Asosiasi Sheriff New York Ingin Tempatkan Polisi Bersenjata di Setiap Sekolah

EpochTimesId – Asosiasi Sheriff Negara Bagian New York, Amerika Serikat berencana menempatkan seorang petugas bersenjata di setiap sekolah di New York. Mereka pun meminta negara bagian untuk menganggarkan dana.

Asosiasi Sheriff (kepolisian daerah) itu mengajukan program Sumberdaya Sekolah Bersenjata (school resource officer/SRO) di setiap sekolah dasar dan sekolah menengah.

“Ini akan menjadi usaha yang mahal. Tapi kita berutang kepada anak-anak, dan orang tua mereka, untuk menyediakan tempat yang aman untuk pendidikan,” ujar Sheriff Wayne County, Barry Virts, yang juga Presiden Asosiasi Sheriff Negara Bagian New York.

Usulan tersebut dilatarbelakangi oleh insiden penembakan massal mematikan pekan lalu di Florida. Insiden itu merenggut 17 nyawa di sebuah SMA.

“Kami menghabiskan jutaan dolar untuk melindungi sejumlah hakim yang relatif kecil di seluruh negara bagian, seperti seharusnya. Tentunya kita juga bisa mencari uang untuk melindungi orang-orang yang paling tidak berdaya, anak-anak, yang kita kirim ke sekolah setiap hari,” lanjut Sheriff Virt.

Menurut asosiasi tersebut, ada 4.750 sekolah umum dan hampir 2.000 sekolah swasta antara taman kanak-kanak dan hingga SMA di seluruh negara bagian.

Biaya proposal akan serupa dengan menambahkan satu guru ke setiap sekolah. Sejauh ini, ada 18 insiden terkait senjata di sekolah-sekolah Amerika, menurut Business Insider.

Sheriff Virts mengatakan petugas akan memberikan kehadiran polisi bersenjata untuk mencegah kemungkinan penyerang. Sementara pada saat yang sama membangun hubungan yang kuat dengan komunitas sekolah. Dia menambahkan bahwa jumlah SRO yang telah berjalan selama ini turun drastis karena berkurangnya dana lokal.

Sheriff Washington County, Jeff Murphy, pendukung kuat SRO di county-nya setuju dengan program asosiasi sheriff tersebut.

“Sayangnya, berkali-kali ketika penegakan hukum tiba di lokasi penembakan di sekolah, semuanya berakhir dan semua petugas polisi dapat membantu mereka yang selamat. Dengan petugas bersenjata yang bertugas di sekolah tersebut, serangan semacam itu bisa terhambat, atau setidaknya dihentikan dengan cepat dan mudah-mudahan tanpa kehilangan nyawa,” kata Murphy, dalam siaran persnya.

Presiden Donald Trump sendiri justru menawarkan solusi alternatif dan diyakini lebih hemat biaya. Ide Trump adalah melatih dan mempersenjatai guru pilihan, dan membekali mereka dengan senjata api tersembunyi.

“Sejarah menunjukkan bahwa penembakan di sekolah berlangsung rata-rata 3 menit,” Trump menulis di Twitter. “Butuh polisi & responden pertama sekitar 5 sampai 8 menit untuk sampai ke lokasi kejahatan. Guru atau pegawai yang terlatih akan bisa dengan segera menyelesaikan masalah, sebelum polisi tiba. DETERRENT BESAR!”

Dia menambahkan, jika pelaku potensial yang hendak melakukan penembakan tahu bahwa sekolah memiliki guru atau pegawai yang memiliki senjata api, mereka akan langsung mengurungkan niat untuk melakukan serangan. (NTD.tv/waa)