Serangan Gerilyawan Bersenjata di Kabul Intercontinental Hotel Membunuh 40 Orang

Epochtimes.id- Setidaknya 40 orang terbunuh dalam serangan terhadap Hotel Intercontinental di Kabul pada akhir pekan lalu. Angka resmi dilansir AFP menunjukkan pada Kamis (25/01/2018) hampir dua kali lipat dari jumlah korban sebelumnya yang dikeluarkan oleh pihak berwenang Afghanistan.

“Korban tewas terakhir (di antara orang Afghanistan) dari serangan Intercontinental Hotel mencapai 25,” kata juru bicara kementerian kesehatan Wahid Majrooh kepada AFP.

“Kami tidak tahu tentang korban jiwa warga asing,” katanya, menambahkan 12 orang Afghanistan terluka.

Sebanyak 15 orang asing dipastikan tewas dalam serangan yang diklaim Taliban yang dimulai Sabtu malam hingga jumlah korban tewas menjadi 40 orang.

Pejabat Afghanistan sebelumnya mengatakan sekitar 22 orang tewas dalam pembantaian tersebut, sebagian besar adalah orang asing.

Penyidik masih menyelidiki bagaimana gerilyawan bisa melewati penjaga keamanan dan keamanan Kabul Balkh yang terdepan dan melancarkan serangan dengan senjata api dan granat.

Pengunjung ke hotel kelas atas, yang duduk di puncak bukit yang menghadap ke ibu kota Afghanistan ini, telah menggambarkan pelanggaran keamanan yang mencolok sebelum para penyerang menggelar aksi berdarah yang menargetkan para tamu.

“Tas tidak diperiksa, scanner tidak bekerja dan pencarian benda tidak ada,” menurut saksi mata.

“Selama serangan dahsyat 12 jam yang mengerikan dipersenjatai dengan Kalashnikov dan rompi bunuh diri berpindah dari satu kamar ke ruangan lainnya untuk mencari orang asing,” kata korban selamat dan satu sumber keamanan mengatakan kepada AFP.

Di antara orang asing yang terbunuh adalah tujuh orang Ukraina, empat orang Amerika, dua warga Venezuela, seorang Kazakh dan seorang Jerman.

“Amerika Serikat mengecam keras serangan tersebut pada 20 Januari di Hotel Intercontinental di Kabul,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert ketika mengumumkan jumlah korban di AS.

“Dua warga AS juga terluka,” tambah Nauert.

“Kami mengucapkan belasungkawa terdalam kepada keluarga dan teman-teman mereka yang terbunuh dan berharap orang-orang yang terluka segera pulih,” katanya.

“Untuk menghormati keluarga almarhum, kami tidak berkomentar lebih lanjut,” tambahnya.

Orang-orang Ukraina dan Venezuela yang tewas dalam serangan tersebut telah bekerja untuk maskapai Afghanistan Kam Air. Chief executive maskapai ini, Samad Osman Samadi menggambarkan kematian mereka sebagai “bencana bagi kami”.

“Kami butuh waktu lama untuk pulih karena kami kehilangan awak profesional kami Kami juga menggunakan pengalaman mereka untuk melatih pilot Afghanistan kami,” kata Samadi pada sebuah upacara di bandara Kabul dimana sisa-sisa karyawan Ukraina dikirim ke pesawat untuk diterbangkan pulang.

Sedikitnya 40 karyawan Kam Air berada di hotel Intercontinental, yang bukan merupakan bagian dari rantai InterContinental global, saat orang-orang bersenjata tersebut mulai membantai tamu hotel. (asr)

Sumber : NewIndianExpress