Dengan Prototipe Railgun Tiongkok Mampu Membuat Kapal Penjelajahnya Dominan, Lonceng Peringatan untuk AS

Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok, People’s Liberation Army Navy (PLAN), telah mencoba sebuah kapal uji dengan prototipe railgun (peluncur proyektil yang terdiri dari sepasang rel pengatur paralel) elektromagnetik, senjata eksperimental yang berpotensi menjadi game changer dalam perang angkatan laut masa depan melawan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Laporan media pemerintah rezim tersebut melaporkan bahwa desain railgun, yang pernah beroperasi, dapat diperlengkapkan pada kapal penjelajah Tipe 055 PLAN yang akan datang dan menjadikannya “kapal tempur” abad ke-21.

Pada tanggal 31 Januari, seorang netizen Tiongkok di Wuhan mengunggah beberapa foto di Weibo (setara dengan Twitter di Tiongkok) yang menunjukkan kapal amfibi simpanan lama kelas Yuting I Haiyangshan (Nomor 936) telah banyak dimodifikasi dan sekarang dilengkapi dengan apa yang tampak seperti sebuah kubah besar di bagian depan tersebut.

Kapal tersebut, merupakan kapal pendarat tank 390 kaki (118 meter) yang semula dirancang untuk membawa tank dan peralatan untuk pasukan darat PLA, sekarang merupakan kapal uji untuk proyek railgun elektromagnetik PLAN. Kesimpulan ini dibagikan oleh banyak pengamat, berdasarkan fakta bahwa foto-foto kapal lain yang tersedia juga menunjukkan berbagai fitur visual yang konsisten dengan instalasi untuk mendukung penembakan sebuah railgun elektromagnetik.

Railgun adalah senjata eksperimental yang menggunakan energi elektromagnetik, bukan daya dari bahan peledak, untuk mendorong peluru yang menyebabkan kerusakan pada sasaran yang jauh. Dibandingkan dengan artileri konvensional, railgun memiliki potensi keuntungan untuk menembakkan peluru jauh lebih cepat pada jarak yang lebih jauh, sesuatu yang bisa menjadikannya senjata yang memiliki potensi untuk mengubah secara signifikan cara sesuatu dilakukan atau dipikirkan, terutama dalam perang angkatan laut. Sebuah railgun operasional dapat meningkatkan jangkauan pertempuran dan mematikan terhadap kapal-kapal musuh, pesawat terbang, rudal, dan bahkan rudal balistik.

Misalnya, peluru yang dipicu railgun telah menembak pada kecepatan Mach 7 (tujuh kali kecepatan suara) bisa menempuh jarak sekitar 150 mil laut (172 mil) hanya dalam waktu 2 menit, yang akan 10 kali lebih cepat daripada rudal anti kapal Harpoon yang saat ini digunakan oleh Angkatan Laut AS yang terbang dengan kecepatan Mach 0.7 (20 menit), atau setidaknya 3 kali lebih cepat dari senapan angkatan laut konvensional dengan kecepatan Mach 2 (6 menit).

senjata railgun di kapal tempur
Sebuah tangkapan layar dari sebuah video yang dirilis oleh Angkatan Laut AS pada tahun 2017 menunjukkan penembakan railgun elektromagnetik eksperimental Angkatan Laut. Meskipun berhasil melakukan tes di lapangan, Angkatan Laut AS belum memiliki railgun pada kapal perang yang ada. (Office of Naval Research)

Peluru-peluru yang terbang dengan kecepatan tinggi seperti itu akan sangat sulit dicegat menggunakan rudal-rudal anti udara yang ada atau sistem-sistem persenjataan jarak dekat. Sebuah railgun yang menembaki kecepatan tinggi seperti itu kemungkinan akan memiliki jangkauan yang melebihi 100 mil laut, yang sebanding atau bahkan lebih unggul dari rudal anti kapal konvensional seperti Harpoon. Ini juga akan jauh lebih unggul daripada senjata angkatan laut konvensional, yang biasanya memiliki jarak tempuh sekitar 10-20 mil laut.

Railgun PLAN terlihat sangat mirip dengan yang saat ini sedang dilakukan oleh Amerika Serikat, menurut para pengamat. Angkatan Laut AS telah bekerja pada pengembangan senjata railgun selama bertahun-tahun, dan berbagai video tentang penembakan uji coba mereka telah dirilis di masa lalu. Proyek railgun AS bagaimanapun, belum mencapai status operasional, dan tidak ada kapal di Angkatan Laut AS yang pernah dilengkapi dengannya.

Oleh karena itu Tiongkok bisa menjadi negara pertama di dunia yang telah memasang railgun elektromagnetik di atas kapal. Jika senjata itu diuji penembakannya, itu juga akan menjadi kapal angkatan laut pertama yang menembakkan railgun elektromagnetik.

Munculnya prototipe railgun yang terpasang di sebuah kapal menunjukkan sebuah terobosan yang telah dibuat dalam pengembangan railgun PLAN, yang telah berlangsung sejak setidaknya tahun 1986. Ini sesuai dengan laporan sebelumnya oleh Epoch Times pada bulan Desember 2017 yang mendokumentasikan bagaimana Rezim Tiongkok melakukan terobosan penting dalam pengembangan electromagnetic aircraft launch system (EMALS), sistem peluncuran pesawat elektromagnetik, yang digunakan pada kapal induk.

