Tiongkok Meringankan Pembatasan Investor Asing Di Tengah Ketegangan Perdagangan

Sekitar satu minggu sebelum tarif AS atas daftar barang-barang Tiongkok senilai $34 miliar mulai berlaku pada tanggal 6 Juli, otoritas Tiongkok mengumumkan bahwa mereka akan meringankan pembatasan-pembatasan investasi asing di industri-industri tertentu.

Pada tanggal 28 Juni, Komisi Pengembangan dan Reformasi Nasional Tiongkok merilis daftar yang telah direvisi untuk sektor-sektor di mana investasi asing dibatasi atau dilarang, mengurangi jumlah sektor yang ditargetkan dari 63 tahun lalu menjadi 48.

Beberapa bidang, seperti produksi bahan bakar nuklir dan mineral radioaktif, sebelumnya dilarang dan sekarang pengecualian dicabut.

Bidang-bidang lain, seperti desain pesawat terbang, manufaktur, dan perbaikan, sekarang tidak lagi memerlukan investor-investor asing untuk membuat usaha patungan dengan perusahaan-perusahaan lokal.

Untuk manajemen dan konstruksi jaringan listrik, peraturan yang mengharuskan mitra Tiongkok untuk memiliki saham pengendali telah dibatalkan.

Beberapa pengamat melihat pengaturan waktunya sangat sesuai, mengingat perselisihan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Melonggarkan pembatasan-pembatasan dapat dilihat sebagai upaya untuk meredakan ketegangan dengan Amerika Serikat, terutama sejak negosiasi-negosiasi perdagangan, para pejabat AS telah berulang kali berusaha meyakinkan rezim Tiongkok untuk membuka pasarnya dan berhenti menekan perusahaan-perusahaan asing untuk mentransfer teknologi ke pasangan mitra bisnis mereka.

Dalam sebuah wawancara dengan New Tang Dynasty Television, media penyiaran yang berbasis di New York, analis keuangan Tiongkok Ren Zhongdao mengatakan pengumuman rezim Tiongkok tersebut adalah “menunda atau meringankan krisis [perdagangan]” sebelum tarif-tarif perdagangan mulai diberlakukan.

Beberapa pembatasan yang telah dilonggarkan di bidang-bidang di mana Tiongkok sebelumnya berjanji untuk membeli lebih banyak impor-impor AS sebagai sebuah kompromi dengan para pejabat perdagangan AS, yang berusaha untuk menurunkan defisit perdagangan.

Sebagai contoh, aturan baru tersebut mengatakan para investor asing tidak lagi harus melakukan eksplorasi dan pengembangan minyak dan gas alam melalui usaha-usaha patungan. Tiongkok mengatakan akan membeli lebih banyak gas alam cair dari Amerika Serikat untuk memenuhi kebutuhannya akan energi bersih.

Batasan-batasan sebelumnya pada investasi-investasi asing di bidang pemuliaan varietas tanaman baru dan produksi benih untuk gandum dan jagung juga akan dikendorkan. Tiongkok telah berjanji untuk mengimpor lebih banyak produk pertanian AS. Tetapi ia juga mengancam akan membalas dengan tarif pada kedelai AS, jagung, gandum, kapas, sorgum, dan banyak lagi, setelah tarif AS mulai berlaku.

perubahan peraturan investasi asing cina tiongkok
Blueberry kemasan AS terlihat di supermarket di Beijing pada tanggal 5 Juli 2018. Tarif Tiongkok akan berlaku segera setelah diterapkannya tarif AS. (Greg Baker / AFP / Getty Images)

Beijing telah melakukan sesuatu yang serupa pada bulan Mei, berjanji untuk memotong tarif pada mobil impor asing karena Presiden Donald Trump mengeluhkan tarif mobil tinggi Tiongkok. Trump telah menggambarkan ketidakseimbangan perdagangan dengan membandingkan bagaimana mobil impor Tiongkok hanya dikenakan pajak 2,5 persen, dibandingkan dengan tarif 25 persen yang memukul mobil-mobil Amerika yang diekspor ke Tiongkok.

Yang lain, seperti Gong Shengli, seorang peneliti di sebuah lembaga think tank keuangan Tiongkok, percaya bahwa Tiongkok sedang mencoba untuk menarik lebih banyak modal asing pada saat ekonomi sedang mengalami perlambatan. Saat ia memberi tahu New Tang Dynasty Television dalam sebuah wawancara: “Sejak 2005, investasi asing Tiongkok telah menurun secara signifikan.” (ran)

ErabaruNews