondisi berbahaya.

Sebelumnya, badai ini telah melanda AS bagian tengah, membawa angin berkekuatan badai, salju lebat, dan cuaca ekstrem lainnya, sebelum akhirnya mencapai Pantai Timur pada Rabu. Diperkirakan lebih dari 63 juta orang berada dalam kondisi berbahaya akibat badai ini.

Badai ini berdampak luas, mulai dari Teluk Meksiko hingga wilayah Great Lakes dan Pantai Atlantik.

  • Di Dataran Besar (Great Plains), badai salju menyebabkan lalu lintas lumpuh.
  • Di Texas bagian selatan, kondisi super kering memicu kebakaran hutan.
  • Dari Texas hingga Carolina Utara, lebih dari 400.000 rumah dan bisnis mengalami pemadaman listrik.

Florida, Chicago, dan Michigan Ikut Terdampak

  • Di Florida, sekolah-sekolah di Tallahassee menunda jam masuk satu jam karena badai. Wilayah ini juga berada dalam peringatan angin kencang, dengan kecepatan angin diperkirakan mencapai 72 km/jam (45 mph).
  • Di wilayah metropolitan Chicago hingga Michigan bagian selatan, sistem tekanan rendah memicu berbagai peringatan cuaca ekstrem.
  • Di Iowa, Kansas, dan Michigan bagian utara, diperkirakan akan terjadi badai salju intermiten, dengan hujan salju beberapa inci disertai angin kencang.

Pada Selasa (4 Maret), badai ini pertama kali melanda Mississippi, menyebabkan dua orang tewas serta merusak beberapa bangunan. 

Para ahli cuaca memperingatkan bahwa angin kencang hingga 72 km/jam (45 mph) pada Rabu dapat menumbangkan cabang-cabang pohon besar dan merobohkan pohon-pohon, yang berisiko menyebabkan pemadaman listrik lebih luas dan membahayakan perjalanan. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Ilmuwan Ciptakan ‘Tikus Berbulu’ yang Menggemaskan dalam Upaya Menghidupkan Kembali Mamut

EtIndonesia. Dalam sebuah terobosan yang terdengar seperti fiksi ilmiah, para peneliti di Colossal Laboratories and Biosciences telah berhasil menciptakan “tikus berbulu”—makhluk mungil berbulu halus yang membawa DNA yang terinspirasi oleh mamut berbulu yang telah lama punah.

Meski mamut telah menjelajahi Bumi selama 4.000 tahun, sebagian susunan genetik mereka kini ada pada hewan pengerat berukuran kecil ini, yang membawa kita selangkah lebih dekat ke konsep “menghidupkan kembali spesies yang punah.”

Colossal, sebuah perusahaan bioteknologi yang berpusat di Dallas, memimpin upaya untuk menghidupkan kembali spesies yang punah.

Pada tahun 2021, perusahaan tersebut mengumumkan rencana ambisiusnya untuk menghidupkan kembali mamut berbulu menggunakan teknologi penyuntingan gen yang canggih.

Minggu ini, mereka mengungkap tonggak penting—menyunting tujuh gen pada embrio tikus untuk menciptakan tikus berbulu panjang dan tebal dengan komposisi lemak yang mirip dengan mamut. Adaptasi ini memungkinkan tikus untuk berkembang biak di lingkungan dingin, meniru sifat-sifat yang membantu raksasa purba bertahan hidup di lanskap es.

Tujuan utama Colossal adalah memulihkan spesies yang pernah memainkan peran penting dalam menyeimbangkan ekosistem yang rapuh. Bersama dengan mamut berbulu, mereka juga telah menetapkan tujuan untuk menghidupkan kembali burung dodo. Apakah upaya tersebut akan memiliki manfaat ekologis jangka panjang—atau konsekuensi yang tidak diinginkan—masih menjadi perdebatan.

Namun, perkembangan terbaru ini membuktikan bahwa kebangkitan genetik bukan hanya teoritis; itu sedang terjadi.

Sementara perdebatan tentang pemulihan kepunahan terus berlanjut, satu hal yang tidak dapat disangkal—tikus berbulu kecil ini sangat lucu.

Bagaimana menurut Anda? Haruskah para ilmuwan menghidupkan kembali spesies yang punah, atau haruskah alam mengikuti jalannya? Beri tahu kami di komentar!(yn)

Sumber: sunnyskyz

Serangan Bom Bundir Saat Bukber Picu Ledakan Besar di Kamp Militer Pakistan, 18 Orang Tewas dan Puluhan Terluka

EtIndonesia. Pada Selasa (4 Maret) di barat laut Pakistan, sebuah kamp militer di Bannu Cantt menjadi sasaran serangan bom bunuh diri. Dua kendaraan bermuatan bahan peledak menyerang dari dua arah berbeda, menyebabkan ledakan dahsyat yang menewaskan sedikitnya 13 warga sipil dan 5 tentara, serta melukai puluhan orang lainnya.

Serangan terjadi saat umat Muslim sedang berbuka puasa di bulan suci Ramadhan. Setelah ledakan awal, terjadi baku tembak sengit antara militer Pakistan dan para penyerang.

Menurut laporan AFP, pejabat pemerintah provinsi Pakhtoon Yar Khan mengatakan bahwa para penyerang masuk dari dua arah berbeda ke kamp militer di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Pertempuran berlangsung berjam-jam hingga pagi hari keesokan harinya, di mana seluruh penyerang berhasil dilumpuhkan.

Pada 5 Maret, pihak militer memperbarui jumlah korban, menyatakan bahwa 5 tentara gugur dalam pertempuran sengit, sementara 16 “teroris”, termasuk 4 pengebom bunuh diri, tewas.

Ledakan tersebut juga menyebabkan kerusakan parah pada sebuah masjid dan area pemukiman di dekatnya.

Perdana Menteri Shahbaz Sharif mengutuk aksi “teroris pengecut yang menargetkan warga sipil tak berdosa selama bulan suci Ramadhan.”

Serangan ini terjadi di Bannu, wilayah yang berbatasan dengan bekas daerah kesukuan yang sebelumnya dikenal sebagai sarang kelompok militan.

Kelompok militan Hafiz Gul Bahadur mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Kelompok ini telah aktif sejak 2001, mendukung Taliban Afghanistan dalam perangnya melawan pasukan NATO pimpinan AS. (hui)

Sumber : NTDTV.com

Misteri Aliansi: Rencana Rahasia dan Sanksi Mengguncang Panggung Internasional!

EtIndonesia. Pada tanggal 6 Maret, pejabat tinggi Inggris bersama perwakilan dari sekitar 20 negara Eropa menggelar pertemuan yang berfokus pada pembentukan aliansi sukarelawan untuk membantu Ukraina. Pertemuan ini menandai upaya bersama negara-negara tersebut dalam menyusun rencana bantuan pasca kesepakatan perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Menurut laporan Reuters, Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengungkapkan bahwa selain rencana bantuan, beberapa negara—termasuk Inggris dan Prancis—akan mengirim pasukan untuk bergabung dengan pasukan penjaga perdamaian internasional guna mengawasi implementasi gencatan senjata di Ukraina.

Pertemuan Rahasia dan Upaya Politik

Sementara itu, staf senior Presiden Trump mengadakan pertemuan rahasia dengan para pemimpin oposisi Ukraina, di antaranya tokoh seperti Yulia Tymoshenko dan mantan Presiden Petro Poroshenko. Fokus pertemuan tersebut adalah membahas kemungkinan penyelenggaraan pemilihan presiden secara cepat, meskipun kedua tokoh tersebut menolak penyelenggaraan pemilu sebelum berakhirnya konflik. 

Seorang pejabat senior kebijakan luar negeri dari Partai Republik mengungkapkan bahwa mereka akan menyetujui beberapa usulan yang sempat ditolak oleh Presiden Zelenskyy. Menteri Perdagangan Amerika, Wilbur Ross, menegaskan bahwa “Trump hanya menginginkan mitra perdamaian.”

Keterlibatan NATO dan Strategi Pertahanan Eropa

Dalam ranah pertahanan, laporan Bloomberg menyebutkan bahwa Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, pada tanggal 6 Maret mengumumkan rencana perluasan cakupan Pasal 5 NATO ke Ukraina, meskipun Ukraina tidak akan diberikan status anggota penuh. Pasal 5, yang menyatakan bahwa serangan terhadap salah satu anggota merupakan serangan terhadap seluruh aliansi, dinilai sebagai jaminan keamanan yang stabil dan berkelanjutan. 

