Pasukan Irak Menyita 115 Macam Berbagai Peledak yang Ditinggalkan ISIS di Baghdad

Epochtimes.id- Komando Operasi Baghdad mengumumkan pada Senin (29/01/2018) bahwa tentaranya telah mengamankan 115 peledak yang ditinggalkan oleh militan Islam di ibukota Irak.

Dalam sebuah pernyataan, sebuah salinan yang diperoleh oleh Alghad Press, komando tersebut mengatakan, “Pasukan tersebut menyita 115 peledak dengan berbagai bentuk dan ukuran di daerah al-Anaz, sebelah barat Baghdad.”

“Semua bom diledakkan di lokasi, tanpa korban yang dilaporkan,” bunyi pernyataan tersebut.

“Pasukan juga menangkap sejumlah penjahat yang dicari dengan tuduhan berbeda,” tambah pernyataan tersebut.

“Pasukan keamanan Irak akan terus menjalankan tugas mereka sehari-hari untuk melacak teroris IS dan membersihkan semua wilayah Irak dari sisa-sisa perang mereka,” pernyataan tersebut menyimpulkan.

Kekerasan di negara tersebut telah melonjak lebih jauh dengan munculnya militan ekstrimis Daesh atau Negara Islam yang memproklamirkan sebuah “Khilafah Islam” di Irak dan Suriah pada 2014.

Peningkatana kekerasan antara kelompok bersenjata dan pasukan pemerintah menyebabkan lebih dari 3 juta pengungsi warga di Irak dan menyebabkan lebih dari 11 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan seperti laporan Kantor Urusan Urusan Kemanusiaan PBB.

Pada November lalu, Irak mengumumkan runtuhnya pengaruh teritorial Negara Islam dengan menguasai kembali Rawa, sebuah kota di perbatasan barat Anbar dengan Suriah, yang merupakan benteng terakhir kelompok tersebut di Irak.

Pada bulan Desember, pemerintah Irak mengumumkan berakhirnya perang melawan Daesh. Militan ini diusir dari wilayah Baghdad dan daerah perkotaan Irak yang dikuasainya. Namun demikian, elemen-elemen teroris tetap aktif.

Perdana Menteri Irak Haider Abadi menyerukan penghancuran “sel-sel tidur” Daesh atau ISIS pada Senin (15/01/2018) setelah sebuah bom bunuh diri kembar menewaskan 38 orang di Baghdad dalam serangan kedua selama tiga hari pada awal tahun.

Seperti ditulis Reuters, kurang dari 1.000 orang anggota ISIS masih berdomisili di Irak dan Suriah. Koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat memerangi kelompok militan ini.

Koalisi pimpinan Amerika Serikat mengatakan pada 5 Desember 2017 bahwa ada kurang dari 3.000 teroris yang tersisa. Irak mengumumkan “kemenangan akhir” atas kelompok tersebut pada 9 Desember.

Sebagian besar teroris telah terbunuh atau tertangkap dalam tiga tahun terakhir seperti dilansir koalisi Arab Saudi pada akhir tahun lalu.

Pernyataan ini tidak menanggapi pertanyaan seberapa anggota ISIS ini bisa lolos ke negara lain. Koalisi AS mengatakan tidak akan “terlibat dalam spekulasi publik” namun mengatakan pihaknya berupaya mencegahnya. (asr)

Sumber : Iraqinews.com/AFP/Reuters