Kegagalan Uji Coba Senjata Baru Tiongkok Diduga Sebabkan Pesawat Tak Berawak India Jatuh

Epochtimes.id- Baru-baru ini, sebuah pesawat tanpa awak (UAV) milik India ‘jatuh’ dalam wilayah Tiongkok. Beberapa sumber mengungkapkan bahwa pada hari terjadinya insiden tersebut, militer Tiongkok sedang melakukan uji coba senjata gelombang mikro di wilayah perbatasan denganĀ  India.

Meskipun uji coba dinyatakan gagal, tetapi akibat kekacauan frequensi gelombang yang ditimbulkan senjata baru itu, menyebabkan UAV India itu tak terkendali lagi oleh pusat pengendaliannya di India dan ‘jatuh’ di wilayah Tiongkok.

UAV India pada 7 Desember lalu terbang melintasi Sikkim, perbatasan antara Tiongkok dengan India, kemudian jatuh di dalam wilayah Tiongkok.

Komando Daerah Militer Barat dan Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyaebut UAV India tersebut telah mamasuki wilayah udara Tiongkok secara ilegal dan menyampaikan ‘sikap tidak puas’ terhadap pemerintah India.

Kementerian Pertahanan India mengatakan, UAV tersebut sedang berada dalam latihan rutin di wilayah udara India yang kemudian terbang melampaui garis LAC (Line of Actual Control)dan memasuki wilayah udara daerah bagian Sikkim Tiongkok karena kehilangan kontrol dengan stasiun darat.

Pihak India mengatakan, ketika pihak Tiongkok mempublikasikan berita ini, mereka menyembunyikan fakta penting yakni ketika UAV berada dalam situasi tak terkendalikan,Ā  personil perbatasan India segera memberitahu pihak Tiongkok sesuai prosedur operasional internasional yang berlaku.

Pihak Tiongkok juga dengan cepat telah menanggapi, memberitahu lokasi dan rincian ‘jatuh’ -nya pesawat.

Kementerian Pertahanan India mengatakan bahwa penyebab yang pasti masih dalam pengusutan.

Seorang sumber berita asal Tiongkok pada 12 Desember mengungkapkan kepada media AS : Pada Kamis (7/12/2017), pihak berwenang Tiongkok sedang melakukan uji coba senjata gelombang mikro di wilayah perbatasan antara Tiongkok dengan India.

Meskipun eksperimen tersebut gagal, tetapi ‘yang bukan sasaran jadi kena sasaran’. Saat itu, gelombang yang dipancarkan perangkat uji coba itu membuat sinyal UAV India terganggu sehingga tak terkendali lagi oleh stasiun pengontrol, lalu terbang melintasi Gunung Himalaya dan ‘jatuh’ di wilayah Tiongkok.

Sumber mengatakan bahwa daya gelombang mikro yang dipancarkan oleh senjata baru Tiongkok itu dapat menghancurkan perangkat elektronik dalam jarak puluhan kilometer.

Daya rendah dapat digunakan sebagai jammer GPS. Senjata microwave juga dapat digunakan untuk mengusir para demonstran. Jika gelombang mikro tersebut masuk telinga maka orang akan merasa mual sangat tidak nyaman, bahkan menemui ajal.

Dilaporkan bahwa UAV India yang ‘jatuh’ di Tiongkok itu sama dengan pesawat UAV pengintai jarak jauh ‘burung cangak’ yang dikembangkan Israel. Ia memiliki kecepatan terbang maksimum 220 km / jam dengan waktu terbang terus menerus selama 20 sampai 45 jam. Dapat membawa Photoelectric radar dan Synthetic Aperture Radar,SAR dalam melaksanakan tugas.

India meluncurkan program pengembangan UAV pada tahun 1982 dan usaha selama lebih dari 30 tahun ini Angkatan Darat India kini telah memiliki lebih dari 200 buah pesawat tanpa awak.

Saat ini, Angkatan Darat India sudah mengoperasikan lebih dari 50 pesawat UAV untuk membantu memperkuat pengintaian melalui udara.

Tiongkok juga terus memperkuat pengawasan perbatasan dengan India, memonitor dan mengumpulkan intelijen.

Sebagaimana dilaporkan bahwa Tiongkok juga telah mengerahkan UAV pengintai BZK-005 yang mampu terbang lama di atas udara untuk mengawasi perbatasan dengan India. informasi gambar real-time kemudian diteruskan oleh sistem UAV ke pos komando di darat.

Kemampuan BZK-005 antara lain adalah UAV tersebut dapat memindai ribuan kilometer persegi area dalam 1 jam. Sehari 100.000 km persegiĀ  area yang relevan dipantau secara ketat. (Sinatra/asr)

Sumber : ntdtv