Amerika, yang menanggung 66,8% pengeluaran pertahanan NATO, juga menegaskan melalui pernyataan Trump bahwa jika negara anggota tidak memenuhi kontribusi keuangannya, Amerika tidak akan lagi memberikan pertahanan.

Selain itu, laporan The Guardian mengungkapkan rencana Eropa untuk mengerahkan 120 pesawat tempur demi menjaga wilayah udara Kyiv dan Ukraina barat dari potensi serangan Rusia. Seorang komentator, Sydney Daddy, menilai bahwa lonjakan dana militer di Jerman, Uni Eropa, dan Prancis, beserta penyediaan payung nuklir bagi Eropa, mampu menyelesaikan permasalahan penumpukan senjata yang telah mengganggu benua tersebut selama 78 tahun.

Tanggapan dan Pernyataan Pemimpin Dunia

Presiden Zelenskyy, dalam KTT Uni Eropa, menyerukan adanya gencatan senjata parsial dengan menghentikan serangan misil, drone, dan bom terhadap infrastruktur vital, serta mengakhiri operasi militer di Laut Hitam demi kelancaran navigasi.

“Ini adalah langkah awal dari solusi menyeluruh. Perang ini harus segera berakhir. Ukraina siap bekerja sama dengan mitra-mitra kami di Amerika dan Eropa untuk mencapai perdamaian,” tegas Zelenskyy.

Di sisi lain, dalam siaran langsung televisi, Presiden Putin menyinggung pertempuran tahun 1812 dengan menyatakan bahwa “ada pihak-pihak yang ingin kembali ke era Napoleon, namun mereka lupa bagaimana akhirnya pertempuran tersebut berakhir.” Pernyataan ini menggambarkan kekecewaan terhadap upaya-upaya yang dianggap mengulang sejarah konflik.

Reaksi dari Panggung Politik Global

Diplomat Partai Komunis Tiongkok, Lu Shaye, secara tiba-tiba menyatakan kepada BBC bahwa sikap Trump terhadap sekutunya telah mengecewakan Eropa. Menurutnya, proses perdamaian Ukraina seharusnya tidak hanya ditentukan oleh Amerika dan Rusia, mengingat Eropa memiliki banyak keberatan. Komentar tersebut menuai berbagai tanggapan, termasuk pendapat dari jurnalis senior Pang Zhong yang menilai bahwa penyusunan rencana pengakhiran perang harus melibatkan kerjasama antara Ukraina dan negara-negara Eropa seperti Inggris dan Prancis sebelum melibatkan Amerika.

Situasi di Timur Tengah: Peringatan kepada Hamas

Dalam ranah Timur Tengah, Trump melalui akun media sosial “Truth” pada tanggal 5 Maret mengeluarkan peringatan keras kepada Hamas: “Jika kalian menahan sandera, kalian akan hancur. Jika tidak menurut perintah saya, tidak ada anggota Hamas yang akan aman.” 

Peringatan tersebut disusul oleh pernyataan tegas Menteri Luar Negeri Amerika, Marco  Rubio, yang menekankan kesungguhan Trump dalam menindak tegas aksi Hamas. 

Selain itu, laporan Fox News mengabarkan bahwa Menteri Luar Negeri Amerika, Rubio, bersama Duta Besar Khusus Timur Tengah, Steve Witkoff, dan Penasihat Keamanan Nasional, Michael Waltz, dijadwalkan mengunjungi Arab Saudi untuk bertemu pejabat Ukraina. Waltz menyampaikan bahwa Zelenskyy terbuka untuk berunding dengan Rusia, menandakan langkah positif menuju penyelesaian konflik.

Tak hanya itu, AFP melaporkan bahwa pada tanggal 5 Maret, Trump juga bertemu dengan delapan sandera yang baru dibebaskan dari Gaza. Seorang profesor dari Universitas Tel Aviv juga mengunggah video latihan militer gabungan antara Amerika dan Israel, dengan pesawat tempur Israel mengawal pesawat pembom strategis B-52 Amerika, mengindikasikan koordinasi militer lintas negara yang terus berlangsung.

Sanksi dan Kebijakan Ekonomi terhadap Iran

Di tengah gejolak politik global, Menteri Keuangan Amerika, Scott Bessent, mengungkapkan bahwa sanksi yang dikenakan terhadap Iran bertujuan untuk menutup industri minyak negara tersebut dan menghancurkan ekonomi yang sudah rapuh. Target sanksi ini adalah mengurangi ekspor minyak Iran dari 1,5 juta barel per hari hingga nol. 

Juru bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller, menyatakan bahwa Amerika tengah meninjau kembali semua pengecualian sanksi, termasuk pengecualian senilai 10 miliar dolar AS yang sebelumnya diperpanjang oleh pemerintahan Biden. Pengecualian tersebut dijadwalkan berakhir pada 8 Maret, sehingga Amerika mendesak Irak untuk segera mengurangi ketergantungannya pada energi dari Iran.

Dalam perkembangan terkait, Reuters melaporkan bahwa Trump tengah mempertimbangkan pelarangan perjalanan bagi warga Afghanistan dan Pakistan, kebijakan yang pernah diterapkan pada masa jabatan pertamanya. Kebijakan ini diprediksi akan berdampak pada puluhan ribu warga yang telah memperoleh status suaka atau visa imigran. Selain itu, pejabat pemerintahan Trump sedang menyusun strategi agar negara-negara sekutu dapat mencegat kapal pesiar Iran di jalur laut strategis seperti Selat Malaka, guna menunda pengiriman minyak mentah yang dapat mengganggu pasar perdagangan global.

Minggu lalu, Departemen Keuangan Amerika juga memberlakukan sanksi baru terhadap 30 entitas, individu, dan kapal yang terkait dengan armada bayangan Iran, termasuk pimpinan perusahaan minyak negara tersebut dan pelaku transaksi dari Tiongkok serta Hong Kong. Menteri Keuangan Scott Bessent menegaskan bahwa siapa pun yang terlibat dalam transaksi minyak Iran akan menghadapi risiko sanksi berat.

Rencana Rekonstruksi Gaza: KTT Arab Sepakati Versi “Tiga Tidak” dari Mesir

EtIndonesia. Pada 4 Maret, para pemimpin dunia Arab mengadakan KTT darurat di Kairo, Mesir, untuk membahas kontroversi mengenai rencana rekonstruksi Gaza. Hasil pertemuan tersebut menyepakati rencana rekonstruksi Gaza versi Mesir yang dikenal sebagai “Tiga Tidak”, yaitu:

  1. Tidak ada pemindahan warga Palestina dari Gaza.
  2. Tidak ada kendali Israel atas Gaza.
  3. Tidak ada pemerintahan Hamas di Gaza.

Konferensi rekonstruksi lebih lanjut akan diselenggarakan pada bulan April di bawah kepemimpinan Mesir. Hamas sendiri telah menyatakan dukungan terhadap keputusan ini.

Menurut laporan media Mesir Al Ahram, semua pemimpin negara Arab yang hadir menolak keras upaya Amerika Serikat dan Israel untuk mengusir rakyat Palestina dari tanah mereka. Mereka menilai tindakan tersebut sebagai upaya pembersihan etnis dan genosida terhadap rakyat Palestina, yang juga mengancam hak mereka untuk mendirikan negara merdeka di Gaza dan Tepi Barat.

Artikel tersebut menyoroti peran kepemimpinan Mesir dalam dunia Arab, dengan para pemimpin negara dan organisasi Arab menyepakati rencana rekonstruksi yang diajukan Mesir.

Dalam laporan Al Ahram, disebutkan bahwa rencana rekonstruksi versi Mesir bertujuan untuk menyingkirkan Hamas dari kekuasaan di Gaza. Sebagai gantinya, akan dibentuk sebuah otoritas sementara yang terdiri dari negara-negara utama Arab, Organisasi Kerja Sama Islam (OIC), Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa.

Garis besar “Tiga Tidak” dalam rencana Mesir:


✅ Warga Palestina tidak akan dipindahkan dari Gaza.
✅ Israel tidak akan diizinkan mengendalikan Gaza.
✅ Hamas tidak akan memerintah Gaza.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa selama Hamas masih berkuasa, tidak akan ada bantuan ekonomi untuk rekonstruksi Gaza dari komunitas internasional atau negara-negara Arab. 

