Kedua Korea Akan Bersama-sama Masuk ke Lapangan Pembukaan Olimpiade dengan Satu Bendera

Li Yu

Epochtimes.id- Hari Rabu (17/01/2018) hasil negosiasi antar delegasi kedua Korea membuahkan kesepakatan berupa kontingen dari kedua Korea akan memasuki lapangan upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Pyengchang 2018 di bawah satu bendera, yakni bendera semenanjung Korea.

Di sisi lain, pertemuan menteri luar negeri dari 20 negara di kota Vancouver, Kanada juga mengeluarkan pernyataan bersama yang setuju untuk mempertimbangkan pemberian sanksi sepihak yang lebih ketat kepada Korea Utara.

Perundingan antara kedua Korea di Panmunjom selain menghasilkan kesepakatan bersama untuk mengikuti upacara pembukaan dengan berbendera semenanjung, juga sepakat untuk membentuk satu tim hoki es yang akan diikutkan dalam  pertandingan.

Logo Olimpiade Musim Dingin (www.pyeongchang2018.com)

Wakil Kepala Delegasi Perundingan untuk Unifikasi Korea Selatan Chun Hae-sung mengatakan : “Kita harus bekerja sama agar Korea Utara bisa ikut berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang dan pertandingan Paralimpiade untuk memastikan pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin yang damai. Ini juga dapat membantu dalam mempromosikan hubungan yang lebih baik antara Utara – Selatan dan memastikan tercapainya perdamaian di Semenanjung Korea”

Sementara itu, Konperensi Nuklir Korea Utara di Vancouver yang dihadir menteri luar negeri dari 20 negara pada hari Selasa sudah berakhir. Menlu Amerika Serikat dan Kanada mensponsori sebuah pernyataan bersama usai pertemuan. dengan mengatakan bahwa negara-negara yang berpartisipasi sepakat untuk mempertimbangkan pemberian sanksi sepihak yang lebih ketat kepada Korea Utara.

Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono mengatakan : “Ini bukan saatnya untuk mengurangi tekanan dan memberi yang manis kepada Korea Utara”

Pada saat yang sama, pernyataan pertemuan tersebut juga menyatakan dukungan untuk negosiasi yang sedang berlangsung antara kedua Korea dan berharap perundingan dapat meredakan ketegangan di semenanjung.

Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson kembali menegaskan bahwa AS setiap saat siap untuk berdialog dengan Korea Utara, namun Korea Utara harus menghentikan tindak provokasinya agar Amerika Serikat mempercayai kesungguhannya.

“Jika Korea Utara mengingkari kesepakatan, tidak mengikuti garis yang didiskusikan, maka itu berarti mereka sendiri yang memicu pilihan lain”, demikian Tillerson mengatakan.

Sebelumnya, Menlu AS dan Jepang mengadakan pertemuan terpisah, namun mereka tidak menjawab pertanyaan dari jurnalis. (Sinatra/asr)