Apa yang Terjadi? Tiongkok Tempatkan Senjata Anti Rudal di Perbatasan dengan Korut

Epochtimes.id- Media asing melaporkan bahwa militer Tiongkok baru-baru ini menempatkan sejumlaj senjata anti rudal di wilayah perbatasan dengan Korea Utara untuk mengantisipasi perubahan situasi Semenanjung Korea yang mungkin terjadi.

Media Korea Selatan ‘Chosun Ilbo’ pada 5 Februari 2018 memberitakan bahwa menurut Radio Free Asia yang mengutip ucapan dari sumber yang dekat dengan pejabat senior Kedutaan Korea Utara untuk Tiongkok menyebutkan bahwa, militer Tiongkok setelah mengerahkan sejumlah tank lapis baja di Longjing, Prefektur Otonomi Korea Yanbian di Provinsi Jilin pada akhir tahun lalu.

Laporan menyebutkan sejak bulan Desember militer Tiongkok telah selesai menempatkan senjata pencegat rudal di di Heilong, sebelah barat Longjing.

Sumber tersebut juga mengatakan, divisi pasukan yang ditempatkan di Prefektur Otonomi Korea Yanbian adalah pindahan dari propinsi Heilongjiang. Militer Tiongkok telah menambahkan 300 ribu personilnya di wilayah perbatasan dengan Korut.

Selain itu, seorang sumber dari Ryanggang-do memberitahu RFA bahwa, militer Tiongkok di waktu lalu telah menempatkan senjata anti rudal di kota Ma Lu Gou, yang termasuk daerah otonomi etnis Korea.

Saat ini mereka sedang menempatkan senjata pencegat rudal di daerah sekitar waduk Sungai Yalu, Tumen dan terkonsentrasi pada daerah-daerah dekat perbatasan.

Ia juga mengungkapkan, bendungan yang dibangun oleh Korut untuk tujuan pertahanan begitu tanggulnya dihancurkan akan menenggelamkan dalam sekejap mata pasukan perbatasan Tiongkok.

Oleh sebab itu, tindakan yang dilakukan oleh militer Tiongkok tampaknya dimaksudkan untuk mencegah agar bendungan tidak dirusak oleh serangan rudal atau pesawat udara mereka saat pecah peperangan.

Dalam situasi ketegangan belum mereda, pengerahan pasukan perang ke perbatasan menjadi menarik perhatian masyarakat.

Pada Januari tahun ini, situs pembelot Korea Utara ‘Daily NK’ juga melaporkan bahwa puluhan truk militer Tiongkok setiap hari selama beberapa hari terus berkonvoi berangkat dari Kota Yanji, Jilin menuju perbatasan dengan Korut. Kebanyakan truk-truk itu berangkat pada malam hari untuk menghindari perhatian publik tampaknya.

Seorang sumber lain menyebutkan : “Banyaknya truk membuat jalan lalu lintas buat kendaraan macet. Sebelumnya fenomena seperti ini belum pernah ada, mereka berjalan konvoi dengan tujuan daerah perbatasan di Propinsi Jilin”.

Seorang sumber kepada ‘Daily NK’ mengatakan : “Militer Tiongkok berkumpul di sepanjang perbatasan, termasuk Sungai Tumen dan daerah Sungai Yalu, dan saya juga mendengar bahwa persiapan pertahanan mereka di perbatasan telah selesai.”

Akhir tahun lalu, Media juga mengungkapkan bahwa otoritas Beijing sudah memutuskan untuk membangun fasilitas kamp pengungsi untuk 500.000 orang di wilayah perbatasan, sebagai persiapan untuk menampung pengungsi asal Korut jika terjadi konflik senjata antara Amerika Serikat dengan Korea Utara. (Sinatra/asr)