Di sisi lain, pemerintah Israel yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga diminta untuk berhati-hati dalam mengancam perang total terhadap Hamas, karena hanya akan memperburuk krisis dan meningkatkan penderitaan rakyat Palestina.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengumumkan bahwa Kairo akan menjadi tuan rumah Konferensi Rekonstruksi Gaza pada  April dan mendirikan dana khusus untuk rekonstruksi Gaza.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit, dalam konferensi pers setelah pertemuan puncak, mengumumkan bahwa rencana rekonstruksi versi Mesir telah secara resmi diakui sebagai “Rencana Arab” (Arab Plan).

Dalam editorialnya, Al Ahram menyerukan kepada pemerintahan Trump di Amerika Serikat bahwa jika tujuan utamanya adalah menyelamatkan sandera dan membawa perdamaian serta keamanan bagi rakyat Israel, maka negosiasi damai adalah satu-satunya solusi.

AS juga diminta untuk menekan Netanyahu agar segera menerima perundingan damai dan memulai implementasi tahap kedua dari perjanjian gencatan senjata di Gaza.

Melalui Telegram, Hamas menyampaikan pernyataan resminya, menyambut baik keputusan KTT Arab dan berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung rekonstruksi Gaza. Hamas juga meminta agar sumber daya yang dibutuhkan untuk keberhasilan rencana ini dapat terjamin.

Menurut laporan Al Ahram, beberapa pemimpin Hamas sebelumnya menyatakan bahwa mereka bersikap terbuka untuk mundur dari pusat kekuasaan di Gaza, asalkan mereka tidak dipaksa untuk melucuti senjata. 

Laporan ini disusun berdasarkan berita dari New Tang Dynasty Television dan media Mesir, Al Ahram

Dunia Bergejolak: Perang Dingin Baru antara Eropa, Amerika, dan Tiongkok!

EtIndonesia. Pada 6 Maret, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dalam pidatonya menyerukan agar Eropa segera mempersiapkan diri menghadapi potensi konflik dengan Rusia serta terus mendukung Ukraina. Macron menegaskan bahwa Rusia, yang dikabarkan mengalokasikan 40% anggarannya untuk belanja pertahanan, tengah gencar mempersiapkan penambahan 300.000 personel dan produksi 4.000 tank menjelang tahun 2030. Menurut pengakuan seorang pengguna Axios, situasi ini menempatkan Rusia sebagai ancaman serius tidak hanya bagi Prancis, tetapi juga bagi kestabilan kawasan Eropa.

Selain Macron, Menteri Luar Negeri Jerman serta calon Kanselir, Friedrich Merz, juga mengemukakan pandangan yang serupa. Dalam rencana yang akan dibahas pekan depan bersama para Kepala Staf Negara, terdapat agenda penting mengenai penyusunan rencana perdamaian guna menjamin masa depan Ukraina. Menariknya, meskipun peran langsung pasukan Eropa dalam konflik militer masih diragukan, pasukan Eropa diperkirakan akan ditempatkan di Ukraina pasca penandatanganan perjanjian damai sebagai penjamin pelaksanaannya.

Amerika Serikat Alih Perhatian ke PKT dan Perkuat Kekuatan Maritim

Sementara itu, setelah beberapa bantuan kepada Ukraina dihentikan, perhatian Amerika Serikat beralih ke pengetatan kebijakan terhadap Partai Komunis Tiongkok (PKT). Pada 4 Maret 2025, situs resmi Departemen Luar Negeri AS secara eksplisit memisahkan antara PKT dan rakyat Tiongkok, menandakan bahwa pihak Amerika melihat PKT sebagai pesaing strategis utama. Pada hari yang sama, Presiden Trump memberlakukan tarif impor tambahan terhadap produk-produk Tiongkok, yang semakin diperparah dengan kenaikan tarif hingga 33%.

Dalam pidatonya di Kongres malam itu, meskipun disambut dengan respons yang minim dari partai Demokrat, Trump mengumumkan rencana pembentukan kantor khusus di Dewan Keamanan Nasional untuk mengkoordinasikan dukungan serta pengembangan industri pembuatan kapal. Bahkan mantan Penasihat Keamanan Nasional pada era Presiden Biden, Jake Sullivan, menegaskan pentingnya industri pembuatan kapal bagi keamanan nasional dan ekonomi Amerika. Di sela-sela kebijakan tersebut, terdapat pula langkah strategis lain seperti saran agar kapal buatan Tiongkok yang masuk ke pelabuhan AS dikenai biaya maksimum sebesar 1,5 juta dolar, serta investasi BlackRock senilai 22,8 miliar dolar untuk mengakuisisi dua pelabuhan di Terusan Panama yang sebelumnya berada di bawah pengaruh PKT.

Krisis di Taiwan dan Penetrasi Teknologi Militer AI

Di tengah tekanan dari kebijakan tarif tinggi, PKT dilaporkan semula mempertimbangkan serangan terhadap Taiwan sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dan mempertahankan kekuasaannya. Namun, situasi di pulau tersebut kini mengalami pergeseran strategis. Menurut laporan Central News Agency pada 6 Maret, raksasa semikonduktor TSMC akan menginvestasikan minimal 100 miliar dolar untuk mendukung pengembangan kecerdasan buatan (AI) di Amerika. Pakar dari National Defense Research Institute, Wang Xiuwen, bahkan menyatakan bahwa Taiwan dapat memulai pengembangan perang tanpa awak sebagai strategi pendanaan bagi aplikasi militer AI Amerika. Dengan demikian, Taiwan telah mengikat masa depannya pada kemitraan strategis dengan Amerika Serikat dan teknologi AI untuk menghadapi ancaman dari PKT.

Gejolak Politik PKT dan Ketegangan di Beijing

Di balik dinamika geopolitik internasional, situasi domestik di Tiongkok juga menunjukkan ketegangan yang meningkat. Beberapa pengamat mengungkapkan bahwa Xi Jinping, pemimpin PKT, tengah menghadapi tekanan berat baik dari dalam maupun luar negeri. Menurut seorang komentator media, Jiang Mangzheng, yang membagikan cuplikan acara pada 5 Maret 2025, PKT direncanakan akan menggelar upacara militer tahun ini yang dinilai sebagai “upacara terakhir” bagi Xi. Analis Li Muyang menambahkan bahwa jika upacara tersebut menjadi yang terakhir, besar kemungkinan Xi akan mengundurkan diri, yang pada gilirannya dapat memicu runtuhnya struktur kekuasaan PKT.

Situasi ini diperparah oleh pengetatan keamanan menjelang sidang “Dua Pertemuan” PKT. Beberapa laporan menyebutkan bahwa pemerintah daerah meningkatkan pengamanan secara signifikan untuk mencegah aksi protes. Namun, karena kendala fiskal, beberapa daerah terpaksa mengurangi belanja pengamanan. Laporan dari Epoch Times menyebutkan sejumlah kasus penahanan dan penghilangan aktivis, seperti Qian Dalong yang dipindahkan secara paksa ke Guilin, kasus lima warga dari Chongqing yang menghilang setelah tiba di Stasiun Beijing Barat, serta penangkapan mendadak aktivis di Wuhan dan Shanghai. Meski di kota besar seperti Shanghai pengamanan masih dapat dipertahankan, penurunan anggaran di daerah lain menimbulkan kekhawatiran terhadap kebebasan berpendapat.

Rencana Penggantian Pemerintahan UkrainaDalam perkembangan lain yang menyangkut geopolitik, pada 6 Maret seorang ahli utama dari Russian Institute for Strategic Studies, Nemyansky, mengungkapkan dalam wawancara dengan media Russia Today bahwa Amerika Serikat serius mempertimbangkan untuk segera mengganti pemerintahan Ukraina melalui pemilihan umum. Menurut Nemyansky, strategi tersebut melibatkan pembekuan operasi militer, penyelenggaraan pemilu, serta penandatanganan sejumlah perjanjian dengan pemerintahan baru. Rencana yang dianggap paling logis ini mendapat dukungan terbuka dari Trump, yang menyatakan bahwa pergantian kekuasaan di Ukraina harus memberikan ruang bagi oposisi untuk masuk ke parlemen. Informasi dari media politik juga mengungkap adanya negosiasi rahasia antara pendukung Trump dengan mantan perdana menteri Ukraina, Yulia Tymoshenko, serta anggota partai dari era Presiden Petro Poroshenko guna mendesak pemilu segera.

