Temuan Penggalian Tak Biasa, Arkeolog Dapatkan Patung Kaisar Romawi Kuno di Mesir

Epochtimes.id- Arkeolog Mesir membuat dua penemuan langka. Ini tak lain setelah menggali penemuan patung kepala marmer Kaisar Romawi Marcus Aurelius di kuil Karnak dan Kom Ombo Aswan yang posisinya di kuil Osirian, Luxor, Mesir.

Melansir dari al-Ahram, Minggu (22/04/2018) penemuan di Luxor sisi selatan tiang ke sepuluh Kuil Karnak dengan para arkeolog mengungkapkan elemen arsitektur dari kuil Periode Akhir yang didedikasikan untuk dewa Osiris-Ptah-Neb.

Temuan penggalian ini terdiri dari pintu masuk, fondasi tetap, kolom, dinding bagian dalam dan reruntuhan aula ke tiga yang terletak di sisi timur.

Paving batu dari lantai kuil juga ditemukan, bersama dengan struktur ekstensi lain yang dibangun selama periode selanjutnya.

Essam Nagy, kepala misi arkeologi, menggambarkan penemuan itu penting karena kuil itu tidak terletak di sisi timur atau utara kuil Amun-Re sesuai dengan kepercayaan Mesir kuno.

Sebaliknya temuan itu berada di sisi selatan, menunjuk pentingnya kepercayaan Osirian pada waktu itu.

Temuan lain ditemukan adalah koleksi pot tanah liat, sisa-sisa patung, dan bingkai relief bersayap yang dihiasi dengan meja-meja yang berbantalkan seekor domba dan seekor angsa.

Relief itu, kata Nagy, menyandang nama raja-raja Taharka dan Tanut Amun, penguasa terakhir dari Dinasti ke-25 Firaun Mesir di 690–664 SM.

Di Aswan, ketika Arkeolog Mesir yang bekerja untuk mengurangi tingkat air bawah tanah di Kom Ombo Temple menemukan kepala marmer Kaisar Romawi Marcus Aurelius yang wafat pada 7 Maret 180 M.

Aymen Ashmawi, kepala Sektor Mesir kuno di Kementerian Antiquities, mengatakan kepada Ahram Online bahwa kepala menggambarkan Kaisar Aurelius dengan rambut dan jenggot bergelombang.

Dia menggambarkan kepala sebagai “unik”, mengatakan bahwa patung-patung penguasa Romawi jarang ditemukan di lokasi penggalian.

Kepala patung ini dibawa ke pusat arkeologi untuk menunggu pekerjaan pemulihan dan pelestarian.

Mesir berharap penemuan seperti itu akan meningkatkan pariwisata dalam negari yang telah menderita gejolak politik setelah pemberontakan 2011 lalu. (asr)