Donald Trump Bicara Krisis Narkoba Global di PBB

EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyampaikan pidato tentang krisis narkoba di seluruh dunia di markas besar PBB, New York, AS. Trump mengatakan bahwa narkotika dan obat-obatan berbahaya mengancam nyawa dalam jumlah yang signifikan.

“Ancaman kecanduan obat masih terus mengambil terlalu banyak nyawa di Amerika Serikat dan di seluruh dunia,” kata Trump, Senin (24/9/2018) waktu setempat.

Sekitar 450.000 orang meninggal di dunia akibat penggunaan narkoba pada tahun 2015, menurut WHO. Di Amerika Serikat, lebih dari 71.500 orang Amerika meninggal karena overdosis obat pada tahun 2017, dengan setidaknya 68 persen dari kematian yang disebabkan oleh opioid.

Trump mengatakan Amerika Serikat mengambil tindakan agresif untuk mengatasi krisis narkoba. Target penanggulangan dalam aksi global adalah mengurangi permintaan, meningkatkan pengobatan atau rehabilitasi bagi pecandu, dan memberantas perdagangan narkoba.

“Jika kita mengambil langkah-langkah ini bersama, kita dapat menyelamatkan nyawa manusia yang tak terhitung jumlahnya di setiap sudut dunia. Dan ketika saya mengatakan tak terhitung jumlahnya, maksud saya adalah jutaan manusia,” lanjut Trump.

“Saya selalu mengatakan bahwa PBB memiliki potensi yang luar biasa, dan potensi itu, perlahan tapi pasti, akan dipenuhi.”

Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley memperkenalkan konsep Trump dan mengajak negara-negara anggota PBB untuk bergabung dalam aksi ‘Global Call to Action on World Drug Problem’.

Haley berterima kasih kepada 130 negara anggota yang menandatangani kesepakatan untuk memerangi perdagangan narkoba. Kampanye itu memiliki 31 ‘co-host’.

“Semua orang tahu seseorang yang menderita dan meninggal karena menyalahgunakan narkoba,” kata Haley.

Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres berterima kasih kepada Trump karena menaruh perhatian pada masalah narkoba. Dia mengatakan bahwa perhatian Trump pada masalah itu sangat dibutuhkan.

Guterres mengacu pada ‘2018 World Drug Report’ PBB, yang mengatakan bahwa produksi opium dan kokain berada pada tingkat tertinggi yang pernah tercatat.

Total produksi opium global melonjak 65 persen dari 2016 hingga 2017, menjadi 10.500 ton, menurut laporan itu. Lebih dari 75 persen dari total area budidaya opium ada di Afghanistan.

Laporan tersebut mengatakan bahwa produksi kokain global mencapai tingkat tertinggi pada tahun 2016. Pasar kokain dan metamfetamin meluas melampaui wilayah mereka sebelumnya. Belum lagi sisi gelap kemajuan teknologi informasi, ‘darknet’, memfasilitasi proporsi perdagangan narkoba yang terus meningkat.

Obat penghilang rasa sakit, Tramadol, juga menyebabkan krisis kecanduan di beberapa bagian Afrika, dan berkembang di Asia.

Guterres mengatakan ada 31 juta orang di seluruh dunia membutuhkan perawatan medis karena penggunaan narkoba. Namun, hanya 1 dari 6 orang diantaranya yang memperoleh akses perawatan.

Dia mengatakan tindakan keras terhadap perdagangan narkoba dan memastikan akses pecandu pada layanan pengobatan, sama-sama dibutuhkan untuk mengatasi krisis narkoba.

“Bersama kita akan berhasil dan kita tidak akan pernah menyerah,” tutup Guterres. (CHARLOTTE CUTHBERTSON/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA