SpaceX Kalahkan Boeing untuk Kontrak Peluncuran Satelit Militer Amerika

EpochTimesId – Perusahaan luar angkasa swasta Amerika Serikat milik Elon Musk, SpaceX, memenangkan kontrak harga tetap dari pemerintah senilai 130 juta dolar AS (sekitar 1,8 triliun rupiah). SpaceX memenangkan kontrak untuk mengirim satelit Angkatan Udara ke luar angkasa dengan roket Falcon Heavy milik perusahaan tersebut.

Menurut Pangkalan Angkatan Udara Los Angeles, satelit yang dijuluki AFSPC-52 diproyeksikan akan diluncurkan ke luar angkasa pada akhir tahun fiskal 2020.

“Penghargaan kompetitif dari kontrak layanan peluncuran EELV ini secara langsung mendukung misi ‘Space and Missile Systems Center’ (SMC/Pusat Sistem Misil dan Luar ANgkasa) untuk memberikan kemampuan luar angkasa yang tangguh dan terjangkau bagi Bangsa kita, sambil mempertahankan jaminan akses ke ruang angkasa,” ujar Letjen John Thompson, pejabat eksekutif untuk program ‘Komando Luar Angkasa dan SMC’.

Menurut SpaceX, roket Falcon Heavy adalah ‘roket operasional paling kuat’ di dunia berkat dua faktor. Roket itu memiliki kemampuan untuk mengangkat beban ke orbit hampir 64 metrik ton (141.000 pon). Itu adalah massa yang lebih besar dari pesawat jet 737 yang diisi penuh dengan penumpang, awak, koper, dan bahan bakar.

Tujuan persaingan perusahaan swasta untuk kontrak besar seperti itu, adalah membantu pemerintah mengurangi biaya keseluruhan program. Kontrak itu, yang diberikan pada 21 Juni, berfungsi untuk mencapai keseimbangan antara memenuhi kebutuhan operasional dan menurunkan biaya.

“Menurunkan biaya melalui, memperkenalkan kembali kompetisi dalam misi Luar Angkasa dan Keamanan Nasional,” ujar Pangkalan Angkatan Udara Los Angeles dalam rilisnya.

SpaceX berhasil mengalahkan kompetitornya dari ‘United Launch Alliance’, sebuah usaha patungan antara Boeing dan Lockheed Martin. Keduanya berencana untuk menggunakan roket Delta 4 milik mereka untuk mengirim satelit militer ke luar angkasa, seperti dikutip dari The Verge.

Menurut SpaceNews, peluncuran Delta 4 biasanya menelan biaya sekitar 350 juta dolar AS. Satu roket lainnya yang memiliki kemampuan yang sama, roket ‘heavy-lift’ milik NASA, belum selesai dibangun.

Musk telah mengatakan sebelumnya bahwa sistem Falcon Heavy SpaceX membutuhkan biaya sekitar 500 juta dolar dalam proses pengembangannya.

Kontrak pemerintah untuk SpaceX akan mencakup produksi kendaraan peluncuran, integrasi misi, dan operasi peluncuran. Misi ini juga direncanakan akan diluncurkan dari Kennedy Space Center di Florida. (Bowen Xiao/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA