Malaysia Tangkap 20 Orang Dicurigai Teroris, Termasuk 5 WNI di Antaranya Pimpinan Jamaah Anshar Daulah

Epochtimes.id- Polisi Malaysia menangkap 20 orang tersangka dicurigai teroris di empat negara bagian di Malaysia dalam beberapa minggu terakhir.

Seperti dilansir dari Thestar.com, para tersangka – tujuh orang Malaysia, tujuh orang Filipina, lima orang Indonesia dan seorang Afrika utara – ditahan oleh Divisi Khusus Kontra Terorisme Kepolisian Diraja Malaysia.

Penangkapan ini dengan bantuan Komando Keamanan Sabah Timur (Esscom) antara 30 November -15 Desember 2017 di Kuala Lumpur, Sabah , Johor dan Selangor.

Inspektur Jenderal Polisi Malaysia, Tan Sri Mohamad Fuzi Harun, mengatakan seorang pria Indonesia berusia 24 tahun yang ditangkap merupakan pemimpin senior kelompok teror Jamaah Ansharut Daulah.

Dia menambahkan tersangka pertama-tama ditangkap di daerah Pontian, Johor pada 30 November 2017.

“Kami yakin tersangka mengumpulkan dana sebelum berencana berangkat ke Suriah,” katanya.

“Dia juga terlibat dalam insiden pengeboman di Bandung pada bulan Juli,” ujarnya dalam sebuah pernyataan pada Jumat lalu.

Aparat keamanan Malaysia menangkap tersangka teroris (Kepolisian Diraja Malaysia)

Penangkapan kedua terhadap seorang mantan guru berusia 46 tahun di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) padal 1 Desember 2017.

“Dia dicurigai terlibat dalam sebuah sel teror yang merencanakan serangan terhadap Beer Festival. Tiga dari anggota sel teror tersebut ditangkap awal Oktober,” katanya.

“Guru, yang berasal dari Kuching, juga berencana berangkat ke Filipina selatan untuk bergabung dengan sel teror,” tambahnya.

Serangkaian penangkapan ketiga dilakukan oleh empat orang WNI oleh Esscom pada 4 Desember di daerah Sandakan.

“Mereka memasuki Sabah secara ilegal dari Tarakan dan Nunukan, dalam perjalanan ke Filipina selatan,” katanya.

Penangkapan berikutnya pada 6 Desember di Kuala Lumpur melibatkan seorang pria Filipina berusia 50 tahun, yang merekrut rekan senegaranya di daerah Kepong untuk militan Abu Sayyaf.

Enam orang Malaysia dan lima orang Filipina ditangkap pada 10 Desember di Sandakan karena terlibat dalam kelompok teror di Filipina selatan.

“Seorang pria Filipina lainnya juga ditangkap pada 10 Desember di Masai, Johor karena terlibat dalam serangan teror di Filipina,” kata Mohamed Fuzi.

Dia menambahkan penangkapan terakhir terhadap seorang pria Afrika utara berusia 31 tahun di KLIA pada 15 Desember.

“Dia terlibat dengan negara Islam dan sebelumnya telah ditangkap oleh pemerintah Turki. Dia memasuki Malaysia awal bulan ini,” kata Mohamed Fuzi. Dia menambahkan berbagi informasi intelijen dengan intelijen luar negeri menyebabkan penangkapan ini. (asr)

Sumber : Thestar.com.