Mantan Agen Rahasia Korut Tuding Kim Jong-un Memperalat Olimpiade

EpochTimesId – Mantan agen rahasia Korea Utara, Kim Hyon-hui memberi peringatan untuk tidak percaya pada apa yang dikatakan oleh Kim Jong-un. Peringatan itu disampaikan menanggapi situasi menjelang diselenggarakannya Olimpiade musim dingin Pyeongchang dan kepastian Korea Utara untuk ikut ambil bagian.

Kim Hyon-hui percaya bahwa niat Kim Jong-un adalah untuk memperlakukan Olimpiade sebagai senjata untuk merusak aliansi antara Amerika Serikat dan Korea Selatan. Tujuan utamanya adalah menyatukan Semenanjung Korea dengan kekuatan senjata.

Hyon-hui menyebut, Korea Utara memanfaatkan Olimpiade untuk mencapai pemisahan aliansi AS-Korsel.

Pada 30 tahun lalu, Korea Utara memboikot Olimpiade Seoul 1988, namun memutuskan untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin PyeongChang. Sebagai tanggapan, Kim Hyon-hui dalam sebuah wawancara dengan NBC News mengatakan bahwa ini adalah intrik propaganda Kim Jong-un.

“Korea Utara menggunakan Olimpiade sebagai kesempatan untuk melepaskan diri dari sanksi PBB dengan menunjukkan sikap ‘bergandengan tangan dengan Korea Selatan’. Mereka mencoba untuk keluar dari isolasi komunitas internasional,” kata Hyon-hui.

Logo Olimpiade Musim Dingin (www.pyeongchang2018.com)

Dia meramalkan bahwa Korea Utara akan kembali melakukan provokasi. Itu akan dilakukan nantinya, beberapa bulan setelah Olimpiade PyeongChang berakhir.

“Korea Utara tidak akan meninggalkan program pengembangan senjata nuklir karena itu adalah jalur kehidupan mereka,” sambungnya.

Berkat program cuci otak, Kim Hyon-hui sebelumnya menjalankan perintah bagaikan robot. Perempuan ini dulunya adalah seorang agen rahasia Korut yang sudah dilatih selama bertahun-tahun, sebelum ditugaskan untuk meledakkan sebuah pesawat penumpang milik Korea Selatan pada 29 November 1987.

Pesawat penumpang milik maskapai penerbangan Korean Air 858 tersebut memiliki jalur penerbangan Irak-Uni Emirat Arab (UEA)-Thailand-Korea Selatan. Hyon-hui beserta rekannya setelah berhasil menempatkan bom waktu kemudian turun pesawat di Bandara UEA, pesawat tersebut kemudian meledak di atas perairan Laut Andaman.

Ledakan bom ketika pesawat mengudara menyebabkan 115 orang, yang kebanyakan adalah orang Korea Selatan meninggal dunia.

Kedua agen korut kemudian ditangkap oleh interpol di Bahrain. Ketika hendak ditangkap, para tersangka berusaha untuk bunuh diri dengan menelan racun. Polisi berhasil mencegah aksi bunuh diri Hyon-hui, namun rekannya tewas dalam aksi bunuh diri itu.

Kim Hyon-hui kemudian dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Korea Selatan. Namun, dia mendapatkan amnesti dari Presiden Roh Tae-woo.

Setelah satu tahun menjalani kurungan badan, ia menikah dengan seorang pria Korea Selatan. Selama 30 tahun ini ia selalu mendapat pengawalan untuk melindunginya dari kemungkinan pembunuhan oleh agen-agen rahasia Korea Utara.

Kim Hyon-hui yang kini berusia 54 tahun kepada NBC mengatakan bahwa tugas meledakkan pesawat itu merupakan perintah langsung dari Kim Jong-il. Tujuan akhir aksi tersebut adalah untuk menghalangi dan membatalkan penyelenggaraan Olimpiade di Seoul.

“Saat cuci otak saya diberitahu bahwa mengorbankan nyawa demi melaksanakan tugas yang diberikan oleh keluarga Kim adalah sebuah kehormatan,” ingatnya.

Ketika itu, dia berpikir bahwa tugas itu bakal menghasilkan revolusi yang dapat mewujudkan unifikasi Semenanjung Korea. Ia mengatakan bahwa hasil cuci otak membuat dirinya tidak sadar, bahwa perilakunya telah berubah seperti robot, menjalankan perintah apa saja.

Ketua delegasi Moranbong Band, Hyon Song-wol (kanan tengah/mantel berbulu) mengunjungi kota Gangneung untuk meninjau lokasi pertunjukan kesenian mereka pada Olimpiade Peoungchang. (Korea Pool/AFP/Getty Images/NTDTV)

“Di Korea Utara Anda jangan sekali-kali memunculkan perasaan curiga, karena itu dijadikan ukuran apakah ideologi Anda sesuai atau tidak dengan pemerintah, dan itu bisa mengakibatkan Anda dihukum mati atau setidaknya dikirim ke kamp kerja paksa,” tutup Kim Hyon-hui. (ET/Chen Juncun/Sinatra/waa)