Presiden Korsel : Pemimpin Korut Kim Akan Segera Mengunjungi Seoul

Epochtimes.id- Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan pada 1 November 2018 bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un akan “segera” mengunjungi Seoul.

Langkah ini sebagai bagian dari serangkaian upaya diplomatik tingkat tinggi yang bertujuan untuk membebaskan Korea Utara dari senjata nuklir.

Presiden Korsel mengatakan Kim juga segera mengunjungi Rusia serta mungkin bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Sebelumnya, Presiden Korsel menuturkan bahwa Kim telah mengatakan kepada dirinya bahwa dia akan mengunjungi Seoul dalam tahun ini ketika para pemimpin bertemu di Pyongyang, ibu kota Korea Utara, pada September lalu.

Kantor Kepresidenan Korea Selatan mengatakan tidak ada yang perlu ditambahkan terkait pidato Moon tentang perjalanan Kim.

“Sekarang, berdasarkan kepercayaan yang kuat antara satu sama lain, Korea Selatan dan Korea Utara dan Amerika Serikat akan mencapai denuklirisasi lengkap dan perdamaian abadi di Semenanjung Korea,” kata Moon.

“Ini adalah kesempatan yang muncul seperti keajaiban. Itu sesuatu yang seharusnya tidak boleh kita lewatkan,” ujarnya.

Prospek KTT Kedua antara Presiden Kim dan AS Donald Trump menguat setelah Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo melakukan kunjungan keempatnya ke Korea Utara awal bulan ini.

Pejabat Amerika Serikat baru-baru ini mengatakan bahwa KTT Trump-Kim kedua kemungkinan akan terjadi awal tahun depan.

Beberapa ahli sangsi apakah perjalanan Kim ke Seoul akan terjadi pada Desember.

Presiden Korsel telah memfasilitasi serangkaian pertemuan tingkat tinggi AS-Korea, termasuk pertemuan pertama mereka di Singapura pada Juni lalu.

Tapi Presiden Korsel juga menghadapi skeptisisme apakah kebijakan keterlibatannya pada akhirnya akan menyelesaikan kebuntuan senjata nuklir.

Sejumlah kalangan konservatif di Korea Selatan dan Amerika Serikat mengatakan bahwa Korea Utara tidak memiliki niat untuk menyerahkan sepenuhnya program nuklirnya. Bahkan, kalangan ini menyebutkan Korut hanya ingin mengulur waktu sebagai langkah menyempurnakan persenjataan.

Sejak memasuki pembicaraan nuklir awal tahun ini, Korea Utara telah menghentikan uji coba nuklir dan rudal. Korut juga membongkar tempat uji coba nuklirnya.

Amerika Serikat menangguhkan beberapa latihan militer tahunan dengan Korea Selatan, tetapi enggan memberikan Korea Utara keuntungan politik atau ekonomi yang besar kecuali mengambil langkah perlucutan senjata yang lebih serius.

Kedua Korea juga telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ancaman militer konvensional di sepanjang perbatasan. Keputusan ini bagian dari kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan antar-Korea pada September lalu.

Militer Korea Selatan mengatakan kedua Korea menghentikan semua tindakan bermusuhan satu sama lain di sepanjang perbatasan darat, laut, dan udara.

Korea telah melucuti senjata dari desa perbatasan bersama dan mulai membersihkan ranjau di daerah perbatasan lain. Kedua pihak merencanakan pencarian pertama mereka untuk korban Perang Korea.

Kedua Korea tetap terpisah di sepanjang perbatasan yang paling dijaga ketat di dunia sejak Perang Korea tiga tahun berakhir pada tahun 1953 silam. Perang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Jika Kim, generasi penerus keturunan menggelar kunjungan ke Seoul, dia akan menjadi pemimpin Korea Utara pertama yang melakukannya sejak akhir perang Korut-Korsel. (asr)