Media Rusia : Tiongkok Sedang Mengganti Sebutan OBOR

oleh Gao Shan

Media Rusia mengutip komentar pakar menyebutkan bahwa Beijing sedang berusaha untuk mengubah panggilan/sebutan OBOR (One Belt One Road) sehingga menarik perhatian sejumlah kalangan.

Media Rusia ‘Regnum’ pada 14 Januari memuat sebuah artikel berjudul Beijing Sedang Mengganti Papan Nama untuk Melepaskan Sebutan OBOR.

Pakar Rusia berkomentar bahwa otoritas Beijing sedang berusaha untuk mengaburkan sebutan OBOR yang selama bertahun-tahun terakhir ini dijadikan sebutan bagi strategi pembangunan infrastruktur lintas batas oleh Komunis Tiongkok.

Menurut Dmitry Zhelobov, seorang dosen senior di Universitas Federal Ural (Ural Federal University) Rusia dan seorang ahli tentang masalah Timur, ia mengatakan : “Sekarang orang telah memperhatikan bahwa panggilan OBOR sudah mulai ditinggalkan atau jarang disebut-sebutkan lagi oleh pihak Beijing, atau hanya disebut Jalur Sutra dan Sabuk Ekonomi Jalur Sutra.”

Menurut analisanya : “Langkah perubahan yang diambil Beijing ini mungkin dikarenakan oleh hambatan yang kian sering mereka terima, serta banyaknya proyek yang mendapat perhatian serius dari negara lain dalam beberapa tahun terakhir”.

Namun, ahli tentang masalah Timur ini juga mengakui bahwa sampai saat ini tidak ada pernyataan resmi dari pihak Beijing yang mengumumkan hal ini.

Dunia luar hanya memperhatikan bahwa panggilan OBOR kini sudah jarang digunakan. Caranya yang paling mudah adalah menggunakan beberapa panggilan yang bisa menyamarkannya.

Dmitry Zhelobov mengatakan : “Jika dugaan ini benar, maka situasi ini sangat penting. OBOR merupakan ‘papan nama’ tentang kebijakan luar negeri penting Beijing. Tiongkok telah  menggambarkannya sebagai visi masa depan dalam dua arah, yakni Jalur Sutera Maritim Abad 21 dan Sabuk Ekonomi Jalur Sutra. Ia tiba-tiba menjadi istilah umum untuk proyek-proyek investasi Beijing yang ada dan yang akan datang di seluruh dunia, termasuk investasi di negara-negara berisiko tinggi.”

Dmitry Zhelobov juga mengatakan : “Di samping itu, OBOR adalah konsep yang pengertiannya agak kabur, sepertinya selain mencakup bidang investasi, pembangunan konstruksi, ekspor, serta tujuan lain termasuk membawa warisan sejarah, mengembangkan hubungan masa depan, dan mempromosikan nilai-nilai oriental (tidak lugas) seperti yang disukai orang Tiongkok di Timur.”

Dia menjelaskan : “Terminologi dan konten yang kabur akan lebih mudah dimanfaatkan untuk melepas hubungan antara proyek-proyek yang gagal dengan OBOR”

Menurut Dmitry Zhelobov : “Dengan mengubah nama OBOR menjadi Jalur Sutra juga dapat mengurangi tingkat kekhawatiran negara lain terhadap beberapa proyek ekonomi yang sedang dikembangkan melalui Xinjiang menuju Asia Tengah sampai Timur Tengah.” (Sin/asr)