Jepang dan India Berembuk Soal Kerjasama Militer, Lawan Pengaruh Tiongkok?

Epochtimes.id- Jepang berharap penandatanganan pakta logistik militer dengan India memungkinkan akses ke basis masing-masing. Laporan ini disampaikan oleh utusan Tokyo pada 22 Oktober 2018.

Penguatan hubungan keamanan kedua negara ini dianggap dirancang untuk menyeimbangkan pengaruh Tiongkok di kawasan.

Perdana Menteri India Narendra Modi akan mengunjungi Jepang akhir pekan ini untuk menghadiri pertemuan puncak tahunan dengan PM Shinzo Abe.

Kedua negara dengan kepemimpinan Modi dan Abe telah menjalin hubungan bilateral yang erat.

Kedua negara telah melakukan latihan militer bersama melibatkan Amerika Serikat di Samudera Hindia dan Pasifik.

Duta besar Jepang untuk India, Kenji Hiramatsu, mengatakan wajar saja bagi militer kedua negara memiliki perjanjian pembagian logistik karena banyaknya manuver kedua negara itu setiap tahun di sekitar kawasan.

“Kami berharap dapat memulai negosiasi formal terkait penandatanganan ACSA. Sudah saatnya kami saling mendukung logistik, ”katanya.

Duta besar Jepang untuk India, mengatakan Jepang dan India memiliki banyak konvergensi sehubungan dengan kebebasan navigasi dan transparansi di kawasan Indio-Pasifik.

Di bawah perjanjian yang disepakati ini, kapal-kapal Jepang akan mendapatkan akses  bahan bakar dan perawatan di pangkalan angkatan laut India termasuk pulau Andaman dan Nicobar.

Pulau ini terletak di dekat Selat Malaka dilintasi sejumlah besar perdagangan Jepang.

Angkatan Laut India mengirim kapal lebih jauh sebagai cara untuk melawan kehadiran RRT yang semakin meluas di Samudera Hindia. India nantinya akan mendapatkan akses ke fasilitas Jepang untuk pemeliharaan.

Pemerintah Modi menandatangani perjanjian serupa dengan Amerika Serikat pada 2016 silam. Perjanjian ini mengakhiri tahun-tahun keraguan oleh pemerintahan sebelumnya yang berkaitan dengan Tiongkok.

Pada tahun-tahun sebelumnya Tiongkok menyatakan keprihatinannya tentang latihan multilateral sejumlah negara. Tiongkok menuduh mereka mendestabilisasi wilayah tersebut. (asr)