PKT Didemo Karena Kirim Patung Karl Marx ke Jerman

EpochTimesId – Partai Komunis Tiongkok mengirim sebuah patung Karl Marx ke Kota Trier, Jerman. Pengiriman patung itu bertepatan dengan 200 tahun kelahiran Karl Marx, seorang penggagas komunisme asal kota Trier.

Rakyat Jerman dan sejumlah media menjuluki patung ini sebagai Hadiah Beracun. Patung itu sejak awal telah menimbulkan beberapa perdebatan yang tidak menyenangkan.

Pada hari peringatan itu, serangkaian protes terjadi di luar lapangan. Pembukaan selubung patung ditetapkan pada 5 Mei 2018, bertepatan dengan hari kelahiran Karl Marx.

Beberapa rombongan protes tersebar di sekitar arena peresmian di kota Trier yang terletak di bagian utara Jerman. Kawasan itu merupakan kota yang sudah berdiri sejak jaman Romawi kuno. Sebuah kota yang memiliki sejarah lebih dari 2.000 tahun.

Gerbang kota yang dibangun selama jaman Romawi (170 M), pada tahun 1986 telah terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia di UNESCO.

Partai kiri dan Partai Sosialis Demokrat Jerman yang berhaluan kiri mendukung pemerintah kota untuk menerima patung dan memperingati kelahiran Marx.

Namun, The Free Tibet dan organisasi lainnya, bersama partai politik sayap kanan Jerman, dan Partai Alternatif untuk Jerman (AfD) dengan tegas menentang penerimaan patung itu.

Partai AfD bahkan meletakkan karangan bunga kematian di depan patung sebagai sikap protes.

Pada hari itu, sejumlah kelompok protes berkumpul di luar arena peringatan untuk mengadakan kegiatan.

Diantara sejumlah aksi demonstrasi, ada pula aksi protes dari para praktisi Falun Gong. Mereka datang dari seluruh Jerman dengan mengenakan T-shirt berwarna kuning, melakukan protes secara damai di salah satu titik kota.

Anggota Majelis Negara Bagian Rheinland-Pfalz yang meletakkan karangan bunga kematian untuk patung Marx. (Yu Ping/Epoch Times)

Saat kain selubung berwarna merah itu diturunkan dari patung, suara protes keras terdengar di sekitar arena. Setelah itu, beberapa anggota Partai Alternatif untuk Jerman (AfD) menempatkan sebuah karangan bunga kematian di depan patung.

Ketua partai AfD Trier, Michael Frisch kepada reporter Epoch Times mengatakan, “Komunisme secara terbuka menunjukkan bendera Stalin, Lenin dan lainnya yang memicu protes kami. Mereka itu adalah simbol dari pelanggaran hak asasi manusia.”

“Mengapa kota Trier justru mengijinkan patung yang menyimbolkan pelanggaran hak asasi manusia itu berdiri? Itu yang tidak dapat kami terima, dan karenanya kami mengirim karangan bunga kematian,” sambung Frisch.

Pada hari tiu, Partai AfD juga mengadakan aksi diam dan memaparkan slogan yang berbunyi, “Lenyapkan Karl Marx dari muka Bumi.”

Dari spanduk mereka dapat dilihat bahwa di bawah pagar kawat ada sebuah dudukan berdiri dengan gambar kepala Marx di atas dengan setumpuk tengkorak manusia di bagian depan. Ada juga satu set angka penting yang menunjukkan jumlah orang yang dibunuh oleh komunisme di seluruh dunia, seperti di Tiongkok 65 juta jiwa, Uni Soviet 20 juta jiwa, dan Kamboja 2 juta jiwa.

Aktivis HAM Jerman, Alexander Bauersfeld, menilai, Ideologi Marx bertolak belakang dengan hukum dasar Jerman. Aktivis HAM asal Hanover, Jerman itu juga mengatakan kepada The Epoch Times bahwa patung tersebut adalah simbol dari pelanggaran HAM.

“Saya datang ke mari untuk memprotes pelanggaran hak asasi manusia yang berlangsung di Tiongkok, sebulan lagi kita akan memasuki tahun ke 29 peringatan Pembantaian Mahasiswa Tiananmen. Para pemimpin partai pada saat itu, sekarang masih memimpin Tiongkok,” bebernya.

“Ini telah menjelaskan pentingnya patung ini bagi mereka. Patung ini memiliki arti yang berbeda bagi sejumlah warga Tiongkok, mereka mungkin mengira orang Jerman juga menyembah Marx. Ini tidak benar dan tidak bisa dibiarkan,” sambung Bauersfeld.

Video Rekomendasi :

Sayangnya, menurut Bauersfeld kebanyakan orang Jerman tidak memiliki pemahaman yang mendalam terhadap sejarah. Sehingga mereka tidak memiliki pengetahuan tentang keburukan dan kejahatan dari Karl Marx.

Alexander Bauersfeld adalah seorang aktivis HAM asal Jerman Timur, yang pada masa pemerintahan komunis Jerman Timur masih bercokol di bumi Eropa, terlibat dalam kegiatan menentang penganiayaan hak asasi manusia oleh rezim komunis.

Sementara itu, Joschua Sibert, aktivis mahasiswa asal Universitas Trier mengatakan akan tetap mengkritik patung itu. Terutama karena patung itu berasal dari Tiongkok.
“Ini masalahnya. Bagi saya, patung tersebut adalah benda yang digunakan PKT untuk memamerkan kekuatannya,” ujar Sibert.

Malam itu, stasiun televisi Jerman channel 1 juga melaporkan kegiatan di Trier, dan menyiarkan langsung kepada pemirsa aksi protes damai praktisi Falun Gong. Banyak media Jerman mempublikasikan liputan protes Falun Gong pada hari itu.

Malam itu, praktisi Falun Gong juga mengadakan nyala lilin di depan gerbang kota Romawi Trier. Mereka mengingatkan kepada dunia atas penganiayaan HAM yang masih dilakukan oleh PKT di daratan Tiongkok, terutama pembantaian praktisi Falun Gong melalui pengambilan paksa dan perampokan organ tubuh mereka. (Matthias Kehrein/Epoch Times)

Praktisi Falun Gong yang ikut protes damai mengatakan bahwa kegiatan pada hari itu berjalan cukup lancar. Sehari sebelumnya, mereka sudah berhasil mengumpulkan lebih dari 800 tandatangan dukungan, yang menyatakan setuju untuk mendesak PKT menghentikan penganiayaan dan pelanggaran HAM di Tiongkok dan negara lainnya di dunia. (Xu Ping/ET/Sinatra/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA