Tim Peneliti Mesir Temukan Spesies Baru dari Kerangka Dinosaurus Berusia 80 Juta Tahun

Epochtimes.id- Sekelompok tim peneliti dari Fakultas Sains Universitas Mansoura, Mesir berhasil menemukan spesies baru dari dinosaurus berusia 80 juta tahun yang dinamakan Mansourasaurus.

Fosil Mansourasaurus ditemukan oleh ekspedisi yang dilakukan oleh inisiatif Paleontologi Vertebrata Universitas Mansoura (MUVP) yang dipimpin oleh Dr. Hesham Sallam dari Departemen Geologi yang menerbitkan artikel hasil penelitian di jurnal “Nature Ecology and Evolution.”

Para peneliti ini seperti dilansir dari situs Universitas Mansoura, langsung menerima penghargaan dari Presiden Universitas Mansoura, profesor Mohamed Kenawy pada Selasa (30/01/2018).

Pencarian dimulai sejak 2008 di lapisan sedimen Mesir, selatan padang pasir Barat dan lima tahun kemudian tim tersebut menemukan Mansourasaurus di Oasis Dakhla di wilayah New Valley sekitar 700 km ke barat daya Kairo.

Tim periset lapangan termasuk Dr. Iman Daoudi, Dr. Sana al-Sayed dan Dr. Sarah Sabre. Lihat hasil penelitian : New Egyptian sauropod reveals Late Cretaceous dinosaur dispersal between Europe and Africa.

Penemuan baru ini merupakan keunggulan ilmiah unik yang mengungkapkan misteri hubungan kuno antara Afrika dan Eropa.

Temuan ini ikut membantu menempatkan periode sejarah yang tak jelas dengan dinosaurus Afrika pada periode Late Cretaceous atau Kapur.

Tim peneliti dari Fakultas Sains Universitas Mansoura, Mesir berpose dengan posil dinosaurus (Foto : Mansoura University/http:/www.mans.edu.eg)

Perlu dicatat bahwa Mansourasaurus berukuran sedang untuk seekor titanosaurus, kira-kira berat seekor gajah banteng Afrika dan termasuk dalam Titanosauria.

Dinosaurus ini sekelompok sauropoda (dinosaurus pemakan tumbuhan berleher panjang) yang umum ditemukan di sebagian besar dunia selama periode Late Cretaceous atau kapur terkenal dengan hewan darat terbesar yang pernah diketahui oleh sains.

Melansir dari Assoiciated Press, periset dari Universitas Mansoura menemukan spesies baru herbivora berleher panjang yang berukuran seukuran bus kota. Temuan ini bisa jadi hanya ujung gundukan pasir untuk penemuan dinosaurus di gurun lainnya.

“Seperti di ekosistem manapun, jika kita pergi ke belantara kita akan menemukan singa dan jerapah. Jadi, kami menemukan jerapah? di manakah singa itu?” Kata Hesham Sallam.

Para peneliti mengatakan bahwa temuan tim tersebut “melawan hipotesis bahwa fauna dinosaurus di daratan Afrika benar-benar terisolasi” pada akhir periode Mesozoikum.

Artinya, teori sebelumnya adalah bahwa dinosaurus Afrika selama masa itu ada seolah-olah di sebuah pulau dan berkembang biak secara independen.

Tim peneliti dari Fakultas Sains Universitas Mansoura menerima penghargaan Presiden Universitas Mansoura profesor Mohamed Kenawy pada Selasa 30 Januari 2018 (Foto : Mansoura University/http:/www.mans.edu.eg)

Namun kerangka kerangka fosil Mansourasaurus menunjukkan anatomi yang tidak berbeda jauh dengan yang ditemukan di Eropa dari periode yang sama, sebuah indikasi bahwa hubungan darat antara Afrika dan tetangganya di utara mungkin ada.

Sementara Mesir memiliki sejarah panjang arkeologi. Pada tahun 1911, ahli paleontologi Jerman Ernst Stromer memimpin sebuah pameran ke oasis Bahriya, di Gurun Barat Mesir.

Ketika itu peneliti Jerman menemukan empat spesies dinosaurus, termasuk jenis predator yang dikenal sebagai Spinosaurus, semuanya dari periode Kapur.

Namun semua temuannya kemudian hilang dalam pemboman Sekutu di Museum Munich selama Perang Dunia II.

Peneliti Mesir, Hesham Sallam mengatakan periset belum mengetahui bagaimana Mansourasaurus hidup dan mati, hanya saja diketahui bahwa hewan tersebut adalah pemakan tumbuhan. Tidak ada indikasi apakah itu hewan itu hidup dengan sebuah kelompok besar atau hanya sendirian.

Tulang-tulang itu memiliki kemiripan dengan penemuan dinosaurus lainnya di Mesir, yaitu dari Paralititan Stromeri, digali oleh tim Amerika dari Universitas Pennsylvania, yang temuannya diterbitkan pada tahun 2001.

Sebagaimana diketahui, the Paralititan Stromeri diyakini termasuk hewan terbesar yang diketahui, dengan berat 75 ton dan panjang lebih dari 30 meter.

Ukuran Mansourasaurus yang lebih kecil lebih khas pada era Mesozoikum, ketika masa dinosaurus berakhir secara geologis. Leher dan ekor yang panjang, postur tubuhnya diperkirakan serupa dengan gajah Afrika lebih dari 10 meter. (asr)

Sumber : Mansoura University/mans.edu.eg/AP