Ribuan Jenazah Masih Berada di Bawah Reruntuhan Kota Tua Mosul, Irak yang Pernah Dikuasai ISIS

Epochtimes.id- Ribuan mayat masih berada di bawah reruntuhan di Mosul, Irak.
Pernyataan demikian disampaikan oleh anggota parlemen Provinsi Nineveh, Farah Seraj pada Kamis (4/1/2018) yang menjelaskan kondisi kehidupan warga Mosul sebagai “tragis”.

“4.000 mayat masih berada di bawah puing-puing di Kota Tua Mosul,” katanya dalam pidato di televisi yang dikutip thebaghdadpost.com.

Seraj menambahkan 4.000 mayat itu ada di bawah reruntuhan  yang mengalami kerusakan besar pada bangunan dan infrastrukturnya.

Dia menuturkan bahwa hanya 20% pengungsi telah kembali ke rumah mereka. Pasalnya, warga tidak mempunyai sarana atau sumber daya untuk membangun kembali rumah mereka.

Asap mengepul di posisi ISIS setelah serangan artileri oleh tentara Irak di Mosul barat, Irak pada 18 Juni 2017. (Reuters / Erik De Castro)

“Sejauh ini, pemerintah tidak membuang puing-puing dari kota yang sangat hancur,” imbuh Siraj.

Menurut dia, Kota Mosul berada dalam situasi bencana, terutama Kota Tua. Padahal kota ini memiliki populasi mencapai sekitar 700.000 jiwa.

Perdana Menteri Irak Haidar al-Abadi telah mengumumkan kemenangan atas militan Daesh atau IS yang telah menduduki kota Irak terbesar kedua sejak tahun 2014. Lebih dari 25.000 militan Islam terbunuh sepanjang masa peperangan.

Daesh adalah bahasa Arab untuk menyebutkan istilah ISIS.

Selanjutnya, awal bulan ini, Abadi mengumumkan pembebasan penuh tanah Irak serta menyatakan berakhirnya perang melawan anggota IS.

Pengumuman ini setelah pasukan Irak menyerbu sisa-sisa pertahanan terakhir ISIS dari negara tersebut. Ini setelah tiga tahun setelah kelompok militan tersebut menguasai sekitar sepertiga wilayah Irak.

Pengumuman tersebut disampaikan dua hari setelah militer Rusia mengumumkan kekalahan militan di negara tetangga Suriah, di mana Moskow mendukung pasukan pemerintah Suriah.

Warga sipil pengungsian membawa barang-barang mereka setelah melarikan diri dari rumah mereka karena pertempuran antara pasukan Irak dan gerilyawan Negara Islam di Kota Tua di Mosul barat, Irak, 18 Juni 2017. (Reuters / Erik De Castro)

Pasukan Irak merebut daerah terakhir yang masih berada di bawah kendali ISIS di sepanjang perbatasan dengan Suriah

Pasukan Irak, yang didukung oleh pasukan koalisi dan paramiliter pimpinan Amerika Serikat telah berjuang sejak Oktober 2016 untuk merebut kembali wilayah diduduki negara Islam.

Perang melawan IS telah mengungsikan hampir lima juta orang, dengan puluhan ribu warga sipil dan militan terbunuh sejak digelar serangan tersebut untuk merebut kembali kota-kota yang diduduki ISIS. (asr)

Sumber : Iraqinews.com/thebaghdadpost.com