Home Blog Page 996

Shen Yun Sebuah Anugerah bagi Dunia Seni Pertunjukan

0

Catherine Yang

Seni adalah industri yang terkenal sulit untuk ditembus, dan pandemi hanya mempersulit perusahaan seni pertunjukan   untuk   berkembang.   Menurut survei nasional, banyak organisasi seni inti belum kembali ke tingkat aktivitas pra-pandemi. Tetapi satu perusahaan yang berbeda, Shen Yun Performing Arts, memiliki cerita yang berbeda.

Setelah mempersingkat tur global pada Maret 2020, ia kembali melakukan tur pada musim panas 2021, jauh sebelum banyak grup seni pertunjukan lain yang melakukan. Itu mewakili secercah harapan, baik bagi penonton maupun komunitas seni pertunjukan. Pada musim gugur 2021, Shen Yun telah melanjutkan pertunjukan di seluruh dunia, dan musim tur 2022–2023 yang sedang berlangsung adalah musim terbesarnya, dengan grup tari klasik Tiongkok utama dunia akan mengunjungi 200 kota di seluruh dunia dengan total delapan grup tur yang berukuran sama. Selama setengah tahun, lebih dari 150 pertunjukan diadakan setiap bulan, dan permintaan terus meningkat.

Bahkan sebelum pandemi, Shen Yun merupakan keajaiban di industri seni pertunjukan. Biasanya, perusahaan-perusahaan ini—balet, opera, orkestra—mengandalkan pertunjukan “chestnut tua” (pertunjukan yang menjadi membosankan karena pengulangan yang terus-menerus, seperti “The Nutcracker”, dan “Beethoven’s Fifth”) untuk menarik separuh penonton, dan pendapatan yang diperoleh juga biasanya diharapkan hanya menutupi separuh anggaran perusahaan, sisanya berasal dari dana swasta, yayasan, atau pemerintah.

Kasus yang tidak biasa, sebagian besar anggaran Shen Yun diperoleh dari pendapatan. Mike Wang, salah satu perwakilan Shen Yun, menegaskan dalam sebuah wawancara bahwa perusahaan yang berbasis di New York ini tidak menerima dana dari pemerintah dan sedikit sumbangan.

Namun semua ini lebih mengejutkan mengingat produksi Shen Yun, dalam beberapa ukuran adalah luar biasa.

Pertama, besarnya jumlah kelompok tari. Masing-masing dari delapan grup terdiri dari sekitar 80 orang, yang meliputi penari, musisi orkestra lengkap, dan kru. Dan setiap musim mencakup banyak perjalanan.

Lalu, ada fakta bahwa setiap tahun Shen Yun menampilkan program yang sama sekali baru, yang berarti sekitar selusin tarian baru untuk dikoreografikan, bersama dengan kostum couture baru, komposisi musik baru, dan latar belakang baru untuk mengiringi setiap pertunjukan.

Saat ini, pemutaran perdana koreografi atau komposisi baru biasanya disiapkan dengan banyak kemeriahan, dan penonton tidak mengharapkan lebih dari satu atau dua grup seni pertunjukan tertentu per musim. Pendekatan Shen Yun tidak lazim dan benar- benar meningkatkan standar atas apa yang dapat dicapai oleh sekelompok seniman.

“Kami membuat produksi baru setiap tahun; kami terus meningkatkan teknologi kami, koreografi kami, kostum kami, alur cerita, musik, semuanya. Biaya produksinya sangat tinggi,” kata Mike Wang. “Apakah itu layak? Hal ini sangat berharga bagi kami.”

“Itu adalah seni sejati, dan untuk kepentingan banyak orang,” katanya, selain itu standar Shen Yun sangat tinggi, sebagian karena para seniman tahu seberapa besar dampak yang dapat mereka berikan pada orang-orang yang menonton Shen Yun. Mereka telah menerima dan membaca banyak ulasan selama bertahun-tahun dari mereka yang memiliki pengalaman yang menggembirakan, bahkan transformatif saat menonton Shen Yun.

“Ini sepadan dengan usaha kami, karena  kami terus berkembang, kami terus mendorong batas-batas seni pertunjukan, dan itu untuk kepentingan penonton kami dan dunia seni pertunjukan.”

Untuk alasan ini, setiap dukungan disambut dengan rasa terima kasih. Mike mengatakan segelintir teater dapat membatasi biaya sewa mereka atau memberikan biaya tetap yang rendah dan biaya tenaga kerja yang masuk akal, yang membuat Shen Yun dapat tampil di kota-kota di seluruh California selatan selama lebih dari sebulan. Ia mengatakan bahwa menurutnya kasus-kasus ini sebenarnya saling menguntungkan; beberapa tahun yang lalu, sebuah teater di Inggris membagikan data yang menunjukkan bahwa 66 % penontonnya adalah penonton teater baru.

“Kami menghadirkan penonton baru, orang-orang yang tidak pernah datang ke teater. Itu juga salah satu cara kami mendorong batasan,” katanya.

Mencapai Impian Amerika

Banyak, karena alasan ini, menganggap Shen Yun sebagai kisah sukses klasik Amerika. Misi perusahaan musik dan tari ini adalah untuk menghidupkan kembali 5.000 tahun peradaban Tiongkok, tetapi ironisnya, pertunjukan tersebut sama sekali tidak dapat dilihat di Tiongkok.

Pada tahun 2006, sekelompok seniman terkemuka dari Tiongkok membentuk Shen Yun di New York. Banyak dari mereka adalah oposan yang menghadapi penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) karena keyakinan mereka dan mencari perlindungan serta kebebasan berkeyakinan dan berekspresi ke luar negeri.

Sejak saat itu, jutaan orang telah menyaksikan kebangkitan budaya yang diilhami secara Ilahi ini, dan Shen Yun telah disambut dengan hangat di seluruh dunia.

Carlos Veitía, direktur Teater Nasional Eduardo Brito, menyaksikan Shen Yun ketika tampil di Teater Nasional Eduardo Brito di Santo Domingo, Republik Dominika, Februari ini. “Bagi saya, ini adalah momen brilian dalam manajemen saya di teater karena [Shen Yun] adalah kelompok tari yang percaya pada kebajikan, disiplin, dalam meningkatkan jiwa manusia, yang harus ditonton oleh semua negara, semua budaya,” dia berkata. “Teater Nasional akan selalu terbuka untuk siapa saja yang datang dengan karya seni, untuk mengatakan kebenarannya.”

“Ini adalah budaya yang sangat besar dan sangat kuno,” katanya. “Ini adalah kelompok yang berharga, sangat terlatih, dari para penari yang sangat terlatih.”

Macarena López, direktur Espacio Cartuja Center CITE—teater yang menjadi tuan rumah Shen Yun Performing Arts di Sevilla, Spanyol— mengatakan bahwa dia dibawa ke dunia “keindahan luhur” setelah menonton pertunjukan pada 8 Maret.

“Apa yang kita miliki di sini hari ini dari para penari adalah pertunjukan dengan kategori tertinggi. Saya beritahu Anda, orkestra, suaranya, adalah sesuatu yang ajaib,” katanya. Harry Haourari, direktur operasi asosiasi Lincoln Center, menyaksikan pertunjukan bersama putrinya di New York City tahun lalu. “Saya pikir itu indah! Sungguh indah. Saya beri nilai 10!” dia berkata. “Saya suka produksinya, koreografinya. Budaya yang harus saya pelajari benar-benar luar biasa!

“Saya sangat menyukai orkestra langsung, terutama saat mereka memperkenalkan diri- jen dan pemain lain. Tidak ada yang seperti musik dengan orkestra langsung. Saya percaya musik itu menyembuhkan — jika Anda memasukkannya jauh ke dalam hati dan mende- ngarkan, itu benar-benar menyembuhkan.

Termasuk dalam komentar penonton setiap tahun adalah mereka yang berasal dari industri seni, yang mengekspresikan kekaguman dan inspirasi—dan bahkan harapan, akan datangnya zaman keemasan dalam seni. (jen)

The Epoch Times dengan bangga menjadi sponsor Shen Yun Performing Arts.

Strategi Ambiguitas  di Sekitar Taiwan

0

Sekutu AS, Taiwan, tidak hanya bertanya-tanya apakah AS akan mempertahankannya dari invasi Tiongkok daratan, tetapi juga apakah AS masih sanggup melakukannya

James Gorrie

Strategi Ambiguitas telah menjadi kebijakan lama Amerika Serikat dalam mempertahankannya dari agresi Tiongkok dari seberang Selat Taiwan. Sesuai dengan istilahnya, arti sebenarnya dari ambiguitas strategis adalah, ya, ambigu.

Gagasan di Balik Ambiguitas

Inti dari strategi ambiguitas adalah bahwa para perencana dan pembuat kebijakan militer AS berpikir bahwa akan lebih efektif jika Beijing dan Taipei terus menebak-nebak rencana pertahanan AS terkait Taiwan. Tidak mengetahui apakah Amerika Serikat akan mempertahankan Taiwan, dan jika demikian, dalam keadaan apa dan dengan cara apa, seharusnya membuat Partai Komunis Tiongkok (PKT) lebih sulit untuk merencanakan invasi ke negara pulau itu.

Sedangkan bagi Taiwan, ambiguitas berfungsi untuk membuat mereka tetap waspada secara militer dan menjaga kesiapan daripada menjadi lemah secara militer, seperti yang terjadi pada beberapa sekutu Eropa yang berada di bawah jaminan keamanan AS. Hal ini juga membuat Taipei tidak mendeklarasikan kemerdekaan dari Beijing, yang dapat memicu respons eskalasi dari Tiongkok.

Dapat dikatakan bahwa komitmen untuk tidak berkomitmen ini, seolah-olah, telah membantu Amerika Serikat dan Taiwan dengan baik selama beberapa dekade terakhir. Bagaimanapun juga, Daratan belum pernah melancarkan invasi untuk menaklukkan Taiwan, setidaknya secara militer. Meskipun demikian, pengaruh Tiongkok atas urusan ekonomi, politik, dan budaya di Taiwan tentu saja meningkat selama bertahun-tahun.

Tiongkok Berubah dari Pesaing Menjadi Musuh Global AS

Namun, tidak bijaksana jika kita menganggap masa lalu sebagai prolog. Saat ini, Tiongkok, di setiap tingkatan, merupakan negara yang berbeda secara kualitatif dibandingkan dengan 10 atau 20 tahun yang lalu. Baik secara strategis maupun militer, Tiongkok sekarang adalah pesaing langsung, jika bukan musuh bagi Amerika Serikat. Yang terakhir ini lebih akurat.

Lebih jauh lagi, ambisi Tiongkok adalah untuk menggantikan pengaruh AS dalam skala global, tidak hanya di Pasifik Selatan atau bahkan di kawasan Asia Pasifik.

Mereka sedang dalam jalurnya untuk melakukannya. Dalam hal memproyeksikan kekuatan, Beijing kini memiliki angkatan laut yang melebihi jumlah kapal yang dimiliki Amerika Serikat. Meskipun Angkatan Laut AS lebih unggul daripada Tiongkok, jumlah yang lebih banyak memungkinkan kehadiran angkatan laut Tiongkok untuk menegaskan dirinya di lebih banyak wilayah di seluruh dunia sekaligus. Persepsi itu penting.

Terlebih lagi, Tiongkok sekarang mengendalikan sebagian besar gerbang laut utama, titik-titik strategis jalur perairan terpenting di dunia. Mengontrol jalur perairan dunia adalah salah satu dari tiga pilar kekuatan laut, dan Tiongkok telah berhasil melakukannya. Gerbang-gerbang laut tersebut termasuk Terusan Panama, akses Terusan Suez ke Laut Mediterania, dan titik akses Laut Merah ke Samudra Hindia melalui Pelabuhan Djibouti, dan masih banyak lagi.

Selain itu, persenjataan strategis Tiongkok mencakup rudal balistik antarbenua berhulu ledak nuklir serta rudal anti-kapal dan nuklir hipersonik yang dirancang khusus untuk menetralisir kekuatan angkatan laut dan persenjataan strategis AS. Apakah militer AS mampu mempertahankan diri dari kekuatan strategis Tiongkok masih menjadi perdebatan.

Kemunduran AS Tidak Ambigu

Sebaliknya, Amerika Serikat bukanlah negara yang sama seperti dulu. Bersamaan dengan kebangkitan Tiongkok, terjadi penurunan kemampuan militer Amerika Serikat secara nyata dan konsisten. Keputusan kebijakan baru-baru ini tentu saja berkontribusi pada hal itu.

Keputusan untuk mendukung Ukraina dalam upayanya untuk mendorong kembali penjajah Rusia telah menguras kesiapan militer AS dalam hal amunisi, tank, dan materi perang lainnya serta item-item pendukung lainnya. Dalam jangka pendek, Amerika Serikat tidak bisa mengungguli kapasitas produktif pembuatan perang Rusia.

Keputusan Kebijakan AS Menodai Reputasinya

Terlebih lagi, kebijakan Ukraina menurunkan reputasi AS sebagai negara yang serius secara strategis. Perang ini merupakan sebuah tragedi yang seharusnya dapat dihindari dengan tidak menjadikan Ukraina sebagai boneka NATO. AS mendukung negara yang sangat korup yang, dalam upaya perangnya, bergerak lebih jauh ke arah neo-fasisme yang digerakkan oleh kepribadian, bukan menjauhinya.

Keluarnya militer AS dari Afghanistan merupakan kesalahan kebijakan lain yang meninggalkan peralatan militer canggih senilai miliaran dolar, termasuk pesawat tempur canggih, tank, dan banyak lagi, untuk musuh-musuh AS seperti Taliban dan Iran. Penarikan mundur yang tergesa-gesa dan tanpa pemberitahuan ini juga menghancurkan kepercayaan sekutu-sekutu AS dan membuat AS terlihat seperti sebuah negara yang kekuatannya semakin merosot.

Karena alasan-alasan inilah, dan alasan-alasan lain yang berkaitan dengan seorang presiden yang tidak membangkitkan kepercayaan diri sekutu maupun rasa takut musuh-musuh AS, pendekatan ambiguitas strategis AS terhadap keamanan Taiwan tidak lagi masuk akal. Tidak hanya kebijakan keamanan AS yang kurang pasti dan dapat diandalkan dibandingkan sebelumnya, tetapi kesiapan dan kapasitas militer AS untuk menangkal agresi Tiongkok dan mempertahankan Taiwan dari invasi Tiongkok sekarang menjadi ambigu.

Niat, Kemauan Politik, dan Kecakapan AS Merosot

Ironi ini sangat jelas dan mengganggu. Tiga faktor utama kekuatan dalam hubungan internasional adalah niat dari sebuah kebijakan, kemauan untuk mendukung niat tersebut, dan kemampuan militer untuk memaksakan kebijakan Anda pada pihak lain. Sehubungan dengan rencana keamanan AS untuk Taiwan, ketidakjelasan semakin meningkat di ketiga bidang tersebut.

