Enam Jenis Air yang Harus Dihindari

Selama berabad-abad, pengobatan tradisional Tiongkok menganjurkan untuk minum air bersih, namun ada banyak jenis air berbahaya yang mungkin Anda minum secara teratur.

Air adalah asal mula kehidupan. Air dapat meningkatkan energi Anda, memperbaiki kulit wajah Anda, dan menjaga mata Anda tetap tampak jernih. Air juga membawa nutrisi ke setiap sel dalam tubuh, membantu ginjal membersihkan tubuh dari racun, meningkatkan sirkulasi, dan melumasi sendi.

air layak dikonsumsi
Air dapat meningkatkan energi Anda, memperbaiki kulit wajah Anda, dan menjaga mata Anda tetap terlihat jernih. (Foto Kredit: Liz West via Flickr cc 2.0)

Apakah Anda pernah minum salah satu dari enam jenis air ini? Mereka harus dihindari karena alasan kesehatan.

Air direbus untuk waktu yang lama

Air yang mendidih untuk jangka waktu tertentu atau direbus berkali-kali menjadi masalah.

Air ledeng mengandung zat organik dan anorganik. Jika airnya direbus dalam waktu lama, konsentrasi zat itu akan meningkat. Misalnya, konsentrasi timbal dalam air keran berada dalam batas keamanan yang ditetapkan; Namun, timah tidak bisa hilang dari air saat direbus. Semakin lama air direbus, semakin banyak konsentrasi timbal naik saat air menguap.

Selanjutnya, klorin biasanya digunakan untuk mensterilkan air keran. Setelah sejumlah kecil polutan di dalam air digabungkan dengan klorin, varian Karsinogen Tipe-A akan terbentuk. Semakin lama air direbus, semakin banyak karsinogen yang tercipta.

Hal terbaik yang harus dilakukan saat air mendidih adalah mengangkatnya dari panas saat mendidih. Tuang air yang sebelumnya sudah matang dan mulailah dengan air segar untuk setiap kali merebus. Sebagian besar bakteri dan virus terbunuh saat air mulai mendidih, dan tidak dapat bertahan pada suhu yang lebih tinggi dari 1750F.

Air basi

Setelah air disimpan untuk jangka waktu yang lama, organik yang mengandung nitrogen di dalamnya akan terurai menjadi nitrit, yang dikenal sebagai karsinogen. Oleh karena itu, sangat disarankan agar air matang dikonsumsi pada hari yang sama saat merebus.

Air mineral itu tidak cocok untuk diminum

Banyak orang percaya air mineral adalah air terbaik. Padahal, tidak semua air mineral cocok untuk diminum. Misalnya, kandungan fluorin air dari mata air mineral di pinggiran Kota Tianjin di Tiongkok sangat tinggi. Konsumsi fluorin jangka panjang akan menyebabkan osteofluorosis (perubahan kerangka yang disebabkan oleh terlalu banyak asupan fluorin) dan fluorosis gigi (bintik enamel gigi dari fluorin yang berlebihan).

Kandungan mineral air mineral alami sangat penting. Jika isinya benar, airnya akan terasa menyegarkan. Air mineral yang rasanya seperti bau tanah atau logam harus dihindari.

Air pertama dari keran

Setelah duduk diam di pipa sepanjang malam, air keran cenderung membawa sejumlah bakteri lebih tinggi. Karena itu, selalu biarkan airnya habis selama beberapa menit sebelum meminumnya. Air akan jauh lebih bersih. Air mengalir dari lima menit pertama dapat dikumpulkan untuk mencuci atau menyiram bunga.

air yang sehat untuk dikonsumsi
Setelah duduk diam di pipa sepanjang malam, air keran cenderung membawa sejumlah bakteri lebih tinggi. (Gambar: pixabay / CC0 1.0)

Air disimpan di daerah yang panas

Botol plastik mengandung plasticizer untuk meningkatkan fleksibilitas dan daya tahan plastic dari kerapuhan. Jika air kemasan disimpan terlalu lama, sejumlah kecil plasticizer akan bercampur dengan air. Saat dikonsumsi, bau plastik bisa dengan mudah dirasa. Air kemasan sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk jauh dari sinar matahari langsung.

Konsumsi air purifikasi yang berkepanjangan

Sementara filter air menyerap bakteri dan virus yang mungkin ada di dalam air, namun arang aktif yang digunakan pada sebagian besar pemurni air juga dapat menghilangkan dan menguras mineral bermanfaat dari air, seperti kalsium, potassium, dan magnesium. Karena mineral ini bermanfaat bagi kesehatan manusia, maka tidak disarankan hanya minum air putih saja. (ran)

ErabaruNews