Tentang Kepala Staf Keuangan dan Wakil Ketua Huawei Meng Wanzhou

Epochtimes.id- Meng Wanzhou yang dikenal sebagai Wakil Ketua Dewan Direksi dan Putri Pendiri Huawei, Ren Zhengfei, ditangkap di Vancouver, Kanada atas permintaan otoritas AS seperti dilaporkan The Globe and Mail.

Menurut The Globe and Mail, Meng diduga berusaha menghindari sanksi perdagangan AS terhadap Iran.

Berikut rincian Tentang Meng Wanzhou :

Baru-Baru ini Ditahan

Meng Wanzhou ditahan oleh pemerintah Kanada pada tanggal 1 Desember 2018 di Vancouver, saat ia melakukan perjalanan dengan pesawat dari Hong Kong menuju Meksiko melalui Kanada, karena dicurigai melanggar sangsi Amerika Serikat terhadap Iran.

Amerika Serikat menuduh Huawei menggunakan Skycom Tech Co, anak perusahaannya yang berada di Hong Kong, berhubungan bisnis dengan perusahaan telekomunikasi Iran antara tahun 2009-2014. Meng Wanzhou diduga terlibat dalam urusan ini.

Rincian Passport Meng Wanzhou

Meng Wanzhou memegang paling sedikit tujuh passport selama lebih dari 11 tahun lalu, menurut otoritas Amerika Serikat. Pada tanggal 8 Desember 2018, Ming Pao, surat kabar Hong Kong, melaporkan bahwa Meng Wanzhou memiliki delapan passport yang ia gunakan di Hong Kong pada tahun 2003 dalam rangka acara ulang tahun Huawei.

Di pengadilan, pengacara Meng Wanzhou bernama David Martin mengatakan bahwa Meng Wanzhou memiliki dua passport yang sah, di mana salah satunya dikeluarkan oleh otoritas Hong Kong, yang digunakan oleh Meng Wanzhou dalam perjalanan menuju Kanada. P

assport lainnya, dikeluarkan oleh Tiongkok, yang dikirim ke Kanada setelah penahanan Meng Wanzhou.

Huruf pertama dari setiap nomor passport pada keempat passport Meng Wanzhou yang dikeluarkan oleh Tiongkok adalah G, dan huruf pertama dari setiap nomor passport pada ketiga passport Meng Wanzhou yang dikeluarkan oleh Hong Kong adalah K. Meng Wanzhou diduga menggunakan passport Tiongkok yang lain, dengan number passport yang dimulai dengan P, untuk mendaftar sebuah acara.

Makna dari Banyak Passport

Di daratan Tiongkok, ada empat jenis passport, dengan nomor passport yang diawali dengan huruf G atau E, P, S, dan D. Passport berlabel “S” adalah passport layanan. Passport berlabel “D” menunjukkan status diplomatik. Passport berlabel “G” dan “E” adalah untuk umum, di mana passport berlabel “E” adalah passport biometrik yang telah digunakan sejak Mei 2012.

Passport berlabel “P” yang dilaporkan dimiliki Meng Wanzhou adalah untuk umum.

Passport berlabel “P” diberikan kepada pegawai pemerintah dan karyawan perusahaan milik negara. Passport berlabel “P” dapat berada dalam keluarga yang memiliki paspor layanan “S”.

Sebelum perubahan yang terjadi pada tahun 2007, masa berlaku semua passport Tiongkok adalah lima tahun.

Pada tahun 2007, masa berlaku passport berlabel S, D, dan P dipersingkat menjadi empat tahun, sedangkan masa passport berlabel G dan E diperpanjang menjadi 10 tahun.

Buktinya Meng Wanzhou memiliki empat passport Tiongkok sejak 11 tahun lalu, padahal masa berlaku passport jenis itu adalah empat tahun, hal ini menimbulkan pertanyaan. Menariknya adalah bukti bahwa ia memiliki beberapa passport Hong Kong, sedangkan hukum di Tiongkok tidak mengizinkan warganegaranya memegang dua kewarganegaraan dan harus mencabut passport Tiongkok yang dimilikinya bila memegang sebuah passport Hong Kong.

Sebelumnya, Hong Kong adalah bagian Tiongkok yang terdaftar sebagai koloni Inggris dan Macau, tetangganya, adalah bagian Tiongkok yang terdaftar sebagai koloni Portugis, kini merupakan bagian dari Tiongkok namun diizinkan menggunakan beberapa peraturan sendiri, termasuk pemisahan warganegara.