Kemampuan militer AS untuk menghalangi Tiongkok dari perilaku agresif terhadap Taiwan semakin menurun dari hari ke hari. Pesawat militer Tiongkok berulang kali menembus ruang udara Taiwan, dan mereka melakukan latihan militer di dekat pulau itu tanpa konsekuensi, membuat kebenaran sumpah Beijing untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya pada tahun 2027 tampak lebih mungkin daripada tidak.

Beijing Tidak Takut pada Pemerintahan Biden

Yang juga ambigu adalah niat AS terkait pertahanan Taiwan. Jika terjadi invasi oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), apakah pemerintahan Biden benar-benar berniat mengirim pelaut dan tentara Amerika untuk bertempur bersama rakyat Taiwan melawan Tiongkok?

Mengingat keputusan kebijakan pemerintahan Biden sejauh ini, hal itu tampaknya sangat tidak mungkin, dan jauh lebih tidak jelas.

Namun, yang tidak kalah ambigu adalah menurunnya kemampuan militer AS untuk mempertahankan Taiwan secara absolut. Angkatan laut Tiongkok yang secara numerik lebih unggul mengerdilkan angkatan laut AS, yang dengan sendirinya bisa menjadi faktor penentu dalam pertempuran laut. Faktanya, ada keraguan besar bahwa Amerika Serikat masih mampu mempertahankan Taiwan.

Berdasarkan asumsi itu, mungkin pilihan yang paling tidak ambigu bagi Taiwan adalah mengambil pelajaran dari Korea Utara dan mempersenjatai diri dengan kekuatan pertahanan nuklir sesegera mungkin.

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah pendapat penulis dan tidak mencerminkan pandangan The Epoch Times.

Orang-orang Tajir Mengeluarkan Uang Mereka dari Tiongkok

0

Antonio Graceffo

Selama tiga tahun saat COVID-19, uang mengalir masuk ke Tiongkok dan hampir tidak ada yang keluar. Sekarang, trennya berkebalikan.

Antara tahun 2014 dan 2019, Tiongkok mengalami arus modal keluar bersih – yang berarti lebih banyak uang mengalir keluar dari negara ini daripada masuk. Namun, sejak tahun 2020, dengan pembatasan perjalanan akibat COVID-19 dan kontrol ketat yang dilakukan oleh pemimpin Tiongkok, Xi Jinping, lebih banyak uang yang tertahan di dalam negeri.

Selama dua tahun pertama pandemi COVID-19, ketika seluruh dunia berada dalam lockdown, Tiongkok terus mengekspor, menyebabkan surplus perdagangan dan arus kas masuk bersih. Sekarang, situasinya telah berubah. Selama kuartal terakhir tahun 2022, Tiongkok mengalami arus keluar modal bersih pertama dalam lebih dari dua tahun.

Salah satu sumber modal asing terbesar adalah ekspor. Ekspor Tiongkok menurun pada kuartal keempat, dengan ekspor Desember 2022 turun 9,9 persen Year-over-Year (YoY). Kontainer mulai menumpuk di pelabuhan-pelabuhan Tiongkok, dan sekarang trennya semakin cepat. Tumpukan kontainer setinggi enam hingga tujuh meter dilaporkan di beberapa pelabuhan. Beijing bahkan mengkonfirmasi penumpukan kontainer tersebut, namun mengaitkannya dengan “penyesuaian pasar yang normal” dan bukannya penurunan ekspor. Namun, data menunjukkan hal yang berbeda-ekspor turun 6 hingga 7 persen dalam dua bulan pertama tahun 2023.

Foreign direct investment (FDI), sumber utama arus masuk modal, menurun drastis tahun lalu. Hal ini sebagian disebabkan oleh kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, yang menarik investasi dari Tiongkok dan masuk ke Amerika Serikat. Pembatasan COVID-19 yang sedang berlangsung di Tiongkok juga menambah ketidakpastian dan meningkatkan risiko terhadap lingkungan bisnis. Perlambatan ekonomi secara umum di mana pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) merosot menjadi 3 persen pada tahun 2022 dari dua digit, ditambah dengan kenaikan upah, telah membuat investasi Tiongkok menjadi kurang menarik bagi produsen asing.

Tiongkok telah secara stabil mengeluarkan diri dari manufaktur kelas bawah selama beberapa waktu, dengan gaji rata-rata naik menjadi lebih dari $12.000 per tahun. Ini sekitar tiga kali lipat dari gaji rata-rata di Vietnam atau Indonesia dan hampir lima kali lipat dari gaji rata-rata di India. Dihadapkan dengan segudang disinsentif, perusahaan-perusahaan asing mencari cara untuk melakukan diversifikasi di luar Tiongkok.

Pada tahun 2022, FDI greenfield (perluasan atau pendirian bisnis baru di luar negeri) turun 50 persen dibandingkan tahun 2019. Merger dan akuisisi juga menurun. Dan FDI turun di semua sektor, dengan beberapa sektor terpukul lebih keras daripada yang lain. FDI yang terkait dengan pariwisata turun sebesar 78 persen, sementara FDI di sektor makanan dan jasa keuangan turun sebesar 63 persen.

Negara-negara Asia lainnya-seperti India, Malaysia, Indonesia, dan Vietnam-telah diuntungkan oleh pengalihan investasi asing. Arus masuk FDI ke negara-negara Asia Pasifik diperkirakan akan meningkat sebesar 30 persen tahun ini, dan India kini akan menjadi negara tujuan FDI terbesar ketiga di dunia.

Meskipun lebih sedikit uang yang masuk, lebih banyak uang yang keluar. Warga negara Tiongkok diizinkan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri lagi untuk studi, bekerja, bisnis, dan pariwisata, dan masing-masing akan membawa sejumlah uang saat mereka pergi. Selain itu, telah ada tren selama beberapa waktu bahwa orang-orang kaya Tiongkok pindah ke Singapura, baik karena pendidikan dan peluang yang lebih baik untuk anak-anak mereka, pajak yang lebih rendah, atau karena mereka tidak menyukai arah yang dituju oleh negara ini di bawah kepemimpinan Xi. Sekarang setelah Tiongkok dan Singapura dibuka kembali, tren ini diperkirakan akan meningkat.

Sejauh ini pada tahun 2023, FDI di Tiongkok telah meningkat, dengan sebagian besar investasi mengalir ke manufaktur berteknologi tinggi. Akan tetapi, kepercayaan bisnis tetap rendah. Perusahaan asing mengalami penurunan rata-rata 10 persen dalam laba Tiongkok tahun lalu. Kamar Dagang Eropa di Tiongkok telah berulang kali menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan asing tidak meninggalkan Tiongkok secara langsung, tetapi mereka mengisolasi bisnis mereka di Tiongkok karena mereka mengalihkan investasi baru ke negara-negara lain di Asia.

Investasi dari perusahaan-perusahaan Taiwan di Tiongkok turun ke level terendah dalam tiga tahun terakhir, dan dengan ketegangan politik saat ini, tidak jelas apakah investasi tersebut akan kembali. Larangan chip AS juga memaksa perusahaan-perusahaan untuk merelokasi setidaknya sebagian dari produksi mereka ke negara-negara yang tidak terpengaruh oleh pembatasan tersebut.

Dalam upaya untuk menarik investor, pemerintah daerah meluncurkan inisiatif mereka sendiri, termasuk roadshow ke luar negeri seperti yang diadakan oleh pemerintah kota Qingdao, Tiongkok, pada awal tahun ini di Tokyo. Tahun lalu, para investor asing melepas sebagian besar kepemilikan saham mereka di Tiongkok. Namun di bulan Januari, investor asing membeli saham dalam jumlah rekor.

Pasar obligasi pemerintah Tiongkok, yang mengalami aksi jual sebesar 15% oleh investor asing tahun lalu, tampaknya belum pulih. Sejauh ini di tahun ini, para investor asing terus melepas obligasi pemerintah pusat. People’s Bank of China telah mempertahankan suku bunga rendah sebagai cara untuk menstimulasi perekonomian. Namun, suku bunga yang rendah membuat obligasi Tiongkok menjadi tidak menarik, terutama ketika suku bunga AS terus meningkat.

Beijing mengambil langkah-langkah untuk mengekang arus modal keluar dengan memberlakukan undang-undang yang mencegah beberapa pialang membuka rekening baru untuk memindahkan uang Tiongkok ke saham-saham asing. Komisi Regulasi Sekuritas Tiongkok mengumumkan peraturan untuk mencegah “bisnis sekuritas lintas batas ilegal,” menutup salah satu celah terakhir yang dapat digunakan oleh warga negara untuk mengeluarkan uang mereka dari Tiongkok.

Nasabah ritel asing dan nasabah ritel Tiongkok melaporkan mengalami kesulitan untuk mengambil atau mentransfer uang dari bank-bank Tiongkok, meskipun para pejabat menyatakan bahwa tidak ada perubahan kebijakan. Investor profesional Mark Mobius melaporkan bahwa ia tidak dapat menarik uang dari rekening HSBC di Shanghai.

Perekonomian secara umum diperkirakan akan jauh lebih baik tahun ini dengan target pertumbuhan PDB sebesar 5%. 

Namun untuk saat ini, tampaknya suku bunga yang rendah akan terus membuat para investor asing menjauhi pasar obligasi pemerintah, sementara penurunan ekspor akan mengurangi jumlah modal asing yang masuk. Beijing memperketat jerat arus modal keluar dan membuat Tiongkok semakin tidak menarik sebagai tujuan investasi asing.

Antonio Graceffo, Ph.D., adalah seorang analis ekonomi Tiongkok yang telah menghabiskan lebih dari 20 tahun di Asia. Dia adalah lulusan Universitas Olahraga Shanghai, memegang gelar Tiongkok-MBA dari Universitas Jiaotong Shanghai, dan saat ini sedang mempelajari pertahanan nasional di American Military University. Dia adalah penulis “Beyond the Belt and Road: China’s Global Economic Expansion.”

Kesepakatan Perdagangan Yuan Brasil-Tiongkok Bukanlah yang Menyebabkan Perubahan Signifikan

0

Antonio Graceffo

Menurut sebuah pernyataan dari pemerintah Brasil, Brasil dan Tiongkok mencapai kesepakatan pada  29 Maret untuk melakukan perdagangan dalam mata uang mereka sendiri, bukan dalam dolar AS.

Belum ada rincian yang dirilis mengenai bagaimana hal ini akan bekerja atau apakah ini berlaku untuk semua perdagangan antara kedua negara. Semua yang telah dipublikasikan adalah bahwa transaksi-transaksi akan diproses oleh Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) dan Brazil’s Bank of Communications (BBM).

ICBC akan mendirikan sebuah lembaga kliring di Brazil yang akan memungkinkan transaksi yuan. Karena laporan-laporan tersebut mengatakan bahwa lembaga kliring akan dibangun, tampaknya perdagangan ini belum terjadi. Selain itu, belum ada jadwal yang diberikan.

Beijing merayakan kesepakatan ini sebagai sebuah langkah menuju de-dolarisasi di dunia dan sebagai peningkatan internasionalisasi yuan. Wang Youming, peneliti senior dan direktur Departemen Studi Negara-negara Berkembang di China Institute of International Studies, mengatakan kepada media milik pemerintah, Global Times, bahwa “kebijakan moneter Washington yang tidak bertanggung jawab, terutama kenaikan suku bunga secara terus menerus, telah menyebabkan depresiasi mata uang real Brasil dan peningkatan biaya dalam transaksi.”

Dolar AS telah menjadi mata uang cadangan dunia sejak perjanjian Bretton Woods tahun 1944. Pada akhir Perang Dunia II, ekonomi Eropa dan Asia berada dalam kondisi kehancuran, dan mata uang mereka hampir tidak berharga. Untuk mendorong perdagangan internasional dan membantu dunia pulih dari perang, Amerika Serikat setuju untuk mendukung mata uangnya dengan emas dan mendukung mata uang lainnya dengan dolar AS.

Meskipun Amerika Serikat keluar dari standar emas pada tahun 1971, dolar tetap menjadi mata uang cadangan global karena stabilitas dan konvertibilitasnya. Manfaat lain dari dolar adalah bahwa komoditas global, terutama minyak, dihargai dan diperdagangkan dalam dolar. Dikarenakan semua negara membutuhkan minyak, maka masuk akal jika negara-negara menyimpan dolar sebagai cadangan. Dan, karena mereka sudah menggunakan dolar untuk minyak dan menyimpan dolar sebagai cadangan, maka masuk akal bagi negara-negara untuk menetapkan harga barang-barang mereka dan membayar impor dengan dolar.

Faktanya, dolar AS adalah mata uang cadangan dan perdagangan dunia yang memberikan kekuatan dan pengaruh geopolitik yang luar biasa bagi Amerika Serikat. Beberapa negara, terutama Rusia dan Tiongkok, semakin membenci hegemoni ekonomi AS dan telah mencari cara untuk mem-bypass dolar. Untuk tujuan ini, Beijing telah membuat beberapa solusi, seperti pertukaran mata uang atau China International Payment System (CIPS), sebuah alternatif SWIFT, yang memungkinkan penyelesaian internasional dalam yuan. Sejauh ini, 103 negara telah bergabung, meskipun total volume penyelesaian perdagangan masih kecil.

Pada tahun 2016, yuan ditambahkan ke dalam Special Drawing Rights (SDR) Dana Moneter Internasional (IMF), sekumpulan mata uang yang dapat ditarik oleh negara-negara ketika mereka membutuhkan likuiditas. Meskipun secara teknis ini membuat yuan menjadi mata uang internasional, yuan hanya menyumbang 3 persen dari cadangan mata uang global, sedangkan dolar mewakili 60 persen dan euro 20 persen. Dalam hal perdagangan, sekitar 14,7% perdagangan lintas batas diselesaikan dalam yuan.

Agar sebuah mata uang dapat menjadi mata uang cadangan yang sebenarnya, mata uang tersebut harus memenuhi lima persyaratan.

Yang pertama adalah stabilitas. Tingkat kontrol Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap yuan membuat stabilitasnya agak dipertanyakan. Selain itu, yuan dipatok secara longgar ke dolar, sehingga menambahkan yuan ke portofolio cadangan dolar tidak akan mewakili tingkat diversifikasi yang sama dengan menambahkan euro atau yen.

Kedua, sebuah mata uang harus diterima secara luas. Saat ini, dolar AS dapat digunakan untuk hampir semua penyelesaian perdagangan. Di antara beberapa pengecualian adalah Korea Utara, yang menginginkan euro.

Likuiditas adalah pertimbangan ketiga: Mata uang harus dapat ditukar secara luas. Dolar dapat ditukar hampir di mana saja, yang tidak berlaku untuk yuan.

