Letusan Abnormal Terjadi di Mata Air Panas Terbesar Dunia di Yellowstone

EpochTimesId – Mata air panas atau geyser aktif terbesar di dunia telah meletus tiga kali dalam enam minggu terakhir di Taman Nasional Yellowstone, Amerika Serikat. Letusan aneh itu termasuk sekali letusan pada pekan ini.

“Letusan itu terbilang aneh karena terjadi dalam pola yang tidak biasa. Namun, letusan itu diyakini sama sekali tidak mengindikasikan akan adanya letusan gunung berapi dahyat yang merusak, akan terjadi di Wyoming,” ujar para ahli geologi, akhir pekan kemarin, seperti dikutip The Epoch Times dari Reuters.

Letusan uap pada mata air panas, yang dapat menembakkan air setinggi 300 kaki ke udara, meletus pada tanggal 15 Maret, 19 April dan pada hari Jumat (27/4/2018) lalu. Observatorium Gunung Api Yellowstone dari Survei Geologi AS mengatakan, geyser terakhir kali meletus hingga tiga kali dalam setahun adalah pada tahun 2003.

Geyser terakhir kali meletus sebelum bulan Maret pada tahun berjalan, adalah lebih dari tiga tahun yang lalu pada September 2014.

“Tidak ada (gejala lain) yang menunjukkan bahwa letusan gunung berapi sudah dekat,” kata Michael Poland, ilmuwan yang bertanggung jawab untuk observatorium, dalam pesan email.

Letusan tahun ini lebih kecil dari letusan Steamboat yang biasa. Tetapi dua letusan di bulan April ini, sekitar 10 kali lebih besar daripada letusan di taman ‘Geyser Tua’ yang terkenal dalam hal jumlah debit air yang disemburkan.

Ilustrasi semburan Geyser tidak terkait dengan berita ini :

Ahli geologi belum merujuk dan menyampaikan penyebab pasti rangkaian letusan terbaru. Tetapi, mereka mengatakan sementara ini mereka sedang mengamati gangguan termal di cekungan air mancur. Mereka juga mengamati bahwa Steamboat mungkin baru mengalami erupsi atau letusan kecil, yang berpotensi sebagai letusan awal sebelum letusan terbesar akan terjadi.

“Karena kebanyakan geyser tidak meletus pada jadwal reguler, itu mungkin hanya mencerminkan keacakan letusan dari aktivitas geyser,” kata Poland.

Hanya Waimangu Geyser di Selandia Baru yang meroket menyemburkan air dengan ketinggian lebih tinggi daripada Steamboat. Akan tetapi, peristiwa itu biasanya hanya terjadi setiap lebih dari 100 tahun sekali, kata Badan Taman Nasional AS.

Yellowstone berada di atas gunung berapi yang menciptakan kawah yang luas. Dataran kawahnya menjadi tuan rumah sistem hidrotermal kontinental paling beragam dan paling luas di dunia. Kawasan Yellowstone juga dihuni mata air aneka warna, pot lumpur, dan geyser.

Letusan Steamboat yang tidak lazim ini memang sedikit mengkhawatirkan. Namun, yang jauh lebih mengkhawatirkan adalah mengeringnya air dalam sistem hidrotermal alami. Pertanda itu bisa saja menunjukkan bahwa magma super panas yang mendekam jauh di bawah gunung sedang bergerak menuju ke permukaan bumi.

“Yellowstone tidak mengalami erupsi (letusan) selama 70.000 tahun! Namun, Geyser meletus sepanjang waktu,” kata Jake Lowenstern, seorang ahli geologi riset USGS yang berspesialisasi dalam mengamati dan meneliti gunung berapi. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA