Ilmuwan Tiongkok Diganjar 10 Tahun Penjara di AS Atas Pencurian Padi Transgenik

Seorang ilmuwan Tiongkok di Kansas dijatuhi hukuman pada 4 April hingga lebih dari 10 tahun di penjara federal karena bersekongkol untuk mencuri sampel dari berbagai benih padi rekayasa genetika dari fasilitas penelitian AS, kata Departemen Kehakiman AS.

Hakim Pengadilan Distrik AS, Carlos Murguia, di Distrik Kansas memvonis Weiqiang Zhang, 51 tahun, seorang warga negara Tiongkok yang tinggal di Manhattan, Kansas, hingga 121 bulan penjara.

Zhang dihukum pada Februari 2017 dengan tiga tuduhan, termasuk bersekongkol untuk mencuri rahasia dagang dan transportasi antar negara untuk barang curian, departemen tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan.

pencurian kekayaan intelektual oleh ilmuwan tiongkok
Zhang Weiqiang ditampilkan dalam foto publisitas yang disiapkan Pusat Penahanan Kabupaten Wyandotte yang dirilis untuk Reuters pada 12 Desember 2013. (Pusat Penahanan Kabupaten Wyandotte / Handout via Reuters)

Zhang, yang memegang gelar doktor dari Louisiana State University, bekerja sebagai pembiak padi untuk Ventria Bioscience Inc. yang berbasis di Kansas, yang mengembangkan beras yang diprogram secara genetika untuk digunakan dalam bidang terapi dan medis. Dia mencuri ratusan benih padi yang diproduksi oleh Ventria dan menyimpannya di tempat tinggalnya di Manhattan, kata pernyataan tersebut.

Pada musim panas 2013, staf dari lembaga penelitian tanaman di Tiongkok mengunjungi Zhang di rumahnya di Manhattan. Zhang kemudian mengantar tamu-tamu itu ke fasilitas wisata di Iowa, Missouri, dan Ohio, menurut pernyataan tersebut.

Pada 7 Agustus 2013, petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS telah mencegat tamu-tamu Zhang saat mereka bersiap untuk meninggalkan Amerika Serikat untuk kembali ke Tiongkok, dan menemukan benih milik Ventria di dalam tas bagasi mereka.

“Weiqiang Zhang telah mengkhianati majikannya dengan secara tidak sah menyediakan benih padi miliknya kepada perwakilan dari lembaga tanaman Tiongkok,” kata John P. Cronan, asisten jaksa DOJ. “Hukuman hari ini menunjukkan konsekuensi-konsekuensi yang sangat penting untuk diperhatikan sedang menunggu orang-orang yang akan mencuri rahasia dagang dari perusahaan-perusahaan Amerika.”

Baik Zhang maupun pengacaranya tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar pada hari Rabu.

Tahun lalu, BUMN Tiongkok, ChemChina, membeli agrokimia Swiss dan perusahaan benih Syngenta, yang memberi mereka akses ke produk pertanian rekayasa genetika yang dipatenkan yang disebut sebagai target dalam rencana lima tahun rezim Tiongkok, menurut laporan yang diterbitkan baru-baru ini tentang praktik-praktik pencurian kekayaan intelektual yang dilakukan oleh Tiongkok yang dikeluarkan oleh kantor Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat.

Dalam beberapa tahun terakhir, para pejabat penegak hukum AS telah mendesak para eksekutif dan petugas keamanan pertanian untuk meningkatkan kewaspadaan mereka dan melaporkan kegiatan mencurigakan yang melibatkan produk pertanian, dengan alasan ancaman keamanan ekonomi dan nasional yang semakin besar terhadap sektor ini. (ran)

ErabaruNews