Brasil Bersiap Ekstradisi Gembong Pemberontak Komunis Italia

EpochTimesId – Pemerintah Brasil mengatakan kepada Mahkamah Agung setempat bahwa Presiden Michel Temer memiliki wewenang penuh untuk mencabut status suaka mantan gerilyawan sayap kiri yang dihukum karena pembunuhan di Italia. Presiden Tremer bisa mengekstradisinya atas permintaan Italia.

Mantan gerilyawan yang dimaksud adalah Cesare Battisti, yang dituding melakukan empat pembunuhan pada tahun 1970an ketika dia memimpin sebuah kelompok gerilya di Italia. Kelompok pemberontak itu dikenal dengan nama Armed Proletarians for Communism atau Tentara Bersenjata untuk Komunisme.

Menurut pemerintah Italia, dia melarikan diri dari penjara pada tahun 1981. Battisti sempat tinggal di Prancis sebelum melarikan diri ke Brasil guna menghindari diekstradisi ke Italia.

Mahkamah Agung Brasil mengesahkan ekstradisi Battisti pada tahun 2009. Namun dia tidak pernah dikirim kembali ke Italia karena mantan presiden sayap kiri, Luiz Inacio Lula da Silva memberinya status pengungsi menjelang akhir masa jabatannya pada 2010.

Dalam catatan kepada pengadilan, kepala pengacara pemerintah Grace Mendonça berpendapat bahwa ekstradisi adalah keputusan politik yang hanya dapat dibuat oleh presiden. Seperti dikutip TheEpochTimes dari Reuters.

Dia mengingatkan pengadilan bahwa mereka telah menyetujui ekstradisi Battisti pada tahun 2009 dan meminta hakim untuk menolak sebuah surat ijin tinggal yang dikeluarkan oleh salah satu Hakim Agung, baru-baru ini.

Battisti sempat ditangkap pada 4 Oktober 2017 lalu saat mencoba menyeberangi perbatasan ke Bolivia dengan sebuah taksi. Dia diperkirakan hendak melarikan diri karena khawatir pemerintah Brazil akan mencabut status suaka atas permintaan Italia. Namun, dia lalu dibebaskan dua hari kemudian.

Penolakan mantan Presiden Lula untuk mengekstradisi Battisti mengganggu hubungan antara Brasil dan Italia. Presiden Temer, seorang presiden berhaluan kanan tengah baru-baru ini memutuskan bahwa sudah saatnya dia menyingkirkan duri itu. Temer baru menjabat sebagai Presiden setelah pengganti pengganti Lula, Dilma Rousseff, dipecat tahun lalu. (waa)