Namun, yuan bisa dibilang memenuhi persyaratan keempat dan kelima dari sebuah mata uang internasional, yaitu ukuran dan kekuatan. Mata uang dunia harus ada dalam jumlah yang memadai untuk mendukung perdagangan dunia. Dolar Kanada dan franc Swiss adalah mata uang yang sangat baik, namun tidak memiliki skala seperti yuan atau dolar AS.

Persyaratan terakhir untuk sebuah mata uang global adalah negara tersebut harus memiliki kekuatan militer dan politik yang signifikan. Hal ini berlaku untuk Amerika Serikat dan semakin berlaku untuk Tiongkok.

Selain mata uang yang sesuai dengan definisi mata uang dunia, mata uang tersebut harus bermanfaat. Pound Inggris dan euro adalah mata uang internasional, namun negara-negara di Asia cenderung memiliki lebih sedikit mata uang tersebut karena negara-negara ini tidak terlalu sering menggunakan mata uang Eropa. Agar berguna, sebuah negara harus dapat bertransaksi perdagangan dengan mata uang tersebut. Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Brasil, dengan perdagangan bilateral mencapai $172 miliar tahun lalu, dan ini merupakan nilai tambah untuk kesepakatan mata uang.

Penggunaan mata uang asing lainnya adalah untuk membayar utang. Utang luar negeri Brasil mencapai $689,87 miliar, yang harus dibayar dalam dolar AS. Investasi adalah alasan lain untuk memegang mata uang suatu negara. Meskipun Brasil menerima banyak investasi dari Tiongkok, investasi Brasil di Tiongkok sangat minim.

Negara-negara juga menggunakan mata uang asing untuk menstabilkan mata uang mereka sendiri. Real Brasil dipatok ke dolar sampai sekitar 20 tahun yang lalu. Segera setelah patokan tersebut dihilangkan, mata uang tersebut kehilangan sebagian besar nilainya. Saat ini, real mengambang bebas (tidak dipatok ke mata uang lain). Dan akhirnya, negara-negara memegang dolar karena minyak dan komoditas lainnya dihargai dalam dolar.

Tiongkok dan Brasil telah mencari cara untuk melewati dolar. Perjanjian terbaru ini adalah sebuah langkah ke tujuan tersebut, tetapi yuan tidak memenuhi beberapa persyaratan untuk berfungsi sebagai mata uang cadangan. Oleh karena itu, ada kemungkinan bahwa kedua negara akan setuju untuk melakukan beberapa perdagangan mereka dalam yuan tetapi tidak semuanya, dan tidak ada negara yang mampu melepaskan dolar sepenuhnya. (asr)

Antonio Graceffo, Ph.D., adalah seorang analis ekonomi Tiongkok yang telah menghabiskan lebih dari 20 tahun di Asia. Dia adalah lulusan Universitas Olahraga Shanghai, memegang gelar Tiongkok-MBA dari Universitas Jiaotong Shanghai, dan saat ini sedang mempelajari pertahanan nasional di American Military University. Dia adalah penulis “Beyond the Belt and Road: China’s Global Economic Expansion.”

Apa Saja yang Disampaikan dalam Konferensi Pers Bersama Kevin McCarthy – Tsai Ing-wen

oleh Zhang Ting

Ketua DPR AS Kevin McCarthy pada Rabu (5/4/2023) bersama anggota parlemen dari kedua partai bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen dari Republik Tiongkok di California. Tsai Ing-wen adalah presiden Taiwan pertama yang bertemu dengan ketua DPR AS di Amerika Serikat.

Pertemuan yang diadakan di Ronald Reagan Presidential Library (Perpustakaan Kepresidenan Ronald Reagan) di California ini dihadiri pula oleh 18 orang anggota Kongres AS, termasuk di antaranya 11 orang anggota dari “Komite Seleksi untuk PKT” (Select Committee on the CCP. Komite Seleksi DPR AS untuk Persaingan Strategis antara AS dengan Komunis Tiongkok).

Usai pertemuan, McCarthy dan Tsai Ing-wen mengadakan konferensi pers bersama. Tsai Ing-wen menegaskan bahwa dengan dukungan Amerika Serikat, Taiwan tidak merasa terisolasi, juga tidak sendirian

McCarthy dan Tsai Ing-wen menekankan pentingnya kerja sama AS – Taiwan

McCarthy mengatakan pada konferensi pers bahwa pertemuan dengan presiden Taiwan yang diadakan di Perpustakaan Kepresidenan Ronald Reagan “di sini, ada banyak sekali pameran yang mencerminkan patriotisme Presiden Reagan, keyakinannya pada demokrasi dan komitmennya pada gagasan perdamaian dan kebebasan”.

Ia berkata : “Nilai-nilai ini selalu menjadi landasan persahabatan kami dengan rakyat Taiwan. Saya yakin hubungan kami sekarang lebih kuat daripada di saat mana pun dalam hidup saya”.

Dia juga mengatakan bahwa Taiwan adalah negara demokrasi yang sukses dan ekonomi yang makmur, dan menjadi pemimpin global dalam bidang kesehatan dan sains. “Baik itu hubungan mendalam yang terjalin di bisnis mau pun hubungan erat antara rakyat kedua negara, atau pun terhadap nilai-nilai bersama, kerja sama kami dengan rakyat Taiwan akan terus berkembang melalui dialog dan pertukaran”, kata McCarthy.

“Persahabatan antara rakyat kedua negara sangat penting artinya bagi dunia bebas. Penting untuk menjaga kebebasan ekonomi, perdamaian, dan stabilitas kawasan”, kata McCarthy.

“Kami akan melaksanakan kewajiban kami dan menegaskan kembali komitmen kami terhadap nilai-nilai bersama yang mempersatukan seluruh rakyat Amerika Serikat”, tambahnya.

Pada 5 April 2023, Ketua DPR AS Kevin McCarthy dan anggota parlemen dari kedua partai bertemu dengan Presiden Republik Tiongkok Tsai Ing-wen di California. (Frederic J. Brown / AFP)

Dalam konferensi pers Tsai Ing-wen mengatakan bahwa ketika dirinya bertemu dengan para pemimpin Kongres AS pada hari Rabu pagi, ia telah menegaskan kembali “tekad Taiwan untuk mempertahankan status quo yang damai”, sehingga rakyat Taiwan dapat terus hidup dalam masyarakat yang bebas dan terbuka.

Presiden Tsai berterima kasih kepada Kongres AS atas dukungannya ketika demokrasi Taiwan sedang terancam. dan menyinggung soal demokrasi dengan mengacu pada keyakinan mantan Presiden AS Ronald Reagan yaitu untuk menjaga perdamaian, perlu memperkuat diri sendiri.

“Ketika kita bersatu, kita akan lebih kuat,”katanya.

“Hari ini, bukan rahasia lagi bahwa perdamaian yang telah kita pertahankan dan demokrasi yang kita bangun dengan susah payah sedang menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya”. Tsai Ing-wen juga mengatakan : “Sekali lagi kita menemukan bahwa diri kita sedang berada di dunia di mana demokrasi terancam. Menjaga agar mercusuar kebebasan tetap bersinar menjadi sesuatu yang urgensinya tidak boleh diremehkan”.

Tsai Ing-wen juga mengatakan bahwa Presiden Reagan pernah mengatakan bahwa kebebasan tidak diwariskan dari generasi ke generasi, tetapi kebebasan harus selalu dipertahankan dan diperjuangkan oleh setiap generasi.

McCarthy mengatakan : “Hari ini adalah pertemuan bipartisan di mana Partai Republik dan Demokrat bersatu di tempat yang melambangkan kebebasan, komitmen, dan ikatan, dan presiden (Tsai Ing-wen) bersama kita hari ini, sehingga ikatan itu akan bertambah kuat”.

Tsai Ing-wen mewakili rakyat Taiwan menyampaikan rasa terima kasih kepada anggota kedua partai di Kongres AS. Dia berterima kasih kepada Kongres AS karena memperkenalkan undang-undang yang memperkuat hubungan Taiwan dengan Amerika Serikat. Undang-undang itu termasuk memperkuat kemampuan pertahanan diri Taiwan dan membangun hubungan ekonomi dan perdagangan antara Taiwan dengan Amerika Serikat.

“Taiwan bersyukur memiliki Amerika Serikat yang berada di sisi kami saat kami sedang berupaya untuk melindungi cara hidup kami”, kata Presiden Tsai..

Tsai Ing-wen berterima kasih kepada anggota parlemen AS karena mendukung hak kebebasan Taiwan. “Partisipasi dan dukungan tak tergoyahkan mereka meyakinkan rakyat Taiwan bahwa kami tidak terisolasi dan kami tidak sendirian”.

McCarthy : Persahabatan AS – Taiwan tidak pernah sekuat sekarang

Di awal pertemuan, McCarthy menyebut Tsai Ing-wen sebagai teman baik Amerika Serikat. “Saya optimis bahwa kita bersama akan terus mencari cara kerja sama demi menjamin kebebasan ekonomi, demokrasi, perdamaian dan stabilitas yang akan memajukan rakyat kedua negara”.

Pada 5 April 2023, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bertemu dengan anggota parlemen AS di California. (Mario Tama/Getty Images)

Tsai Ing-wen berterima kasih kepada McCarthy atas keramahannya dalam penyambutan juga berterima kasih kepada anggota delegasi kongres lainnya yang menghadiri pertemuan.

“Saya sangat senang”, katanya.

“Persahabatan antara Amerika Serikat dengan rakyat Taiwan tidak pernah sekuat sekarang. Saya merasa terhormat untuk menyambut Presiden Tsai Ing-wen di Perpustakaan Reagan” cuit McCarthy pada hari Rabu, bersama dengan foto pertemuannya dengan Tsai Ing-wen.

Dalam pesan Twieetnya Tsai Ing-wen menulis : “Terima kasih Ketua DPR Kevin McCarthy atas sambutan hangat Anda. Senang sekali bisa datang ke Perpustakaan Reagan dan menikmati lagi sinar matahari di California. Mari kita bersama-sama untuk memperkuat hubungan antara Taiwan dengan Amerika Serikat”..

Ada bagian dari video pertemuan antara Tsai Ing-wen dengan McCarthy yang dirilis di media sosial. 

Ini adalah pertemuan ketiga antara Presiden Republik Tiongkok dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat yang merupakan tokoh No. 3 dalam politik AS sejak Republik Tiongkok dan Amerika Serikat mengakhiri hubungan diplomatik formal pada tahun 1979. Itu juga merupakan pertemuan tingkat tertinggi dengan presiden Taiwan di wilayah AS.

Momen penting bagi McCarthy dan Tsai Ing-wen

Pertemuan tersebut memberikan landasan penting bagi Tsai dan McCarthy untuk menekankan hubungan AS – Taiwan..

CNN melaporkan bahwa Bonny Lin, Direktur “China Power Project” di Pusat Kajian Strategis dan Internasional (CSIS) di Washington mengatakan : “Bagi Presiden Tsai, pertemuan tatap muka dengan Ketua DPR-AS juga menunjukkan sikap bipartisan AS terhadap dukungan kepada

“Ketua DPR-AS McCarthy dapat menggunakan pertemuan ini untuk menunjukkan bahwa Amerika Serikat mendukung Taiwan dan bersedia ikut bersama dalam melawan upaya (PKT) yang bertujuan untuk menekan, memaksa, dan mengisolasi Taiwan secara internasional”, kata Bonny Lin.

Pada 5 April 2023, Ketua DPR AS McCarthy bertemu dengan Presiden Republik Tiongkok Tsai Ing-wen. (Frederic J. Brown/AFP).

Seorang sumber yang dekat dengan McCarthy memberitahu CNN bahwa pertemuan tersebut merupakan momen penting bagi McCarthy, yang telah membentuk “Komite Seleksi untuk PKT” sebagai salah satu prioritas utamanya dan meletakkan hubungan AS – Tiongkok sebagai isu sentral era ini.

Perjalanan Tsai Ing-wen ke Amerika Selatan yang singgah di Amerika Serikat termasuk di New York pada minggu lalu, terjadi di tengah meningkatnya ketegangan AS – komunis Tiongkok..

Pemimpin DPR dari Partai Demokrat Hakeem Jeffries mengatakan dalam sebuah pernyataannya pada hari Rabu, bahwa dirinya bertemu dengan Presiden Tsai selama transitnya di New York minggu lalu.

“Kami melakukan pembicaraan yang sangat produktif tentang keamanan bersama dan kepentingan ekonomi antara Amerika Serikat dengan Taiwan. Kami juga membahas soal komitmen kita bersama terhadap demokrasi dan kebebasan”, ujar Jeffries dalam sebuah pernyataan.

Tsai Ing-wen juga bertemu dengan anggota parlemen AS lainnya di New York minggu lalu, termasuk tiga anggota dari Komite Angkatan Bersenjata Senat, Senator Dan Sullivan (dari Partai Republik), Joni Ernst (dari Partai Republik), dan Mark Kelly (dari partai Demokrat).

Reuters melaporkan bahwa setelah McCarthy dan Tsai Ing-wen memasuki Perpustakaan Kepresidenan Reagan untuk melakukan pembicaraan pada hari Rabu, sebuah pesawat kecil terbang di atas gedung perpustakaan dengan membawa spanduk bertuliskan kalimat pro-PKT yang menekankan satu Tiongkok.

Komunis Tiongkok mencoba untuk menghalangi pertemuan McCarthy – Tsai Ing-wen

Dalam beberapa hari terakhir, kementerian luar negeri, kedutaan, dan konsulat jenderal Tiongkok untuk Amerika Serikat telah mengeluarkan pernyataan yang mengancam dalam upayanya untuk mencegah pertemuan antara Tsai Ing-wen dengan Kevin McCarthy.

Li Xiang, penghubung kedutaan Tiongkok untuk Kongres, menulis email berbunyi ancaman pada hari Selasa kepada McCarthy dan anggota Kongres lainnya yang akan ikut bertemu Tsai pada Rabu.

Menurut salinan email yang diperoleh “PunchBowl News” bahwa email tersebut memperingatkan anggota parlemen tentang konsekuensi dari pertemuan dengan Tsai.

Media “Washington Post” yang mengutip informasi dari Ashley Hinson, anggota DPR penerima email ancaman tersebut melaporkan, bahwa Itu adalah “ancaman paling menyedihkan” dari PKT yang sama sekali tidak akan menghalangi keikutsertaannya dalam pertemuan dengan Presiden Tsai.

“Kami akan dengan gigih membela kebebasan dan mendukung Taiwan. Kami tidak akan mundur. Pesan yang saya berikan kepada mereka adalah : Saya tetap ingin bertemu dengan Presiden Tsai untuk menegaskan kembali komitmen kami terhadap Taiwan, serta negara-negara di seluruh dunia yang mencintai kebebasan”, kata Ashley Hinson kepada media.

