Rakyat Afghanistan Tak Ingin Kembali ke Masa Kelam, Taliban Gagal Mengganggu Pemilu

Epochtimes.id- Kepala Eksekutif Afghanistan, Abdullah Abdullah mengatakan bahwa tujuan musuh menghentikan pemiu tidak berhasil. Dia mengatakan Taliban harus memiliki keberanian  menerima kenyataan bahwa gagal mewujudkan tujuan mereka.

Melansir dari TOLONews, Senin (22/10/2018) berbicara di pertemuan Dewan Menteri, Abdullah mengatakan bahwa mereka berjuang sangat keras, tetapi rakyat telah membuktikan menolak suara kekerasan, teror dan kembalinya ke masa-masa kelam di masa lalu.

Abdullah mengatakan bahwa Taliban melakukan semua yang mereka bisa. Namun rakyat tetap ikut pemilu meskipun mengetahui tentang adanya ancaman.

“Taliban ingin membangun aliran darah, tetapi Taliban dikalahkan dan pikiran serta gagasan Taliban ditolak,” kata Abdullah.

“Orang tua dan wanita kami, pemuda dan antusiasme mereka, berdiri di garis untuk memilih, semua itu menunjukkan bahwa orang-orang tidak menginginkan ideologi Taliban, tetapi orang-orang Afghanistan menginginkan sistem berdasarkan suara rakyat, dan pada kenyataannya, kami telah menyaksikan momen bersejarah,” tambah Abdullah.

Pada saat yang sama, Abdullah mengakui bahwa ada kekurangan selama pemilihan parlemen. Dia mengakui dan meminta maaf atas masalah tersebut.

“Permintaan masyarakat dari komisi ini adalah bahwa keluhan mereka harus ditangani dan kekurangan yang telah terjadi harus diselesaikan dan orang-orang memiliki hak atas keluhan mereka untuk ditangani,” kata Abdullah.

Abdullah mengapresiasi penggunaan biometrik dalam pemilu. Tetapi, ia mengatakan masih ada beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya.

Sementara itu, Abdullah menolak desas-desus bahwa mantan kepala polisi Kandahar Jenderal Abdul Raziq dibunuh oleh Resolute Support.

Ada desas-desus bahwa insiden Kandahar terkait dengan Resolute Support. Desas-desus ini telah diluncurkan oleh musuh-musuh rakyat Afghanistan dan pendukung regional mereka.

“Mereka yang membuat desas-desus ini membenarkan kejahatan musuh-musuh rakyat. Pembenaran untuk kejahatan Taliban adalah permusuhan terhadap rakyat Afghanistan,” ujarnya.

“Desas-desus bahwa tindakan (serangan terhadap Raziq) dilakukan oleh Resolute Support hanya membantu musuh,” kata Abdullah.

“Perasaan remaja kita seharusnya tidak dipengaruhi oleh musuh,” kata Abdullah.

Kepala polisi Kandahar, Jenderal Abdul Raziq, kehilangan nyawanya saat serangan di provinsi itu pada hari Kamis. Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. (asr)