Home Blog Page 738

Satgas COVID-19 Pantau Penambahan Kasus di Atas 1.000 di Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah

0

ETIndonesia- Satgas Penanganan Covid-19 menyoroti penambahan kasus baru di Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Penambahan kasus ini menjadi perhatian dikarenakan angkanya mencapai 1.000 kasus pada Minggu ini.

Hal demikian disampaikan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Selasa (5/10/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

“Terdapat tiga provinsi di atas seribu kasus, yaitu Jawa Tengah 1.094 kasus, Jawa Barat 1.074 kasus dan Jawa Timur 1.059 kasus, Selain itu di DKI Jakarta yaitu 966 kasus dan Bali 588 kasus,  untuk itu dimohon kepada 5 provinsi ini mengawasi pembukaan kegiatan masyarakat di wilayahnya,” ujarnya.

Wiku juga menyampaikan tentang pengawasan terhadap aktivitas sosial-ekonomi yang sekarang telah kembali normal terutama di pulau Jawa. Dikarenakan, kata dia,  dapat menyebabkan potensi penularan kembali meningkat apabila tidak dibarengi dengan pelaksanaan dan pengawasan protokol kesehatan yang ketat.

“Pastikan bahwa disetiap tempat kerumunan terdapat satuan atau petugas yang ditugaskan untuk mengawasi protokol kesehatan,” lanjutnya.

Adapun, perkembangan kasus COVID-19 terus menurun setiap minggunya, dan minggu ini telah berlangsung selama 11 minggu berturut-turut paska lonjakan Juli lalu. Penurunan pada minggu ini mencapai 34,6% dibandingkan minggu lalu. Bahkan untuk pertama kalinya kasus positif harian Indonesia berada di bawah 1000 kasus per hari,  yaitu 922 kasus per tanggal 4 Oktober 2021.

“Penurunan kasus yang terjadi serta perkembangan yang baik ini tidak boleh membuat kita menjadi lengah,” ujarnya. (asr)

Pemprov DKI, Kadin dan UNHCR Gelar Vaksinasi untuk Pencari Suaka

0

ETIndonesia- Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) DKI Jakarta dan (UNHCR) menyelenggarakan kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk para Warga Negara Asing (WNA) pengungsi dan pencari suaka yang berdomisili di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis (7/10). Vaksinasi tahap 1 ini diberikan sebanyak 600 akseptor atau 1.200 vaksin (tahap 1 dan 2) dengan vaksin Sinopharm. 

Di Jakarta sendiri, vaksinasi untuk para WNA Pengungsi dan Pencari Suaka dilaksankan di Gedung Olahraga Bulungan, Jakarta Selatan. Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan yang mengunjungi sentra vaksinasi tersebut menegaskan bahwa pandemi ini merupkan permasalahan kemanuisaan lintas bangsa dan teritori.

“Virusnya menular pada siapa saja baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing termasuk para pencari suaka. Ini masalah umat manusia di mana semua harus mendapatkan perlakukan sama dan setara, meskipun kita menyadari persis bahwa prioritas pertama adalah warga kita, tetapi jika ada sebagian(WNA pencari suaka) yang tidak tervaksin maka dampaknya juga ke kita,” terang Gubernur Anies dalam siaran persnya.

Gubernur Anies juga menjelaskan alur kolaborasi antara Pemprov DKI, Kadin Indonesia dan UNHCR terkait penyelenggaraan vaksinasi untuk WNA pengungsi dan pencari suaka. Di mana pada Juli lalu Gubernur Anies telah bersurat ke Menteri Kesehatan terkait vaksinasi untuk WNA pengungsi dan pencari suaka, surat tersebut berbalas diikuti dukungan penuh dari Kadin Indonesia serta UNHCR.

Sementara itu Ketua Kadin DKI Jakarta, Diana Dewi mengungkapkan, kegiatan ini diinisiasi atas pesan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan yang sebelumnya mengungkapkan bahwa setiap orang yang berdomisili di wilayah Jakarta memiliki hak yang sama dalam mendapatkan vaksin Covid-19, tidak terkecuali para WNA pengungsi dan pencari suaka. Oleh karena itu, mereka juga berhak mendapatkan vaksin, untuk mengejar target vaksinasi 100 persen di Jakarta. 

UNHCR mencatat bahwa terdapat sekitar 4.942 pengungsi dan pencari suaka yang berusia 12 tahun ke atas yang tinggal di Jabodetabek, namun mereka kesulitan mendapatkan vaksin Covid-19 karena keterbatasan akses dan informasi, serta tidak adanya Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang merupakan prasyarat utama mendapatkan vaksinasi. 

“Melalui program kolaborasi ini, sebanyak kurang lebih 600 WNA pengungsi dan pencari suaka diberikan fasilitas untuk melakukan vaksinasi tahap pertama dengan Vaksin Gotong Royong. Akan dilakukan program vaksinasi lanjutan guna memastikan seluruh pengungsi dan pencari suaka yang berdomisili di Jabodetabek  mendapatkan fasilitas vaksinasi,” terang Diana Dewi. (asr)

Australia Borong 300.000 Pil Obat COVID-19 Buatan Merck Hingga Ribuan Dokter dan Ahli Tandatangani ‘Deklarasi Roma’

Li Mei dan Lin Mingdi 

Pada Selasa 5 Oktober 2021, 235 juta orang didiagnosis di seluruh dunia, kecuali daratan Tiongkok dan sekitar 4,81 juta meninggal dunia. Australia mengumumkan rencana hidup bersama COVID-19 dan siap membuka perbatasannya minggu depan. Australia juga memborong pil Molnupiravir.  Lebih dari 10.000 dokter dan ahli di seluruh dunia telah menandatangani ‘Deklarasi Roma’ menyerukan diakhirinya campur tangan politik dan membela hak-hak dokter dan pasien.

Rusia menambahkan 895 kasus kematian pada 5 Oktober, angka yang memecahkan rekor lagi. Selain itu, sebanyak 25.110 kasus baru dikonfirmasi.

Kremlin menyatakan keprihatinan serius tentang lonjakan kasus. Rusia mengatakan bahwa jumlah pasien di rumah sakit negara itu, naik dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu.

Kini, Pusat pameran di St. Petersburg  diubah menjadi rumah sakit sementara untuk meredakan tekanan medis.