Li Xiang mengklaim bahwa Beijing tidak akan berpangku tangan terhadap hal ini. Konsulat Jenderal Tiongkok di Los Angeles mengeluarkan peringatan kepada McCarthy, bahwa pertemuan dengan Tsai Ing-wen akan semakin merusak hubungan Tiongkok – AS. Konsulat Tiongkok juga memperingatkan McCarthy agar tidak bersikukuh untuk “memainkan kartu Taiwan.”

Pekan lalu, utusan tinggi Beijing untuk Amerika Serikat mengancam bahwa kehadiran Tsai di kota AS dapat menyebabkan konfrontasi “serius” antara Tiongkok dengan AS.

Bonny Lin mengatakan bahwa Beijing mungkin merasa perlu untuk meningkatkan (ancaman) karena ketua DPR AS telah 2 kali bertemu dengan Tsai Ing-wen dalam waktu kurang dari setahun.

“(komunis) Tiongkok mungkin sedang mencoba untuk mencegah Amerika Serikat menormalkan pertemuan semacam itu,” kata Bonny Lin.

Pada Agustus tahun lalu, Pelosi, yang saat itu menjadi Ketua DPR AS berkunjung ke Taiwan untuk menemui Presiden Tsai Ing-wen. Pada Rabu ini (5 April) adalah pertemuan antara McCarthy, Ketua DPR AS yang baru dengan Tsai Ing-wen.

Kementerian luar negeri Republik Tiongkok mengatakan pada Selasa (4 April), bahwa kritikan Tiongkok terhadap perjalanan Tsai “semakin ngawur dan tidak masuk akal”.

“Taiwan tidak akan mundur karena hal ini, dan teman-teman dari semua lapisan masyarakat di Amerika Serikat yang mendukung hubungan Taiwan dengan Amerika Serikat tidak akan mundur lantaran ancaman (PKT). Mitra Demokrat akan menjadi lebih bersatu dan memiliki lebih banyak pertukaran”, kata pernyataan itu.

Pada Rabu (5 April), Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan menyebutkan bahwa formasi kapal induk komunis Tiongkok kembali muncul di perairan lepas pantai tenggara Taiwan sehari sebelum pertemuan bersejarah Presiden Tsai dengan McCarthy di California.

Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengatakan : “Formasi kapal induk Shandong milik komunis Tiongkok melintasi Selat Bashi dan memasuki perairan tenggara Taiwan untuk melakukan pelatihan Pasifik Barat pertamanya. Angkatan Bersenjata Republik Tiongkok telah menggunakan asetnya guna memantau dan menanggapi situasi yang tidak tampak adanya eskali ancaman.”

Di Brussel, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dalam konferensi pers, bahwa transit dalam lawatan presiden Taiwan bukanlah hal baru. Beijing tidak semestinya menggunakannya sebagai alasan untuk mengambil tindakan atau meningkatkan ketegangan. (sin)

Kesalahan AS Menyebabkan Kehilangan 2 Negara

Beijing Mempromosikan Perubahan 1 Abad

DR Xie Tian

Usulan yang diajukan selama kunjungan Xi Jinping ke Rusia, sepertinya tidak mendapatkan tanggapan antusias dari Putin. Setelah itu Menlu AS Blinken menyampaikan pidatonya dan menyatakan, Xi Jinping mendukung Rusia menginvasi Ukraina, melindungi dan membiarkan Putin melakukan agresi, serta Xi Jinping dan Putin sedang mengulur waktu, mereka menggunakan taktik poros yang membodohi dunia. 

Berfokus pada mengalahkan Putin, namun menjadikan LGBT dan sejenisnya sebagai inti dari kebijakan diplomatik AS (perkataan Blinken), serta tidak benar-benar mengenali bahwa musuh AS dan dunia yang sebenarnya adalah PKT (Partai Komunis Tiongkok), ini adalah hal yang paling salah arah pada penguasa sayap kiri Gedung Putih saat ini. 

Karena AS mencurahkan energinya pada Ukraina, serta berfokus pada menjatuhkan Rusia, inilah alasan sesungguhnya yang menyebabkan PKT mendapatkan peluang besar, dan mengambil kesempatan dalam kesempitan, bahkan memperoleh kemajuan dalam diplomatiknya. 

Mantan penasihat keamanan nasional AS John Bolton telah menyebutkan intinya: “Ancaman sesungguhnya bagi Barat adalah aliansi PKT dengan Rusia, bukannya Perang Ukraina.” Bolton menilai negara poros yang baru akan segera terbentuk, yakni Poros RRT – Rusia.

Kunjungan Xi Jinping ke Rusia, dengan rencana menjadi penengah dalam perang Rusia-Ukraina mungkin gagal, tapi akibat kesalahan strategi Gedung Putih, hingga membuat Moskow telah didorong merapat pada Beijing, sehingga RRT dan Rusia pun saling berangkulan,serta membentuk kubu ekonomi bersama yang kuat. 

RRT dan Rusia pada tingkat ekonomi memiliki fungsi saling melengkapi yang cukup kuat, Rusia dapat memasok bahan makanan, energi, sumber daya alam, serta teknologi militer dan dirgantara terbatas, sedangkan RRT dapat memasok makanan, pakaian, produk industri ringan seperti elektronika, peralatan permesinan, otomotif dan lain-lain, bisa mengisi kekosongan produk high-end Eropa yang ditarik dari Rusia dengan produk menengah ke bawah. Yang tidak bisa dipasok Beijing, yang sangat dibutuhkan oleh RRT dan Rusia, adalah cip canggih, elektronik, digital, komputer, dan sensor serta alat medis, juga peralatan permesinan yang presisi. 

Jika RRT sama seperti Rusia, yang pada akhirnya decoupling dengan Barat, kawasan yang sangat luas di timur dan tengah dataran Eurasia, mungkin akan sangat ketinggalan dibandingkan dengan Eropa dan AS serta belahan dunia lainnya, tapi mereka mungkin dapat tetap eksis di tengah “lingkup kecilnya” sendiri, dan terus menantang Barat dengan kemampuan swadayanya.

Xi Jinping mengatakan pada Putin, “Perubahan yang tidak pernah terjadi selama seratusan tahun ini telah tiba, mari kita wujudkan bersama.” Apa yang dimaksud oleh Xi Jinping tentang “perubahan yang tidak pernah terjadi selama seratus tahun”? 

Dalam satu abad terakhir, apa yang terjadi pada umat manusia? Siapakah kekuatan inti yang akan mendominasi tatanan dunia? Tentu saja negara Amerika Serikat. Dalam seratus tahun terakhir, sejak 30 Desember 1922 saat berdirinya Uni Republik Sosialis Soviet (USSR), hingga 1 Oktober 1949 berdirinya RRT, lalu sampai sekarang tahun 2023, adalah masyarakat bebas yang dipimpin AS, yang selama seratus tahun telah bertarung melawan komunisme internasional. 

Pertarungan ini telah berlangsung genap seratus tahun, walaupun sebelum 1991 negara komunis Uni Soviet beserta Block Eropa Timurnya telah runtuh, tapi PKT masih bertahan hingga kini. Hingga 2023 hari ini, iblis merah berusia seabad itu telah sampai ke titik akhir. Namun  komunis tidak akan berinisiatif mundur dari pentas sejarah, ia akan mencengkeram segala peluang yang ada untuk menerkam balik, bahkan berupaya untuk “mendorong perubahan”, agar komunisme dapat terus eksis. Ini adalah makna terselubung dari “perubahan yang tidak pernah terjadi selama seratus tahun” yang hendak dipromosikan oleh Xi Jinping.

Selama setahun terakhir, AS setidaknya telah kehilangan dua tuas utama, kedua tuas ini berhubungan dengan “timur” (east), juga berkaitan dengan PKT. Tuas yang pertama adalah Arab Saudi di Timur Tengah (Middle East) dan yang kedua adalah Ukraina di Eropa Timur (Eastern Europe). Pada saat AS kehilangan kedua tuas ini, PKT justru telah berhasil merebut “wilayah”, semakin merajalela, dan sekarang telah mulai berkoar hendak mendorong “perubahan satu abad”.

Hubungan AS dengan Arab Saudi, berawal sejak 1933, waktu itu AS dan Arab Saudi telah membangun hubungan diplomatik menyeluruh, dan pada 1951 menandatangani “Mutual Defense Assistance”. Walaupun perbedaan antara kedua negara itu sangat banyak, namun Arab Saudi adalah negara monarki Islam yang sangat konservatif, dan AS adalah negara republik konstitusional yang sekuler, tapi kedua negara tetap mempertahankan hubungan persekutuan yang kokoh. 

Sejak era 1945-an, AS bersedia mengabaikan segala aspek kontroversi di pihak Arab Saudi, asalkan Arab Saudi dapat mempertahankan industri minyak buminya serta mendukung strategi keamanan global AS. Setelah PD-II, kedua negara terus bersatu menentang komunisme, mendukung kestabilan harga minyak dan ladang minyak serta pengiriman minyak mentah di Teluk Persia. Arab Saudi juga secara stabil dan terus menerus berinvestasi di negara Barat. Antara 2015 hingga 2021 pemerintah AS telah memberikan bantuan militer senilai 54 milyar dolar AS (818 triliun rupiah, kurs per 27/03) bagi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Tentu saja terdapat perselisihan kedua negara pada masalah Israel, bahkan sempat terjadi embargo minyak pada 1973. Peristiwa terorisme 9/11 membuat hubungan kedua negara memburuk, dan bahkan semakin memburuk lagi di masa pemerintahan Obama. Trump berkunjung ke Arab Saudi pada 2017, menjadikannya sebagai kunjungan luar negeri pertama setelah Trump menjadi presiden AS, demi mempererat hubungan yang penting ini. Semua presiden AS hingga presiden ke-45 yakni Trump, selalu menjaga hubungan erat dengan para pejabat senior dari Kerajaan Arab. Tetapi pada masa pemerintahan Biden, hubungan ini mulai berubah, hubungan AS dengan Arab Saudi mulai terjadi keretakan, maka PKT pun memanfaatkan peluang ini.

Hubungan Arab Saudi dengan Iran, pada dasarnya adalah hutang lama sejarah yang telah mengusik dunia Islam, dan teramat rumit. Karena penafsiran terhadap “Al Quran” dalam agama Islam, perebutan kekuasaan pemimpin dunia Islam antara kaum Sunni dengan kaum Shi’ah, kebijakan ekspor minyak bumi serta hubungan dengan AS dan negara Barat lainnya, hal ini menyebabkan timbulnya perselisihan geopolitik yang besar antara kedua negara. Perbedaan dalam hal agenda politik, ditambah dengan semakin dalamnya perselisihan dalam hal agama, kedua pihak dipenuhi dengan ketegangan, pertentangan dan saling bermusuhan.

Arab Saudi adalah negara asal agama Islam, kaum Sunni yang berasal dari kawasan ini juga merupakan kaum mayoritas, dan paling berpengaruh di dunia Islam. Iran adalah negara mayoritas kaum Shi’ah, dan kaum Shi’ah memiliki pengaruh yang besar di dunia Islam. Kedua negara pernah bersekutu dengan Barat pada masa Perang Dingin AS dengan Uni Soviet, demi mencegah masuknya ekspansi komunisme Soviet. Namun pada 1979 meletus Revolusi Islam di Iran, dan menjadi Negara Republik Islam Iran yang menggabungkan politik teokrasi dengan pemilu demokrasi, dan hubungannya dengan Barat mulai memburuk. Setelah itu, Arab Saudi lebih condong bersekutu dengan AS, Inggris, dan Uni Eropa, sementara Iran lebih condong bersekutu dengan RRT dan Rusia. Pada 2016 Arab Saudi mengeksekusi seorang pemuka agama kaum Shi’ah, dan hal ini memicu protes dan unjuk rasa di Negara Iran, Kedubes Arab Saudi di Teheran diserang dan dijarah, langsung setelah itu Arab Saudi pun memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Iran.

Swiss pernah berupaya memanfaatkan Kedubes Swiss di Arab Saudi dan Iran untuk menjembatani komunikasi antara kedua negara. Tetapi pada 10 Maret 2023 lalu, dengan ditengahi oleh RRT, utusan Arab Saudi dan Iran berdialog selama empat hari di Beijing, dan telah bersepakat untuk membangun kembali hubungan diplomatiknya, dan membuka kembali kedubes masing-masing.

Selama ini PKT adalah pendukung setia Iran, yang selalu memanfaatkan sikap Iran yang menentang AS, dan berpihak pada Iran melawan AS. Beijing telah mencengkeram kelemahan AS, memanfaatkan keretakan antara pemerintahan Biden dengan Arab Saudi, dan berhasil menggandeng Arab Saudi, untuk bersama-sama merusak AS, serta menjadikan PKT tiba-tiba dapat memainkan peran utama dalam masalah Timur Tengah, dan menarik sekutu utama AS di Timur Tengah yakni Arab Saudi, yang secara mendadak menjalin hubungan bersahabat dengan musuh AS! Pada saat ini Arab Saudi telah bersiap berinvestasi besar di Iran. Pemandangan di Timur Tengah yang mencengangkan ini dan berhasilnya PKT melakukan serangan menyelinap, tidak diragukan menjadi tamparan yang telak bagi Pemerintah Biden.

AS juga membuat kesalahan strategi serius pada Perang Rusia-Ukraina, mengabaikan bahwa Rusia sudah bukan lagi rezim komunis, dan realita bahwa partai komunis PKT-lah musuh terbesar AS dan umat manusia, serta berkehendak menjadikan kehancuran Rusia sebagai sasaran akhir, AS telah kehilangan sasaran strategis melawan komunisme. 

Setelah berperang selama setahun, ekonomi Rusia belum juga hancur, mata uang Rubel Rusia juga tidak melemah secara signifikan, energi Rusia terus diekspor ke Asia bahkan Eropa. Walaupun mayoritas negara yang bergabung di PBB menentang invasi Rusia terhadap Ukraina, namun mayoritas negara besar dunia, kecuali negara Eropa sekutu AS, tidak ada yang ikut bergabung dalam sanksi ekonomi terhadap Rusia. Perang telah menyalakan mesin perang Rusia, produksi senjata berjalan cepat, rudal hipersonik mulai dilengkapi dan dipersiapkan, persenjataan nuklir pun mulai ditingkatkan. Yang paling parah juga paling berbahaya adalah, persis seperti yang dijelaskan oleh John Bolton, mantan penasihat keamanan AS, dukungan AS bagi Ukraina, dan hantaman terhadap Rusia, telah menyebabkan timbulnya “ancaman yang sesungguhnya bagi Barat” yakni aliansi RRT dengan Rusia.

