Ketua Asosiasi Sepakbola Pimpin Pemukulan Terhadap Pemain Lawan

EpochTimesId – Sebuah pertandingan sepakbola diwarnai kericuhan di sebuah stadion kota Changzhi, Provinsi Shanxi, Tiongkok. Peristiwa tersebut menjadi isu menarik para netizen di Tiongkok.

Li Jian, ketua Asosiasi Sepakbola Changzhi dan wakilnya Ye Feng yang masuk ke lapangan sebagai pemain justru memimpin pemukulan terhadap pemain lawan. video rekaman tersebut menyebar dan viral di internet.

Dalam pertandingan semi final sepakbola musim dingin yang diselenggarakan di kota Changzhi pada 21 Januari 2018 lalu terjadi konflik antar pemain hingga terjadi pemukulan. Namun tiba-tiba ada seseorang dari salah satu tim melompat dan menendang pemain lawan yang kemudian menimbulkan pergunjingan komunitas sepakbola setempat.

Di sosial media, netizen menyebutkan bahwa yang melakukan tendangan itu adalah Ketua Asosiasi Sepakbola Changzhi bernama Li Jian. Kemudian yang melakukan pemukulan adalah wakilnya, Ye Feng.

Dari video yang diunggah ke sosial media terlihat bahwa pemain berkostum warna biru bernomor 10 jatuh karena tersandung oleh pemain berkostum warna merah yang lebih dulu terjatuh. Pemain berkostum biru nomor 10 itu setelah berdiri langsung menendang pemain lawannya itu.

Melihat situasi itu wasit meniupkan peluit untuk menghentikan permainan, tetapi pemain berkostum biru lainnya yang bernomor 16 melakukan tendangan tepat ke bagian dada pemain berkostum merah. Itu membuatnya kembali terjatuh sambil meringkuk kesakitan.

Netizen mengungkap bahwa pemain biru bernomor 10 itu adalah Ketua Assosiasi Sepakbola Changzhi Li Jian. Sedangkan yang mengenakan nomor punggung 16, adalah Wakil Ketua Assosiasi Ye Feng.
“Inilah keadaan persepakbolaan Tiongkok sekarang,” tulis seorang warganet.

Dinas Olahraga Kota Changzhi pada 23 Januari malam mengeluarkan pernyataan yang memberhentikan sementara Li Jian sambil menunggu hasil investigasi pihak berwenang. Otoritas juga memecat Ye Feng dari jabatan wakil ketua asosiasi.

Kedua orang tersebut kemudian menyampaikan surat yang berisi permintaan maaf kepada seluruh masyarakat setempat. (ET/Sinatra/waa)