Pihak berwenang meminta orang-orang untuk divaksinasi untuk menghentikan penyebaran virus. Negara itu sedang mempertimbangkan untuk menerapkan kembali pembatasan.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan bahwa mereka akan membeli 300.000  pil antivirus buatan Merck, Molnupiravir.

Scott morrison mengatakan, perawatan ini berarti,  kita akan dapat hidup berdampingan dengan virus,  bahkan dalam keadaan yang tidak menguntungkan, jika Anda benar-benar terinfeksi virus, kami akan melakukan perawatan untuk memastikan bahwa gejala ini berkurang dan sakitnya tidak terlalu parah. Mengecilkan kemungkinan di unit perawatan intensif.”

Pada Selasa 5 Oktober, 1.763 kasus baru dikonfirmasi di negara bagian  Australia, Victoria, yang mencatatkan rekor tertinggi.

Australia berencana untuk membuka kembali perbatasannya bulan depan untuk mengizinkan warga negara yang divaksinasi penuh untuk bepergian ke luar negeri. Turis internasional tahun depan baru dapat memasuki Australia.  Pihak berwenang akan memberikan prioritas untuk mengizinkan imigran terampil dan pelajar untuk kembali ke Australia.

Sementara itu,  New York City dimulai pada Senin 4 oktober, mengharuskan fakultas dan staf sekolah umum yang belum divaksinasi untuk cuti yang tidak dibayar. Pada hari itu, ratusan orang berkumpul di luar Biro Pendidikan untuk memprotes aturan tersebut. 

“Tubuh saya, saya yang bertanggung jawab, Anda tidak bisa memaksa saya untuk divaksinasi,” demikian bunyi protes. 

Susan Sun, seorang guru matematika di Queens District Public School di New York City menyatakan, sangat menyenangkan, dan juga sangat memuaskan, ia menemukan banyak rekan kerja dan mereka telah divaksinasi. Tetapi mereka semua  ikut turun ke jalan dan berbicara, “Saya mendukung Anda. Meskipun saya telah divaksinasi, saya mendukung Anda dalam menolak paksaan ini.”

Sementara itu, “Deklarasi Roma” Pneumonia Wuhan Global yang diprakarsai oleh Persatuan Dokter dan Ilmuwan Medis Internasional pada September, telah ditandatangani  lebih dari 10.000 dokter dan ilmuwan pada Senin (4/10).

“Deklarasi Roma” menekankan pemulihan hubungan dokter-pasien yang normal, mengakhiri intervensi politik, dan memulihkan kepercayaan dan integritas dalam praktik medis. (hui)

330 Ribu Anak-anak Jadi Korban Pelecehan Seksual oleh Pendeta di Gereja Katolik Prancis

Qiao En – NTD

Sebuah laporan investigasi independen mengungkapkan dalam rentang waktu 70 tahun terakhir, setidaknya ratusan ribu anak-anak telah menjadi korban pelecehan seksual di  Gereja Katolik Prancis.

Komisi Independen Gereja Katolik Prancis untuk Pelecehan Seksual (CIASE) pada Selasa 5 Oktober 2021, merilis laporan setebal 2.500 halaman yang menunjukkan bahwa dalam 70 tahun sejak tahun 1950-an hingga sekarang, sekitar 330.000 anak menjadi korban pelecehan di Gereja Katolik Prancis. Sekitar 80% dari korban adalah anak laki-laki. Jumlah anak di bawah umur yang dilecehkan secara seksual oleh pendeta lebih dari 210.000 kasus.

“Di antara orang-orang Prancis yang berusia di atas 18 tahun, 216.000 anak diserang secara seksual oleh pendeta dan orang-orang beragama, kepastiannya sekitar 50.000 kasus mencapai 95%,” kata Ketua CIASE Jean-Marc Sauvé. 

Ini adalah kasus terbesar pertama dari kejahatan pelecehan seksual terhadap anak-anak di gereja di Prancis. Komite Independen Pelecehan Seksual Gereja Katolik juga mempelajari gereja, pengadilan, kantor polisi dan arsip berita sejak tahun 1950-an dan mendengarkan pendapat para korban dan saksi. Hotline investigasi telah menerima 6.500 nomor telepon laporan yang diduga sebagai korban.

Francois Devaux, kepala kelompok Korban La Parole Liberee mengatakan, Kalian harus membayar semua kejahatan ini.

Saat ini, ada 22 tersangka kasus pidana yang masih bisa disidik. Kasus ini sudah diserahkan ke kejaksaan. Lebih dari 40 kasus dilimpahkan ke pejabat gereja karena  melampaui batas waktu penuntutan. (hui)

Kesaksian Whistleblower : Facebook Bahayakan Anak-anak dan Lebih Utamakan Keuntungan

Jin Shi – NTD

Pada sidang Kongres AS pada Selasa (5 /10/2021), seorang Whistleblower membuktikan bahwa Facebook mengetahui produknya berbahaya bagi remaja, tetapi menolak untuk melakukan perubahan.

Mantan manajer produk Facebook Frances Haugen dalam kesaksiannya di Sidang Kongres AS menyatakan, Kongres AS harus bertindak, dikarenakan Facebook tidak akan menyelesaikan krisis akibat produknya. 

Haugen menuding Facebook menempatkan kepentingan bisnis semata di atas keselamatan publik. Bahkan aplikasinya, instagram memancang para remaja kecanduan

“Saya di sini, hari ini karena saya percaya bahwa produk Facebook membahayakan anak-anak, memprovokasi perpecahan, dan melemahkan demokrasi kita,” ujarnya. 

Haugen yang berusia 37 tahun sebelumnya telah mengungkapkan banyak cerita orang dalam di Facebook, yang menyebabkan kegemparan. Akan tetapi baru pada  Minggu lalu dia muncul di layar untuk diwawancara oleh media dan mengungkapkan identitasnya kepada publik.

“Saya mengambil risiko besar untuk keluar, karena saya yakin kita masih punya waktu untuk bertindak. Kita harus bertindak sekarang,” katanya. 

Di antara kisah-kisah orang dalam yang diungkapkan oleh Haugen, hal paling mengkhawatirkan adalah efek berbahaya dari media sosial yakni Facebook dan Instagram terhadap psikologi remaja.

Survei internal Facebook sendiri menemukan bahwa 32% remaja putri mengatakan, ketika mereka tidak puas dengan citra tubuh mereka, Instagram membuat mereka merasa lebih buruk. Remaja juga menuduh Instagram memperburuk tingkat kecemasan dan depresi diri mereka.

Senator AS,  Richard Blumenthal mengatakan :  “Anak-anak kita adalah korban. Remaja saat ini merasa curiga dan tidak aman ketika mereka melihat diri mereka di cermin.”

Namun, Facebook tidak mengambil tindakan apa pun sebagai tanggapan atas penyelidikan ini, juga tidak mengumumkan secara terbuka hasil penyelidikan tersebut. 

Haugen mengatakan, ketika bertentangan dengan kepentingan publik, Facebook  berulang kali memilih untuk mengoptimalkan kepentingannya sendiri.

Haugen berkata : “Mereka ingin memastikan generasi remaja berikutnya bergantung pada Instagram seperti generasi saat ini.”

Senator AS : “Dengan memancing anak-anak?”

Haugen: “Dengan memancing anak-anak.” 

Menghadapi tuduhan tersebut, Facebook sebelumnya mengklaim konten yang diungkapkan oleh Haugen menyesatkan dan gagal mencerminkan secara jujur ​​peran positif Facebook dalam mempromosikan interaksi sosial kaum muda.

Senator AS Richard Blumenthal mengatakan, Facebook menolak untuk mengakui dan mengambil tindakan, membuat mereka bangkrut secara moral.

Hanya sehari sebelum Haugen menghadiri sidang kongres, Facebook dan dua platform sosialnya Instagram dan WhatsApp mengalami crash global yang jarang terjadi karena masalah teknis. Pada Senin 4 Oktober, saham Facebook turun 4,9%.

Pada sidang pada hari Selasa 5 Oktober, anggota bipartisan dari Komite Perdagangan Senat AS mengecam CEO Facebook Mark  Zuckerberg dan mendesaknya untuk datang ke Kongres. 

Insiden whistleblower Facebook dipercayai menjadi katalisator bagi pemerintah AS untuk membuat tindakan regulasi yang ketat terhadap Big Tech. (hui)

Beijing Bertanggung Jawab Atas Tindakan Keras Transnasional Terbesar di Dunia untuk Membungkam Diaspora Tionghoa di Perantauan

0

Eva Fu

Laporan baru-baru ini mengungkapkan rezim Tiongkok bertindak keras transnasional terbesar  di dunia untuk memastikan komunitas Tiongkok secara global mendukung garis Partai Komunis Tiongkok.

Kampanye komunis Tiongkok secara ekspansif  menargetkan para pembangkang yang telah meninggalkan Tiongkok dan orang-orang yang memiliki sudut pandang yang berbeda dari rezim Tiongkok. Taktik Beijing mencakup memata-matai, mengancam, melecehkan, serangan fisik, dan menumpuk tekanan pada kerabat-kerabat yang masih tetap berada di Tiongkok, menurut laporan yang hampir terdiri dari 650 halaman oleh Institute for Strategic Studies of Military Schools (IRSEM) sebuah lembaga independen yang berafiliasi dengan Kementerian Pasukan Bersenjata Prancis.

Laporan tersebut menyajikan sebuah pandangan komprehensif mengenai operasi pengaruh Tiongkok di seluruh dunia.

Rezim Tiongkok juga secara langsung menekan setidaknya sembilan negara asing, yang menuntut penangkapan orang-orang yang dicari oleh otoritas Komunis Tiongkok di negara-negara tersebut.

Sekitar 60 juta etnis Tionghoa tinggal di luar Tiongkok, di mana tampaknya di Amerika Serikat terjadi pertumbuhan populasi Tiongkok yang paling cepat, menurut Kantor Urusan Luar Negeri Tiongkok, sebuah badan administratif di bawah kabinet yang mirip dengan Dewan Negara Tiongkok yang bekerja sama dengan orang-orang Tionghoa di perantauan.

Bagi rezim Tiongkok, populasi itu adalah sebuah target prioritas untuk operasi pengaruh, karena populasi itu memiliki akses yang lebih mudah ke tampilan kritis tanpa sensor terhadap Partai Komunis Tiongkok dan cenderung akan menyebarkan  informasi semacam itu kepada kerabatnya di daratan Tiongkok, menurut laporan itu.

Meskipun sebagian besar dari populasi itu memiliki kewarganegaraan asing, oleh karena itu populasi itu tidak dianggap sebagai warganegara Tiongkok. Beijing mempertahankan semua warganegara Tiongkok di luar negeri yang adalah anggota-anggota dari satu keluarga besar Tiongkok yang terikat oleh ikatan darah, sambil mencap orang-orang Tiongkok yang keluar dari garis Partai Komunis Tiongkok sebagai “pengkhianat.”

Pada 23 Agustus 2019, Duta Besar Tiongkok untuk Lituania dan pejabat Kedutaan Tiongkok mengambil bagian dalam protes tandingan untuk mengganggu sebuah unjuk rasa pro-Hong Kong yang mendukung gerakan demokrasi Hong Kong di Vilnius, Lithuania. 

Setelah polisi turun tangan dan menangkap dua warganegara Tiongkok, beberapa diplomat Tiongkok mendekati polisi dengan lencana kedutaan mereka yang  menuntut agar para tahanan dibebaskan. Lithuania kemudian memprotes dengan cara memanggil utusan Tiongkok, mengatakan bahwa staf Kedutaan Tiongkok terlibat dalam mengorganisir tindakan yang melanggar hukum.

Di Swedia, dua pengusaha yang mewakili negara Tiongkok telah berusaha untuk membungkam aktivis Angela Gui, putri penjual buku Gui Minhai di Swedia kelahiran Tiongkok, yang  dijatuhi hukuman 10 tahun penjara pada tahun 2020 oleh Beijing. Selama pertemuan pada  Februari 2019 di Stockholm, para pengusaha berjanji untuk menjamin pembebasan ayah Angela Gui jika Angela Gui berhenti berbicara dengan media, menurut laporan itu.