Xi Jinping mengakhiri kunjungannya ke Rusia dengan skala tinggi, pernyataan panjang dipublikasikan pasca pertemuan Xi dengan Putin, dan mengecam AS dan NATO, tetapi dalam hal sorotan seluruh dunia terhadap krisis Ukraina belum berhasil diraih terobosan. 

Presiden Ukraina Zelenskyy telah menyampaikan pandangannya terhadap gencatan senjata, juga sedang menantikan tatapan mata Xi Jinping beradu pandang dengannya pada pertemuan online. Beijing telah mengajukan 12 usulan perdamaian Ukraina, semuanya ditolak oleh kedua belah pihak. Ukraina mengajukan rencana perdamaian untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina, di antaranya 10 usulan pernah dikemukakan Zelenskyy pada KTT G20 Bali pada November tahun lalu lewat video streaming. 

Rencana perdamaian Zelenskyy termasuk mengambil alih kembali wilayah Ukraina, menuntut pasukan Rusia ditarik semuanya dari Ukraina, memastikan keamanan nuklir, memastikan ekspor bahan pangan Ukraina, dan perjanjian damai terakhir antara Rusia dengan Ukraina.

Di pihak RRT, walaupun ada sedikit keberhasilan di masyarakat internasional, yang membuat AS kehilangan dua “wilayah”, tapi Pemerintahan Xi jelas tidak berhasil dalam mediasi internasional. Dalam wawancara dengan media massa berbahasa Mandarin pada pertengahan Maret penulis pernah menjelaskan, pada dasarnya Beijing memiliki kesempatan menonjolkan pengaruh negaranya, tetapi mereka mungkin kehilangan peluang tersebut. Ukraina menuntut Rusia menarik pasukannya baru mau bernegosiasi, Rusia menuntut negosiasi tanpa menarik pasukannya, sedangkan AS mendukung sikap Ukraina. 

Jika Xi mempunyai kemampuan melobi yang kuat dengan wawasan internasional, maka selama tiga hari berada di Moskow, Xi seharusnya melobi Putin agar mau bersikap: Rusia menarik pasukan dari seluruh wilayah yang dikuasainya, memenuhi prasyarat Ukraina untuk berunding, tapi menuntut wilayah yang telah ditinggalkannya (empat wilayah yakni Donbas, Zaporizhia, Kherson, dan Luhansk) dijadikan sebagai zona demiliterisasi, serta dikawal oleh PBB dan pasukan perdamaian, baik Rusia maupun Ukraina tidak mempertahankan pasukan di zona tersebut; lalu setelah enam bulan PBB memprakarsai referendum bagi warga setempat, untuk memutuskan apakah mereka tetap berada di Ukraina atau bergabung dengan Rusia.

Terhadap usulan penulis ini, Putin mungkin akan menerimanya, karena warga Ukraina yang berbahasa Rusia di keempat wilayah tersebut adalah mayoritas, jika ia yakin warga di wilayah tersebut akan menyambut Pemerintah Rusia, maka ia akan menerima hasil referendum; dan jika hasil referendum adalah tetap tinggal di Ukraina, wilayah yang dikuasai Putin itu pun tidak akan bermanfaat, karena akan selalu mengalami perlawanan yang tak berkesudahan dari warga setempat. 

Usulan ini seharusnya juga tidak akan ditolak Ukraina, karena pasukan Rusia telah ditarik mundur, dan hak warga menentukan nasibnya sendiri tidak dapat disangkal. AS tidak akan menentang usulan yang dapat diterima oleh Ukraina ini, dan hanya akan membiarkannya. Hanya dengan cara ini, masyarakat internasional baru dapat melihat secercah harapan perdamaian. Namun, mungkin jalan pikIr PKT tidak seperti itu, mungkin juga tidak bernyali untuk mengajukan usulan seperti itu, maka hilanglah kesempatan untuk sekali lagi tampil.

Bagaimana pun juga, karena kesalahan AS sendiri, berturut-turut kehilangan tuas strategis di Timur Tengah dan juga Eropa Timur, yang terjadi adalah “tidak ada pahlawan di era ini, sehingga orang kecil yang bukan siapa-siapa bisa menjadi pahlawan” (kitab “Jinshu-Ruan Ji Zhuan / 晉書·阮籍傳”), memberi peluang pada PKT untuk menonjolkan diri, seolah telah menjadi pemeran utama bagi masyarakat internasional, dalam hal ini masyarakat internasional khususnya AS harus segera tersadarkan, dan bangkit dari kesalahannya. (sud/whs)

Tiongkok Diam-Diam Mendorong Vaksinasi ke-4 ? Yang Menolak Dilarang Keluar Rumah atau Ditangkap

0

oleh Wang Yanqiao

Baru-baru ini, otoritas Partai Komunis Tiongkok (PKT) menggunakan ucapan pakar Zhong Nanshan bahwa serangan epidemi gelombang baru bukannya tanpa dasar yang menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Beberapa warga sipil mengungkapkan bahwa Provinsi Shandong secara diam-diam sedang mendorong warga untuk menjalani vaksinasi keempat. Jika mereka menolak, ganjarannya bisa berupa larangan keluar rumah, ditahan oleh pihak berwenang atau hukuman lainnya.

Warga Sichuan mengungkapkan : “Pada 27 Februari, perusahaan farmasi CanSino Biologics merilis laporan kinerja tahunan 2022. Selama periode tersebut, pendapatan operasionalnya adalah RMB. 1 miliar 35 juta, sedangkan kerugian bersihnya adalah RMB. 902 juta. CanSino menjelaskan bahwa kerugian usaha diakibatkan oleh permintaan vaksin selama periode pelaporan mengalami penurunan tajam, dan pasar persaingan terus meningkat, sehingga pendapatan perusahaan dari penjualan produk vaksin COVID-19 menurun secara signifikan”.

Pada 3 April, CanSino Shanghai mengumumkan bahwa mulai 4 April, lini produksi akan ditangguhkan selama sekitar 180 hari. Selama periode tersebut, karyawan yang masuk kerja akan diturunkan dari sebelumnya yang sekitar 80 orang menjadi sekitar 10 orang.

Warga Shanghai mengatakan : “CanSino, perusahaan terkemuka dalam vaksin COVID-19 baru saja mengumumkan laporan keuangannya tahun 2022 yang mencatatkan kerugian operasional sebesar RMB. 900 juta. Anda perlu tahu bahwa perusahaan ini telah meraih laba sebesar RMB. 1,9 miliar pada tahun 2021. Bahkan pada kuartal pertama tahun lalu, CanSino Masih menghasilkan laba RMB. 120 juta. Saya tidak mengerti bagaimana ia bisa rugi sampai RMB. 900 juta ‘dalam semalam’ ? Terus terang, kinerja CanSino terkait langsung dengan penjualan vaksin buatan mereka”.

Menurut laporan media daratan Tiongkok, saat ini, sudah ada 15 vaksin COVID-19 buatan dalam negeri Tiongkok yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Tiongkok untuk pemasaran bersyarat atau termasuk dalam penggunaan darurat. Beberapa opini publik mempertanyakan : Di mana ruang untuk hidup dari kelimabelas perusahaan farmasi pembuat vaksin itu jika vaksin COVID-19 sudah “tidak laku” ?

Pada 31 Maret, obat oral COVID-19 pertama buatan perusahaan farmasi di Guangdong mulai diluncurkan. Kekhawatiran masyarakat kembali timbul akibat berita yang disebarkan oleh PKT dengan mengutip ucapan pakar Zhong Nanshan bahwa serangan epidemi gelombang baru bukannya tanpa dasar.

Ahli virus PKT Zhong Nanshan mengatakan : “Tidak menutup kemungkinan masih bisa muncul lagi. Cara kita mengatasinya yaitu dengan persiapan baik obat-obatannya termasuk vaksin”.

Ada tanggapan warga yang berbunyi : “Sejak awal, saya tidak percaya kepada orang itu (Zhong Nanshan), dan juga tidak tahu apa kontribusi yang dia berikan ?” “Apakah kalian juga merasakan bahwa orang itu menjengkelkan, juga menakutkan, bukan ?!”

Baru-baru ini, beberapa warga mengatakan bahwa di Provinsi Shandong, otoritas diam-diam mendorong warga untuk melakukan vaksin dosis keempat yang tidak boleh diberitakan oleh media. Polisi, petugas resmi, dokter, perawat, dan petugas dari komunitas membentuk tim yang terdiri dari sekitar 20 orang untuk berkunjung secara door-to-door. Bagi penghuni yang tidak mau tanda tangan untuk menerima vaksin ke-4 dengan sukarela, pintu rumahnya akan diikat, untuk melarang mereka keluar rumah, bahkan orangnya “ditahan”.

Warga Provinsi Shanxi mengatakan : “Berapa kali kalian disuntik (vaksin) ? Saya sudah dipaksa oleh petugas komunitas untuk menerima 2 kali suntikan, yang menurut ponsel saya adalah vaksin buatan Sinovac, Beijing. Tetapi ada orang yang mengatakan bahwa itu palsu. Saya bingung bagaimana pemerintah bisa mengedarkan vaksin yang palsu ? Mudah-mudahan tidak begitu. Coba kalian memberikan komentar. Bagaimana dengan kalian, apakah pernah terinfeksi COVID-19 setelah divaksin ? Saya juga positif terinfeksi setelah mendapatkan vaksin. Itu terasa seperti flu biasa, tetapi terasa sakit di sekujur tubuh, seperti flu berat. Saya mendengar bahwa ada produk asam nukleat palsu. Vaksin pun dipalsukan. Apakah pemerintah membiarkan pejabatnya berkolusi satu sama lain untuk menghasilkan uang ?” (sin)

Mantan Kepala Badan Intelijen Keamanan Kanada : PKT Menyusup ke Kanada Selama 30 Tahun Lebih

 oleh Gao Yunlin dan Annie 

Baru-baru ini, mantan pejabat Badan Intelijen Keamanan Kanada dan seorang media senior ketika bersaksi di depan Kongres menyebutkan bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah menyusup ke Kanada selama lebih dari 30 tahun. Oleh karena itu dipandang perlu untuk mengadakan reformasi terhadap badan keamanan guna menanggapi gangguan dan infiltrasi PKT.

“Bukti menunjukkan bahwa CSIS (Canadian Security Intelligence Service) telah mengetahui adanya campur tangan Partai Komunis Tiongkok di Kanada setidaknya selama 30 tahun terakhir. Setiap pemerintahan telah disusupi oleh agen pengaruh PKT,” kata Michel Juneau-Katsuya, mantan kepala Badan Intelijen Keamanan Kanada.

Michel Juneau-Katsuya mengatakan bahwa campur tangan asing menimbulkan “krisis eksistensial” bagi Kanada. Karena itu ia menghimbau Kongres untuk mengadakan perubahan terhadap kebijakan keamanan nasional.

Dan Stanton, mantan pejabat Badan Intelijen Keamanan Kanada mengatakan : “Kanada belum memperbarui kebijakan keamanan nasionalnya sejak tahun 2004, dan warga negara Kanada layak untuk mengetahui sejauh mana ancaman PKT terhadap keamanan nasional”.

Seorang media senior mengatakan bahwa infiltrasi PKT melibatkan banyak bidang seperti teknologi dan ekonomi.

“(PKT) memperoleh teknologi Kanada dan Amerika Serikat, khususnya teknologi untuk penggunaan militer, melalui universitas dan lembaga penelitian Kanada, dan telah menggunakan sumber daya alam dan pertanian Kanada tanpa batas,” kata Penulis Kanada Jonathan Manthorpe.

Seorang mantan orang media berbahasa Mandarin mengungkapkan bahwa PKT telah menyusup ke komunitas Tionghoa perantauan dan bercampur tangan dalam pemilu Kanada.

“Cara paling efektif bagi PKT untuk mengontrol media berbahasa Mandarin adalah dengan memikat manajemen puncak dari media yang disasar untuk mengubah kebijakan editorial dari media agar selalu mengikuti garis-garis PKT. Di sisi lain, mereka memanipulasi berita palsu, informasi yang tidak benar, membina kandidat yang pro-PKT,” ujar He Liangmao, mantan pemimpin redaksi media “Sing Tao Daily.”

Michel Juneau-Katsuya menyarankan agar Kanada membentuk badan penegakan hukum independen yang tidak berafiliasi dengan CSIS dan Polisi Berkuda Kerajaan (RCMP) untuk menangani campur tangan PKT. (sin)

Pakar: Mendakwa Trump Berkontribusi Terhadap Persatuan Partai Republik dan Merongrong Sistem Peradilan AS

0

Alice Giordano

Baru-baru Kantor Kejaksaan di New York yang mendakwa mantan Presiden Donald Trump memicu kontroversi.  Para pakar politik dan analis hukum AS berpendapat bahwa dakwaan terhadap Trump tidak hanya menyatukan Partai Republik yang terpecah belah, tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap sistem peradilan AS.

Gavin Wax, presiden Young Republican Club of New York, mengatakan bahwa  akan menjadi kontraproduktif untuk mendakwa Trump seperti yang dikutip Epoch Times. Hal itu juga akan memberikan kesan buruk kepada masyarakat, yang akan berdampak lebih besar daripada Trump sendiri.

Di dalam Partai Republik, lima kandidat yang bersaing dengan Trump untuk nominasi presiden dari partai tersebut telah mengesampingkan kontroversi politik mereka dan secara kolektif mengutuk dakwaan Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg terhadap Trump.

Gubernur Florida Ron DeSantis, yang dianggap sebagai pesaing terbesar untuk melawan Trump, mengatakan bahwa dakwaan tersebut tidak mencerminkan Amerika Serikat. Dia juga berikrar bahwa negara bagiannya tidak akan membantu mengekstradisi Trump ke New York.

“Mempersenjatai sistem hukum untuk memajukan agenda politik merongrong supremasi hukum. Ini bukan tindakan Amerika.” DeSantis mencuit.

Bahkan Gubernur New Hampshire Chris Sununu, yang telah lama dicap sebagai RINOS (Partai Republik yang mapan), mengecam dakwaan tersebut, dengan mengatakan bahwa ia merasa Trump “diserang”.

Pengacara Trump, Jesse Binnall, mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang menyukai penindas, dan ia percaya bahwa dakwaan Bragg merupakan tindakan penindasan jaksa yang mengkhawatirkan dan membayangi sistem peradilan. 

“Ini adalah hal yang  sangat berbahaya untuk dilakukan, tetapi mereka tetap akan melakukannya,” katanya. 

Setelah dakwaan terhadap Trump, kolumnis lama dan penulis pemenang Hadiah Pulitzer, Peggy Noonan, yang dulunya bukan penggemar Trump namun kini mendukungnya, memperingatkan Bragg dan timnya bahwa mengadili Trump pada akhirnya akan menimbulkan masalah, bukan hanya bagi kantornya, namun juga bagi seluruh sistem peradilan AS.

Dalam sebuah artikel berjudul “Dakwaan yang Keliru Terhadap Trump”, Noonan mengatakan bahwa dakwaan tersebut “melawan kita, bukan hanya Trump, ini melawan kita semua.”

Dalam sebuah komentar yang diterbitkan di National Review pada  31 Maret, Mantan jaksa federal Andrew McCarthy  mengatakan bahwa “bahkan jika laporan itu kredibel, tidak ada gunanya menggunakan diskresi kejaksaan. Hal ini akan mengancam legitimasi sistem peradilan, karena supremasi hukum bergantung pada tingkat kepercayaan publik terhadap administrasi peradilan.”

Wax mengatakan bahwa agenda “soft-on-crime”  yang diakui oleh Bragg yang dimulai pada tahun 2022 telah menciptakan ketidakpercayaan pada sistem politik dan peradilan AS, terutama mengingat sifat kekerasan dari kasus-kasus yang tidak dituntutnya.

“Dia tidak menuntut pemerkosa. Dia tidak menuntut penyerangan, orang yang melakukan perampokan, atau penjambretan, atau orang yang memiliki catatan kriminal yang panjang,” katanya. 

“Dia memiliki pandangan dunia tentang tirani narko bahwa dia akan membiarkan para penjahat merajalela di jalanan, tapi kemudian menuntut Trump karena pada dasarnya [yang] pada kenyataannya adalah pelanggaran pembukuan.”

Dua kejahatan yang belum dituntut oleh Bragg baru-baru ini adalah kejahatan kebencian terhadap seorang pria Yahudi dan sekelompok remaja yang menyerang dengan kekerasan terhadap penyiar cuaca FOX, Adam Klotz, di stasiun kereta bawah tanah di New York.

Host televisi konservatif dan pro-Trump, Tucker Carlson, mengatakan dalam acaranya bahwa dakwaan yang kemungkinan besar terkait “pembayaran yang menurut regulator federal [beberapa tahun lalu] tidak melanggar hukum” akan membuat “politik Amerika benar-benar kacau, mungkin secara permanen,” seperti yang dikatakan oleh sejarawan kepresidenan Michael Beschloss kepada MSNBC, “Besok, menurut saya, dari sisi sejarah Amerika, kita akan terbangun di sebuah negara yang berbeda.”

Carlson mengatakan, seperti yang dikatakan oleh sejarawan anti-Trump, Michael Beschloss, kepada MSNBC, “Saya pikir kita akan bangun di negara yang berbeda esok hari dalam hal sejarah Amerika.”

Sekitar dua dekade yang lalu, Gene Healey, wakil presiden senior untuk kebijakan di Cato Institute, menerbitkan sebuah artikel pada  2004 yang memperingatkan bahwa perluasan interpretasi hukum secara sewenang-wenang akan meningkatkan kemungkinan penyalahgunaan penuntutan.

Gene Healey, wakil presiden senior bidang kebijakan Cato Institute, memperingatkan dalam sebuah artikel tahun 2004 bahwa ekspansi undang-undang memperluas lebih banyak kesempatan untuk penyalahgunaan kekuasaan kejaksaan. Hal ini didasarkan pada dakwaan dan vonis terhadap Martha Stewart pada saat itu atas perdagangan saham

Dalam artikel tersebut, Healey mengutip sebuah pidato terkenal dari Jaksa Agung AS Robert Jackson pada tahun 1940.

“Dengan buku-buku hukum yang penuh dengan berbagai macam kejahatan, seorang jaksa memiliki peluang yang adil untuk menemukan setidaknya pelanggaran teknis dari beberapa tindakan yang dilakukan oleh hampir semua orang.”

“Bahaya terbesarnya,” kata Jackson, adalah bahwa “dia akan memilih orang-orang yang dia pikir harus dia tuntut, daripada memilih kasus-kasus yang perlu dituntut.” (hui)

Pendaftaran Murid TK dan Anak Usia Sekolah Turun Tajam di Tengah Penurunan Jumlah Kelahiran di Tiongkok

0

Insentif dua dan tiga anak dari pembuat kebijakan partai komunis terlambat untuk membalikkan pertumbuhan penduduk yang negatif

Shawn Lin dan Lynn Xu

Taman kanak-kanak dan sekolah dasar di Tiongkok mengalami penurunan jumlah murid secara dramatis setelah angka kelahiran di Tiongkok menurun dari tahun ke tahun. Tren ini diperkirakan akan semakin meningkat dan meluas ke tingkat yang lebih tinggi di sekolah menengah dan perguruan tinggi di tahun-tahun mendatang.

Pada  23 Maret, Kementerian Pendidikan mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa pada tahun 2022, 46.275.500 anak terdaftar dalam pendidikan prasekolah di Tiongkok, 1.776.600 lebih sedikit daripada 48.052.100 yang terdaftar pada tahun 2021.

Data resmi menunjukkan bahwa jumlah anak di taman kanak-kanak menurun dari tahun 2002 hingga 2013, meningkat dari tahun 2014 hingga 2020, dan untuk pertama kalinya, menurun sebanyak 130.600 siswa pada tahun 2021, menurut laporan di media keuangan Tiongkok, 21jingji.

Jumlah siswa di sekolah dasar berjumlah 107 juta pada tahun 2022, berkurang 1 juta dari tahun sebelumnya.

Berkurangnya jumlah siswa TK dan SD disebabkan oleh penurunan dramatis dalam tingkat kelahiran di Tiongkok, yang disebabkan oleh kebijakan satu anak yang telah berlangsung puluhan tahun oleh penguasa partai komunis, yang diimplementasikan dengan aborsi paksa dan sterilisasi, kata penulis independen Zhuge Mingyang kepada The Epoch Times.

Ia menuturkan, Kebijakan satu anak adalah kebijakan yang kejam bagi [keluarga-keluarga Tiongkok], dan sekarang dividen demografi Tiongkok telah habis, dan bangsa ini telah menderita akibat yang pahit.

Khawatir akan memperburuk penurunan populasi, Partai Komunis Tiongkok (PKT) menghapus pembatasan satu anak, yang dimulai pada tahun 1979 dan berlangsung selama sekitar 36 tahun, bergeser ke kebijakan dua anak pada tahun 2015, dan kemudian tiga anak pada tahun 2021 dalam upaya untuk mendorong kelahiran.

Namun, “tidak ada gunanya membuat kebijakan lagi” untuk memperbaiki struktur populasi yang memburuk, kata Zhuge.

Populasi dengan Jumlah Kelahiran Lebih Sedikit

Sebuah laporan dari situs portal Cina NetEase mengatakan jumlah bayi baru lahir di Tiongkok tetap berada di kisaran 15 hingga 17 juta sejak pergantian abad ke-21, mencapai puncaknya di angka 17,86 juta pada tahun 2016 dan kemudian turun setiap tahunnya sejak 2017.

Menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional pada 28 Februari, Tiongkok hanya memiliki 9,56 juta kelahiran pada tahun 2022, setara dengan 53,5 persen dari jumlah tahun 2016, sebuah penurunan tajam sebesar 46,5 persen dalam enam tahun.

Ini adalah pertama kalinya jumlah kelahiran tahunan Tiongkok turun di bawah 10 juta sejak PKT berkuasa, bahkan lebih rendah dari pada akhir 1950-an dan awal 1960-an ketika “Kelaparan Besar” menyebabkan jutaan orang meninggal dunia.

Angka-angka resmi Tiongkok yang dikutip di sini hanya dapat digunakan sebagai referensi konservatif karena angka-angka tersebut telah lama dipertanyakan.

YuWa Population Research, sebuah lembaga kepentingan publik Tiongkok yang berfokus pada penelitian kependudukan dan kebijakan publik terkait, merilis laporan perkiraan pada  Februari bahwa populasi kelahiran di Tiongkok diperkirakan akan semakin berkurang dan kemungkinan akan turun di bawah 7 juta pada tahun 2027.

Tiongkok “memasuki masyarakat yang menua dari masyarakat penuaan yang mendalam,” kata laporan tersebut.

Industri Pendidikan Terkena Dampaknya

Industri pendidikan Tiongkok akan menderita akibat penurunan angka kelahiran yang tajam. Sejak Februari, topik-topik seperti “Gelombang pertama penutupan taman kanak-kanak telah tiba,” “Taman kanak-kanak kesulitan mencari murid,” dan “Tidak pernah terlihat selama lebih dari 20 tahun, taman kanak-kanak di BUMN mendaftarkan murid dari luar [fasilitas]” sering terlihat di media sosial Tiongkok.

Pada tahun 2022, Tiongkok memiliki 289.200 taman kanak-kanak; pada tahun 2021, jumlahnya menjadi 294.800; jumlah tersebut berkurang sekitar 5.600 taman kanak-kanak pada tahun lalu.

Sebuah laporan pada 23 Februari dari media resmi Tiongkok, Newsweek, menggambarkan persaingan ketat antara taman kanak-kanak untuk mendapatkan lebih banyak murid, seperti mengurangi biaya sekolah untuk orang tua yang memindahkan anak mereka dari taman kanak-kanak lain, mempekerjakan perusahaan konsultan profesional untuk merancang rencana pendaftaran, dan menawarkan hoki, berkuda, seni, dan kursus khusus lainnya untuk menarik minat para orang tua.

Taman kanak-kanak swasta akan terpengaruh oleh kekurangan murid, “begitu jumlah murid berkurang, hal itu akan segera mempengaruhi pendapatan [taman kanak-kanak swasta].” 

Wang Li (nama samaran), seorang guru sekolah taman kanak-kanak di Shanghai, mengatakan kepada The Epoch Times pada 30 Maret, mengutip bahwa pemerintah hanya mensubsidi taman kanak-kanak yang dikelola pemerintah, bukan swasta.

Wang merasa tidak aman tentang masa depan, dengan mengatakan, “Siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan? Siapa yang tahu kebijakan apa yang akan keluar?”

Seorang reporter Epoch Times menghubungi beberapa taman kanak-kanak di kota utara Shenyang, kota pusat Zhengzhou, dan barat daya Kunming dan mendengar pemberitahuan otomatis bahwa nomor telepon sekitar 20 taman kanak-kanak swasta tidak digunakan.

Perguruan Tinggi Pendidikan Tinggi Mungkin Menghadapi Langkanya Sumber Mahasiswa

Seiring berjalannya waktu, penurunan populasi tidak diragukan lagi akan meluas dari taman kanak-kanak ke tingkat pendidikan dasar, menengah, menengah, dan pendidikan tinggi, seperti perguruan tinggi dan universitas.

Pada tahun 2021, jumlah pelajar yang terdaftar di perguruan tinggi dan universitas pendidikan umum di Tiongkok adalah 10,1 juta, lebih banyak dari jumlah kelahiran pada tahun 2022.

Chen Zhiwen, pemimpin redaksi Eol.cn, sebuah portal pendidikan Tiongkok, menyuarakan keprihatinan tentang krisis di sektor pendidikan Tiongkok, memperingatkan bahwa setelah 17 tahun, beberapa perguruan tinggi dan universitas akan menghadapi dilema karena tidak ada yang bisa direkrut, bahkan dengan kriteria penerimaan yang tidak menyertakan nilai ujian.

Kane Zhang berkontribusi dalam artikel ini.

Pandangan yang diungkapkan dalam artikel ini adalah pendapat penulis dan tidak mencerminkan pandangan The Epoch Times.

Mengapa Krisis Perbankan Mungkin Baru Saja Dimulai?

 Jeff Carlson

Silicon Valley Bank (SVB) bangkrut secara spektakuler dan tiba-tiba pada  10 Maret, menjadi bank terbesar kedua yang mengalami kegagalan dalam sejarah Amerika Serikat dan memicu kepanikan dalam sistem perbankan.

Meskipun hampir semua orang tahu tentang kebangkrutan SVB, tidak semua orang memahami dengan pasti mengapa Silicon Valley Bank bangkrut. Banyak yang menyalahkan kebijakan environmental, social, and governance (ESG) SVB atau “kapitalisme pemangku kepentingan” atas kebangkrutan bank secara tiba-tiba, namun sebenarnya ini hanyalah gejala dari kesalahan manajemen keuangan bank yang sedang berlangsung dalam menghadapi dahsyatnya kenaikan suku bunga, dan bukan merupakan penyebab utama dari kehancuran SVB.

Kejatuhan SVB juga menyoroti risiko besar yang dihadapi sistem perbankan AS, dan pemerintahan Biden, Kongres, serta The Federal Reserve ikut bertanggung jawab.

Bank ini runtuh terutama karena salah mengelola tingkat suku bunga dan risiko jangka waktu dengan mencari imbal hasil melalui investasi pada aset-aset berdurasi panjang dan jatuh tempo.

Investasi-investasi ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan margin bunga bersih bank – dan dengan demikian mendongkrak harga saham dan opsi saham yang dipegang oleh manajemen.

Bank melakukan investasi ini di tengah-tengah pertumbuhan deposan dan aset yang masif serta diperburuk oleh basis deposan yang terkonsentrasi pada perusahaan modal ventura dan perusahaan rintisan teknologi.

Rekening para nasabah ini jauh lebih besar daripada rekening bank pada umumnya-dengan sebagian besar rekening jauh di atas batas asuransi The Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC). Akibatnya, SVB menghadapi risiko besar pelarian deposito dari nasabah yang sebagian besar rekeningnya adalah giro yang melebihi batas asuransi.

Semua ini menciptakan perpaduan sempurna untuk sebuah bank yang sedang mengalami kebangkrutan.

Satu-satunya hal yang hilang adalah pergerakan suku bunga yang tiba-tiba dan tak terduga – di sinilah Biden, Kongres, dan Federal Reserve masuk ke dalam cerita.

Selama setahun terakhir, The Fed telah menaikkan suku bunga dengan laju tercepat dalam sejarah, dari nol pada awal tahun lalu ke tingkat saat ini lebih dari 4,5%. Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap inflasi yang disebabkan oleh program pengeluaran sembrono yang diprakarsai oleh Biden dan disetujui oleh Kongres. Namun, lonjakan suku bunga yang tidak terduga dapat menimbulkan kekacauan pada neraca bank karena suku bunga yang lebih tinggi mengikis nilai sekuritas berpendapatan tetap yang membentuk aset bank. Seperti yang akan kita lihat, kenaikan suku bunga ini telah membahayakan setiap aspek sistem perbankan AS.

Harga sekuritas berbunga ini berbanding terbalik dengan suku bunga. Ketika suku bunga bergerak lebih tinggi, harga sekuritas dengan suku bunga tetap seperti obligasi dan sekuritas yang didukung hipotek akan turun. Semakin rendah harga sekuritas, semakin tinggi imbal hasil atau suku bunganya. Dan, semakin lama durasi portofolio pendapatan tetap, semakin besar dampak dari suku bunga.

Durasi mengukur sensitivitas harga obligasi terhadap perubahan suku bunga. Secara umum, semakin tinggi durasinya, semakin turun harga obligasi saat suku bunga naik.