Tubuh Lama yang Tak Membusuk: Membuat Kita Merenungkan Makna Kehidupan

EtIndonesia. Di Rusia, seorang Lama Buddha Tibet bernama Pandido Khambo Lama Itigilow meninggal pada tahun 1927. Namun, hampir satu abad kemudian, tubuhnya tetap utuh, tidak membusuk, dan terlihat seperti hidup. 

Semasa hidupnya, Itigilow pernah berpesan: “Ketika manusia kehilangan kepercayaan, saat itulah aku akan muncul, membuat mereka merenungkan arti kehidupan!”

Itigilow merupakan reinkarnasi dari Khambo Lama ke-11 dan pada tahun 1911 menjadi pemimpin agama Buddha Tibet Buryat di Rusia. Dia banyak membangun kuil, mencetak naskah suci, dan berusaha menghidupkan kembali ajaran Buddha di Rusia. Itigilow juga dikenal sebagai ahli medis yang menyusun ensiklopedia farmakologi dan memberikan pengobatan kepada masyarakat setempat.

Ramalan Sang Lama: “Teror Merah Akan Datang!”

Pada tahun 1926, setahun sebelum wafat, Itigilow memperingatkan para biksu bahwa “Teror Merah akan datang”, merujuk pada gerakan Komunisme yang akan memicu pembantaian besar-besaran. Prediksinya terbukti benar, ketika dalam dekade berikutnya, rezim Komunis Soviet menyebabkan 30 juta rakyat Rusia kehilangan nyawa.

Rezim Soviet tidak hanya membantai warganya sendiri, tetapi juga mengekspor kekerasan ke negara lain. Pembersihan agama oleh Soviet sangat kejam, di mana setiap petugas represi ditargetkan untuk menyelesaikan 10 kasus per hari, dan mereka yang melebihi target akan mendapat hadiah. Demi mendapatkan penghargaan, ada yang memproses 60 kasus sehari, bahkan ratusan kasus dalam seminggu.

Misteri Tubuh Tak Membusuk Terungkap Setelah Puluhan Tahun

Pada 15 Juni 1927, Khambo Lama Itigilow meninggal dunia dalam posisi meditasi. Sebelum meninggal, dia meminta para biksu untuk membuka peti matinya 30 tahun kemudian.

Pada tahun 1955 dan 1973, para biksu secara diam-diam membuka peti kayu Itigilow dan mendapati tubuhnya masih dalam posisi meditasi, tanpa tanda-tanda pembusukan. Namun, karena takut akan represi Pemerintah Soviet, para biksu merahasiakan temuan tersebut.

Hingga tahun 2002, tubuh Itigilow yang tak membusuk akhirnya diumumkan kepada dunia. Ahli patologi Rusia, Yuriy Tampereyev, melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap tubuh tersebut dan tidak menemukan tanda-tanda proses pengawetan buatan. Tidak ada bekas sayatan, jahitan, atau suntikan pada tubuhnya.

Tidak Seperti Mumi: Tubuh Tetap Lembut dan Elastis

Berbeda dengan proses mumifikasi yang membutuhkan penghilangan total cairan tubuh, kulit dan jaringan Itigilow tetap lembut dan elastis. Pada tubuh manusia biasa, setelah kematian akan terjadi kekakuan, munculnya bintik mayat, pembusukan lemak yang menghasilkan “lilin mayat” dan bau busuk. Namun, tidak ada tanda-tanda ini pada tubuh Khambo Lama.

Profesor Viktor Zvyagin dari Pusat Forensik Federasi Rusia mengatakan bahwa setelah mendapat izin dari biara, mereka mengambil sampel kecil rambut, kulit, dan kuku untuk penelitian. Dengan metode spektroskopi inframerah, ditemukan bahwa jaringan protein dalam tubuh Itigilow masih menunjukkan aktivitas, dan tidak ada bau busuk di dalam peti matinya, bahkan hingga saat ini.

Apakah Khambo Lama Masih Hidup?

Ketika ditanya apakah tubuh tersebut masih hidup, Zvyagin menjawab: “Tidak. Suhu tubuhnya di bawah 20 derajat Celcius, yang jelas merupakan tanda kematian.”

Namun, Profesor Galina Yershova dari Universitas Humaniora Rusia mengatakan bahwa ketika peti batu tempat Itigilow beristirahat dibuka, tercium aroma wangi. Sendi-sendi tubuhnya masih lentur dan otot-ototnya tetap elastis seperti pada orang hidup.

Fenomena Medis yang Tak Terjelaskan

Para ahli menemukan bahwa kulit, rambut, kuku, dan jaringan tubuh Itigilow sama sekali tidak berbeda dengan milik orang hidup. Struktur protein dalam tubuhnya tetap utuh dan tidak terpengaruh oleh waktu, suhu, atau lingkungan selama 90 tahun.

Secara medis, protein yang diekstraksi biasanya hanya dapat bertahan selama 3-5 tahun dalam kondisi suhu minus 80°C. Namun, dalam kasus Itigilow, protein dalam tubuhnya tetap stabil dan aktif selama hampir seabad.

Membuka Pintu ke Dunia Spiritual

Fenomena tubuh tak membusuk ini membuka pintu bagi manusia untuk memahami bahwa melalui praktik spiritual, seseorang dapat mencapai kondisi tubuh yang luar biasa. Bukan hanya dalam tradisi Buddha Tibet, tetapi juga di berbagai tradisi spiritual lain, terdapat banyak bukti praktis mengenai kondisi tubuh suci ini.

Kenapa Khambo Lama memilih meninggalkan tubuhnya dalam kondisi ini? 

Sesuai pesannya:“Ketika manusia kehilangan kepercayaan, saat itulah aku akan muncul, membuat mereka merenungkan arti kehidupan!”

Melalui keajaiban tubuhnya yang tetap utuh, Khambo Lama seakan mengingatkan manusia untuk tidak melupakan nilai-nilai spiritual dan makna mendalam dari keberadaan kita di dunia ini.(jhn/yn)

Bisikan Misterius : Dia Merasakan Pertanda Kematian Pasangannya


Etindonesia.
Kisah ini terjadi pada 20 April 2022, tetapi harus dimulai dari malam sebelumnya. Nortlondo (Transliterasi-red) dan kekasihnya menghabiskan waktu bersama di rumah. Dia ingat betul betapa cerianya sang kekasih malam itu. Mereka menonton televisi dan berbicara tentang permainan peran (role-playing game) nostalgia, terutama tentang sebuah cerita dalam permainan lama yang sangat berarti bagi mereka.

Kekasihnya bercerita dengan antusias mengenai sebuah acara jangka panjang yang pernah dia rancang, menceritakan kisah dua karakter dalam permainan tersebut. Saat itu, di tengah cerita yang mengalir, tiba-tiba terdengar suara dalam kepala Nortlondo. Suara itu terdengar seperti suaranya sendiri, tetapi lebih tenang dan bijaksana, seolah datang dari tingkat kesadaran yang lebih tinggi.

“Fokuslah, ingatlah setiap detail ini dengan baik,” bisik suara itu.

Tanpa banyak berpikir, Nortlondo menatap kekasihnya dalam-dalam, memperhatikan senyum dan gerak-geriknya, menangkap setiap ekspresi bahagia dan rasa cintanya.

Malam itu terasa berbeda. Nortlondo merasakan dorongan yang sangat kuat, sensasi yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Saat larut malam, dia terbangun oleh suara benturan keras. Dia berkeliling si seluruh rumah, memeriksa setiap sudut, namun tak menemukan sumber suara.

Ketika hendak kembali tidur, dia memandang kekasihnya yang terlelap dan tiba-tiba dilanda rasa takut yang tak terjelaskan. Sesuatu mendorongnya untuk membangunkan sang kekasih — sesuatu yang belum pernah dia lakukan sebelumnya.

Dengan sedikit canggung, dia meminta maaf karena membangunkannya, mengatakan hanya ingin memastikan semuanya baik-baik saja. Setelah itu, mereka kembali tidur.

Keesokan paginya, Nortlondo merasa tubuhnya sangat tidak nyaman. Meskipun dia dan kekasihnya jarang bersosialisasi dengan orang lain, dia tetap memutuskan untuk melakukan tes COVID-19 untuk pertama kalinya, hanya untuk berjaga-jaga.

Perasaan tidak nyata terus menyelimuti dirinya. Segalanya terasa kabur, seperti dia terlepas dari kenyataan. Saat itu, kekasihnya juga mengaku merasa tidak enak badan, tetapi menganggapnya hanya kelelahan.

