Dari Film “Grinding America Down” Melihat Harapan yang Dibawa Trump

Kembali ke tradisi untuk menjaga moralitas

Saat ini, pada seluruh masyarakat manusia telah muncul gejala kemerosotan moral dan kerusakan etika antar manusia, Amerika Serikat tidak terkecuali.

Buku “The Naked Communist” telah mengekspose 45 sasaran yang dibuat untuk menumbangkan Amerika Serikat, di antaranya termasuk “mempromosikan pornografi pada buku, majalah, televisi dan film, serta pelanggaran norma-norma moral dan budaya”, “menganggap homoseksualitas, kebejatan, hubungan sex bebas sebagai sesuatu yang ‘normal, alami dan sehat’”.

Presiden Donald Trump memberi hormat kepada seorang Marinir setelah tiba di Gedung Putih di Washington pada 27 September 2017. (Mark Wilson / Getty Images)

Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mempromosikan nilai-nilai moral tradisional dalam menjaga martabat manusia, menjaga keutuhan serta kestabilan keluarga dan masyarakat serta mendorong perkembangan masyarakat yang sehat.

Pada 23 Januari tahun ini, Presiden Trump mengeluarkan perintah eksekutif pada hari kerja resminya yang pertama untuk memulai kembali larangan aborsi secara global. Peraturan tersebut melarang semua organisasi non-pemerintah yang didanai oleh pemerintah federal AS untuk memberikan layanan dan konsultasi aborsi di luar negeri.

Sean Spicer, juru bicara Gedung Putih, mengatakan pada konferensi pers hari tersebut bahwa langkah mana “menggemakan nilai-nilai yang benar dari Amerika Serikat.” Pada 31 Januari, Trump mengumumkan pengangkatan Neil Gorsuch, hakim konservatif Pengadilan Banding ke-10. Penunjukan ini disetujui oleh Senat pada bulan April dan menjadi kemenangan besar pada 100 hari pertama Trump menjabat.

Menjaga moralitas

Pada 22 Februari, pemerintah Trump membatalkan “perintah toilet transgender” kontroversial yang diumumkan oleh pemerintahan mantan presiden Obama. Undang-undang tersebut mengizinkan siswa untuk menggunakan kamar mandi dan ruang ganti sesuai dengan jenis kelamin yang mereka yakini sendiri, terlepas dari jenis kelamin fisiologis disaat lahir.

Frank Lee, pemimpin komunitas Tionghoa di San Francisco Bay Area, menyambut baik pembatalan keputusan tersebut, dengan mengatakan: “Pria dan wanita dengan kamar mandi yang sama adalah manifestasi dari kebejatan sosial.”

Pada 26 Juli, Trump bercuit di Twitter, melarang orang yang mengubah jenis kelaminnya untuk menjadi tentara, hal ini adalah tindakan pembalikan yang bersejarah. Pada 27 Juli, 16 orang jenderal pensiunan, komandan dan veteran AS mengeluarkan sebuah surat bersama, yang isinya memuji koreksi kebijakan yang dikeluarkan oleh Trump. Mereka menulis dalam suratnya: “Kami percaya bahwa Anda akan menerima penghargaan rakyat Amerika karena tindakan yang berani ini.”

Menghormati sejarah dan mempersembahkan kemuliaan kepada Tuhan

Sasaran ke-22 yang ditentukan oleh kaum komunis dalam merongrong Amerika menyebutkan: “Sebuah kelompok kecil komunis Amerika diberi tahu untuk ‘menghilangkan semua seni pahat yang bagus di taman-taman dan bangunan-bangunan’ serta menggantinya dengan sesuatu yang tidak karuan dan tidak bermakna.”

Dalam pidato dan tweetnya, Presiden Trump telah berulang kali mengungkapkan kesetiaannya terhadap sejarah Amerika. Khusus diarahkan pada pembongkaran patung-patung bersejarah dari negara bagian Virginia yang kian meluas, Trump menerbitkan serangkaian tweet dan berkomentar: “Melihat sejarah dan budaya negara kita yang hebat telah terkoyak dengan disingkirkannya patung dan monumen nan indah, membuat kita berduka.”

Anda tidak bisa mengubah sejarah, tapi Anda bisa belajar darinya.”; “Keindahan yang telah disingkirkan dari kota, kota kecil dan taman akan membuat orang sangat merindukannya, namun selamanya tidak akan pernah tergantikan.”

Pada 22 September, pada pertemuan di Alabama, Trump berkata pada puluhan ribu pendengarnya: “Sumber kekuatan Amerika yang sejati adalah “Tuhan, keluarga dan negara”.

Penegasan ini mengingatkan yang dibicarakan pada “Grinding America Down”: “’Manifesto Partai Komunis’ mengatakan bahwa sasaran komunisme adalah menghancurkan keluarga, gereja dan negara, padahal itulah tiga struktur sosial yang telah didirikan oleh Allah.”

Dari sini dapat dilihat bahwa yang disayang dan dilindungi Trump adalah bertolak belakang dengan niat komunisme. Yang dibela oleh presiden tersebut adalah sejarah bangsa, warisan para pendiri negara, dia benar-benar membela dan mempertahankan dasar berdirinya Amerika Serikat, menjamin keperkasaan Amerika Serikat. Kerendahan hati dan iman kepada Tuhan, merembes sepanjang retorika Trump.

Pada 6 Juli tahun ini, Trump menyampaikan sebuah pidato di Warsawa, Polandia, mengungkapkan penegasannya terhadap peradaban, nilai universal dan konsepsi tradisional Barat, dan bahkan beberapa kali berkata dengan suara keras bahwa “kita membutuhkan Allah.”

Pada tanggal 26 Juli, setelah melarang orang-orang transgender menjadi tentara di Twitter, Trumps mencuit lagi: “Kita tidak menyembah pemerintah melainkan menyembah Tuhan.”

Melawan kekuatan jahat

Trump berulang kali mengecam secara terbuka terhadap komunisme, teroris dan ekstremis, telah menunjukkan tekad untuk tidak berkompromi dengan kejahatan.

Pada 21 Mei, Trump berbicara kepada para pemimpin Negara-negara Muslim dan menyerukan agar “mengenyahkan dari bumi” para teroris dan ekstremis. Dia menunjukkan bahwa “ini adalah perang antara baik dan jahat”.

Pada pernyataannya dalam The United Nations General Assembly di bulan September, Trump menguraikan secara garis besar penderitaan yang diakibatkan oleh komunisme. Dia menekankan bahwa “Jika mayoritas orang berkeadilan, tidak berperang melawan minoritas orang jahat, maka kejahatan akan berhasil.

Bila masyarakat bermartabat dan negara menjadi pengamat sejarah yang tidak mau ikut campur, maka pengaruh pemusnahan akan mengumpulkan kekuatan.

“Kita akan berjuang bersama, berkorban bersama, maju bersama bersatu hati, untuk perdamaian, kebebasan, keadilan, keluarga, dan seluruh umat manusia, untuk Tuhan Maha Esa yang telah menciptakan kita.”

Kata penutup

Selama hampir seabad, di dunia ini komunisme telah mengikis buah peradaban umat manusia, mengikis martabat dan hati nurani manusia. Ketika komunisme secara terang-terangan ataupun secara rahasia berinfiltrasi dan melakukan penghancuran, ketika Amerika Serikat berada di bawah serangan komunisme, ketika situasinya sangat genting, kata-kata dan perbuatan Trump yang berani tidak diragukan lagi merupakan tameng yang kuat dari serangan komunisme tersebut.

Mantan Pembicara Kongres AS, NewtGingrich, mengatakan bahwa Trump adalah orang yang layak dipelajari,merupakan tokoh sejarah yang sangat spesial. “Dia adalah pemimpin Amerika yang sangat istimewa.” “Dia membuat Amerika Serikat menemukan dirinya sendiri.”

Kemenangan Trump dalam pemilu adalah pengaturan belas kasih dan pilihan Illahi. Sekarang, Tuhan sekali lagi memberi manusia kesempatan berharga untuk merenungkan kenyataan, mengenang kembali sejarah, menjaga dan melindungi tradisi.

Kejahatan telah mengancam peradaban manusia. Manusia harus berakal budi untuk membedakan baik dan buruk, dengan keberanian untuk mempertahankan keadilan, dan dengan demikian memprakarsai hari esok yang cemerlang. (SUD/whs/asr)