Sebagai contoh, jika suku bunga naik 1 persen, obligasi dengan durasi rata-rata lima tahun kemungkinan akan kehilangan sekitar 5 persen dari nilainya. Khususnya, portofolio SVB memiliki durasi hampir enam tahun. Dan, suku bunga naik 4,5 persen pada  2022.

SVB telah mengalami pertumbuhan luar biasa, dengan total aset meningkat dari $115,5 miliar pada 2020 menjadi $211,5 miliar pada  2021, sebuah pertumbuhan yang mencengangkan sebesar 83 persen dalam setahun. Total simpanan di bank meningkat dari $102 miliar menjadi $189 miliar pada  2021, atau tumbuh 85 persen dibandingkan tahun 2020. Sederhananya, bank menghasilkan uang dengan menerima deposito dan kemudian menggunakan uang itu untuk memberikan pinjaman, bersama dengan investasi dalam sekuritas berbunga.

Bunga pinjaman bersama dengan bunga dari investasinya memberi bank tingkat pendapatan bunga yang lebih tinggi daripada biaya bunganya – apa yang dibayarkan bank kepada nasabah untuk menarik simpanan.

Perbedaan antara apa yang diperoleh bank dan apa yang dibayarkannya adalah pendapatan bunga bersih, atau spread. Semakin tinggi spread, semakin banyak uang yang dihasilkan bank.

Namun, inilah masalahnya: pertumbuhan aset Silicon Valley Bank sangat pesat sehingga tidak dapat memberikan pinjaman dengan cukup cepat. Jadi, bank ini terpaksa menginvestasikan asetnya dalam jumlah yang terus meningkat ke dalam sekuritas pemerintah dan agensi berbunga rendah, dari $49 miliar pada tahun 2020 menjadi $128 miliar pada tahun 2021.

Sekuritas yang diinvestasikan SVB sebenarnya cukup aman dalam hal pembayaran kembali, tetapi sekuritas ini juga sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga. Dan, karena sekuritas ini dianggap sangat aman, sekuritas ini tidak akan menghasilkan banyak pendapatan bunga bagi bank, sehingga berdampak negatif pada marjin bunga bersih atau spread bank. Hal ini, pada gilirannya, akan berdampak negatif pada harga saham bank beserta opsi saham dan kompensasi manajemen.

Namun manajemen SVB memiliki solusi yang mereka pikir mudah.

Mereka hanya akan memperpanjang durasi investasi mereka, dengan membeli sekuritas yang lebih lama dan jatuh tempo yang lebih panjang yang memberikan tingkat pendapatan bunga yang lebih tinggi kepada bank. Pada umumnya, sekuritas dengan jatuh tempo yang lebih panjang memberikan imbal hasil  lebih tinggi daripada sekuritas dengan jatuh tempo yang lebih pendek. Namun, strategi ini memiliki risiko sangat besar seperti yang telah kita bahas sebelumnya: risiko suku bunga.

Jika suku bunga bergerak naik secara tiba-tiba, sekuritas bertenor panjang dan sensitif terhadap suku bunga akan mengalami penurunan harga yang paling besar. Semakin lama durasi portofolio, semakin besar dampaknya terhadap nilai saat ini dari portofolio tersebut. Dan portofolio SVB memiliki banyak durasi.

Namun, SVB masih memiliki hampir $15 miliar dalam bentuk tunai dan $27 miliar sekuritas yang tersedia untuk dijual dari portofolio investasi jangka panjangnya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, bukan?

Ternyata, ada sedikit hal yang perlu dikhawatirkan. Fed Funds Rate, tingkat suku bunga yang digunakan bank untuk meminjamkan saldo cadangan kepada bank lain, telah meningkat dari nol pada Februari 2022 menjadi 4,5% pada Februari 2023. Sementara itu, Silicon Valley Bank baru saja menyelesaikan program pembelian besar-besaran sekuritas berpendapatan tetap pada tahun 2021, tepat sebelum kenaikan suku bunga.

Sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo membengkak dari $16,6 miliar pada Desember 2020 menjadi sedikit lebih dari $98 miliar pada Desember 2021 – meningkat 490 persen. Perlu diingat, sekuritas ini memiliki durasi rata-rata lebih dari lima tahun. Setiap kenaikan suku bunga sebesar 1 persen menyebabkan penurunan nilai sekitar 5 persen. Selain itu, bank memutuskan untuk menambahkan beberapa utang modal ventura yang berisiko ke dalam portofolionya, dan meskipun jumlahnya lebih kecil, utang tersebut juga terkonsentrasi dan jauh lebih tidak stabil.

Namun, ceritanya tidak berhenti sampai di situ.

Sebagai permulaan, perhatikan bahwa nilai portofolio investasi jangka panjang SVB, $98 miliar, disimpan dalam sebuah kategori di neraca yang dikenal sebagai “Held to Maturity (HTM) Securities.” Tidak seperti $27,2 miliar dalam “Efek yang tersedia untuk dijual,” yang dicatat pada nilai pasar wajar saat ini, sebagian besar portofolio SVB – lebih dari 75 persen dari portofolio investasinya – disimpan di neraca dengan nilai bukunya, bukan pada nilai pasar saat ini.

Halaman 67 dari 10-K bank, laporan keuangan SEC yang diajukan setiap tahun, menjelaskan hal ini dengan cukup jelas: “Sekuritas yang diklasifikasikan sebagai HTM dicatat pada biaya perolehan tanpa penyesuaian untuk perubahan nilai wajar.”

Penurunan nilai portofolio aset yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dikenal sebagai kerugian yang belum direalisasi. Meskipun portofolio pendapatan tetap jangka panjang bernilai lebih rendah karena kenaikan suku bunga pasar, sekuritas biasanya tidak harus dijual – sekuritas tersebut dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo – sehingga kerugian nilai tidak terealisasi. Kerugian ini juga tidak perlu direalisasikan dalam kondisi normal karena SVB tidak berniat untuk menjual bagian portofolionya.

Namun, tingkat suku bunganya menjadi tidak normal.

Orang harus mempelajari lebih dalam 10-K SVB untuk menemukan kerugian yang belum direalisasi pada portofolio HTM. Pada halaman 129 dari 10-K SVB, terlihat bahwa bank tersebut mengalami kerugian yang belum direalisasi pada Desember 2021 sebesar $ 1 miliar setelah dikurangi keuntungan yang belum direalisasi. Dengan kata lain, portofolio HTM SVB memiliki nilai pasar wajar sebesar $97,2 miliar terhadap nilai buku sebesar $98,2 miliar pada akhir 2021. Tidak terlalu buruk bukan? Dan perusahaan masih memiliki banyak uang tunai dan likuid yang tersedia untuk sekuritas yang dijual. Namun perlu diingat bahwa suku bunga secara efektif nol pada saat ini dan akan naik secara tiba-tiba dan dramatis di tahun mendatang.

Sebelum kita lanjutkan, ada baiknya kita melihat sekilas basis deposan SVB.

Seperti yang telah kami sebutkan di awal, SVB melayani perusahaan modal ventura dan perusahaan rintisan teknologi. Kliennya besar, kaya, dan canggih. Akibatnya, basis deposan SVB jauh lebih terkonsentrasi daripada bank pada umumnya. Yang sama pentingnya atau lebih penting lagi, karena ukuran rekening yang besar, sebagian besar aset klien ini naik jauh di atas batas FDIC $ 250.000 dan sebagian besar tidak diasuransikan.

Pada Desember 2020, total simpanan sekitar $102 miliar. Hanya satu tahun kemudian, pada Desember 2021, total simpanan mencapai $ 189 miliar, meningkat 85 persen. Dan dari $ 189 miliar simpanan, $ 166 miliar tidak diasuransikan. Izinkan saya mengulanginya: 88 persen dari simpanan nasabah bank tidak diasuransikan. Lebih buruk lagi, $126 miliar dari simpanan nasabah ini tidak berbunga-dalam periode kenaikan suku bunga.

Sekarang, mari kita maju ke  24 Februari 2023. Pada tanggal inilah laporan keuangan 10-K SVB untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2022 diajukan. Laporan tersebut berisi beberapa berita yang agak buruk. Total aset stabil – hampir sama persis dengan tahun 2021. Tetapi sekuritas HTM sebenarnya turun $ 9 miliar, dan total simpanan turun $ 16 miliar menjadi $ 173 miliar.

Lebih buruk lagi, komposisi simpanan ini telah berubah secara dramatis. Deposito yang tidak berbunga sekarang hanya $80 miliar dibandingkan $126 miliar pada tahun sebelumnya. Para nasabah menuntut agar mereka dibayar bunga atas deposito mereka dan mereka juga menarik deposito ini pada saat yang bersamaan. Ada juga masalah-masalah lain yang jelas terlihat. Perusahaan ini tiba-tiba meminjam hampir $17 miliar, jelas untuk menutupi arus keluar yang semakin cepat.

Tetapi berita yang benar-benar buruk ditemukan di halaman 125 dari 10-K bank. Portofolio HTM SVB, yang kini hanya sebesar $91 miliar dibandingkan $98 miliar setahun sebelumnya, telah mengalami kerugian besar yang belum direalisasi sepanjang tahun. Kerugian yang mengejutkan lebih dari $15 miliar.

Meskipun portofolio HTM tercatat di pembukuan SVB sebesar $91,3 miliar, nilainya hanya $76 miliar. Para investor dan deposan menjadi panik. Kurang dari dua minggu kemudian, SVB mengumumkan bahwa mereka telah melikuidasi portofolio “tersedia untuk dijual” mereka, yang berjumlah $26 miliar hanya beberapa bulan sebelumnya pada 31 Desember 2022. Mereka juga menyatakan niat mereka untuk mengumpulkan tambahan $ 2 miliar melalui penjualan saham preferen.

Uang tunai habis, dan SVB menghadapi krisis likuiditas besar-besaran. Keesokan harinya, harga saham SVB anjlok hampir 70 persen. Dan serangan penarikan dana besar-besaran jauh melebihi kemampuan bank untuk mengumpulkan uang tunai yang cukup. Keesokan harinya, 10 Maret, FDIC mengambil alih bank yang pernah menjadi primadona di dunia modal ventura ini.

SVB adalah bank kedua terbesar yang bangkrut dalam sejarah negara Amerika Serikat. Hanya dua hari kemudian, Signature Bank yang berbasis di New York juga menutup pintunya atas perintah pejabat negara. Bank tersebut, yang telah mulai menerima deposito mata uang kripto, merupakan bank terbesar ketiga yang mengalami kegagalan.

Ada catatan tambahan untuk cerita ini, dan ini adalah cerita menakutkan yang masih terus berkembang. Dalam sebuah pidato pada 28 Februari, Ketua FDIC Martin Gruenberg dengan santai mengatakan, “Kerugian yang belum direalisasi pada sekuritas ‘tersedia untuk dijual’ dan ‘dimiliki hingga jatuh tempo’ mencapai $620 miliar pada kuartal keempat.”

Gruenberg kemudian melanjutkan dengan mengatakan, “Saat ini belum pernah terjadi kebangkrutan bank selama 28 bulan, tiga bulan lebih pendek dari rekor 31 bulan yang terjadi pada tahun 2007.” Gruenberg menyampaikan pernyataannya hanya empat hari setelah pengungkapan 10-K SVB dan 10 hari sebelum FDIC akan mengambil alih SVB. Meskipun pasar bereaksi dengan kuat, pada saat itu, kita berpikir bahwa perkiraan Gruenberg tentang kerugian yang belum direalisasi untuk sistem perbankan sangat kecil.

Sayangnya, perkiraan kami mungkin benar.

Sebuah studi yang dirilis pada 13 Maret melihat lebih dalam pada kerugian yang belum direalisasi yang mungkin dimiliki oleh bank. Studi ini menemukan bahwa kerugian aktual dari kepemilikan sekuritas bank adalah $780 miliar, bukan $620 miliar seperti yang diperkirakan oleh FDIC.

Namun, para penulisnya membahas lebih dalam, dengan menyatakan, “Pinjaman, seperti halnya sekuritas, juga kehilangan nilainya ketika suku bunga naik.”

Mereka menemukan bahwa total kerugian yang belum direalisasi pada Desember 2022 adalah $ 1,7 triliun. Dalam peringatan yang mengerikan, para penulis mencatat bahwa “kerugian dari kenaikan suku bunga sebanding dengan total ekuitas di seluruh sistem perbankan.” Sekarang kita belum keluar dari krisis perbankan. Bahkan, ini mungkin baru permulaan. (asr)

Seorang Pria Belgia Bundir Setelah Sering Berbicara dengan Robot, Italia Melarang ChatGPT

oleh Tang Di

Baru-baru ini, seorang pria Belgia bundir alias menghabisi nyawanya sendiri setelah percakapan intensif dengan chatbot tertentu selama beberapa minggu. Hal ini memperburuk kecemasan dunia luar tentang konsekuensi yang menghancurkan dari pesatnya perkembangan teknologi AI, dan seruan untuk penguatan AI. Dorongan untuk dibuatnya regulasi mulai berkembang. Pemerintah Italia memimpin dalam membuat keputusan beberapa hari  lalu, mengumumkan larangan ChatGPT di negara tersebut.

Kecerdasan seperti manusia yang ditunjukkan oleh ChatGPT pernah menciptakan booming global dalam pengembangan dan penerapan teknologi AI. Namun dalam beberapa hari terakhir, booming tersebut berubah menjadi tidak terduga – pertama, seorang pria Belgia bundir setelah berminggu-minggu melakukan percakapan intensif dengan robot, kemudian Musk dan ribuan pakar teknologi lainnya mengeluarkan surat terbuka bersama yang menyerukan kepada semua laboratorium AI untuk segera menangguhkan pengembangan model-model besar yang lebih kuat dari GPT-4, dan kemudian Pemerintah Italia mengumumkan pelarangan ChatGPT.

Menurut berita Reuters, pada 31 Maret waktu setempat, Badan Perlindungan Data Pribadi Italia (Garante) mengumumkan akan melarang penggunaan robot obrolan ChatGPT dan membatasi OpenAl untuk memproses informasi pengguna Italia.

Dalam pemberitahuannya, Garante meminta agar OpenAl, melalui perwakilannya di Eropa, memberi informasi kepada Garante dalam waktu 20 hari mengenai langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan untuk melaksanakan permintaan ini, jika tidak, maka perusahaan tersebut akan dikenakan denda hingga €20 juta atau 4% dari omset tahunan perusahaan secara global.

Menjelaskan alasan keputusannya, Garante mengatakan bahwa OpenAI telah gagal memeriksa usia pengguna ChatGPT untuk memastikan bahwa mereka berusia 13 tahun atau lebih, dan gagal menginformasikan tentang pengumpulan dan pemrosesan informasi pengguna, tidak memiliki dasar hukum untuk pengumpulan dan penyimpanan informasi pribadi dalam jumlah besar.