Hari itu, Nortlondo harus menyelesaikan sebuah pekerjaan, sementara kekasihnya berencana turun ke bawah untuk makan siang. Sebelum berpisah, mereka saling menatap, dan pikiran Nortlondo dipenuhi banyak hal yang tak jelas.

Beberapa waktu kemudian, setelah menyelesaikan pekerjaannya, Nortlondo keluar dari ruangannya dan menyadari kekasihnya belum kembali ke atas. Dia melihat setumpuk pakaian yang belum dilipat dan merasa geli.

Dia pun turun ke lantai bawah untuk memanggilnya, dengan riang memberitahukan bahwa pekerjaannya telah selesai. Namun, ketika melihat kekasihnya, waktu seolah berhenti.

Dalam sekejap, pikirannya hampir terlepas dari tubuhnya. Dia melihat kekasihnya yang tampak seperti sedang tidur, tetapi suara tenang itu kembali berbicara dalam kepalanya:

“Ah, ternyata memang begini caranya.”

Sekelebat ingatan aneh dan perasaan ganjil selama beberapa hari terakhir menyatu menjadi satu kenyataan yang menghantamnya keras. Rasanya seperti ada dinding tak terlihat yang memisahkan masa lalu dan masa kini, membuatnya termangu di tempat, tidak bisa bergerak mendekati kekasihnya.

Selanjutnya, yang dia ingat hanyalah teriakan histerisnya dan bayangan samar-samar para paramedis serta tetangga yang datang membantu.

Antara Rasa Kehilangan dan Misteri Suara di Kepala

Kehilangan kekasihnya meninggalkan luka mendalam di hati Nortlondo. Namun, ada sesuatu yang membuatnya terus bertanya-tanya: suara tenang yang seolah telah memberi peringatan tentang kejadian ini.

Walaupun suara itu terasa menyeramkan, Nortlondo justru merasa bersyukur. Suara tersebut membantunya mengabadikan momen terakhir kekasihnya dengan penuh cinta dan kebahagiaan, sehingga kenangan indah itulah yang terus tertanam dalam ingatannya, menggantikan bayangan tubuh tak bernyawa kekasihnya.

Namun, suara itu tetap menjadi misteri.

  • Apakah suara itu adalah kesadarannya dari masa depan?
  • Ataukah itu merupakan bentuk komunikasi dari entitas dengan tingkat spiritual yang lebih tinggi?

Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin tidak akan pernah terjawab, tetapi pengalamannya memberikan pesan yang mendalam bagi banyak orang.

Pesan dari Sebuah Pengalaman Spiritual

Pengalaman Nortlondo mengingatkan kita untuk selalu menghargai setiap momen bersama orang yang kita cintai. Suara misterius yang dia dengar seolah menjadi simbol dari suara hati yang sering kali kita abaikan.

Kadang-kadang, dalam hening, mungkin kita juga mendengar bisikan hati yang memberi kita dorongan untuk lebih mencintai, lebih peduli, dan lebih hadir dalam setiap detik kehidupan kita.

“Jangan menunggu sampai terlambat untuk menunjukkan cinta kita. Jangan biarkan waktu berlalu tanpa kita benar-benar hidup di dalamnya.”

Pengalaman ini mengajarkan kita untuk menjalani hidup dengan penuh kasih sayang dan ketulusan, memastikan bahwa kita tidak menyisakan penyesalan di setiap akhir cerita hidup kita. (jhn/yn)

Gedung Putih : Satu Syarat Penting, Trump akan Pertimbangkan Kembali Bantuan Militer untuk Ukraina

EtIndonesia. Setelah perselisihan sengit antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy di Gedung Putih, AS langsung menghentikan bantuan militer dan berbagi intelijen dengan Ukraina. Namun, Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz, memastikan bahwa Trump akan mempertimbangkan untuk melanjutkan bantuan tersebut jika Ukraina bersedia kembali ke meja perundingan dan berhasil membangun mekanisme kepercayaan tertentu.

Menurut laporan media, perselisihan tersebut terjadi pada 28 Februari saat Trump dan Zelenskyy membahas konflik Rusia-Ukraina. Ketegangan mencapai puncaknya, berakhir dengan suasana tidak menyenangkan. Hanya beberapa hari kemudian, pada 3 Maret, Trump mengumumkan penghentian bantuan militer untuk Ukraina, diikuti dengan pemutusan berbagi intelijen antara kedua negara.

Mekanisme Kepercayaan Jadi Kunci

Mike Waltz mengungkapkan bahwa Trump telah menerima surat dari Zelenskyy pada 4 Maret. Dalam surat tersebut, Ukraina menyatakan keinginannya untuk melanjutkan negosiasi dan menandatangani perjanjian di sektor pertambangan. Waltz menyebut surat ini sebagai “langkah pertama yang baik dan positif”. Saat ini, AS tengah mendiskusikan detail terkait tanggal dan lokasi perundingan damai.

Waltz juga menjelaskan upaya untuk membangun “mekanisme kepercayaan” guna menguji itikad baik Rusia. Meski tidak merinci mekanisme tersebut, Waltz menyebut Inggris dan Prancis telah mengusulkan gencatan senjata udara dan laut selama satu bulan di Ukraina sebagai cara untuk melihat apakah Rusia akan patuh. Zelenskyy menyatakan dukungannya terhadap proposal ini.

Menurut Waltz, Trump hanya akan mempertimbangkan untuk memulihkan bantuan kepada Ukraina jika melihat kedua belah pihak tulus dalam melakukan negosiasi dan terdapat kemajuan dalam mencapai perdamaian.

“Kita harus memastikan bahwa kedua belah pihak benar-benar melakukan negosiasi secara jujur, mencari sebagian perdamaian, lalu berlanjut menuju perdamaian abadi,” tegasnya.

Pidato Trump: “Kebangkitan Mimpi Amerika”

Pada 5 Maret pukul 10 pagi waktu setempat, Trump memberikan pidato pertamanya di Kongres dalam periode keduanya sebagai Presiden. Menurut pernyataan Gedung Putih, tema pidato ini adalah “Kebangkitan Mimpi Amerika” dan menekankan pencapaian bersejarah sejak ia menjabat. Trump juga mengumumkan bahwa AS akan memasuki “era keemasan”.

Dalam pidatonya, Trump mengklaim bahwa ekonomi AS sedang bangkit, masyarakat optimis terhadap masa depan, dan dia berkomitmen untuk menekan inflasi, memperbaiki kesejahteraan masyarakat, serta mempercepat berakhirnya perang Rusia-Ukraina.

Berbicara tentang perang Ukraina, Trump berjanji akan berusaha mengakhiri konflik yang dia sebut “kejam dan tidak perlu” ini. Dia juga mempertanyakan sejauh mana dukungan sekutu Eropa terhadap Ukraina. 

“Amerika Serikat telah memberikan bantuan miliaran dolar kepada Ukraina, tetapi pengeluaran negara-negara Eropa untuk membeli energi dari Rusia masih jauh lebih besar daripada bantuan militer mereka untuk Ukraina,” kritik Trump.

Trump juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap pengeluaran besar pemerintahan Biden selama perang ini, yang menurutnya lebih tinggi dibanding sekutu Eropa. Dia menegaskan bahwa AS tidak seharusnya menanggung terlalu banyak tanggung jawab dan menyatakan akan lebih memprioritaskan kepentingan nasional.

Zelenskyy: Siap Mengikuti Kepemimpinan Trump

Menurut CNN, pada 5 Maret, Zelenskyy menulis di media sosial X (sebelumnya Twitter) bahwa Ukraina selalu berkomitmen pada perdamaian. Dia mengakui pertemuan di Gedung Putih pada 28 Februari tidak berjalan seperti yang diharapkan.

“Sekarang saatnya untuk mengembalikan segalanya ke jalur yang benar. Kami berharap kolaborasi dan komunikasi di masa depan akan lebih konstruktif,” tulis Zelenskyy.

Zelenskyy menegaskan kesiapan Ukraina untuk duduk di meja perundingan dan segera mewujudkan perdamaian abadi. Dia menyatakan kepercayaan dirinya pada kepemimpinan kuat Trump dan kesiapan timnya untuk mencapai kesepakatan damai jangka panjang.

