Dua Kasus Penyakit Langka Monkeypox Muncul di Inggris

EpochTimesId – Pihak berwenang Inggris mengkonfirmasi kasus ‘monkeypox’ kedua yang pernah tercatat. Kasus pertama muncul tiga hari sebelumnya. Dua kasus penyakit langka ini adalah yang pertamakalinya muncul di negara Ratu Elizabeth.

Otoritas kesehatan mengatakan bahwa dua kasus itu tidak terkait satu sama lain. Namun, ada fakta bahwa para korban pernah melakukan perjalanan ke Nigeria di benua Afrika.

“Semua tindakan pencegahan yang diperlukan sedang diambil oleh staf spesialis, dan saat ini tidak ada risiko bagi staf rumah sakit, pasien atau pengunjung,” kata Dr Mike Beadsworth, direktur klinis Unit Penyakit Tropis dan Infeksi, di Royal Liverpool University Hospital, di mana pasien dirawat.

Badan kesehatan masyarakat di Inggris, Public Health England (PHE) mengatakan bahwa gejala penyakit ini biasanya ringan dengan risiko infeksi yang sangat rendah.

“Namun, penyakit berat dapat terjadi pada beberapa individu tertentu,” kata PHE dalam sebuah pernyataan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit ini telah berakibat fatal pada sejumlah wabah di lokasi terpencil di Afrika. Wabah biasanya mengakibatkan korban jiwa pada tingkat kematian 1 persen hingga 10 persen.

Luka ‘monkeypox’ pada tangan pasien di salah satu kasus pertama yang diketahui dari virus itu di Amerika Serikat, pada 27 Mei 2003. (Courtesy of CDC/Getty Images/The Epoch Times)

Monkeypox Mirip dengan Human Smallpox
Gejala monkeypox diantaranya ruam khas yang sering dimulai pada wajah, sebelum menyebar ke seluruh tubuh. Gejala lainnya adalah pembengkakan kelenjar getah bening, dan gejala mirip flu lainnya.

“Virus monkeypox mirip dengan cacar manusia, penyakit yang telah diberantas pada tahun 1980,” menurut bahan penyuluhan WHO. “Meskipun monkeypox jauh lebih ringan daripada cacar, penyakit ini bisa berakibat fatal.”

Monkeypox biasanya terjangkit melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti tupai dan monyet.

“Human monoxypox pertama kali diidentifikasi pada manusia pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo (saat itu dikenal sebagai Zaire) pada seorang anak laki-laki berusia 9 tahun di wilayah di mana wabah cacar telah berhasil dikendalikan pada tahun 1968,” menurut laporan WHO.

Kasus Pertama Monkeypox Inggris
“Sejak itu, sebagian besar kasus telah dilaporkan di daerah pedesaan, hutan hujan di Lembah Kongo dan Afrika barat, khususnya di Republik Demokratik Kongo, yang dianggap endemik. Pada 1996–1997, wabah besar terjadi di Republik Demokratik Kongo,” masih menurut WHO.

Kasus pertama di Inggris dikonfirmasi pada 8 September 2018. Penyakit ini diderita oleh seorang warga Nigeria yang tinggal di pangkalan angkatan laut di Cornwall, Inggris selatan.

Kasus kedua didiagnosis di Blackpool, di barat laut Inggris, pada seorang pasien yang baru-baru ini, juga bepergian ke Nigeria.

Wakil Direktur National Infection Service di PHE, Dr. Nick Phin, mengatakan, “Kami tahu bahwa pada September 2017 Nigeria mengalami wabah monkeypox yang besar dan sejak itu kasus sporadis terus dilaporkan. Monkeypox bisa saja beredar di seluruh Nigeria dan dengan demikian menjangkiti wisatawan yang berkunjung ke daerah (negara) itu.”

“Namun, sangat tidak biasa melihat dua kasus dalam waktu yang relatif singkat. Kami bekerja keras untuk menghubungi individu, termasuk petugas layanan kesehatan, yang mungkin telah melakukan kontak dengan individu untuk memberikan informasi dan saran kesehatan,” kata Phin.

Penyakit ini bisa menghasilkan ruam yang dimulai di wajah, sebelum menyebar ke seluruh tubuh, sebelum akhirnya membentuk scab yang nantinya akan luruh dengan sendirinya.

Menurut WHO, tidak ada pengobatan khusus atau vaksin yang tersedia untuk penyakit itu. Walau vaksinasi cacar sebelumnya cukup efektif untuk diinokulasi terhadap monkeypox. (SIMON VEAZEY/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA