Setahun Runtuhnya Kekhalifahan ISIS, Warga Irak Mengheningkan Cipta untuk Korban

Epochtimes.id- Kesunyian di pusat Kota Baghdad dimulai tepatĀ  pada 10 Desember 2018 ketika warga Irak mengheningkan cipta bersama-sama selama satu menit.

Ini sebagai penghormatan kepada mereka yang tewas dalam pertempuran melawan kelompok teroris ISIS setahun setelah keruntuhan kekhalifahan ISIS.

Kembang api turut ditembakkan saat malam hari. Pemerintah telah menjadikan tanggal tersebut sebagai hari libur nasional dan dijuluki sebagai “hari kemenangan.” Namun demikian, hanya sedikit warga Irak merasakan perayaannya.

Proyek rekonstruksi skala kecil dimulai di kota-kota yang dihancurkan saat pertempuran melawan jihadis antara tahun 2014 dan 2017.

Irak kini berada dalam pergolakan krisis politik terbaru serta menghambat pembentukan pemerintahan yang dapat mengatasi korupsi, kurangnya pekerjaan dan pelayanan.

Sementara itu, ISIS masih melakukan serangan pemberontakan terhadap pasukan keamanan. ISIS gencar melakukan bom mobil dan pembunuhan terhadap tokoh lokal.

“Rakyat Irak takut bahwa masalah di parlemen … dan ketidakmampuan untuk membentuk kabinet, telah membantu menciptakan lingkungan (yang tidak stabil) bagi sel-sel Daesh untuk muncul kembali,” kata Najah Jameel, seorang aktivis masyarakat sipil.

Penduduk Baghdad lainnya, Dawood Salman (55) mengatakan ia akan mengenang para prajurit dan pejuang yang tewas saat bertempur melawan jihad.

“Kami memberi selamat kepada militer dan Pasukan Mobilisasi Populer,” sebuah kelompok yang sebagian besar adalah kelompok paramiliter Syiah, katanya.

Militer Irak, pasukan Kurdi dan milisi Syiah yang didukung oleh serangan udara dan pasukan khusus AS mendorong ISIS keluar dari daerah yang mereka kendalikan selama tiga tahun pada tahun 2017 lalu.

Mantan perdana menteri Haider al-Abadi menyatakan ekstremis Sunni dikalahkan di Irak pada 9 Desember 2017.

ISIS atau Daesh telah memerintah sebuah kekhalifahan yang mengatur sebagian besar wilayah Irak utara dan Suriah timur sesuai dengan interpretasi fanatiknya terhadap Islam dan Hukum Islam.

“Ini adalah hari yang kita semua banggakan, ketika negara kita yang berani mengalahkan musuh-musuh perdamaian,” kata Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi dalam pidato yang disiarkan televisi setempat. (asr)

Sumber : Reuters/The Epochtimes