Pasukan Afghanistan Menggelar Operasi Skala Besar Memerangi Militan Islamic State

Epochtimes.id- Kementerian Pertahanan Afghansitan menyebutkan pihaknya mengerahkan pasukan dalam operasi besar-besaran terhadap kelompok militan Islamic State (IS) . Serangan di tengah hadirnya petempur asing di bagian utara negara tersebut.

Pejabat lokal di provinsi Jowzjan mengatakan, pejuang berafiliasi Daesh atau IS termasuk pemberontak dari Prancis, Turkmensitan, Tajikistan, Chechen dan Aljazair terlibat dalam pelatihan dan perekrutan di distrik Darzab dan Qushtepa di provinsi tersebut.

Dia menambahkan bahwa kehadiran petempur asing tersebut telah menyebabkan sekolah di provinsi ditutup dan jalan menuju distrik Darzab dan Qushtepa ditutup untuk lalu lintas.

“Jumlah pejuang Daesh asing yang aktif di distrik Darzab dan Qushteba sekitar 40 orang, kebanyakan berasal dari Uzbekistan, tiga di antaranya warga negara Prancis termasuk dua wanita dan seorang pria,” kata Juru Bicara Gubernur Jowzjan, Mohammad Reza Qafoori dilansir Ariananews.af.

Tentara Afghanistan mengganti slogan IS dengan bendera Afghanistan (Ariananews.af)

Juru Bicara Deputi Kementerian Pertahanan, Mohammad Radmanish mengatakan bagaimanapun mereka berencana melakukan serangan terhadap pejuang asing ini, terutama di provinsi Jowzjan dan Faryab.

“Kami tahu ada pejuang asing di antara mereka, tapi kami akan menyingkirkan semuanya tanpa mempedulikan kewarganegaraan mereka,” katanya tanpa menjelaskan lebih jauh.

Serangan ini terjadi saat pasukan keamanan Afghanistan berhasil menangkap setidaknya dua belas militan terdiri sebelas orang Chechnya dan satu orang warga Azerbaijan.

Belasan militan tersebut sebelumnya ditangkap setelah memasuki provinsi Logar untuk bergabung dengan petempur militan.

Sumber lokal Eropa dan Afghanistan mengonfirmasi bahwa warga negara Prancis termasuk di antara para pejuang di distrik Darzab di provinsi Jowzjan, menyebutkan mereka memiliki hubungan dengan Islam State-Khorasan Province (IS-K), kelompok radikal di Afghanistan dan Pakistan.

Para Milisi Taliban Afghanistan berdiri sambil menenteng senjata di distrik Ahmad Aba di pinggiran Gardez, ibukota provinsi Paktia, 18 Juli 2017. (Faridullah Ahmadzai/AFP/Getty Images/TheEpochTimes)

Ini adalah pertama kalinya kehadiran petempur IS asal Perancis tercatat di Afghanistan. Menurut para analis, petempur orang asing mungkin akan menuju negara yang dilanda perang setelah gagal di Suriah dan Irak.

Ketika pertama kali muncul pada tahun 2015, IS-K menyerbu sebagian besar provinsi Nangarhar dan Kunar timur. Meskipun awalnya keterlibatan dalam konflik Afghanistan dibayangi oleh Taliban.

Para jihadis sejak itu menyebar ke utara, termasuk di Jowzjan di perbatasan dengan Uzbekistan, dan melakukan beberapa serangan yang menghancurkan di ibukota Kabul. (asr)

Sumber : Ariananews.af/AFP