Selain itu, dia juga menyebutkan kesiapan Ukraina untuk menandatangani perjanjian di sektor pertambangan dan keamanan, dalam bentuk apa pun dan kapan pun. Zelenskyy menilai kesepakatan ini sebagai langkah penting menuju jaminan keamanan yang lebih besar dan komitmen stabilitas yang kokoh.“Saya sangat berharap kesepakatan ini dapat mendorong implementasinya secara efektif,” pungkas  Zelenskyy.(jhn/yn)

Putin Tawarkan Diri sebagai Penengah AS-Iran, Pakar Keamanan Ragukan Efektivitasnya

EtIndonesia. Pada 4 Maret, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov melalui saluran televisi milik Pemerintah Rusia, Zvezda, menyatakan bahwa Presiden Vladimir Putin bersedia menjadi penengah dalam negosiasi nuklir antara Iran dan Amerika Serikat.

Peskov menegaskan bahwa Iran merupakan mitra dan sekutu penting bagi Rusia, dan Moskow akan terus mengembangkan hubungan bilateral tersebut.

“Presiden Putin yakin bahwa masalah nuklir Iran hanya bisa diselesaikan dengan cara damai,” kata Peskov. “Sebagai sekutu Iran, Rusia akan melakukan segala cara untuk memfasilitasi solusi damai.”

Meskipun Iran membantah ingin mengembangkan senjata nuklir, Badan Pengawas Nuklir PBB memperingatkan bahwa Iran secara signifikan meningkatkan proses pengayaan uranium hingga kemurnian 60%, mendekati tingkat 90% yang dibutuhkan untuk senjata nuklir.

Presiden Trump baru-baru ini kembali menerapkan kebijakan “maximum pressure” (tekanan maksimum) terhadap Iran untuk menghentikan ambisi nuklirnya. Namun, Trump juga menunjukkan keinginan untuk berdialog dengan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian guna mencapai kesepakatan.

“Pemerintahan Trump siap berdialog dengan lawan maupun sekutu, tetapi selalu dari posisi kekuatan untuk melindungi keamanan nasional kita,” ujar Brian Hughes, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS.

Pakar Keamanan Meragukan Niat dan Efektivitas Rusia

Meskipun Rusia menawarkan diri sebagai mediator, Washington belum memberikan respons positif atau meminta Rusia memainkan peran tersebut.

Media Jewish Insider melaporkan bahwa sejumlah pakar kebijakan luar negeri meragukan peran Rusia sebagai penengah yang jujur dan efektif. Mereka menyoroti dua masalah utama:

1.  Kedekatan Rusia-Iran: Rusia semakin erat dengan Iran, terutama dalam konteks perang Rusia-Ukraina di mana Moskow sangat bergantung pada persenjataan Iran. Apakah Putin bisa menjadi mediator yang netral dan mendukung kepentingan AS?

2.  Hasil Negosiasi yang Tidak Jelas: Di bawah mediasi Rusia, masih belum jelas kesepakatan nuklir seperti apa yang bisa dicapai oleh Trump dengan Iran.

Analis: Trump Lihat Rusia sebagai Mitra, Bukan Lawan

Mark Dubowitz, CEO Foundation for Defense of Democracies, berpendapat bahwa Trump mungkin melihat Rusia sebagai mitra yang potensial dalam negosiasi dengan Iran.

“Trump tampaknya berharap Rusia tidak hanya membawa Iran ke meja perundingan tetapi juga membantu meyakinkan Teheran untuk menghentikan seluruh infrastruktur nuklirnya,” kata Dubowitz.

Dia menambahkan, Trump mungkin percaya bahwa dengan bantuan Rusia, Iran akan terdesak oleh tekanan keras dari AS dan Israel, serta kehilangan dukungan dari Moskow jika tidak setuju dengan kesepakatan tersebut.

Namun, Dubowitz mengingatkan bahwa harapan tersebut mungkin tidak sejalan dengan kenyataan.

Keraguan atas Peran Mediasi Rusia dalam Krisis Nuklir Iran

Jonathan Lord, Direktur Program Keamanan Timur Tengah di Center for a New American Security, mengatakan:“Melihat luasnya hubungan antara Iran dan Rusia serta bagaimana Rusia mendukung penggunaan alat-alat paling merusak oleh Iran, sulit dipercaya bahwa Rusia dapat menjadi mediator yang efektif dalam negosiasi nuklir.”

Dia menambahkan, Iran secara aktif mendukung aktivitas Rusia, termasuk memberikan dukungan mematikan dalam perang Rusia-Ukraina.

David Makovsky, peneliti senior di Washington Institute for Near East Policy, juga menyampaikan skeptisismenya: “Kita perlu tahu apa sebenarnya yang ditawarkan Putin, atau apakah ini hanya taktik Iran untuk mengulur waktu sambil memperkuat sistem pertahanan udara dan kemampuan rudal balistiknya.”

Ketidakpastian Strategi Trump terhadap Iran

Hingga kini, belum jelas apa sebenarnya tujuan akhir Trump dalam kebijakan terhadap Iran. Meskipun dia telah menandatangani perintah eksekutif untuk memulihkan sanksi “maximum pressure” terhadap Iran, Trump mengakui perasaannya yang “galau” dan berharap tidak harus sering menggunakan sanksi tersebut.

Selama kampanye pemilu, Trump berkali-kali menyatakan ingin mencapai kesepakatan dengan Iran. Namun, pernyataannya tidak selalu sejalan dengan sikap kerasnya di masa jabatan pertama, ketika dia keluar dari Kesepakatan Nuklir Iran 2015 (JCPOA) karena dianggap tidak cukup mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.

Trump juga menepis gagasan untuk melakukan serangan militer bersama Israel terhadap Iran, menunjukkan pendekatan yang lebih diplomatis daripada sebelumnya.

Pakar: Sanksi Saja Tidak Cukup untuk Hentikan Iran

Jonathan Ruhe, Direktur Kebijakan Luar Negeri di Jewish Institute for National Security of America (JINSA), mengatakan: “Trump meraih kesuksesan dalam masa jabatan pertamanya, tetapi saya ragu kondisi saat ini memungkinkan tercapainya hasil yang serupa.”

Menurutnya, kebijakan “maximum pressure” saja mungkin tidak cukup untuk mencapai tujuan jangka panjang AS dalam menghentikan ambisi nuklir Iran.

Tawaran Rusia untuk menjadi penengah dalam negosiasi nuklir AS-Iran membuka peluang, tetapi juga memunculkan banyak keraguan. Dengan rekam jejak Rusia yang cenderung mendukung Iran dalam berbagai konflik, para ahli mempertanyakan apakah Putin benar-benar bisa menjadi mediator yang jujur.

Dengan situasi geopolitik yang kompleks, keputusan akhir Trump dan respons Iran akan sangat menentukan arah kebijakan nuklir global. Namun, banyak yang percaya bahwa mediasi Rusia lebih mungkin menjadi taktik politik daripada solusi nyata dalam mengatasi krisis nuklir Iran.(jhn/yn)

Penemuan Baru di Laut Adriatik: Peradaban Kuno Berusia 7.000 Tahun Tersingkap

EtIndonesia. Apakah 7.000 tahun yang lalu manusia sudah memiliki jaringan maritim yang matang? Temuan terbaru para arkeolog di sebuah gua di pulau tak berpenghuni di Laut Adriatik memberikan jawaban yang mencengangkan. Sebelumnya, pada abad lalu, ditemukan artefak dari Zaman Besi di gua ini, tetapi penggalian terbaru justru menemukan jejak manusia yang jauh lebih tua.

Pulau yang dimaksud adalah Pulau Šćedro di lepas pantai Kroasia. Pada tahun 1923, arkeolog Grga Novak menemukan pecahan keramik dari Zaman Besi di Gua Latina, menunjukkan adanya aktivitas manusia prasejarah. Temuan ini sebelumnya dianggap sebagai tanda kehidupan tertua di gua tersebut.

Penemuan yang Mengubah Sejarah

Namun, penelitian terbaru yang dipimpin oleh tim arkeolog yang dipimpin oleh Kansaros, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Jelsa dan Asosiasi Sahabat Šćedro, telah mengubah pandangan tersebut. Mereka baru saja menggali area seluas 1,5 x 1,5 meter dan menemukan bukti-bukti yang mengejutkan.

Dalam penggalian tersebut, arkeolog menemukan:

  • 97 tulang hewan,
  • 109 cangkang kerang laut,
  • 250 pecahan keramik, dan
  • 4 alat batu kuno.

Banyaknya artefak dan ragam jenis temuan ini menunjukkan bahwa gua tersebut dulunya merupakan tempat aktivitas manusia yang penting.

