Milyuner Tiongkok Ini Mengklaim Akan Realisasikan Pergantian Rezim Beijing Dalam Waktu 3 Tahun

oleh Tang Di

Guo Wengui, seorang pengusaha asal Tiongkok yang telah terdiam beberapa saat sejak Kongres Nasional ke 19, baru-baru ini dalam sebuah wawancara eksklusif dengan media arus utama Prancis ia dengan rasa percaya diri yang tinggi menyatakan bahwa tujuan utamanya adalah menggulingkan rezim di Beijing.

“Saya berharap undang-undang, demokrasi dan kebebasan bisa terealisasi di Tiongkok. Jadi target akhir saya adalah perubahan kekuatan politik,” kata Guo Wengui.

Pernyataan pengusaha yang disinyalir memiliki hubungan dekat dengan mantan petinggi Komisi Keamanan Nasional yang sekarang sedang menghadapi pemeriksaan di Tiongkok karena korupsi, sekali lagi menarik perhatian media.

Beberapa media mulai membincangkan siapa bos besar misterius yang berada di belakangnya dan bagaimana ‘nasib’ Guo nantinya ?

Guo Wengui mengatakan : “Saya yakin dapat menggulingkan rezim Beijing dalam waktu tiga tahun.” Ia mengklaim akan merealisasikan demokrasi.

Guo Wengui membuka kedok jiang zemin
Dalam video langsung, Guo menyatakan bahwa dia mengetahui alasan utama pembatalan pidatonya adalah paparan tentang transplantasi ginjal mantan putra Jiang Zhemin, Jiang Mianheng, dan pengaruh keluarga Jiang di Washington, DC (Image Credit: Screenshot / YouTube Creaders Standard Youtube License)

Guo Wengui, seorang pengusaha asal Tiongkok yang lari ke Amerika Serikat, dalam sebuah wawancara dengan AFP di rumah mewahnya yang berada di New York mengatakan bahwa bahwa ia ingin “mencoba dan menerapkan peraturan hukum, merealisasikan demokrasi dan kebebasan.”

Dia juga mengklaim bahwa tujuan utamanya dalam membongkar kejahatan tersembunyi yang dilakukan elite politik saat ini tak lain adalah mengganti rezim yang berkuasa. Ia juga secara yakin mengatakan bahwa tujuan itu dapat tercapai dalam waktu 3 tahun.

Guo Wengui mengaku bahwa ia sudah merencanakan hal ini selama 28 tahun. Gagasan untuk menentang sistem yang ada di Beijing sudah mulai muncul sejak gerakan mahasiswa menuntut demokrasi di Lapangan Tiananmen tahun 1989 dan adiknya meninggal dunia di depan matanya saat itu. Dan ia sendiri pun harus mendekam di dipenjara selama 22 tahun.

Namun, kebenaran dari pernyataan Guo itu telah dipertanyakan oleh sejumlah warga asal Tiongkok di luar negeri.

Dalam laporan terkait yang dipublikasikan AFP pada 10 Desember juga disebutkan bahwa Guo Wengui beserta istrinya mulai tinggal di kediaman mereka dekat Central Park di Manhattan sejak bulan April tahun ini, dan sekarang sedang menanti keputusan dari pemerintah AS atas permintaan suaka politik mereka.

Namun, selama ini para kritikus menunjukkan bahwa Guo Wengui memiliki hubungan dekat dengan mantan petinggi di departemen keamanan nasional Tiongkok yang kekuatan politiknya bisa ia manfaatkan untuk menjatuhkan pesaing bisnisnya. Dengan demikian ia berhasil mengumpulkan sejumlah besar kekayaan. Oleh sebab itu ia sebenarnya termasuk ‘pelaku utama kejahatan’.

dokumen rahasia rezim tiongkok
Milyuner Tiongkok Guo Wengui memegang fotokopi sebuah dokumen yang diduga berasal dari Dewan Keamanan Nasional Pusat Komunis Tiongkok yang meminta Kementerian Keamanan Negara untuk mengirim lebih banyak mata-mata ke Amerika Serikat, pada sebuah konferensi pers di National Press Club di Washington, pada Oktober lalu. 5, 2017. (Samira Bouaou / The Epoch Times)

Sedangkan isu dugaan korupsi pejabat tinggi PKT yang ia sampaikan secara lisan karena tunduk pada berbagai batasan dan kebenarannya tidak dapat dibuktikan, sehingga patut dipertanyakan.