Sebagai tanggapan, OpenAI menjawab bahwa mereka telah menonaktifkan layanan ChatGPT di Italia atas permintaan Garante. Saat ini, ChatGPT tidak lagi tersedia untuk pengguna Italia.

OpenAI kemudian menekankan bahwa “kami secara aktif bekerja untuk mengurangi data pribadi saat melatih sistem AI kami, seperti ChatGPT, karena kami ingin AI kami memahami dunia, bukan individu yang independen.”

Sementara itu, hanya tiga hari sebelum Italia mengumumkan larangan ChatGPT, seorang pria berusia 30 tahun bernama Pierre di Belgia meninggalkan istrinya Claire dan dua anaknya di bawah umur setelah enam minggu berkomunikasi intensif dengan robot obrolan bernama ELIZA. Dan, ia mengakhiri sendiri hidupnya pada  28 Maret.

Setelah Pierre bundir, Claire berkata, “Suami saya akan tetap hidup jika bukan karena percakapan dengan robot,” menurut surat kabar Belgia, The Standard. 

Menurut penuturan Clare kepada media, keluarga beranggotakan empat orang ini hidup dengan nyaman hingga sekitar dua tahun yang lalu ketika suaminya mulai ‘merasa ada yang tidak beres’ dan ia terlihat semakin cemas. Sejak saat itu, Pierre menggunakan percakapannya dengan Eliza “sebagai tempat perlindungan.” Dalam enam minggu terakhir, ia semakin intensif berkomunikasi dengan Eliza, dan akhirnya mengakhiri hidupnya.

The Standard lebih lanjut mengungkapkan bahwa stafnya membuat sebuah akun untuk mencoba terlibat dalam percakapan dengan ELIZA dan menemukan bahwa ELIZA akan “mendorong orang untuk bunuh diri” ketika mereka mengekspresikan perasaan negatif.

ELIZA adalah model bahasa kecerdasan buatan sumber terbuka yang dikembangkan oleh EleutherAI, menurut makalah tersebut.

Pejabat Belgia yang bertanggung jawab atas digitalisasi dan privasi, Mathieu Michel, baru-baru ini berbicara dengan keluarga Pierre dan mengatakan, “Ini adalah preseden dengan konsekuensi serius dan perlu ditanggapi dengan serius.

Pada 29 Maret, ribuan pakar teknologi, termasuk Elon Musk, mengeluarkan surat terbuka bersama yang menyerukan kepada semua laboratorium AI untuk segera menangguhkan pelatihan model yang lebih besar dari GPT-4.

Surat terbuka tersebut mengatakan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, laboratorium AI telah terjebak dalam perlombaan di luar kendali, tanpa ada cara untuk memahami, memprediksi, atau mengendalikan model besar yang mereka buat, dan masyarakat manusia belum siap untuk menghadapi potensi dampaknya.

Hal ini diikuti oleh meningkatnya diskusi di platform media sosial tentang risiko keamanan ekstrem yang dapat ditimbulkan oleh perkembangan teknologi AI yang begitu pesat bagi umat manusia, dan seruan bagi pemerintah untuk meningkatkan upaya mereka dalam mengembangkan  regulasi tentang AI.

Ada banyak diskusi tentang potensi risiko dari perkembangan teknologi AI yang begitu pesat. Dalam hal ini, pada 20 Maret, UNESCO secara terbuka meminta pemerintah untuk menerapkan kerangka kerja etika global untuk pengembangan AI tanpa penundaan. Ini adalah pertama kalinya badan PBB meminta semua 193 negara anggota untuk mengatasi risiko etika pengembangan AI. (hui)

Mantan Jaksa Agung AS : Mendakwa Trump Adalah Penindasan Politik dan Memalukan

0

 Zhang Ting

Dakwaan dewan juri di New York terhadap mantan Presiden Donald Trump telah menimbulkan kegemparan. Juru bicara Trump, Liz Harrington, mengatakan bahwa Trump “sangat kecewa” dengan situasi di Amerika Serikat. Mantan Jaksa Agung Amerika Serikat, William Barr mengatakan bahwa dakwaan terhadap Trump merupakan “tindakan keras politik” dan “memalukan.”

Jaksa distrik Manhattan, Alvin Bragg telah meluncurkan investigasi atas dugaan pembayaran uang tutup mulut sebesar $130.000 oleh Trump kepada aktris Stormy Daniels. Pembayaran tersebut diduga dilakukan sebelum pemilihan presiden 2016 untuk mencegah Daniels mengungkapkan bahwa dia berselingkuh dengan Trump. Namun Trump membantah klaim tersebut, dan mengatakan bahwa ia adalah korban pemerasan.

Dewan juri Manhattan memilih untuk mendakwa Trump pada Kamis 30 Maret.

Barr: Dakwaan Adalah Penindasan Politik Terhadap Trump, Kasus Ini Tidak Kredibel

Mantan Jaksa Agung AS, Barr, mengkritik dakwaan terhadap Trump, menyebutnya sebagai “penindasan politik” dan “memalukan”

Barr menjabat sebagai Jaksa Agung AS dari 2019 hingga 2020 dan dari 1991 hingga 1993. Dalam sebuah wawancara di National Review Institute Ideas Summit, Barr menggambarkan kasus terhadap Trump sebagai penyalahgunaan kekuasaan oleh jaksa dan menyebut kasus itu “sangat lemah”.

“Dilihat dari laporan berita … terlibat dalam penumpasan politik adalah tipikal penyalahgunaan fungsi yudisial, yang merupakan memalukan,” kata Barr saat ditanya pendapatnya tentang kasus tersebut.

Barr menyarankan bahwa tujuan Partai Demokrat adalah untuk fokus pada Trump dalam dua tahun ke depan sebelum pemilihan presiden berikutnya untuk akhirnya memastikan pemilihan presiden dari Partai Demokrat.

“Secara politis, saya pikir itu akan merusak Partai Republik karena saya pikir itu adalah situasi yang tidak merugikan bagi Demokrat,” katanya.

Barr mengatakan uang tutup mulut bukanlah sumbangan kampanye karena tidak menambah sumber daya yang tersedia untuk kampanye, juga bukan pengeluaran pribadi yang dibayarkan semata-mata untuk pemilihan. Sebaliknya, Barr mengatakan pembayaran dilakukan untuk melindungi reputasi Trump dan merek Trump dan akan dibayarkan terlepas dari hasil pemilihan. Karena itu, dia menilai dakwaan pelanggaran dana kampanye tidak berlaku dalam kasus ini.

Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg tiba di kantor Kejaksaan Distrik Manhattan di New York City, pada 23 Maret 2023. (Andrew Caballero-Reynolds/AFP via Getty Images)

“Ini (pembayaran) tidak dilakukan karena pemilu. Itu dilakukan untuk melindungi reputasi Trump.”

“Jadi saya pikir semuanya adalah kasus yang sangat lemah. Tetapi jelas akan merusak politik kita untuk dua atau tiga tahun ke depan.”

Karena dakwaan belum dipublikasikan, Barr berspekulasi tentang kasus ini, mencatat bahwa Jaksa Wilayah Manhattan Bragg tampaknya telah mengubah pelanggaran teknis menjadi tindak pidana.

Trump mengatakan sebelumnya bahwa dia tidak berpikir dia akan mendapatkan pengadilan yang adil di New York.

Bragg harus membuktikan Trump memalsukan catatan “dengan maksud untuk menipu,” kata Barr. Dia mencatat bahwa pemalsuan catatan harus dilakukan untuk menipu korban kerugian.

“Tidaklah cukup untuk mengatakan bahwa pemalsuan adalah penipuan,” jelas Barr. 

“Pasti ada korban penipuan … Beberapa nilai entah bagaimana diambil dari keuntungan pelaku.”

“Saya tidak melihat penjelasan untuk itu di mana pun,” lanjutnya.

Juru Bicara Trump: Trump Merasa ‘Sangat Sedih’ dengan Keadaan Negara

“Secara pribadi, dia merasa baik, dia merasa baik karena dia tahu dia tidak melakukan kesalahan. Namun untuk negara ini, dia merasa tidak terlalu baik.” Juru bicara Trump, Harrington, mengatakan kepada NTDTV.

Sidang pertama dalam kasus Trump akan diadakan pada 4 April. Seorang juru bicara pengadilan membenarkan hal ini. Dakwaan tersebut menjadikan Trump mantan presiden pertama dalam sejarah AS yang didakwa secara pidana.

“Dia merasa sangat kasihan pada negara kita karena dia tahu betapa pentingnya garis yang mereka lewati. Itu adalah titik balik yang tidak pernah kita alami sebagai republik konstitusional. Nyatanya, itu membuat kita menjadi republik pisang.”

Harrington juga mengatakan bahwa jika ini bisa terjadi pada presiden paling populer dalam sejarah Amerika, itu bisa terjadi pada siapa saja.

“Ini adalah tempat yang sangat berbahaya tidak hanya untuk negara kita dan warga negara kita tapi juga untuk seluruh dunia,” katanya. 

Harrington juga mengatakan itu sebabnya mereka benar-benar menggunakan sistem peradilan terhadap lawan politik mereka. Mereka memilih tempat yang tidak memungkinkan bagi mereka yang berada di pihak konservatif, atau hanya akal sehat, untuk mendapatkan sidang yang adil, untuk mendapatkan juri dari rekan-rekan mereka di tempat tersebut.

Terlepas dari dakwaan tersebut, Trump masih bisa terpilih sebagai presiden, kata pakar hukum. Harrington mengatakan Trump “tidak akan terintimidasi” dan akan “terus berjuang untuk rakyat Amerika” saat dia bergerak maju dengan kampanye kepresidenannya.

“Kami sudah bisa melihat orang-orang berkumpul di belakangnya; mereka berada di luar Mar-a-Lago tadi malam. Orang-orang benar-benar lebih bertekad, lebih tegas daripada sebelumnya. Mereka melihat apa yang sedang terjadi. Mereka melihat apa yang sedang terjadi. Mereka melihat sebuah negara yang tidak mereka kenal lagi,” katanya. 

Harrington juga mengatakan bahwa semakin banyak serangan yang diterima Trump, semakin jelas bahwa ini sama sekali bukan tentang dia, “ini tentang semua hak kita, jika kita ingin tetap menjadi negara yang bebas. Jadi saya pikir hal itu akan mendorong kita lebih jauh. Orang-orang menyadari bahwa mereka mengejarnya (Trump) karena satu alasan – karena mereka takut padanya, karena dia memiliki puluhan juta orang yang mendukungnya, mendukung gerakan politik terbesar yang pernah ada di negara kita. Mereka ingin kita berhenti.”

“Namun, gerakan ini akan menjadi lebih besar sebagai akibatnya.” (Hui)

Reporter Epoch Times berbahasa Inggris, Mimi Nguyen Ly, Stefania Cox, dan Caden Pearson berkontribusi pada artikel ini

Tsai Ing-wen Berkunjung ke Amerika Bertemu dengan McCarthy, Beijing Bereaksi Keras

0

Zhao Fenghua, Zhang Danxia dan Liu Fang mewawancarai dan melaporkan

Presiden Republik Tiongkok Tsai Ing-wen pada Rabu (29 Maret) memulai kunjungannya ke Amerika Tengah, menyeberang ke New York sebelum tiba dan ke Los Angeles dalam perjalanan pulangnya, di mana ia diperkirakan akan bertemu dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat  Kevin McCarthy. Reaksi Partai Komunis Tiongkok terhadap kunjungan tersebut sangat keras dan membuat perjalanan Tsai menjadi heboh.

Tsai Ing-wen mengunjungi Amerika Tengah pada Rabu, menyeberangi perbatasan ke Amerika Serikat. Pada hari yang sama, Kantor Urusan Taiwan Partai Komunis Komunis mengatakan akan mengambil tindakan balasan jika Tsai bertemu dengan McCarthy selama perjalanannya.

Xie, Seorang pengusaha Tionghoa Malaysia mengatakan bahwa reaksi berlebihan dari Partai Komunis Tiongkok hanyalah sebuah pertunjukan untuk ditonton oleh orang-orang di daratan.

Ia berkata : “Partai Komunis Tiongkok adalah pemerintah totaliter, dan keberadaan semua masyarakat bebas dan negara demokrasi di seluruh dunia merupakan ancaman baginya. Ketika Presiden Taiwan Tsai bersiap untuk bertemu dengan McCarthy, PKT pasti akan menggunakan banyak cara untuk mengintimidasinya, tetapi pada kenyataannya, banyak dari apa yang dilakukannya adalah untuk menipu orang-orang di negaranya sendiri, karena orang-orang Tiongkok tidak memiliki akses ke berita luar negeri, dan ketika mereka melihat betapa kuatnya diplomasi mereka, mereka berpikir bahwa Tiongkok benar-benar telah bangkit, bahwa Tiongkok sekarang setara dengan Amerika Serikat.

Komentator urusan saat ini, Tang Jingyuan, mengatakan pada Kamis 30 Maret bahwa kunjungan Tsai ke Amerika Serikat bukanlah yang pertama kalinya dan  Partai Komunis Tiongkok tidak boleh bereaksi berlebihan.

Ia berkata : Poin yang paling penting adalah bahwa ini bukan pertama kalinya Tsai melintasi perbatasan dengan Amerika Serikat, ini pasti sudah yang ketujuh kalinya. Kedua, AS telah berkomunikasi dengan Partai Komunis Tiongkok sebelumnya dan mengeluarkan peringatan terbuka.”

Tang Jingyuan menilai, Kunjungan pemerintah Republik Tiongkok ke Amerika Serikat telah mengurangi risiko memprovokasi Partai Komunis Tiongkok (PKT) dibandingkan dengan kunjungan McCarthy ke Taiwan. Ia menilai Tsai mengambil inisiatif untuk bertemu McCarthy di Amerika Serikat dapat dilihat sebagai cara untuk mengurangi risiko ketersinggungan terhadap Partai Komunis Tiongkok.

Baru-baru ini, Dewan Perwakilan AS mengesahkan “Taiwan Assurance Implementation Act” untuk memastikan penguatan hubungan antara Amerika Serikat dan Taiwan dan berupaya menghapus beberapa pembatasan yang diberlakukan sendiri pada pertukaran bilateral. Tang Jingyuan percaya bahwa menghangatnya hubungan AS-Taiwan adalah tren yang tak terhindarkan.

Tang Jingyuan: “Dari perspektif jangka panjang, interaksi antara AS dan Taiwan akan semakin intensif di masa depan, terutama karena Kongres AS baru saja meloloskan RUU ini, sehingga akan ada lebih banyak pertukaran antara AS dan Taiwan, dan hal ini tentu saja akan semakin menstimulasi Partai Komunis Tiongkok.” (Hui)