Amerika Tangkap Ratusan Imigran Gelap Asal Guatemala

EpochTimesId – Lebih dari 650 orang asing ilegal ditangkap dan ditahan di Arizona, Amerika Serikat. Mereka melintasi pintu perbatasan sepanjang pekan ini, menurut petugas penjaga perbatasan AS, Customs and Border Protection (CBP).

Para Imigran gelap sebagian besar ditangkap pada 12 dan 13 November 2018. Kelompok-kelompok itu sebagian besar berasal dari Guatemala.

Mereka diyakini tidak terkait dengan rombongan gelombang ribuan pengembara migran, menurut lembaga itu dalam siaran pers. Akan tetapi, penangkapan besar-besaran ini diduga tidak lepas dari peningkatan pengawasan yang dibantu oleh pasukan militer aktif.

“Kelompok-kelompok itu secara ilegal masuk di kedua sisi Pelabuhan Masuk San Luis di mana ada infrastruktur tembok perbatasan yang ketinggalan jaman. Jumlah yang lebih besar telah mulai secara ilegal menyeberangi bagian dangkal Sungai Colorado dekat Yuma,” kata CBP.

Sejauh ini, pada tahun fiskal 2018, kekhawatiran di Sektor Yuma lebih dari dua kali lipat dari pada tahun fiskal sebelumnya, agensi mengatakan.

Para migran pertama dari kafilah diyakini telah tiba di perbatasan minggu ini. Puluhan orang diantaranya terlihat naik ke atas pagar perbatasan di dekat pantai Samudera Pasifik di San Diego, guna mengejek agen Patroli Perbatasan.

Beberapa orang menginjakkan kaki di sisi lain tembok perbatasan. Namun, mereka dengan cepat kembali ke wilayah Meksiko ketika para agen AS mendekat.

CBP mengatakan bahwa para migran memanjat pagar untuk memprovokasi agen-agen agar menangkap mereka. Namun, mereka segera berlari kembali melintasi perbatasan menuju Meksiko.

Rekaman video dan gambar menunjukkan pemandangan di sebelah lautan, di mana dinding memisahkan pantai di kedua sisi perbatasan, dekat Taman Persahabatan.

Beberapa orang pernah bepergian dengan kafilah migran, kata Patroli Perbatasan. Kafilah utama saat ini di Meksiko dan menuju ke California. Ada hingga 10.000 migran yang diyakini melakukan perjalanan itu, yang terpecah menjadi tiga karavan.

Di Texas, Menteri Pertahanan Jim Mattis dan Menteri Keamanan Dalam Negeri Kirstjen Nielsen, mengunjungi pasukan militer di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko pada 14 November 2018.

Mattis mengatakan bahwa dia tidak mengharapkan pasukan ini untuk melakukan kontak langsung dengan para migran. Jumlah tentara di perbatasan saat ini ada 5.900 yang dikerahkan di California, Arizona, dan Texas.

Pasukan militer diminta untuk memasang rintangan seperti kawat berduri di perbatasan untuk mencoba mencegah kafilah menerobos tembok perbatasan. Mereka juga menyediakan transportasi untuk agen Patroli Perbatasan.

Fase pertama misi harus diselesaikan dalam 10 hari, tambahnya. Otorisasi awal dari Mattis menegaskan Bantuan Khusus Operasi (BKO) ini berlaku sampai pertengahan Desember 2018. Namun, batas waktu itu masih bisa diperpanjang. (ZACHARY STIEBER/NTD News/waa)

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA