EtIndonesia. Perdana Menteri Provinsi Saskatchewan, Scott Moe, mengumumkan bahwa dua orang telah didakwa karena memicu kebakaran hutan melalui tindakan pembakaran.
Pengumuman ini disampaikan Moe dalam konferensi pers daring pada Jumat sore(6/6), di mana dia juga melaporkan situasi terkini kebakaran hutan yang melanda provinsinya.
Menurut penjelasan Moe, dakwaan ini berkaitan dengan kebakaran di sekitar wilayah Weyakwin serta kawasan Smeaton/Snowden.
“Royal Canadian Mounted Police (RCMP) telah memberi tahu kami bahwa sejumlah tersangka telah secara resmi didakwa,” ujar Moe dalam konferensi tersebut.
RCMP mengonfirmasi bahwa dua orang telah didakwa atas dugaan menyebabkan kebakaran hutan. Namun, kedua kasus ini tampaknya tidak berkaitan langsung dengan kebakaran besar yang tidak terkendali dan mengancam banyak komunitas di seluruh provinsi.
Dakwaan pertama berkaitan dengan kebakaran yang terjadi pada 30 Mei di dekat Highway 696. Saat itu, Unit RCMP Waskesiu menerima laporan dan menuju lokasi kebakaran di sebuah daerah pedesaan, sekitar satu jam berkendara barat laut dari Kota Prince Albert. Setelah penyelidikan, petugas memastikan bahwa kebakaran itu adalah akibat perbuatan manusia.
Polisi menyatakan bahwa seorang perempuan berusia 18 tahun dari komunitas Montreal Lake Cree Nation telah didakwa atas satu pasal tindak pidana pembakaran.
Tersangka kedua adalah pria berusia 36 tahun dari Pelican Narrows, yang juga didakwa atas tindakan pembakaran. Dakwaan ini berkaitan dengan insiden pembakaran di parit pinggir jalan Highway 55, dekat Snowden, pada 3 Juni sekitar pukul 01:45 dini hari.
Menurut laporan kepolisian, setelah menerima panggilan darurat tentang seseorang yang membakar parit jalan, Unit RCMP Nipawin segera menindaklanjuti laporan tersebut dan berhasil menangkap tersangka. Pria itu dijadwalkan akan menjalani sidang di Pengadilan Provinsi Prince Albert pada hari Jumat.
Hingga Jumat sore, berdasarkan data dari Badan Keamanan Publik Saskatchewan (SPSA), tercatat masih ada 25 titik kebakaran aktif di seluruh provinsi. Tujuh di antaranya belum berhasil dikendalikan, dan tiga lokasi lainnya menjadi fokus perlindungan terhadap aset-aset properti yang terancam.
Moe menegaskan bahwa banyak dari kebakaran yang terjadi disebabkan oleh ulah manusia, baik secara sengaja maupun tidak.
“Hampir semua kebakaran hutan yang saat ini kami tangani di Saskatchewan, meski tidak semuanya karena pembakaran yang disengaja, namun pada dasarnya merupakan akibat dari aktivitas manusia. Beberapa di antaranya memang dipicu secara sengaja,” ujar Moe.
SPSA melaporkan bahwa hingga kini sekitar 400 bangunan telah hancur akibat kebakaran, dan lebih dari 15.000 warga terpaksa dievakuasi dari rumah mereka.
Otoritas setempat menyebut bahwa ini merupakan krisis kebakaran hutan terburuk di Saskatchewan sejak tahun 2015, ketika sekitar 17.000 orang mengungsi akibat bencana serupa.
Seiring dengan terus meningkatnya jumlah pengungsi, muncul pertanyaan mendesak: ke mana semua orang harus ditampung?
Dengan kapasitas hotel yang hampir penuh, kebutuhan akan tempat penampungan darurat semakin mendesak. Moe menyatakan bahwa SPSA mungkin perlu membangun “shelter darurat terpusat” dengan kapasitas lebih besar.
Namun, Ketua SPSA Marlo Pritchard menyampaikan bahwa situasi kebakaran di beberapa wilayah dekat komunitas yang telah dievakuasi mulai membaik. Warga mungkin dapat segera kembali ke rumah mereka dalam beberapa hari ke depan, meskipun ia tidak merinci komunitas mana saja yang dimaksud.
Pritchard menambahkan bahwa SPSA akan bekerja sama dengan para pemimpin komunitas untuk menentukan kapan warga dapat kembali ke daerah asal mereka, asalkan kondisi telah dipastikan aman.
Meskipun Partai Demokrat Baru, Saskatchewan dan sejumlah pemimpin masyarakat adat terus mendesak pemerintah provinsi untuk meminta bantuan militer, Moe menyatakan bahwa pihaknya mungkin akan mengerahkan militer Kanada dalam beberapa hari mendatang.
Dia menjelaskan, jika kebakaran mengakibatkan terputusnya akses jalan, pemerintah provinsi berencana meminta bantuan militer untuk menggunakan pesawat angkut “Hercules” guna mendukung proses evakuasi.
Moe juga menyebut bahwa dia tengah berdiskusi dengan pejabat federal mengenai kemungkinan pengerahan tentara untuk membantu menjaga keamanan di komunitas yang dievakuasi, guna meringankan beban kerja RCMP dan petugas keamanan setempat yang saat ini bertugas di lapangan.
“Ini adalah diskusi yang sifatnya dinamis dan terus diperbarui. Setiap hari pada pukul 9 pagi kami melakukan briefing situasi, dan jika ada perkembangan baru, penyesuaian akan dilakukan sepanjang hari,” pungkas Moe.(jhn/yn)