Mengingat hal-hal yang biasanya dilakukan di Tiongkok, Meng Wanzhou harus menyerahkan passport Tiongkok atau Hong Kong miliknya saat mengajukan dokumen perjalanan supaya ia dapat bepergian ke Tiongkok, Hong Kong, dan Macau.

Hal ini menimbulkan pertanyaan dokumen mana yang digunakan Meng Wanzhou untuk pergi ke Tiongkok dan Hong Kong. Di samping ia berkewarganegaraam Tiongkok dan Hong Kong, Meng Wanzhou pernah mendapat status penduduk tetap di Kanada, yang berlaku hingga tahun 2009.

Hubungan Keluarga Meng Wanzhou

Meng Wanzhou, berusia 46 tahun, adalah anak sulung pendiri Huawei bernama Ren Zhengfei dan sangat diyakini akan menjadi calon pemimpin perusahaan yang berhubungan dengan militer. Ia tidak tamat SMU dan bekerja di sebuah bank di metropolis Shenzhen, selatan Tiongkok.

Pada tahun 1993, ia bekerja di Huawei dan pada tahun 2011 ia menjabat kepala staf keuangan. Namun, ikatan keluarganya dengan Zhengfei tidak diungkapkan ke publik sampai tahun 2013—yang menimbulkan spekulasi bahwa ia membawa keberhasilan bagi ayahnya dalam meraih puncak jabatan di perusahaan itu.

Apalagi, Meng Wanzhou dan Ren Zhengfei tidak memiliki marga yang sama. Hal ini disebabkan status sosial yang mencolok dari ibu Meng Wanzhou dan mantan istri Ren Zhengfei, yaitu Meng Jun.

Secara tradisi budaya Tiongkok menganut garis keturunan ayah, yaitu wanita diangkat menjadi mantu oleh keluarga suami. Namun, untuk beberapa pria diangkat mantu oleh keluarga istrinya karena alasan status ekonomi atau sosial keluarga istri yang lebih tinggi.

Ayah Meng Jun adalah Meng Dongbo, wakil sekretaris suatu komite politik yang berhubungan dengan Tentara Lapangan Tiongkok Timur—suatu tentara Partai Komunis Tiongkok selama perang saudara di Tiongkok. Kemudian, Meng Dongbo menikmati karir politik yang lama di Provinsi Sichuan. Di sisi lain, Ren Zhengfei berasal dari keluarga miskin di daerah Provinsi Guizhou, dan keluarganya dipersekusi saat berkecamuk Revoluasi Kebudayaan.

Karena politik keluarga Meng yang menonjol, setelah menikah, Ren Zhengfei pindah dan tinggal serumah dengan keluarga Meng. Anak sulungnya bernama Meng Wanzhou, yang lahir pada tahun 1972, mendapat marga ibunya.

Rincian Pengadilan

Meng Wanzhou, 46 tahun, menghadapi hukuman maksimum 30 tahun untuk setiap dakwaan di Amerika Serikat. Awalnya, Meng Wanzhou diberi larangan publikasi oleh British Columbia Supreme Court, yang membatasi kebebasan media untuk melaporkan apa yang terjadi di pengadilan.

Larangan tersebut dicabut pada tanggal 7 Desember 2018 pagi hari, sesaat sebelum siding pengadilan.

Kantor Pengacara Distrik Amerika Serikat di Distrik New York Bagian Selatan menyatakan bahwa kasus Meng Wanzhou sedang ditangani oleh rekan-rekannya di kantor Distrik Bagian Timur. John Marzulli, juru bicara kantor Distrik Bagian Timur, menolak untuk mengomentari kasus tersebut.

Implikasi yang Lebih Luas

Banyak orang yang berspekulasi apakah penahanan tersebut akan berdampak pada selisih dagang yang sedang berlangsung antara Tiongkok dengan Amerika Serikat.

Kenyataannya, baik administrasi Amerika Serikat maupun otoritas Tiongkok telah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka sepakat untuk negosiasi dan memilih sebuah kesepakatan dalam waktu 90 hari yang telah disetujui oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump maupun pemimpin Tiongkok Xi Jinping di sela-sela pertemuan G-20 di Buenos Aires. (Vivi/asr)

Annie Wu memberi laporan ini, Artikel Ini Terbit di Special Edition Epochtimes Edisi Desember 2018

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=LPpbJxvOox4