Kemiripan dengan Budaya Hvar Kuno

Di antara pecahan keramik yang ditemukan, 67 di antaranya memiliki ciri khas unik, seperti mangkuk berbentuk setengah bola dengan tepi melingkar dan permukaan halus, dihiasi ukiran geometris.

Desain ini mengingatkan para peneliti pada Budaya Hvar (Hvar Culture), sebuah peradaban kuno yang berkembang sekitar tahun 5000 hingga 4300 SM. Hal ini diperkuat dengan kesamaan pola keramik dengan temuan di Gua Grapčeva di Pulau Hvar.

Kemungkinan besar, Gua Latina dan pemukiman manusia lainnya ditempati pada periode yang sama, memperlihatkan adanya hubungan budaya dan aktivitas manusia lintas wilayah pada zaman itu.

Bukti Jaringan Perdagangan dan Jalur Maritim Kuno

Analisis lebih lanjut terhadap alat-alat batu menunjukkan bahwa bahan-bahannya tidak berasal dari Pulau Šćedro. Material tersebut kemungkinan didatangkan dari pulau-pulau lain di Laut Adriatik, daratan Kroasia, atau bahkan wilayah seberang laut.

Temuan ini mengarah pada hipotesis bahwa pada Zaman Neolitikum, manusia sudah memiliki jaringan perdagangan yang canggih dan jalur laut yang berkembang. Pulau Šćedro, dengan posisinya yang strategis di jalur pelayaran, mungkin memiliki peran penting dalam perdagangan dan interaksi antarpulau.

Potensi Pulau Šćedro sebagai Pusat Aktivitas Manusia

Hingga saat ini, penggalian baru mencakup sebagian kecil dari Gua Latina. Namun, temuan ini sudah cukup untuk menyimpulkan bahwa gua tersebut mungkin pernah menjadi tempat tinggal permanen atau setidaknya tempat perlindungan musiman bagi manusia prasejarah.

Para arkeolog berencana untuk memperluas area penggalian dan melanjutkan penelitian lebih lanjut. Fokus berikutnya adalah mengeksplorasi Budaya Hvar-Naquane (Hvar-Nakovane Culture), sebuah peradaban kuno yang belum banyak diteliti.

Menguak Rahasia Peradaban Kuno di Laut Adriatik

Penemuan ini membuka jendela baru dalam memahami sejarah manusia purba di wilayah Laut Adriatik. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memberikan wawasan baru mengenai kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat kuno yang mungkin telah membangun jaringan perdagangan dan maritim yang sangat maju jauh sebelum sejarah tertulis dimulai.

Bukan hanya penemuan arkeologis, temuan ini juga memberikan inspirasi untuk merenungkan betapa luasnya kemampuan adaptasi dan inovasi manusia di masa lalu, menghadirkan narasi sejarah yang belum pernah kita ketahui sebelumnya. (jhn/yn)

“Medistra Hospital Resmikan Oncology Center, Hadirkan Layanan Kanker Terpadu dengan Teknologi Mutakhir”

0

Jakarta, 1 Maret 2025 – Menanggapi tingginya angka kasus kanker di Indonesia, Medistra Hospital meresmikan Oncology Center, sebuah pusat layanan kanker terpadu yang dilengkapi dengan teknologi mutakhir dan tenaga medis terbaik. Peresmian yang berlangsung pada Kamis (27/2) di Jakarta ini dihadiri oleh sejumlah pakar medis, pasien penyintas kanker, serta perwakilan dari berbagai pihak terkait. Kehadiran Oncology Center ini diharapkan dapat menjadi terobosan baru dalam meningkatkan pelayanan dan harapan hidup pasien kanker di Indonesia.

Berdasarkan data dari Global Cancer Observatory (Globocan), pada tahun 2022, Indonesia mencatat lebih dari 408.661 kasus kanker baru dengan 242.099 kematian, terutama disebabkan oleh kanker payudara, leher rahim, paru-paru, dan kolorektal. Tanpa intervensi yang tepat, jumlah kasus kanker diperkirakan akan meningkat sebesar 63% antara tahun 2025 hingga 2040. Oleh karena itu, Medistra Hospital berkomitmen untuk menghadirkan layanan kanker yang komprehensif, mulai dari deteksi dini hingga perawatan lanjutan.

Dr. Adhitya Wardhana, MARS, Presiden Direktur Medistra Hospital, dalam sambutannya menekankan pentingnya inovasi dalam pelayanan kanker. “Kami berusaha menghadirkan pusat onkologi yang tidak hanya canggih secara teknologi tetapi juga memberikan kenyamanan bagi pasien dan keluarganya. Kami berharap Oncology Center ini dapat menjadi rujukan utama bagi pasien kanker di Indonesia,” ujarnya.

Oncology Center Medistra Hospital dilengkapi dengan peralatan diagnostik terbaru dan terapi terkini, serta menerapkan pendekatan multidisiplin dalam penanganan kanker. Prof. Dr. Abdul Muthalib, Sp. PD, KHOM, Spesialis Hematologi Onkologi Medistra Hospital, menjelaskan bahwa perkembangan teknologi dalam onkologi di Medistra sangat pesat. “Kami terus mengadopsi peralatan dan terapi terkini untuk meningkatkan akurasi diagnosis serta efektivitas pengobatan, sehingga kami dapat menentukan jenis pengobatan yang paling tepat bagi pasien,” jelasnya.

Deteksi Dini sebagai Kunci Utama 

Prof. DR. Dr. Aru W. Sudoyo, Sp. PD, KHOM, FACP, FINASIM, Spesialis Hematologi Onkologi Medistra Hospital, menekankan pentingnya deteksi dini dalam meningkatkan peluang kesembuhan pasien. “Deteksi dini kanker adalah kunci utama. Dengan pemeriksaan rutin, kita dapat mendeteksi kanker sejak tahap awal, di mana pengobatan lebih efektif dan memiliki dampak yang lebih kecil pada tubuh,” ujar Prof. Aru.

Keberhasilan Transplantasi Stem Cell Hematopoietic 

Dr. Nadia Ayu Mulansari, Sp. PD, KHOM, Spesialis Hematologi Onkologi Medistra Hospital, menyoroti keberhasilan transplantasi stem cell hematopoietic yang telah dilakukan sejak tahun 2016. “Keberhasilan ini menempatkan Medistra setara dengan rumah sakit terkemuka di luar negeri dalam penanganan kanker darah. Kami berharap ini dapat memberikan inspirasi dan harapan bagi pasien untuk menjalani pengobatan yang dibutuhkan,” ungkapnya.

Dr. Ardhi Rahman Arhani, Sp. PD, KHOM, Spesialis Hematologi Onkologi Medistra Hospital, menegaskan komitmen rumah sakit dalam memberikan dukungan medis menyeluruh. “Kami fokus pada layanan yang komprehensif, mulai dari deteksi dini, perawatan lanjutan, nutrisi, rehabilitasi medik, hingga perawatan paliatif. Dengan tim spesialis multidisiplin dan teknologi terkini, kami siap memberikan layanan terbaik bagi pasien,” tegasnya.

Untuk membuat janji temu dengan para ahli di Oncology Center Medistra Hospital, masyarakat dapat menghubungi +62 858-8718-4268 (07:00 – 20:00 WIB) atau +621 5210 200 (24/7). Kehadiran Oncology Center ini semakin menegaskan posisi Medistra Hospital sebagai institusi kesehatan yang berkomitmen dalam menyediakan layanan berkualitas tinggi, baik dalam aspek preventif, diagnostik, maupun pengobatan kanker.

Dengan fasilitas unggulan dan pendekatan multidisiplin, Medistra Hospital berharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengurangi beban kanker di Indonesia serta meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.

“IM3 Hadirkan Paket Internet Ramadan 300GB dan Acara Buka Puasa Bersama di Surabaya”

Surabaya, 6 Maret 2025 – Menyambut bulan suci Ramadan, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) melalui brand IM3 menghadirkan layanan telekomunikasi yang simpel dan terjangkau untuk memudahkan masyarakat tetap terhubung dengan keluarga dan orang terdekat. Kampanye bertajuk “Simpelnya IM3, Temukan Makna untuk Bersama” menawarkan Paket Freedom Internet Ramadan 150GB untuk 30 hari dengan bonus tambahan kuota sahur 150GB, sehingga pelanggan mendapatkan total 300GB dengan harga Rp150.000. Kuota ini dapat digunakan untuk berbagai aktivitas digital, seperti streaming film, berselancar di media sosial, dan berkirim pesan, terutama pada waktu sahur (01.00 – 06.00).

Selain paket internet spesial, IM3 juga menggelar acara buka puasa bersama bertajuk BOOKBER SIMPEL IM3 di Kota Lama Surabaya pada 22 Maret 2025. Acara ini akan dihadiri oleh musisi Kunto Aji sebagai bintang tamu spesial, serta menampilkan berbagai kegiatan menarik seperti pembagian takjil gratis, kids fashion show, penampilan mahasiswa, dan tausiyah bersama tokoh agama setempat. Pengunjung juga berkesempatan memenangkan hadiah menarik seperti sepeda listrik dan smartphone dengan membeli produk IM3 di booth yang disediakan.

Fahd Yudhanegoro, EVP Head of Circle Java Indosat Ooredoo Hutchison, menjelaskan bahwa kampanye ini bertujuan untuk memperkuat silaturahmi dan kebersamaan di bulan Ramadan. “Kami memahami bahwa Ramadan adalah momen spesial bagi masyarakat Indonesia. Dengan Paket Freedom Internet Ramadan 300GB, kami ingin memastikan pelanggan tetap terhubung dengan keluarga dan orang terdekat, terutama di tengah lonjakan penggunaan internet selama Ramadan,” ujar Fahd.

Untuk mendukung layanan ini, IM3 telah meningkatkan kapasitas jaringan di 88 titik site dan menambah belasan mobile BTS baru di Jawa Timur. Jaringan IM3 kini mencakup 98% wilayah Jawa Timur, termasuk daerah pelosok, sehingga memastikan koneksi yang kuat, luas, dan stabil.

Kampanye “Simpelnya IM3, Temukan Makna untuk Bersama” juga diwujudkan melalui video kampanye yang diluncurkan pada 27 Februari 2025. Video ini terinspirasi dari kisah nyata dan dibintangi oleh aktor muda Chicco Kurniawan, menggambarkan bagaimana masyarakat produktif tetap dapat menemukan makna Ramadan di tengah kesibukan sehari-hari.

Tidak hanya untuk pelanggan, IM3 juga menghadirkan Program Kejutan Simpel IM3 sebagai ajang silaturahmi dengan mitra dan Sahabat Outlet di berbagai wilayah. Program ini meliputi pembagian bingkisan Ramadan dan THR Simpel bagi pelanggan di sekitar mitra IM3. Selain itu, melalui aplikasi myIM3, pelanggan dapat mengikuti misi spesial kebaikan Ramadan dan berkesempatan memenangkan hadiah menarik seperti iPhone 15, e-voucher, dan puluhan GB kuota internet.

Paket spesial Ramadan IM3 dapat diakses melalui outlet terdekat, IM3 Official WhatsApp, layanan SMS *888#, e-commerce, atau aplikasi myIM3 mulai 20 Februari hingga 31 April 2025. Informasi lebih lanjut tentang kampanye dan acara BOOKBER SIMPEL dapat diakses di im3.id/ramadan.

Dengan berbagai inisiatif ini, IM3 berkomitmen untuk memberikan pengalaman yang lebih simpel dan bermakna bagi masyarakat selama bulan Ramadan, sekaligus memperkuat kebersamaan dan silaturahmi di tengah kesibukan sehari-hari.

Thailand Deportasi 40 Orang Uighur ke Tiongkok, Memicu Kecaman Internasional

EtIndonesia. Pada Kamis, seorang menteri Thailand menyatakan bahwa keputusan untuk mendeportasi 40 warga etnis Uighur kembali ke Tiongkok pekan lalu didasarkan pada “kepentingan terbaik” bagi Thailand. Langkah ini diambil untuk menghindari kemungkinan pembalasan dari Pemerintah Tiongkok jika para pengungsi tersebut dikirim ke negara lain.

Menurut laporan Reuters, Wakil Menteri Luar Negeri Thailand, Russ Jalichandra, dalam pernyataan resminya mengatakan: “Thailand mungkin akan menghadapi pembalasan dari Tiongkok (Partai Komunis Tiongkok), yang dapat mempengaruhi mata pencaharian banyak warga Thailand.”

Dia menambahkan bahwa memulangkan para pengungsi kembali ke Tiongkok merupakan “pilihan terbaik” untuk Thailand.

Potensi Pembalasan dari Tiongkok Tidak Dijelaskan Lebih Lanjut

Namun, Russ tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai bentuk pembalasan seperti apa yang mungkin dilakukan oleh Pemerintah Tiongkok.

Baik Kementerian Luar Negeri Tiongkok maupun kedutaan besarnya di Bangkok belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Reuters terkait pernyataan Russ tentang kemungkinan pembalasan tersebut.

Negara Lain Pernah Menawarkan Suaka bagi Etnis Uighur

Dalam pernyataannya, Russ juga menyebutkan bahwa beberapa negara lain sempat menawarkan untuk menampung para pengungsi Uighur tersebut. Pernyataan ini berbeda dengan klaim sebelumnya dari pejabat Thailand yang mengatakan bahwa mereka tidak menerima tawaran semacam itu.

Namun, dia tidak merinci negara mana saja yang memberikan penawaran tersebut.

Laporan Reuters pada Rabu sebelumnya mengungkapkan bahwa Amerika Serikat, Kanada, dan Australia termasuk di antara negara-negara yang bersedia menampung para pengungsi Uighur tersebut. Namun, Bangkok dilaporkan enggan bertindak karena khawatir akan memicu kemarahan Beijing.

Kecaman Internasional atas Deportasi Rahasia

Pemerintah Thailand berulang kali membela tindakan pengusiran rahasia tersebut, meski para pakar hak asasi manusia PBB memperingatkan bahwa para pengungsi Uighur ini berisiko menghadapi penyiksaan, penganiayaan jika dipulangkan ke Tiongkok.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh Pemerintah Tiongkok melakukan pelanggaran berat terhadap sekitar 10 juta etnis Uighur yang mayoritas beragama Muslim di wilayah Xinjiang, Tiongkok barat laut. Namun, Beijing secara konsisten membantah tuduhan tersebut.

Sejarah Pengusiran Etnis Uighur di Thailand

Pada tahun 2014, lebih dari 300 warga etnis Uighur melarikan diri dari Tiongkok dan ditangkap di Bangkok.

Pada 2015, Thailand memaksa 109 orang di antara mereka untuk kembali ke Tiongkok. Sementara 173 lainnya, yang kebanyakan wanita dan anak-anak, dikirim ke Turki.

Sebanyak 53 orang sisanya ditahan di pusat penahanan imigrasi Thailand, di mana lima di antaranya meninggal selama penahanan.

Lima orang lainnya kemudian dipenjara karena mencoba melarikan diri, sedangkan 43 orang lainnya tetap ditahan di pusat penahanan imigrasi di Bangkok.

Hingga pada 27 Februari, pihak berwenang Thailand mendeportasi 40 dari etnis Uighur tersebut kembali ke Tiongkok, yang kemudian memicu kecaman internasional.

Reaksi Internasional: Ancaman Terhadap Hak Asasi Manusia

Organisasi hak asasi manusia mengecam keras keputusan Thailand ini. Amnesty International dan Human Rights Watch memperingatkan bahwa deportasi tersebut dapat menyebabkan para pengungsi tersebut menghadapi penganiayaan lebih lanjut di Tiongkok, termasuk penyiksaan dan penahanan sewenang-wenang.

PBB melalui para pakar hak asasi manusianya juga mendesak Thailand untuk menghentikan deportasi paksa, mengingat adanya risiko tinggi terhadap keselamatan dan kesejahteraan para pengungsi Uighur jika mereka dikembalikan ke Tiongkok.

Kesimpulan: Keamanan Nasional atau Kepatuhan pada Tiongkok?

Keputusan Thailand untuk memulangkan para pengungsi Uighur ke Tiongkok menimbulkan pertanyaan serius mengenai keseimbangan antara melindungi hak asasi manusia dan menjaga hubungan diplomatik dengan Tiongkok.

Sementara Pemerintah Thailand berdalih bahwa tindakan tersebut diambil demi kepentingan nasional, banyak pihak melihatnya sebagai bentuk kepatuhan terhadap tekanan politik dan ekonomi dari Beijing.

Kasus ini menjadi contoh nyata bagaimana kekuatan geopolitik dapat mempengaruhi keputusan-keputusan kemanusiaan, sekaligus menjadi pengingat pentingnya perlindungan terhadap kelompok-kelompok rentan di tengah dinamika politik internasional. (jhn/yn)