Saham Dunia Sebagian Besar Jatuh Akibat Tarif AS-Tiongkok

SINGAPURA — Pasar saham global sebagian besar jatuh pada 7 September karena para pedagang merenungkan dampak dari kemungkinan tarif AS sebesar $200 miliar untuk barang-barang Tiongkok dan melihat ke depan ke data kinerja AS.

Di Eropa, CAC 40 Prancis turun 0,3 persen menjadi 5.230, sedangkan indeks FTSE 100 dari saham Inggris terkemuka menyerah 1 persen menjadi 7.249.

DAX Jerman turun 0,3 persen menjadi 11.927, setelah surplus perdagangan negara itu turun ke level terendah dalam empat tahun.

Indeks AS ditetapkan untuk tampilan yang tenang. Futures Dow turun 0,2 persen dan futures S&P 500 yang lebih luas turun 0,1 persen.

Nikkei Jepang 225 turun 0,8 persen menjadi 22.307,06.

Kospi di Korea Selatan turun 0,3 persen menjadi 2,281.58.

Indeks Hang Seng Hong Kong, yang telah turun 18 persen sejak puncaknya pada akhir Januari, hampir datar di 26.973,47.

Indeks Saham gabungan Shanghai lebih tinggi 0,4 persen pada 2,702,30.

Saham-saham lebih rendah di Taiwan dan sebagian besar Asia Tenggara.

S&P/ASX 200 Australia turun 0,3 persen menjadi 6.143,80.

Ketegangan AS-Tiongkok

Pemerintahan Trump kemungkinan mengenakan tarif hingga 25 persen sebagai tambahan $200 miliar untuk barang-barang Tiongkok, setelah periode komentar publik berakhir pada 6 September.

Impor-impor tersebut sama dengan hampir 40 persen dari semua barang yang dijual Tiongkok di AS tahun lalu.

Melakukan hal itu akan meningkatkan konfrontasi antara dua ekonomi terbesar dunia dan kemungkinan menekan perusahaan-perusahaan AS yang mengimpor semuanya mulai dari tas tangan hingga ban sepeda.

“Pasar-pasar tersebut adalah risk-off (para investor lebih dominan melakukan tindakan untuk menghindari resiko dengan menarik dananya) dan penentuan harga sebagai akibat dari tarif-tarif baru tersebut. Ini adalah transaksi yang dilakukan sejauh mana para investor khawatir,” kata Francis Tan, ahli strategi investasi di UOB Private Bank.

Para investor mengharapkan rangkaian tindakan AS yang dirilis pada 7 September, seperti tingkat pengangguran terbaru.

Para ekonom telah memperkirakan bahwa para pengusaha telah menambahkan 189.000 pekerjaan pada bulan Agustus dan tingkat pengangguran turun dari yang sudah rendah 3,9 persen menjadi 3,8 persen.

Dalam minggu mendatang, pasar juga akan mencari data Tiongkok, termasuk investasi langsung luar negeri dan hasil industri tahun ke tahun.

Pertemuan Bank of England dan Bank Sentral Eropa minggu depan juga dapat mempengaruhi sentimen. (ran)