Para pengunjuk rasa mencoba menempelkan foto penjual buku yang hilang, salah satunya menunjukkan Gui Minhai (kiri), selama protes di luar Kantor Penghubung Hong Kong pada 3 Januari 2016. (Vincent Yu/The Associated Press)

Salah satu pria mengatakan kepada Angela Gui bahwa jika ia tidak bekerja sama dengan mereka, kemungkinan Angela Gui tidak akan pernah melihat ayahnya lagi.

“Apa yang paling penting bagimu? Nilai-nilaimu atau ayahmu?” Angela Gui ingat apa yang dikatakan pria itu.

Pertemuan tersebut diprakarsai oleh Duta Besar Swedia untuk Tiongkok, Anna Lindstedt. Setelah kemarahan publik di Swedia, Swedia menarik Anna Lindstedt dari Beijing dan menempatkan Anna Lindstedt di bawah penyelidikan.

Angela Gui hanyalah salah satu dari banyak orang-orang Tionghoa di perantauan yang mengalami ancaman dari agen-agen Partai Komunis Tiongkok.

Aktris Kanada Anastasia Lin membangkitkan kemarahan Beijing karena menjadi seorang praktisi Falun Gong,  sebuah kelompok keyakinan yang dianiaya dan keterusterangan Anastasia Lin mengenai hak asasi Manusia. Anastasia Lin mendapati dirinya dideklarasikan sebagai persona non-grata oleh Beijing dan visa Tiongkok yang diajukannya ditolak.

Setelah dinobatkan sebagai Miss World Canada pada tahun 2015, Anastasia Lin menerima sebuah panggilan dari ayahnya, yang menjalankan sebuah bisnis besar di Provinsi Hunan di 

 selatan Tiongkok, memberitahu Anastasia Lin bahwa sang ayah telah dikunjungi oleh pasukan keamanan Tiongkok. Di bawah tekanan dari pihak-pihak berwenang, ayah Anastasia Lin memohon kepada putrinya untuk menghentikan aktivitasnya.

Miss World Canada Anastasia Lin berbicara kepada para pendukungnya di sebuah acara untuk menghormatinya di Spoke Club di pusat kota Toronto pada 15 Desember 2015. (Matthew Little/Epoch Times)

‘Hal Itu Dapat Terjadi pada Siapa Saja’

Intimidasi adalah taktik lain yang digunakan oleh Partai Komunis Tiongkok, kata laporan itu. Target telah menerima panggilan telepon secara kasar di tengah malam, sementara para aktivis dan politisi yang mengambil sikap kritis terhadap Tiongkok juga diperas.

Rezim Tiongkok juga berusaha untuk mendiskreditkan para pembangkang dengan menyamar sebagai para pembangkang itu, seperti dengan cara mengirim email yang menghina pejabat asing atas nama pembangkang, menurut laporan itu.

Politisi Kanada keturunan Tionghoa, Richard Lee, wakil ketua untuk Majelis Legislatif British Columbia, ditahan selama delapan jam setibanya di bandara Shanghai pada tahun 2015 karena kegiatan yang membahayakan keamanan nasional. Polisi memeriksa telepon pribadinya maupun telepon pemerintah sebelum mengusirnya dari wilayah Tiongkok.

Richard Lee mengungkapkan pengalamannya pada tahun 2019, ia mengatakan yakin bahwa pengalamannya itu  terkait dengan dukungannya yang vokal terhadap hak asasi manusia di Tiongkok, yang mencakup partisipasinya setiap tahun dalam  acara nyala lilin untuk memperingati orang-orang yang terbunuh selama pembantaian Lapangan Tiananmen pada tahun 1989.

Fakta bahwa seorang pejabat tinggi seperti Richard Lee dapat dilecehkan berarti, seperti yang dikatakan Richard Lee sendiri, ‘hal itu dapat terjadi pada siapa saja,’ tulis para peneliti.

Laporan tersebut menyatakan bahwa kejadian di Kanada telah membuka demokrasi liberal secara keseluruhan dengan banyak orang-orang  Tiongkok di perantauan.

Menargetkan Falun Gong

Dalam upaya untuk melenyapkan kelompok spiritual Falun Gong, yang menjadi target sebuah kampanye penganiayaan besar-besaran oleh Partai Komunis Tiongkok pada tahun 1999, Beijing telah merekrut lebih dari 1.000 agen di Kanada, yang mencakup warganegara Kanada keturunan Tionghoa, pengusaha dan mahasiswa, kata laporan itu, mengutip Hao Fengjun, seorang mantan perwira polisi dari Kantor 610  mirip Gestapo yang didirikan secara khusus untuk menganiaya Falun Gong.

Rezim Tiongkok membentuk jaringan informan yang menargetkan praktisii Falun Gong di Australia dan Amerika Serikat, menurut Chen Yonglin, mantan sekretaris pertama untuk Konsulat Tiongkok di Sydney, yang tugasnya adalah untuk “memantau dan menganiaya” Falun Gong, kata laporan itu.

Para diplomat juga diberi arahan untuk mengidentifikasi praktisi Falun Gong dan menempatkan -praktisi Falun Gong dalam sebuah daftar hitam, mencegah -praktisi Falun Gong itu untuk kembali ke Tiongkok, menurut Chen Yonglin, yang membelot ke Australia dan memperoleh suaka pada tahun 2005.

Mantan diplomat Chen Yonglin, pada konferensi pers di Sydney setelah diberikan visa perlindungan, memperingatkan agenda komunis Tiongkok untuk memengaruhi warga Australia. (Greg Wood/AFP/Getty Images)

Jaringan informan dengan sebuah skala serupa yang dijelaskan oleh Hao Fengjun juga yang berada di Amerika Serikat dan Australia, kata Chen Yonglin.

Pada tahun 2004, Pan Xinchun, Wakil Konsul Jenderal Tiongkok di Toronto,  dihukum karena pencemaran nama baik karena menggunakan kata-kata fitnah untuk menyerang praktisi-praktisi Falun Gong, sementara dua anggota staf Konsulat Tiongkok di Calgary terlihat mendistribusikan literatur kebencian terhadap praktik-praktisi Falun Gong di Universitas Alberta.

Menekan Media Luar Negeri

Beberapa jurnalis dengan jaringan The Epoch Times juga menjadi korban untuk kampanye intimidasi rezim Tiongkok. Pada tahun 2010, Tao Wang, seorang reporter untuk NTD berbahasa Mandarin, outlet dari Grup The Epoch Times, mengungkapkan bahwa ia menerima telepon dari agen-agen Tiongkok yang mengeluarkan ancaman pembunuhan.