Meskipun demikian, ‘Breaking News’ di akun Twitter Guo Wengui telah mengumpulkan sekitar 480.000 orang pembaca.

Dalam wawancara itu, Guo Wengui mengatakan bahwa ia sedang mengembangkan sebuah platform media baru yang rencananya akan diluncurkan pada akhir Desember tahun ini. Ia berharap melalui platform ini untuk membeberkan kepada dunia kelemahan-kelemahan rezim penguasa.

Guo Wugui juga membenarkan laporan di waktu lalu dari sebuah media populer di AS yang menyinggung tentang hubungan rahasia dirinya dengan seorang perwakilan pemerintah Tiongkok. Guo Mengatakan, Tujuan dari para pejabat Tiongkok berkunjung ke AS untuk mempengaruhi dirinya agar berdiam mulut, tidak banyak berbicara. Guo juga mengklaim punya rekaman pembicaraan dalam pertemuan dengan mereka yang lamanya mencapainya lebih dari 100 jam.

Menanggapi wawancara Guo dengan AFP, media ‘Duowei’ baru-baru ini mengatakan, dalam waktu yang cukup lama, Guo Wengui telah menggagalkan opini publik baik di dalam maupun luar negeri dengan caranya yang spesifik. ‘Pertunjukannya di internet’ banyak diminati netizen.

Namun, Kongres Nasional membuatanya untuk sementara waktu tutup mulut. Kini ia sudah muncul lagi, apakah ia kembali akan mengungkit-ungkit kekurangan partai atau individu petinggi di Tiongkok, kita tunggu saja…

Artikel tersebut memberi Guo sebutan Pedagang Kaya Tidak Jujur, menyebutkan bahwa Guo dulu pernah diserap oleh Departemen Keamanan Nasional kemudian kongkaligong dengan petingginya dengan memanfaatkan kekuatan instansi untuk memaksa adanya pembelian atau penjualan. Atau menggunakan cara ilegal menjatuhkan usaha pesaingnya.

Selain itu ia juga menggunakan identitas pengusahanya untuk melakukan beberapa pengumpulan berita intelijen dan kegiatan lainnya.

Oleh karena itu, ia dan beberapa petinggi di departemen keamanan nasional memiliki ikatan erat melalui hubungan kepentingan.

Jika tidak memperoleh persetujuan dari pejabat lebih tinggi Tiongkok, mantan Wakil Menteri Departemen Keamanan Nasional Ma Jian yang sekarang sudah tertangkap saja tidak berani membantu Guo melakukan kegiatan bisnis ilegal, tulis artikel tersebut. Jadi, siapa orang di belakang Guo Wengui ? Menjadi topik bahasan yang cukup menarik.

Artikel tersebut mengatakan bahwa beberapa bahan yang dipaparkan Guo Wengui sebagai bukti’ telah disangsikan masyarakat luar. Karena itu ia juga dituntut sejumlah orang melalui pengadilan.

Diperkirakan pihak Beijing akan memperbesar kekuatan untuk mempercepat proses penanganan kasus Guo.

Jadi dalam jangka pendek nasib Guo Wengui tidak akan melebihi 3 kemungkinan sebagai berikut :

Pertama, Membiarkan Guo meninggalkan AS untuk pergi ke negara lain.

Kedua, AS mungkin bisa memberikan status suaka politik kepada Guo, tetapi dengan syarat tidak berkoar-koar, setelah itu membiarkan Guo secara diam-diam mengeksplorasi ‘nilai’ yang mungkin bisa diambil.

Ketiga, Guo dapat menggunakan proses hukum yang panjang di Amerika Serikat untuk secara perlahan menanggapi kasus-kasus yang telah diajukan pengadilan Amerika Serikat, sehingga menunda masa pemulangannya ke Tiongkok.

Tetapi, apapun cara yang ia pilih, nasib Guo Wengui sesungguhnya sudah tidak berada dalam genggamannya. Itu tergantung pada bagaimana ‘raut muka’ dan keperluan ‘kerjasama’ antar pemerintah AS dan Tiongkok. (Sinatra/asr)

Sumber : ntd.tv