Pada tahun 2008, sebuah perusahaan milik negara Tiongkok secara terpisah mengakuisisi Dynex Semiconductor, perusahaan kecil semikonduktor Inggris yang pernah memegang keunggulan teknis dalam produksi chip insulated-gate bipolar transistor (IGBT)), yang merupakan komponen penting dalam penerapan teknologi elektromagnetik.

Akuisisi IGBT dari perusahaan Inggris satu dekade yang lalu menyebabkan Tiongkok melompati teknologi peluncuran pesawat elektromagnetik yang penting untuk program kapal induknya, dan hal itu juga dapat menyebabkan terobosan baru-baru ini dengan railgun elektromagnetik tersebut, sejak kedua proyek telah mendapat manfaat dari kemajuan dalam teknologi IGBT tersebut.

Richard Fisher, seorang senior di Pusat Penilaian dan Strategi Internasional sebelumnya berkomentar mengenai terobosan Tiongkok dalam sistem peluncuran pesawat elektromagnetik sebagai “sebuah tragedi bagi Amerika Serikat,” karena hal itu akan mengikis superioritas militer AS di dalam cara-cara yang dapat mengubah hasil tersebut tentang konflik dengan militer rezim Tiongkok.

senjata railgun di kapal perang
USS Zumwalt (DDG 1000) melakukan uji coba di laut pada 7 Desember 2016 di Samudera Atlantik. Zumwalt dilengkapi dengan Advanced Gun System (seperti yang ditunjukkan di dua kubah di depan), yang dapat dibuat lapuk oleh raillgun elektromagnetik yang lebih maju yang saat ini sedang dikembangkan oleh Amerika Serikat dan Tiongkok. (U.S. Navy/General Dynamics Bath Iron Works via Getty Images)

Railgun bisa membuat investasi signifikan Angkatan Laut AS yang ketinggalan zaman dalam senjata angkatan laut konvensional yang canggih, seperti Advanced Gun System 155m yang ditemukan di kapal-kapal penghancur kelas Zumwalt. Angkatan Laut AS dilaporkan akan memasang sebuah railgun di USS Lyndon B. Johnson, kapal penghancur Zumwalt ketiga dan terakhir, yang saat ini dalam pembangunan. Namun, tidak ada rencana untuk mencoba kapal perang Angkatan Laut AS yang saat ini beroperasi dengan railgun.

Karena kebutuhan akan sejumlah besar tenaga listrik (sekitar 25 megawatt) untuk menembak, railgun biasanya dianggap lebih sesuai untuk kapal perang tempur permukaan yang lebih besar seperti kapal penjelajah atau kapal penghancur besar. Kapal penghancur Zumwalt yang paling baru diluncurkan, misalnya, dapat menghasilkan 78 megawatt tenaga berkat generator turbin canggih kapal tersebut, yang menjadikannya satu-satunya kapal tempur permukaan Angkatan Laut AS yang secara teoritis dapat mengoperasikan railgun.

Segera setelah foto railgun tersebut tersiar secara luas di media internasional, corong rezim Tiongkok Global Times melaporkan ahli militer Tiongkok mengatakan bahwa kapal penjelajah tipe 055 milik PLAN, (yang diklasifikasikan sebagai kapal penghancur oleh orang Tiongkok) adalah paling pas untuk dilengkapi dengan railgun, karena bisa mencukupi permintaan tenaga senjata yang besar tersebut. Diperkirakan bahwa empat turbin gas canggih yang ada pada Tipe 055 bisa menghasilkan sebanyak 110 megawatt, bahkan lebih dari kelas Zumwalt AS.

angkatan laut tentara pembebasan rakyat tiongkok
Dalam foto yang dikeluarkan oleh Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLAN), kapal penghancur tipe 055 pertama (diklasifikasikan oleh sumber-sumber Barat sebagai kapal penjelajah) diluncurkan di galangan kapal Jiangnan di Shanghai pada tanggal 28 Juni 2017. Tiongkok dilaporkan akan membangun setidaknya 5 dan mungkin sampai 8 untuk Tipe 055. (PLAN)

Dengan railgun- railgun elektromagnetik yang baru, Tipe 055 akan menjadi “kapal tempur” abad ke-21, kata Cheng Shuoren, seorang analis militer Tiongkok yang dikutip oleh Global Times. Tipe 055 seberat 13.000 ton tersebut juga dilengkapi dengan sistem radar array bertahap aktif yang canggih dan system peluncur vertical (VLS) setidaknya 112 tabung yang berisi berbagai rudal.

Epoch Times melaporkan sebelumnya bahwa PLAN tersebut akan membangun setidaknya lima dan mungkin sebanyak delapan kapal penjelajah Tipe 055 secara bersamaan, pada saat yang sama Angkatan Laut AS tidak memiliki rencana yang memungkinkan untuk mengganti 22 kapal penjelajah kelas Ticonderoga yang ada, yang sudah berumur beberapa dekade dan tidak mampu untuk ditunjang dengan senjata generasi berikutnya seperti railgun. (ran)

ErabaruNews