Ancaman tersebut meningkat setelah Tao Wang menolak untuk memenuhi tuntutan agen Tiongkok itu.

“Agen Tiongkok  berkata, ‘Kamu benar-benar berpikir tidak ada yang dapat kami lakukan untukmu karena kamu berada di Kanada? Mereka juga menyebutkan, Jika kamu pernah mengumumkan hal ini, kamu’–”dalam kata-kata bahasa Mandarin”’cari mati,”  kata Tao Wang  kepada media setempat saat itu.

Tao Wang, yang juga memiliki sebuah perusahaan di Tiongkok, mengetahui bahwa agen Tiongkok juga mengunjungi para pelanggannya, memberitahu para pelanggannya bahwa Tao Wang “berpartisipasi dalam” kegiatan ilegal di Kanada yang membahayakan keamanan nasional Tiongkok.  Pada hari yang sama setelah Tao Wang menerima panggilan telepon itu, tentang rekening bank perusahaannya di Tiongkok dibekukan. (Vv/asr)

Joe Biden Telah Melakukan Pembicaraan Isu Taiwan dengan Xi Jinping

oleh Xia Yu

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Selasa 5 Oktober 2021, bahwa akibat terjadi peningkatan ketegangan lintas selat, dirinya telah membahas isu Taiwan dengan Xi Jinping. Setelah pembicaraan, keduanya setuju untuk mematuhi perjanjian Taiwan

Reuters mengutip ucapan Biden melaporkan : “Saya telah membahas masalah Taiwan dengan Xi Jinping. Kita setuju … Setuju untuk mematuhi perjanjian Taiwan”.

“Kita sangat jelas. Saya berpikir bahwa ia (Xi Jinping) seharusnya tidak melakukan apapun kecuali mematuhi perjanjian (Taiwan)”, katanya.

Joe Biden mempublikasikan paket pengeluarannya di Michigan pada Selasa, dan membuat pernyataan tersebut kepada wartawan setelah kembali ke Gedung Putih.

Reuters melaporkan bahwa Biden mungkin merujuk pada “Kebijakan Satu Tiongkok” yang sudah berlangsung lama, yaitu, pengakuan formal terhadap Beijing dan “Undang-Undang Hubungan Taiwan”.

Undang-undang ini memberi wewenang kepada pemerintah AS untuk terus memelihara hubungan komersial, budaya, dan lainnya antara rakyat Amerika dan rakyat Taiwan untuk mempromosikan kebijakan luar negeri Amerika. 

Undang-undang tersebut juga menekankan bahwa berbagai program dan hubungan yang dilaksanakan dengan negara asing, pemerintah asing atau entitas serupa juga berlaku bagi masyarakat Taiwan. Saat ini, ketegangan antara kedua sisi selat telah meningkat. Dalam 4 hari terakhir, pesawat militer komunis Tiongkok telah 149 kali memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan secara ilegal dengan tujuan melakukan provokasi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price  dalam pernyataannya yang disampaikan lewat situs web Kemenlu AS pada Minggu 3 Oktober menyebutkan bahwa, Amerika Serikat sangat prihatin dengan kegiatan profokatif militer komunis Tiongkok di dekat Taiwan.

Tindakan ini dapat memicu risiko kemungkinan salah penilaian, yang akan merusak perdamaian dan stabilitas regional. Demikian tulis Ned Price. Kami mendesak Beijing untuk menghentikan pemberian tekanan dan pemaksaan terhadap Taiwan melalui tindakan di bidang militer, diplomat dan ekonomi.

Ned Price juga menekankan bahwa Amerika Serikat memiliki kepentingan abadi dalam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Oleh karena itu, kami akan terus membantu Taiwan dalam meningkatkan kemampuan pertahanan diri yang memadai, dan kami juga akan mematuhi komitmen yang tertera dalam ‘Tiga Komunike Bersama’, ‘Hukum Hubungan Taiwan’ dan ‘Enam Jaminan’.

Senator dari Partai Republik, Marco Rubio dalam sebuah pernyataan yang disampaikan pada Senin 4 Oktober menyebutkan bahwa, perilaku agresif Partai Komunis Tiongkok dirancang untuk mengintimidasi Taiwan dan mengirim pesan ke bagian lain dari dunia bebas.

Jika perilaku sembrono Beijing itu tidak dikutuk secara internasional, Xi Jinping akan menganggap bahwa ia memperoleh lampu hijau untuk melakukan invasi. Presiden Joe Biden harus bekerja sama dengan sekutu kita untuk memastikan bahwa Republik Rakyat Tiongkok,  menghormati status quo dan kedaulatan Taiwan dan negara tetangganya. 

Reuters melaporkan bahwa Biden juga menyinggung soal percakapan 90 menit yang dia lakukan dengan Xi Jinping pada 9 September. Itu merupakan pembicaraan pertama antara keduanya dalam tujuh bulan setelah Biden menjabat Presiden AS. Dalam pembicaraan lewat sambungan telepon itu, keduanya membahas isu-isu tentang persaingan ekonomi antara dua ekonomi terbesar dunia untuk memastikan agar tidak berubah menjadi pertikaian senjata.

Pada 9 September, Biden dan Xi Jinping mengadakan panggilan telepon kedua setelah pelantikannya di Gedung Putih. Keduanya telah mengadakan diskusi ekstensif dan strategis yang berkaitan dengan kepentingan yang tumpang tindih dari kedua pihak, serta kepentingan, nilai-nilai dan pandangan Amerika Serikat dan komunis Tiongkok. Dalam masalah perselisihan yang timbul, keduanya sepakat untuk berkomunikasi secara jujur ​​dan terbuka. (sin)

Tsai Ing-wen Menegaskan : Akan Mempertaruhkan Segalanya untuk Membela Taiwan dari Ancaman Komunis Tiongkok

oleh Li Lan

Menghadapi invasi pesawat tempur komunis Tiongkok ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan secara besar-besar dalam beberapa hari terakhir, Presiden Republik Tiongkok Tsai Ing-wen dalam sebuah artikel khusus yang diterbitkan oleh majalah AS ‘Foreign Affairs’ yang berjudul “Taiwan yang Berjuang untuk Mempertahankan Demokrasi — Kekuatan Kebaikan dalam Perubahan Tatanan Internasional” pada 5 Oktober menegaskan bahwa jika demokrasi dan cara hidup rakyat Taiwan terancam, maka pemerintah Taiwan akan membela diri dengan mempertaruhkan segalanya

 Presiden Republik Tiongkok Tsai Ing-wen dalam artikelnya di majalah AS ‘Foreign Affairs’ menyebutkan bahwa sikap Taiwan dalam hubungan lintas selat masih tetap konsisten. Yaitu : Tidak akan menyerah pada penindasan, tetapi tidak akan menyerang meskipun mendapat dukungan internasional.

