Wapres Amerika Tegaskan Sosialisme Sekarat Era Baru Bagi Amerika Latin

EpochTimesId – Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence bergabung dengan para pemimpin regional dari seluruh Amerika Latin dan Kanada pada 25 Februari 2019. Mereka berkumpul untuk mengecam pemblokiran bantuan kemanusiaan internasional ke Venezuela dan mengumumkan sanksi baru terhadap pemimpin rezim otoriter sosialis Nicolas Maduro.

Pertemuan ‘Kelompok Lima’, negara yang dibentuk untuk menyelesaikan krisis Venezuela, ini adalah yang pertama sejak upaya yang gagal untuk memasukkan bantuan yang disumbangkan AS ke Venezuela. Upaya gagal yang mengakibatkan truk-truk bantuan dihalau kembali dan dibakar oleh militer Venezuela dan kelompok kriminal yang pro Maduro.

Hampir 300 orang terluka pada akhir pekan lalu, ketika orang-orang yang berusaha mengirimkan bantuan itu, bentrok dengan Garda Nasional Venezuela dan kelompok-kelompok sipil yang setia kepada Maduro. Lima orang, termasuk dua yang merupakan penduduk asli daerah perbatasan di selatan Venezuela dengan Brasil, meregang nyawa.

Setelah Juan Guaido mengheningkan cipta satu menit untuk lima orang yang kehilangan nyawa mereka dalam prakarsa bantuan, Pence mengatakan kepada pers internasional dan presiden dari seluruh Amerika Latin bahwa, “Tidak masuk akal bahwa Maduro memblokir ratusan ton bantuan untuk sampai kepada rakyat miskin.”

Dia berulang kali mengecam bahwa diktator itu bersuka-cita ketika truk-truk penuh bantuan dan obat-obatan terbakar. Guaido diakui oleh Washington dan puluhan negara demokratis lain sebagai presiden sementara Venezuela yang sah.

“Sosialisme sedang sekarat, kebebasan dan kemakmuran dilahirkan kembali di depan mata kita,” kata Pence. “Terlepas dari kebrutalan yang disaksikan dunia akhir pekan ini, era baru akan tiba di Amerika Latin.”

Dia meminta agar anggota Grup Lima lainnya membekukan semua aset perusahaan minyak nasional Venezuela, PDSVA. Dia juga meminta mentransfer kepemilikan aset Venezuela dari Maduro ke Guaido, dan memperkenalkan pembatasan visa kepada siapa pun di lingkaran dalam tirani Maduro.

“Dalam beberapa hari ke depan. Amerika Serikat akan mengumumkan sanksi yang lebih kuat pada jaringan keuangan rezim korup,” kata Pence.

Dia juga menegaskan kembali seruan Presiden Donald Trump kepada militer Venezuela untuk membelot. Agar mereka menyusul lebih dari 100 tentara yang telah melarikan diri dari Venezuela ke Kolombia, pada akhir pekan. Meletakkan senjata mereka dan meminta perlindungan.

Dalam sebuah tweet pada 23 Februari, Guaido mengatakan dia akan secara resmi meminta kepada masyarakat internasional agar memberikan semua opsi dukungan untuk mencapai kemerdekaan rakyat Venezuela. Gayung bersambut, Pence juga tidak mengesampingkan opsi intervensi militer. Dia menekankan bahwa Trump telah menegaskan, bahwa semua opsi ada di mejanya, guna mengakhiri rezim diktator di Venezuela.

Beberapa negara, termasuk Brasil dan Chili, sejauh ini mengesampingkan intervensi militer.

Lebih dari tiga juta rakyat Venezuela telah melarikan diri dari krisis sosial dan politik yang menghasilkan kekurangan pangan dan obat-obatan, serta hiperinflasi yang meluas. Krisis parah bahkan membuat barang-barang paling mendasar tidak dapat terjangkau oleh jutaan rakyat miskin. Selain itu, semakin banyak pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh negara terhadap rakyat.

Pence juga mengatakan bahwa koalisi yang mendukung oposisi Venezuela akan terus mencari titik alternatif di Amerika Latin, guna menerobos perbatasan venezuela demi mengantarkan kebutuhan pokok untuk rakyat Venezuela yang kelaparan.

Presiden Kolombia, Ivan Duque, sekutu regional yang kuat untuk Trump dan Guaido, menyarankan titik masuk itu bisa datang dari Kolombia. Dia mengumumkan bahwa negaranya akan terus mengumpulkan bantuan dari Amerika Serikat. (LUKE TAYLOR/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M