Pentagon Berencana Tambah Situs Pertahanan Rudal Pantai Barat Amerika

ErabaruNews – Badan Intelijen Amerika Serikat yang bertugas melindungi negara dari serangan rudal meninjau dan menganalisa Pantai Barat untuk menempatkan pertahanan anti-rudal baru. Informasi tersebut disampaikan oleh dua anggota Kongres pada akhir pekan kemarin.

Pemasangan pencegat rudal baru dilakukan karena uji coba rudal Korea Utara menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana Amerika Serikat akan mempertahankan diri dari serangan. Seperti dikutip The Epoch Times dari Reuters, Senin (4/12/2017).

Pertahanan Pantai Barat kemungkinan akan mencakup rudal anti-balistik Terminal High Altitude Area Defense (THAAD). Ini adalah senjata yang serupa dengan yang dikerahkan di Korea Selatan guna melindungi diri dari serangan potensial Korea Utara.

Percepatan program pengujian rudal balistik Korea Utara pada tahun 2017 dan kemungkinan militer Korea Utara bisa mencapai daratan utama AS dengan muatan senjata nuklir dalam beberapa tahun ke depan telah meningkatkan tekanan pada pemerintah AS untuk membangun pertahanan rudal.

Pada hari Rabu, Korea Utara menguji jenis baru rudal balistik antar benua (ICBM) yang dapat terbang di atas 8.080 mil (13.000 km). Kondisi ini menempatkan Washington dalam kisaran target, Korea Selatan mengatakan hal itu pekan lalu.

Orang-orang menonton siaran televisi tentang peluncuran rudal terbaru Korea Utara, di sebuah Stasiun Kereta Api di Seoul, Korea Selatan pada 29 November 2017. (Chung Sung-Jun/Getty Images/The Epoch Times)

Anggota Kongres Mike Rogers, yang duduk di Komite Armed Services House dan memimpin Subkomite Pasukan Strategis yang mengawasi pertahanan rudal, mengatakan bahwa Badan Pertahanan Rudal (MDA), berencana untuk memasang pertahanan ekstra di lokasi Pantai Barat. Pendanaan untuk sistem itu tidak muncul dalam rencana anggaran pertahanan 2018 yang mengindikasikan bahwa pemasangan pencegat rudal berpotensi molor.

“Ini hanya masalah lokasi, dan MDA membuat rekomendasi mengenai lokasi mana yang memenuhi kriteria lokasi mereka, namun juga dampak lingkungan,” anggota Kongres dan Republikan Alabama itu kepada Reuters dalam sebuah wawancara di sela-sela acara tahunan Forum Pertahanan Reagan National di California selatan.

Ketika ditanya mengenai rencana tersebut, Deputi Direktur MDA, Laksamana Muda Jon Hill mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Badan Pertahanan Rudal tidak menerima tugas untuk menempatkan Sistem Pertahanan Udara THAAD di Pantai Barat.”

MDA adalah unit organisasi dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat.

Anggota Kongres, Rogers tidak mengungkapkan lokasi yang tepat yang sedang dipertimbangkan agensi tersebut. Namun dia mengatakan beberapa lokasi tengah bersaing untuk menjadi lokasi instalasi pertahanan rudal.

Rogers dan anggota Kongres Adam Smith, seorang Demokrat yang mewakili Distrik 9 Washington, mengatakan bahwa pemerintah mempertimbangkan untuk memasang sistem rudal anti-rudal THAAD yang dibuat oleh raksasa kedirgantaraan Lockheed Martin Corp, di lokasi pantai barat.

Anggota Kongres mengatakan jumlah situs yang pada akhirnya bisa dipasangi sistem pencegat rudal belum ditentukan.

THAAD adalah sistem pertahanan rudal regional berbasis darat yang dirancang untuk menembak jatuh rudal balistik jarak pendek, menengah dan jarak jauh hanya memerlukan waktu dalam hitungan minggu untuk dipasang.

Selain dua sistem THAAD yang digunakan di Korea Selatan dan Guam di Pasifik, Amerika sudah memiliki tujuh sistem THAAD lainnya. Sementara beberapa rudal yang ada berbasis di Fort Bliss, Texas, sistem ini sangat mobile dan lokasi saat ini tidak dipublikasikan.

Perwakilan Lockheed Martin menolak untuk mengomentari penerapan spesifik THAAD, namun menambahkan bahwa perusahaan tersebut mengatakan, “siap untuk mendukung Badan Pertahanan Rudal dan pemerintah AS dalam upaya pertahanan rudal balistik mereka. Namun, pengujian dan penerapan aset militer adalah keputusan pemerintah.”

Pada bulan Juli tahun ini, AS menguji pertahanan rudal THAAD dan menembak jatuh sebuah rudal balistik jarak menengah yang disimulasikan (IRBM). Uji sukses tersebut menambah kredibilitas program pertahanan rudal militer AS, yang mendapat sorotan tajam dalam beberapa tahun terakhir karena uji coba sering mengalami penundaan dan kegagalan.

Saat ini, daratan Amerika Serikat terlindungi oleh sistem pertahanan menengah berbasis darat (GMD) di Alaska dan California. Serta sistem Aegis yang dipasang di kapal Angkatan Laut AS. Sistem THAAD memiliki tingkat keberhasilan pengujian yang jauh lebih tinggi daripada GMD.

MDA mengatakan kepada Kongres pada bulan Juni bahwa pihaknya merencanakan untuk mengirim 52 pencegat THAAD ke Angkatan Darat AS antara Oktober 2017 dan September 2018, sehingga total pengiriman menjadi 210 sejak Mei 2011.

“Uji coba rudal terbaru Korea Utara menempatkan ibukota AS dalam jangkauan, namun Pyongyang masih perlu membuktikan bahwa pihaknya telah menguasai teknologi rudal yang penting, seperti masuk kembali ke atmosfir bumi, panduan tahap-tahap, dan aktivasi kepala rudal,” kata militer Korea Selatan akhir pekan kemarin. (waa)