Militer Irak : 35.000 Ribu Pasukan Tewas Selama Tiga Tahun Beperang Melawan ISIS

Epochtimes.id- Seorang sumber dari militer Irak menyebutkan, lebih dari 35.000 jiwa prajurit keamanan Irak tewas dalam perang tiga tahun melawan ISIS.

“Perang anti-IS telah menyebabkan lebih dari 35.000 orang keamanan Irak terbunuh, dan 35.000 lainnya terluka,” sumber tersebut, yang lebih memilih ak disebutkan namanya, mengatakan kepada Al-Quds Al-Arabi, Senin (18/12/2017).

Dia menambahkan bahwa korban tersebut termasuk personil tentara dan polisi, pejuang al-Hashd al-Shaabi dan Pasukan Kontra Terorisme.

“Ribuan tentara Irak menderita luka parah, dan harus dibawa ke luar negeri untuk operasi tapi pemerintah tidak dapat melakukannya karena kebijakan penghematan yang baru saja diterapkan,” katanya.

“Pemerintah Irak harus memperhatikan keluarga korban dan membantu biaya perjalanan yang terluka ke luar negeri untuk menjalani operasi sesegera mungkin,” kata sumber tersebut.

Rumah-rumah yang hancur karena pertempuran antara Pasukan Demokratik Suriah dan militan ISIS digambarkan di kota tua Raqqa di Suriah pada 5 Oktober 2017. Gambar yang diambil pada 5 Oktober 2017. (Reuters / Erik De Castro)

Dia menyoroti bahwa militer Irak telah kehilangan miliaran dolar dalam perang melawan militan IS, yang menghancurkan banyak peralatan militer dan pesawat tempur di negara tersebut.

“Perang terakhir melawan Daesh adalah salah satu perang paling dahsyat dalam sejarah Irak karena ini menyebabkan melemahnya militer Irak dan penghancuran infrastruktur negara tersebut,” tegasnya.

Irak menyatakan runtuhnya pengaruh teritorial ISIS di Irak pada awal November dengan merebut kembali Rawa, sebuah kota di perbatasan barat Anbar dengan Suriah, yang merupakan benteng terakhir kelompok tersebut di Irak.

IS mendeklarasikan “kekhalifahan” yang dibuat sendiri di sepertiga wilayah Irak dan tetangganya Suriah pada tahun 2014.

Kampanye pemerintah, yang didukung oleh koalisi internasional yang dipimpin AS, diluncurkan pada tahun 2016 untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang dikuasai IS. Serangan ini berhasil merebut kembali semua tempat-tempat dikuasai ISIS, terutama kota Mosul, ibukota kelompok ini yang sebelumnya diproklamirkan.

Milisi dari Hashed al-Shaabi, yang mendukung pasukan Irak, berpose untuk sebuah foto dengan bendera kelompok teroris ISIS di distrik pusat Qalea Tal Afar saat sebuah operasi untuk merebut kembali kota tersebut dari para jihadis pada 27 Agustus 2017. (Ahmad Al-Rubaye/AFP/Getty Images/The Epoch Times)

PBB mengatakan hampir lima juta orang telah mengungsi sejak militan Daesh mengambil alih wilayah yang luas di Irak pada tahun 2014.

Pekan lalu, Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengumumkan kemenangan akhir atas ISIS. Dia juga mengumumkan berakhirnya perang tiga tahun melawan kelompok militan tersebut.

“Pertarungan kami melawan musuh, yang ingin menghancurkan peradaban kita, sudah berakhir. Dengan demikian, kami meraih kemenangan melalui persatuan dan tekat kami yang membuat kami kekalahan IS dalam waktu singkat, “katanya.

Pengumuman Abadi dikeluarkan dua hari setelah Rusia mengumumkan kemenangan serupa atas militan Syiah di negara tetangga Suriah. Abadi mendeklarasikan 10 Desember sebagai hari libur nasional nasional di Irak. (asr)

Sumber ;  Al-Quds Al-Arabi via Iraqinews.com