Mantan Agen Ganda Rusia Kritis Diserang Zat Kimia di Inggris

EpochTimesId – Seorang mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal yang dihukum karena pengkhianatan di Moskow sakit parah di sebuah rumah sakit Inggris, Selasa (6/3/2018) waktu setempat. Dia diduga terpapar zat kimia misterius di sebuah pusat perbelanjaan.

Dalam tanggapan pertamanya, Kremlin mengatakan bahwa pihaknya siap untuk bekerja sama jika Inggris meminta bantuan dalam penyelidikannya mengenai situasi tragis tersebut.

Skripal pernah menjadi kolonel di dinas intelijen militer GRU Rusia. Dia diberi perlindungan di Inggris setelah ditukar dengan mata-mata Rusia lainnya, pada 2010.

Dia ditukar dengan mata-mata Rusia yang tertangkap di Barat sebagai bagian dari pertukaran mata-mata Perang Dingin di landasan pacu bandara Wina.

Mantan mata-mata berusia 66 tahun itu ditemukan tidak sadarkan diri bersama seorang wanita berusia 33 tahun. Mereka lemas di bangku pada sebuah pusat perbelanjaan pada hari Minggu (4/3/2018) di kota Salisbury, Inggris. Polisi menduga keduanya terpapar zat yang tidak diketahui jenis dan sumbernya.

Keduanya kini kritis dan dalam perawatan intensif paramedis.

Pihak berwenang Inggris mengatakan bahwa tidak ada risiko yang mengancam publik terkait serangan itu. Namun, polisi menutup area di mana bekas mata-mata tersebut ditemukan dan sebuah restoran pizza bernama Zizzi di pusat kota Salisbury.

Beberapa penyidik tampak ​​mengenakan setelan pelindung bahan kimia berwarna kuning, ketika melakukan olah TKP.


Suasana Zizzi Restaurant di pusat kota, di mana seorang pria dan wanita ditemukan tidak sadar-kan diri, pada tanggal 6 Maret 2018 di Salisbury, Inggris. (Dan Kitwood/Getty Images/The Epoch Times)

“Kami berbicara dengan para saksi, kami mengambil sampel forensik di tempat kejadian, kami melakukan pekerjaan toksikologi dan itu akan membantu kami mencapai sebuah jawaban,” kata Mark Rowley, perwira tinggi kontra-terorisme Inggris.

“Kita harus ingat, orang buangan Rusia tidak abadi, mereka semua mati dan mungkin ada kecenderungan teori konspirasi. Tapi juga kita harus mencegah ancaman terhadap negara,” kata Rowley kepada radio BBC, merujuk pada pembunuhan Alexander Litvinenko.

Sebuah penyelidikan Inggris mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin mungkin menyetujui pembunuhan mantan agen KGB kemarin, Litvinenko dengan polonium-210 radioaktif di London. Kremlin telah berulang kali membantah terlibat dalam pembunuhan Litvinenko.

Litvinenko, 43 tahun, adalah seorang kritikus vokal terhadap Putin yang melarikan diri dari Rusia ke Inggris. Dia aman selama enam tahun, sebelum akhirnya tewas diracun.

Dia tewas setelah minum teh hijau yang dicampur dengan isotop radioaktif langka dan sangat paten, di London’s Millennium Hotel. Butuh beberapa waktu bagi dokter Inggris untuk mengetahui penyebab penyakit Litvinenko.

Mata-mata Rusia
Kremlin mengatakan bahwa pihaknya siap untuk bekerja sama jika Inggris meminta bantuan untuk menyelidiki insiden yang menimpa Skripal.

“Tidak ada yang mendekati kami dengan permintaan semacam itu. Moskow selalu terbuka untuk bekerja sama,” ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dalam sebuah konferensi dengan wartawan.

Dia mengatakan hal itu ketika ditanya apakah pihak berwenang Inggris telah menghubungi Rusia untuk meminta bantuan.

Ketika diminta menanggapi spekulasi media Inggris bahwa Rusia telah meracuni Skripal, Peskov mengatakan, “Butuh waktu lama untuk memastikannya.”