Taiwan tidak mencari konfrontasi militer. Tetapi jika demokrasi dan cara hidupnya terancam, Taiwan akan mempertahankan diri dengan segala cara. Demikian bunyi dalam artikel Presiden Tsai.

Sejak 1 hingga 5 Oktober siang hari, total ada 150  pesawat militer komunis Tiongkok yang memasuki wilayah ADIZ Taiwan. Menurut berita yang dirilis Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan, pada tahun 2020, pesawat militer komunis Tiongkok telah memasuki wilayah udara Taiwan secara ilegal sebanyak 380 kali, dan sepanjang tahun ini, hal yang sama sudah dilakukan sebanyak lebih dari 600 kali.

Chiu Kuo-cheng, Menteri Pertahanan Republik Tiongkok mengatakan : “Tekanan dari komunis Tiongkok ini juga merupakan dorongan bagi kami, mendesak kami untuk bersiap menghadapi perang”.

Selain sikap berperang yang disampaikan Chiu Kuo-cheng pada 5 Oktober, Kementerian Pertahanan Republik Tiongkok juga mengajukan anggaran belanja untuk memperkuat angkatan tempur untuk laut dan udara senilai NT. 240 miliar, dimana 64% untuk pembuatan senjata anti kapal selam. Ini adalah anggaran khusus otoritas Taiwan di luar anggaran pertahanan untuk tahun 2022 yang sebesar NT. 471,7 miliar.

Dalam artikel di ‘Foreign Affairs’ itu, Tsai Ing-wen menyebutkan bahwa, Taiwan telah mengambil serangkaian tindakan untuk memaksimalkan kemampuan pertahanannya dan tidak akan menerima begitu saja dukungan dari mitra keamanannya. 

Namun Presiden Tsai juga mengingatkan masyarakat internasional bahwa Taiwan berada di garis depan perjuangan antara dua ideologi kebebasan, demokrasi dan otoritarianisme. Pada saat yang sama, Taiwan juga berada di posisi kunci pada rantai pulau pertama, berkaitan erat dengan stabilitas seluruh wilayah di Pasifik Barat dan perdagangan internasional. Kemakmuran Taiwan yang berkelanjutan itu ternyata dianggap bertentangan dengan propaganda juga ambisi Beijing.

Jika Taiwan jatuh, perdamaian regional dan sistem aliansi demokratis juga akan menanggung konsekuensi bencana. Tulis Tsai.

Mantan Direktur Intelijen Nasional AS John Ratcliffe pada 4 Oktober mengatakan : “Saya pikir jika komunis Tiongkok berkomitmen untuk menyerang Taiwan, maka sekarang adalah waktu terbaik. Mereka (otoritas komunis Tiongkok) mungkin akan menggabungkan berbagai faktor yang belum pernah terjadi sebelumnya”.

John Ratcliffe dalam sebuah wawancara dengan FOX News memperingatkan bahwa sekarang adalah periode paling berbahaya, karena otoritas komunis Tiongkok bisa melakukan invasi ke Taiwan. (sin)

Bisakah Penglihatan yang Melemah Dipulihkan?

0

YAMAGUCHI YASUNZO (DOCTOR OF VISION RECOVERY)

[Catatan Editor] Otot-otot penting di sekitar mata seperti otot siliaris (Ciliary Muscle, red.), dan otot ekstrinsik mata lainnya, semua otot-otot tersebut jika mengalami degenerasi, maka kemampuan penglihatan pun akan menurun.

Rajin melakukan 2 gerakan olah mata untuk melatih otot-otot di sekitar mata, akan dapat memperbaiki penglihatan.

Penurunan penglihatan yang bukan diakibatkan oleh penyakit atau mata tidak nyaman, cukup melakukan perbaikan kebiasaan hidup, dan setiap hari rajin melakukan latihan, maka masalah pun akan lenyap.

Sebelum memulai latihan ini, pahami lebih dulu struktur mata kita.

Perhatikan gambar 1 berikut maka akan dapat dipahami, struktur mata sama seperti seperangkat instrumen yang presisi. Badan bening atau disebut juga tubuh vitreous yang paling luas cakupannya pada mata merupakan sebuah saluran sumber cahaya yang bening dan tidak berwarna, fungsinya adalah sebagai bantalan keselamatan, untuk melindungi retina mata agar tidak rusak;  sementara  lensa yang juga bening tidak berwarna memiliki fungsi seperti lensa kamera.

Susunan bola mata ibarat sebuah instrumen yang akurat. Keterangan gambar: di dalam bola mata: Badan Bening (atas) dan lensa (bawah). Di luar bola mata, dari kiri ke kanan searah jarum jam: syaraf optik, retina, pupil, kornea, otot iris, otot siliaris dan otot ekstraokular.

Fungsi dari otot siliaris adalah menyelaraskan ketebalan lensa mata, menyesuaikan keseimban- gan jauh dekat — dengan gerakan kontraksi mengatur fokus pandangan, begitu fungsi ini merosot, maka tidak mampu mengatur fokus jauh dekat, sehingga penglihatan mata pun menjadi kabur.

Otot iris atau iridic muscles ibarat aperture atau diafragma pada kamera, yang dapat mengubah besar kecilnya pupil mata, dan mengatur intensitas cahaya yang diterima oleh mata. Begitu otot ini menua, fungsinya mengatur gelap dan terang pun akan menjadi buruk, saat berada di tempat gelap akan butuh waktu  lebih  lama  untuk  menyesuaikan dengan kondisi, juga bisa mengakibatkan tidak dapat melihat dengan jelas.

Atas bawah kiri kanan bola mata ditopang oleh enam otot, keenam otot inilah secara umum disebut otot ekstrinsik mata. Jika otot-otot ini dilatih dengan baik, maka akan dapat memperbaiki penglihatan mata yang merosot, dan berbagai masalah mata tidak nyaman lainnya.

Berikutnya perhatikan gambar 2 ini. Di bagian atas  bawah kiri kanan bola mata  ditopang oleh enam otot, istilah umum untuk keenam otot inilah yang disebut sebagai otot ekstrinsik mata. Bila kekuatan otot ekstrinsik ini menjadi lemah akibat menua, kecepatan membaca tulisan akan menjadi lambat, bahkan akan sering salah baca.

2 Olah perawatan mata, perkuat otot  mata dan perbaiki  penglihatan

1. Pijat hangat bagian mata

Gerakan pertama olah kesehatan mata, pijat hangat bagian mata

Kedua telapak tangan digosok hingga terasa  panas,  kompres pada bagian mata, pijat-pijat  otot di sekitar mata. Selain dapat membiarkan mata rileks sejenak, dapat juga memperlancar peredaran darah, membantu penyaluran oksigen dan gizi.

a.Telapak tangan menekan ringan pada mata, kompres hangat sekitar 10 detik. Jangan tekan terlalu kuat.

b.Jempol kedua tangan memijat ringan pada bagian cekungan tulang di bawah kening. Gosok searah panah seperti pada gambar, ini gerakan untuk merangsang tu- lang di sekitar mata.

C. Dengan cara memijat yang sama lakukan pijatan  pada  bagian bawah mata (dari ekor mata hingga ke ujung mata),  disarankan menggunakan jari manis atau jari tengah melakukan pijatan, hati-hati agar kuku tidak sampai menusuk mata.

d.Terlalu kuat dapat melukai bola mata, perhatikan  kekuatan jari Anda saat memijat.

2. Bola mata diputar-putar Menggerakkan otot secara sadar di sekitar mata dapat memperlancar peredaran darah, sehingga dapat mengembalikan elastisitas otot siliaris yang kaku. Juga dapat memperbaiki gejala mata kering, bahu kaku dan lain-lain.

Gerakan kedua: olah kesehatan mata, memutar bola mata

a.Wajah diam tidak bergerak, bola mata digerakkan mulai dari sudut kanan atas, berpindah sea- rah jarum jam ke arah kanan, lalu sudut kanan bawah, dan ke bawah terus bergerak searah jarum jam sebanyak 8 arah, pada setiap arah berhenti selama 1 detik. Ingat, wajah harus tetap mengarah ke depan, yang bergerak hanya pandangan mata saja.

b.Pada saat menggerakkan pandangan mata, bayangkan otot mata Anda juga sedang bergerak. Ulangi lagi cara yang sama, dengan arah berlawanan jarum jam. (Sud)

Dikutip dari “Glaucoma, Cata- racts, Macular Diseases, Doctor of Vision’s Eye Self-Help Book” Diter- bitkan oleh Sun Color.

Mantan Menteri Kehakiman Komunis Tiongkok yang Memiliki Rekam Jejak Pelanggaran HAM Diselidiki

0

Frank Fang

Rezim komunis Tiongkok menempatkan Fu Zhenghua, seorang pejabat lama di sektor keamanan publik Komunis Tiongkok di bawah penyelidikan. Sedangkan rezim belum mengungkapkan rincian penyelidikan. Untuk diketahui, ia memiliki rekam buruk pelanggaran hak asasi manusia selama bertahun-tahun.

Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin, organ partai Komunis untuk mengawasi korupsi pada 2 Oktober 2021 hanya menyatakan Fu dicurigai terlibat “pelanggaran serius terhadap disiplin dan hukum”—semacam istilah yang sering digunakan oleh Partai Komunis Tiongkok dengan berarti korupsi.  Akan tetapi, tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Fu berusia 66 tahun, ia pernah menjabat sebagai menteri kehakiman Tiongkok pada Maret 2018 sebelum mengundurkan diri pada April 2020. Setelah itu, ia menjadi wakil direktur Komite Urusan Sosial dan Hukum di Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok (CPPCC). 

Karirnya di sektor keamanan publik Tiongkok dimulai pada 2010, ketika ia diangkat sebagai kepala Biro Keamanan Publik Kota Beijing. Tiga tahun kemudian, ia menduduki dua posisi tambahan yakni wakil menteri Kementerian Keamanan Publik Tiongkok dan anggota badan hukum tertinggi rezim, Komisi Urusan Politik dan Hukum Pusat (PLAC).

Dia  terus memiliki jabatan di kementerian dan komisi hingga pertengahan 2016.

Dari 2015 hingga 2018, Fu mengepalai Kantor 610 rezim komunis Tiongkok yang terkenal kejam—sejenis pasukan polisi rahasia ekstralegal yang mirip dengan Gestapo Nazi Jerman. Kantor 610 didirikan pada Juni 1999, dikhususkan menerapkan kebijakan penganiayaan rezim terhadap warga Tiongkok yang berlatih Falun Gong,  latihan spiritual yang terdiri meditasi dan ajaran moral dengan prinsip Sejati-baik-Sabar. 

Ketika kasus Fu masih menunggu penyelidikan lebih lanjut, banyak pejabat Partai Komunis Tiongkok dibersihkan sejak tahun 2012, ketika  Xi Jinping memulai kampanye anti-korupsi tanpa henti. 

Sejak itu, lebih dari 100 “Harimau dan Lalat”— semacam jargon Partai Komunis Tiongkok untuk pejabat tinggi dan rendah— dibersihkan dari kejahatan korupsi seperti penyuapan dan penggelapan. Bagaimanapun, rezim menjauh dari menyoroti para pejabat yang mungkin juga terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia.

Zhou Yongkang,  sebelumnya memimpin PLAC, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tahun 2015. Menurut media yang dikelola pemerintahan Komunis Tiongkok, Zhou bersalah karena menyalahgunakan kekuasaannya. Akan tetapi, tidak disebutkan keterlibatannya dalam pelanggaran hak asasi manusia.

Fu masuk dalam daftar The World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong (WOIPFG), sebuah organisasi nirlaba berbasis di AS, atas kejahatannya terhadap pengikut Falun Gong, serta menjadi salah satu pejabat Partai Komunis Tiongkok yang bertanggung jawab atas penindasan skala luas terhadap pengacara Tiongkok pada tahun 2015.

Pada 9 Juli 2015, rezim Tiongkok menangkap ratusan pengacara dan aktivis di seluruh daratan Tiongkok sebagai tindakan keras yang biasa dikenal sebagai “Insiden 709.” Beberapa di antara mereka tetap di penjara atau di berada bawah penahanan, seperti pengacara hak asasi manusia Yu Wensheng dan Chang Weiping.

Menurut data dari Minghui.org,  situs yang memantau penganiayaan terhadap kelompok spiritual, ratusan pengikut Falun Gong di Beijing diculik.  Lebih dari 60 orang dikirim ke kamp kerja paksa antara tahun 2012 dan 2015, ketika Fu sebagai kepala Keamanan Publik Kota Beijing. Lebih dari belasan pengikut Falun Gong tewas di antaranya Li Yuejin.

Li ditangkap oleh petugas polisi dari biro keamanan kota di Beijing dan kantor polisi lokal lainnya pada Agustus 2012, menurut Minghui.org.  Dia kemudian diseret ke kamp kerja paksa dan dianiaya di sana karena menolak melepaskan keyakinannya.

Lebih parah lagi, suatu ketika di kamp kerja paksa, Li secara paksa disuntik dengan zat yang tak diketahui sehingga menyebabkan dirinya merasa  tidak nyaman. 

Menurut Minghui, suntikan tersebut dipastikan menjadi penyebab kematiannya pada Oktober 2013, beberapa bulan setelah ia diberikan pembebasan bersyarat medis karena kesehatannya yang  terus memburuk.

Mengutip dari Falun Dafa Information Center, jutaan pengikut Falun Gong di Tiongkok  ditahan di penjara, kamp kerja paksa, dan fasilitas lainnya di Tiongkok.  Sejak Juli 1999, ratusan ribu disiksa saat di penjara. Itu ketika mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok Jiang Zemin meluncurkan penganiayaan secara brutal.

Selama enam bulan pertama pada tahun 2021, setidaknya 674 pengikut Falun Gong divonis secara ilegal dengan hukuman terlama 14 tahun. (asr)

Hasil Studi Temukan Efektivitas Vaksin Pfizer Turun di Bawah 50 Persen Setelah 5 Bulan

0

Katabella Robert – The Epoch Times

Hasil studi baru yang diterbitkan dalam jurnal medis, The Lancet pada  4 Oktober menemukan efektivitas vaksin Pfizer-BioNTech untuk COVID-19 turun di bawah 50 persen setelah lima bulan. 

Studi yang didanai oleh Pfizer ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas keseluruhan varian spesifik dari vaksin perusahaan terhadap infeksi virus Komunis Tiongkok (COVID-19)  dan rawat inap terkait COVID-19 dari waktu ke waktu.

Peneliti mempelajari catatan kesehatan elektronik lebih dari 3,4 juta pria dan wanita yang menjadi anggota organisasi perawatan kesehatan Kaiser Permanente Southern California antara 14 Desember 2020 dan 8 Agustus 2021 serta menilai efektivitas vaksin hingga enam bulan setelah mereka diinokulasi. 

Hasilnya menemukan vaksin Pfizer 88 persen efektif pada bulan pertama setelah vaksinasi penuh, tetapi efektivitasnya turun menjadi 47 persen setelah lima bulan.

Vaksin ini juga disebut efektif melawan varian Delta, memberikan efektivitas 93 persen pada bulan pertama setelah vaksinasi penuh. Akan tetapi menurun menjadi 53 persen setelah empat bulan.

Menurut penelitian itu, sebagai perbandingan, efektivitas terhadap varian non-Delta lainnya adalah 97 persen setelah sebulan dan menurun menjadi 67 persen setelah empat hingga lima bulan. 

Peneliti juga menemukan, efektivitas terhadap masuk rumah sakit terkait Delta tetap tinggi 93 persen hingga enam bulan. 

Para peneliti mengatakan  penurunan efektivitas kemungkinan karena berkurangnya kekebalan, selama periode waktu sejak orang tersebut diberi suntikan kedua sebagai lawan dari varian Delta.

“Hasil kami memberikan dukungan untuk efektivitas tinggi BNT162b2 terhadap rawat inap di rumah sakit hingga sekitar enam bulan setelah divaksinasi penuh, bahkan ketika menghadapi meluasnya penyebaran varian Delta,” tulis para peneliti.

“Penurunan efektivitas vaksin terhadap infeksi SARS-CoV-2 dari waktu ke waktu mungkin  karena menurunnya kekebalan seiring waktu daripada varian Delta yang lolos dari perlindungan vaksin,” ungkap para peneliti. 

“Hasil kami menegaskan kembali vaksinasi dengan [vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19] tetap penting untuk mencegah COVID-19, terutama rawat inap rumah sakit terkait COVID-19, yang disebabkan oleh variants of concern,” imbuh mereka.

Studi terbaru yang didanai Pfizer disampaikan setelah studi BioRxiv terpisah  diterbitkan pada 4 Oktober yang menemukan bahwa tingkat antibodi yang dihasilkan oleh dua suntikan vaksin Pfizer-BioNTech mengalami penurunan hingga 10 kali lipat tujuh bulan setelah vaksinasi kedua.

Penelitian yang belum  peer review, mencatat  penurunan tingkat antibodi akan membahayakan kemampuan tubuh untuk mempertahankan diri terhadap COVID-19 jika seseorang terinfeksi.

Studi ini berfokus pada 56 peserta yang sehat telah menerima dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech. Darah peserta diuji sekali setelah menerima vaksinasi kedua dan sekali lagi setelah enam bulan.

Oleh karena itu, para peneliti menyarankan pemberian  booster ketiga sebagai langkah untuk meningkatkan efikasi vaksin.

Kedua studi tersebut mengulangi temuan dari Pfizer dan BioNTech yang dirilis pada Juli lalu. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa efektivitas vaksin turun dari 96 persen menjadi 84 persen selama enam bulan.

Vaksin Pfizer-BioNTech adalah yang paling banyak digunakan di Amerika Serikat. Lebih dari 226 juta dosis telah diberikan pada 30 September, dibandingkan dengan 151 juta suntikan Moderna dan 15 juta vaksin Johnson & Johnson. (asr)