Jack Ma dengan Berat Hati Melepas Hak Kendali Atas Alibaba (1)

Qi Xianyu -EpochWeekly

Berita tentang Wang Jian, seorang Presiden Direktur Hainan Airlines pada bulan Juli lalu tiba-tiba meninggal dunia di Prancis telah membuat Ma Yun (Jack Ma) mengambil keputusan untuk melepaskan yang ia amat sayangi dengan berat hati yakni pada awal Oktober melepaskan hak kendali atas Alibaba yang senilai 420 miliar dolar AS (6.100 triliun Rupiah), setelah sebelumnya pada September mengumumkan mundur dari jabatan sebagai Ketua Dewan Direksi Alibaba. 

Pada masa lalu seberapapun Jack Ma kekurangan dana, syarat utama yang ia ajukan pada investor ialah: ”Saya inginkan hak kendali”, tidak disangka pada 2018 untuk bertahan hidup dalam perebutan kuasa atas Alibaba dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT), terpaksa telah melepaskan hak kendali atas Alibaba.

Ma Yun menyerahkan hak kendali yang paling penting atas Alibaba

Pada 10 September, Ma Yun mengumumkan bahwa tahun depan akan melepaskan jabatan sebagai ketua Dewan Direksi Alibaba, tidak sampai sebulan, pada 1 Oktober lalu tersiar berita tentang Ma Yun melepaskan hak kendali atas Alibaba.

Namun, tindakan Ma Yun ini diputuskan setelah mengetahui kematian secara tiba-tiba dari Wang Jian, Presiden Direktur Hainan Airlines pada bulan Juli di Prancis.

Pada 1 Oktober “The Financial Times”, surat kabar Inggris, memberitakan bahwa menurut dokumen yang diserahkan oleh Alibaba pada bulan Juli kepada Securities Exchange Committee Amerika menunjukkan bahwa Jack Ma dan Xie Shihuang, pendiri bersama Alibaba telah melepaskan segala kewenangan yang berkaitan dengan “Variable Interest Entity” dalam perusahaan Alibaba Tiongkok, bahkan telah menyerahkan semua kewenangan kepada 5 orang baru yang belum diungkap identitasnya.

“The Financial Times” beranggapan, Jack Ma secara diam-diam telah melepas hak kepemilikan entitas yuridis kelompok badan usahanya di Tiongkok tersebut, ini melambangkan dia telah menyerahkan hak kendali perusahaan yang telah dibangunnya selama 19 tahun.

Alibaba pada tanggal 1 Oktober menegaskan pemberitaan tersebut, menyatakan bahwa langkah ini adalah untuk meringankan beban administrasi Jack Ma.

Ma Yun (54) masih tetap merupakan pemegang saham Alibaba dan merupakan salah seorang dari kelompok 36 orang yang memiliki kewenangan menunjuk sebagian besar anggota dewan direksi.  Namun Jack Ma melepaskan kewenangan dalam Variable Interest Entity, yang berarti bakal tidak lagi memiliki hak kendali yang penting.

Berjerih payah berjuang selama 20 tahun untuk hak pengendalian dan akhirnya toh harus melepaskannya secara takzim, rasa sakit dalam hati Ma Yun sulit dimengerti oleh orang luar. Namun, Jack Ma telah menguangkan 20 miliar dolar AS (290 triliun Rupiah) dari pasar modal, juga sudah terhitung jerih payahnya tidak sampai sia-sia.

Hak milik “Variable Interest Entity” (VIE)

Pola Variable Interest Entities disingkat menjadi VIE, terjemahan langsung sebagai “Hal-hal kongkret dengan manfaat variable”, struktur VIE, di Daratan Tiongkok disebut sebagai “Pengendalian Permufakatan”, yang dimaksud adalah pemisahan badan usaha yang terdaftar di luar negeri dan badan usaha yang beroperasi di dalam negeri, badan usaha luar negeri mengendalikan badan usaha yang beroperasi di dalam negeri melalui metode permufakatan. Badan usaha dalam negeri merupakan VIE (pengendalian permufakatan) dari badan usaha yang terdaftar di luar negeri.

VIE merupakan konsep baru yang muncul setelah skandal Enron pada 2001. Karena berisiko tinggi, VIE mendatangkan imbalan tinggi, dia dalam kurun waktu tertentu telah mendorong kemajuan pesat terhadap bank-bank investasi di Amerika.

Tetapi karena waktunya yang mendesak, bahkan tidak dengan jelas memerlukan standar pembukuan, hal mana secara langsung menyebabkan kerugian besar di balik harta kekayaan VIE dengan derifatif moneter yang mengakibatkan krisis pada Citibank, Goldman Sacks, Lehman Brothers Holding Inc dan lain lain, yang akhirnya merembet menjadi krisis moneter dan kemerosotan ekonomi dunia pada tahun 2008.

Pada tahun 2000 ketika Sina dipasarkan di Amerika, bank investasi telah menjiplak konsep VIE, sehingga Sina dapat terhindar dari persyaratan kebijakan pemerintah, bersamaan itu telah menjamin kepentingan investor.

Singkat kata, perusahaan Tiongkok seperti Sina ini, mendirikan dulu sebuah perusahaan modal asing di Amerika, kemudian menanda-tangani serangkaian permufakatan dengan perusahaan modal dalam negeri yang merupakan pihak penerima manfaat bisnis sesungguhnya dan pengendali modal, untuk menghindari ketentuan masuknya modal asing bagi jenis bisnis yang dikendalikan dan dilarang sesuai “Katalog panduan properti penanaman modal asing”.

Gejolak VIE yang terkenal pada Alipay milik Jack Ma

Pembaca mungkin pertama kali mendengar istilah VIE adalah pada awal tahun 2011 di mana terjadi perebutan hak antara Jack Ma, Yahoo dan Softbank terhadap saham Alipay yang terkenal.

Singkat kata, Alipay sebenarnya merupakan anak perusahaan dengan modal sepenuhnya dari Alibaba, sama dengan Alibaba merupakan modal gabungan RRT dan asing.

Namun pada tahun 2010 Bank Central RRT menerbitkan perintah no 2, di antaranya khusus ditujukan pada pembatasan terhadap aliran modal asing pada usaha bersama perusahaan pembayaran, untuk menghindari krisis, Jack Ma membuat Alipay memperoleh izin usaha dengan lancar sebagai perusahaan pembayaran, dan mencapai kesepakatan pengendalian VIE dengan Alibaba, Yahoo dan Softbank, maka pada tahun 2009 dan 2010 telah mengalihkan hak saham Alipay secara murni di bawah perusahaan modal pribadinya sendiri.

Menurut versi dari Jack Ma, untuk menjamin kemurnian status modal dalam negeri perusahaan tersebut, Yahoo dan Softbank dua pemegang saham besar ini sebelumnya sudah menyetujui, bahwa keuntungan modal asing di dalam perusahaan baru ini tidak dicerminkan dalam bentuk saham, melainkan melalui kesepakatan dalam perjanjian dua belah pihak untuk mewujudkan pengendalian terhadap Alipay, model ini adalah VIE, juga disebut “pengendalian berdasarkan kesepakatan”. (PUR/WHS/asr)

Bersambung

Artikel ini terbit di Epochtimes cetak versi Bahasa Indonesia Edisi 583

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=gl4ZBazsxU8