Dia menyebut kejadian tersebut adalah situasi tragis. Peskov menambahkan bahwa Kremlin saat ini tidak memiliki informasi akurat tentang apa yang telah terjadi.

Sebuah tenda forensik berdiri di atas bangku di mana seorang pria dan wanita ditemukan tidak sadarkan diri, tanggal 6 Maret 2018 di Salisbury, Inggris. (Dan Kitwood/Getty Images/The Epoch Times)

Skripal ditangkap pada tahun 2004 oleh Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) karena dicurigai mengkhianati puluhan agen Rusia, bekerjasama dengan intelijen Inggris. Dia dijatuhi hukuman 13 tahun penjara pada 2006, setelah menjalani persidangan rahasia.

Skripal, yang pada saat itu terlihat mengenakan setelan jas di sebuah gedung di pengadilan selama persidangan. Dia dikabarkan mengaku mengkhianati agen Rusia dalam persidangan itu.

Dia mengaku menjual informasi ke MI6 dengan imbalan uang. Beberapa agen Inggris diantaranya membayar ke rekening bank Spanyol, media Rusia memberitakan pada masa itu.

Tapi dia diampuni pada 2010 oleh Presiden Dmitry Medvedev. Dia menjadi bagian dari program pertukaran agen, demi membawa 10 agen Rusia yang ditahan di Amerika Serikat kembali ke Moskow.

Pertukaran itu adalah salah satu yang terbesar sejak Perang Dingin berakhir pada tahun 1991. Pertukaran mata-mata berlangsung di landasan bandara Wina di mana sebuah jet Rusia dan Amerika Serikat diparkir berdampingan, sebelum agen-agen itu dipertukarkan.

Salah satu mata-mata Rusia yang ditukar dengan Skripal adalah Anna Chapman. Dia adalah satu dari 10 orang yang mencoba berbaur dengan masyarakat Amerika dengan tugas mendekati kekuasaan guna mengumpulkan informasi rahasia. Mereka ditangkap oleh FBI pada tahun 2010.

Mata-mata Rusia yang kembali disambut sebagai pahlawan di Moskow. Putin, mantan perwira KGB yang bertugas di Jerman Timur, menyanyikan lagu patriotik bersama mereka.

Skripal dituding sebagai pengkhianat oleh Moskow. Dia dianggap telah melakukan kerusakan serius pada jaringan mata-mata Rusia di Inggris dan negara Eropa lainnya.


Katedral Salisbury diantara kabut pagi di pusat kota, di mana seorang pria dan wanita ditemukan tak sadarkan diri dua hari sebelumnya, pada tanggal 6 Maret 2018 di Salisbury, Inggris. (Dan Kitwood/Getty Images/The Epoch Times)

Dinas mata-mata GRU, yang dibuat pada tahun 1918 di bawah pemimpin revolusioner Leon Trotsky, dikendalikan oleh staf umum militer dan melapor langsung kepada presiden. Mereka memiliki mata-mata yang tersebar di seluruh dunia.

Sejak menemukan perlindungan di Inggris, Skripal tinggal dengan tenang di Salisbury.

“Di bangku, ada pria yang lebih tua dan seorang gadis yang lebih muda. Dia agak bersandar padanya. Sepertinya dia pingsan mungkin. Dia melakukan beberapa gerakan tangan aneh, melihat ke langit,” tutur seorang saksi, Freya Church, kepada BBC.

“Saya tidak yakin bagaimana saya dapat membantu, jadi saya meninggalkannya begitu saja.”

Seorang Rusia lainnya, Alexander Perepilichny, yang telah membantu investigasi Swiss mengenai skema pencucian uang Rusia, juga ditemukan tewas pada tahun 2012 di Inggris.

Polisi mengesampingkan konspirasi meski ada kecurigaan bahwa dia mungkin telah dibunuh dengan racun langka. Sebuah pemeriksaan belum memberikan kesimpulan pasti tentang bagaimana dia meninggal. (waa)